LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II
FISIKA MODERN
RADIASI BENDA HITAM
Disusun Oleh:
Nama : Leili Yatur Rohma
Nim : 19030224013
Kelas : FRD 2019
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021
Abstrak
Telah dilakukan praktikum yang berjudul Radiasi Benda Hitam, praktikum ini bertujuan untuk
dapat Mengetahui bentuk kurva pergeseran wien pada percobaan radiasi benda hitam, Mengetahui
pengaruh tegangan terhadap besarnya suhu benda hitam, Mengetahui pengaruh suhu benda hitam
terhadap besarnya intensitas radiasi benda hitam, Mengetahui pengaruh intensitas radiasi benda
hitam terhadap besarnya panjang gelombang radiasi. Variabel yang digunakan pada percobaan kali
ini antara lain tegangan sebagai Variabel manipulasi. Prisma sebagai Variabel kontrol. Intensitas
radiasi benda hitam, sudut, suhu mutlak benda hitam, dan panjang gelombang radiasi sebagai
Variabel respon. Langkah percobaan pada praktikum ini adalah Merangkai alat sesuai gambar 1,
Kemudian membuka data studio black body radiation dan mengatur tegangan yang diinginkan
sebagai variabel manipulasi, Tekan tombol start pada data studio dan putar lengan pemindaian
hingga membentuk grafik pada data studio, Amati puncak grafik untuk menemukan nilai intensitas
radiasi maksimum dan sudut pada intensitas maksimum, kemudian mencari nilai panjang
gelombang radiasi dengan sudut yang diketahui, Kemudian dokumentasikan data yang diperoleh,
Percobaan harus dilakukan pada ruangan yang gelap. Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan
bahwa Pada grafik pergeseran wien yang sudah didapat, grafik tersebut keseluruhan sudah sesuai
dengan teori pergeseran wien yaitu intensitas radiasi maksimum akan semakin bergeser ke panjang
gelombang yang lebih pendek dengan kata lain panjang gelombang maksimum akan semakin
pendek. Semakin besar tegangan yang digunakan pada saat percobaan maka suhu mutlak benda
hitam akan semakin besar, dengan kata lain besarnya tegangan berbanding lurus dengan besarnya
suhu mutlak benda hitam, Besarnya intensitas radiasi bergantung dengan besarnya suhu mutlak
benda hitam pangkat 4 yakni besarnya sebanding, artinya jika suhu mutlak benda hitam semakin
besar maka intensitas radiasi benda hitam juga semakin besar, Besarnya suhu mutlak benda hitam
berbanding terbalik dengan besarnya panjang gelombang radiasi, artinya jika suhu mutlak benda
hitam semakin besar maka dihasilkan panjang gelombang radiasi yang semakin kecil.
Kata kunci : Radiasi Benda Hitam, Pergeseran Wien, Intensitas, Panjang gelombang, Suhu
Mutlak
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancaran dari sinar matahari yang sampai ke bumi dengan perantara gelombang elektromagnetik
merupakan peristiwa radiasi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Radiasi yang terpancar
secara umum merupakan spektrum benda panas, yang bergantung dengan komposisi pada benda
tersebut, hal ini dikenal sebagai benda hitam. Benda hitam merupakan benda yang bisa menyerap
seluruh radiasi yang datang kepadanya. Kemampuan menyerap atau memancarkan radiasi oleh
benda hitam ini dapat diperkirakan nilai emivitasnya. Semua benda dengan suhu mutlak di atas
nol bisa memancarkan radiasi. Pada praktikum kali ini akan dijelaskan mengenai intensitas radiasi
benda hitam yang besarnya bergantung pada suhu benda hitam dan panjang gelombang radiasi,
serta mengetahui grafik percobaan wien pada radiasi benda hitam. Pada praktikum dihasilkan plot
grafik berupa intensitas radiasi sebagai fungsi sudut, dari data tersebut dapat mencari besarnya
panjang gelombang radiasi dan kemudian dapat memplot besarnya intensitas radiasi sebagai fungsi
panjang gelombang. Pada kehidupan manusia juga dapat dijumpai aplikasi dari radiasi benda hitam
yaitu salah satunya adalah penggunaan termos.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kurva pergeseran wien pada percobaan radiasi benda hitam?
2. Bagaimana pengaruh tegangan terhadap besarnya suhu benda hitam?
3. Bagaimana pengaruh suhu benda hitam terhadap besarnya intensitas radiasi benda hitam?
4. Bagaimana pengaruh suhu benda hitam terhadap besarnya panjang gelombang radiasi?
Tujuan
1. Mengetahui bentuk kurva pergeseran wien pada percobaan radiasi benda hitam
2. Mengetahui pengaruh tegangan terhadap besarnya suhu benda hitam
3. Mengetahui pengaruh suhu benda hitam terhadap besarnya intensitas radiasi benda hitam
4. Mengetahui pengaruh intensitas radiasi benda hitam terhadap besarnya panjang gelombang
radiasi
BAB II
DASAR TEORI
Radiasi Benda Hitam
Radiasi dapat dipancarkan suatu benda yang diakibatkan oleh suhu disebut dengan radiasi
thermal. Suatu benda bisa dikatakan dapat memancarkan radiasi bila suhu nya mencapai 1000 K,
pada suhu sebesar 1000 K ini benda dapat berpijar warna merah. Setiap warna memiliki besar suhu
yang berbeda-beda, misal nya paa suhu di atas 2000 K benda akan berpijar warna kuning keputihan
dan seterusnya, semakin meningkat suhu maka benda tersebut dapat berpijar dengan warna
kebiruan. Pada percobaan radiasi benda hitam yang ideal menyatakan bahwa semakin besar suhu
benda hitam artinya intensitas radiasi benda hitam semakin meningkat maka dihasilkan panjang
gelombang radiasi yang semakin pendek, atau pada grafik intensitas sebagai fungsi panjang
gelombang ditunjukkan bahwa semakin besar intensitas radiasi maka grafik nya akan bergeser
semakin ke kiri(panjang geombang yang lebih pendek).
Benda hitam adalah benda yang dapat dijuluki sebagai benda ideal, besar emivitas benda
hitam adalah e = 1. Dalam ruang lingkup percobaan benda hitam ini dapat di artikan sebagi lubang
kecil hitam dengan prinsip kerja saat cahaya masuk melalui lubang , cahaya tersebut akan
terperangkap pada lubang tersebut dan tidak dapat keluar yakni cahaya tersebut akan dipantulkan
berkali-kali dalam lubang hitam dan diserap oleh dinding-dinding pada lubang tersebut jika suhu
nya lebih kecil dibanding suhu sekitar, sebaliknya cahaya tersebut akan dipancarkan jika suhunya
lebih tinggi dari suhu sekitar.
Intensitas Radiasi
Pada tahun 1879 ahli fisika bernama Josef Stefan melakukan eksperimen dan hasil dari
eksperimen nya menyatakan bahwa pada semua frekuensi total daya per satuan luas oleh benda
hitam atau intensitas radiasi benda hitam adalah sebanding dengan besarnya suhu mutlak pangkat
empat yang sesuai dengan persamaan di bawah :
Dengan Itotal adalah intensitas radiasi benda hitam (daya per satuan luas) , T merupakan suhu
mutlak, dan σ merupakan tetapan stefan boltzmann yaitu sebesar 5,67 x 10-8 W m-2 k-4 . sedangkan
untuk benda panas tetapi bukan benda hitam juga akan menggunakan persamaan di atas dengan
ditambahkan emisivitas e yang nilai nya kurang dari 1 :
Itotal = e T 4
𝑃
besarnya intensitas juga dapat di rumuskan I = , Sehingga :
𝐴
𝑃
I = = e T 4 atau P = e A T 4
𝐴
Ingat P juga dapat dirumuskan P = V I, maka
VI=eAT4
dimana :
P = daya/laju radiasi (Watt)
I = Intensitas Radiasi (Daya per satuan waktu)
e = emisivitas benda (nilainya di antara 0 dan 1)
= konstanta Stefan-Boltmann (5,67 x 10– 8 W/m2K4 )
A = luas permukaan benda (m2 )
T = suhu mutlak (K)
Hukum Pergeseran Wien
Menurut hukum pergeseran wien jika suhu benda hitam meningkat maka panjang
gelombang pada intensitas maksimum akan semakin pendek, jika pada grafik maka besarnya
panjang gelombang pada intensitas maksimum akan bergeser ke kiri atau semakin berkurang. Hal
ini sesuai dengan persamaan :
T=
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑖𝑒𝑛
Dimana :
𝑚
𝑚 = panjang gelombang pada intensitas maksimum (m)
T = suhu mutlak benda hitam (K)
Konstanta Wien = 2,898 x 10 –3 m.K
Dari grafik hukum pergeseran wien dapat diketahui bahwa jika suhu mutlak benda hitam
semakin besar maka intensitas radiasi akan semakin meningkat dan setiap besarnya suhu maka ada
intensitas maksimum yang memiliki panjang gelombang maksimum yaitu 𝑚.
Pada grafik juga diketahui jika suhu mutlak benda hitam berubah maka nilai intensitas
radiasi maksimum dan nilai panjang gelombang maksimum akan berubah, dapat dilihat semakin
meningkat suhu mutlak maka intensitas radiasi maksimum akan semakin bergeser ke panjang
gelombang yang lebih pendek dengan kata lain panjang gelombang maksimum akan semakin
pendek.
Teori Planck
Menurut perkembangan kuantum Hukum Radiasi Wien dan Hukum Radiasi Rayleigh-Jeans dapat
disatukan oleh Teori Planck yaitu planck dapat menyatakan teori benda hitam olehnya pada semua
panjang gelombang dengan persamaan :
Dengan u adalah energi radiasi benda hitam, adalah panjang gelombang radiasi, T adalah suhu
mutlak benda hitam, h adalah konstanta planck besarnya h = 6,6 x 10-34 Js, c adalah kecepatan
cahaya besarnya 3 x 108 m/s, k= 1,38 x 10-34 J/K adalah tetapan Boltzmann. Dari persamaan teori
planck tersebut dapat diketahui besarnya energi bergantung dengan besanya panjang gelombang
radiasi dan suhu mutlak benda hitam, semakin besar suhu mutlak benda hitam maka semakin besar
pula energi radiasi nya tetapi panjang gelombang nya akan semakin pendek.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
1. Computer (menampilkan data studio berupa grafik intensitas terhadap lamda atau intensitas
terhadap sudut)
2. Source of black light (sumber sinar benda hitam)
3. Spektofotometer prisma (alat untuk mengukur intensitas cahaya)
4. Interface (sebagai penghubung komputer dengan sensor)
5. Power Amplifier (penguat daya)
Gambar percobaan
Variabel Percobaan
Variabel manipulasi : tegangan (V)
DOV : menggunakan tegangan sebesar 4 volt, 5 volt, 6 volt, dan 7 volt.
Variabel kontrol : prisma
DOV : menggunakan satu jenis prisma yang sama di setiap percobaan
Variabel respon : intensitas radiasi maksimum (Im), sudut (θm) , panjang gelombang radiasi
maksimum (m)
Langkah Percobaan
1. Merangkai alat sesuai gambar 1
2. Kemudian membuka data studio black body radiation dan mengatur tegangan yang
diinginkan sebagai variabel manipulasi
3. Tekan tombol start pada data studio dan putar lengan pemindaian hingga membentuk grafik
pada data studio
4. Amati puncak grafik untuk menemukan nilai intensitas radiasi maksimum dan sudut (θ)
pada intensitas maksimum, kemudian mencari nilai panjang gelombang radiasi dengan
sudut (θ) yang diketahui menggunakan rumus = d sin θ
5. Kemudian dokumentasikan data yang diperoleh
6. Percobaan harus dilakukan pada ruangan yang gelap
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
d = 1666 nm ; konstamta wien = 2,9 x 10-3 m.K
Tegangan
Sudut
Rata-rata
Intensitas
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
(V)
(rad)
sudut (rad)
radiasi (V)
intensitas
panjang
suhu
radiasi (V)
gelombang
mutlak
(nm)
(K)
4,398
329
8814
4,467
295
9808
4,103
283
10222
4,492
276
10470
33,013
4
5
6
7
32,450
3,286
31,5
4,945
29,278
4,962
36,351
4,056
34,204
35,2
4,899
35,103
4,446
36,373
4,942
37,141
36,7
3,519
36,761
3,849
37,725
3,949
37,542
37,629
37,6
4,750
4,776
Grafik pergeseran wien pada praktikum kali ini
Pada grafik pergeseran wien yang sudah didapat dari data percobaan kali ini dapat diketahui bahwa
grafik tersebut keseluruhan sudah sesuai dengan teori pergeseran wien yaitu jika suhu mutlak
benda hitam berubah maka nilai intensitas radiasi maksimum dan nilai panjang gelombang
maksimum akan berubah, dapat dilihat semakin meningkat suhu mutlak maka intensitas radiasi
maksimum akan semakin bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek dengan kata
lain panjang gelombang maksimum akan semakin pendek. Hal ini sesuai dengan persamaan
di bawah :
I=eAT4
T=
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑖𝑒𝑛
𝑚
Dengan kata lain besarnya suhu benda hitam berbanding lurus dengan besarnya intensitas radiasi
tetapi berbanding terbalik dengan besarnya panjang gelombang radiasi. Tetapi pada grafik tersebut
terdapat satu kesalahan praktikan yaitu pada saat menggunakan tegangan 6 volt yaitu saat panjang
gelombang radiasi sebesar 283 nm besarnya intensitas radiasi yang seharusnya semakin naik di
atas 4,46 volt tapi pada percobaan intensitas radiasi turun drastis hingga 4,10 volt, hal ini mungkin
dikarenakan human eror atau pada saat melakukan percobaan ruangan yang digunakan tidak
bernar-benar gelap.
Grafik 2
suhu mutlak benda hitam (K)
grafik pengaruh tegangan terhadap suhu mutlak
benda hitam
12000
10470
9808 10222
8814
10000
8000
y = 538.2x + 6868.4
R² = 0.9075
6000
4000
2000
0
0
2
4
Tegangan (V)
6
8
Pada grafik 2 di atas dapat diketahui bahwa semakin besar tegangan yang digunakan pada saat
percobaan maka suhu mutlak benda hitam akan semakin besar, dengan kata lain besarnya tegangan
berbanding lurus dengan besarnya suhu mutlak benda hitam. Hal ini sesuai dengan persamaan di
bawah :
𝑃
I = = e T 4 atau P = e A T 4
𝐴
Ingat P juga dapat dirumuskan P = V I, maka
VI=eAT4
Dari persamaan di atas dapat diketahui besarnya suhu mutlak benda hitam juga bergantung pada
besarnya tegangan yakni besarnya sebanding.
Grafik 3
panjang gelombang radiasi (nm)
grafik pengaruh suhu mutlak benda hitam terhadap
panjang gelombang radiasi
340
329
330
320
310
295
300
290
y = -0.0322x + 612.3
R² = 0.9981
280
270
8500
9000
283
276
9500
10000
10500
suhu mutlak benda hitam (K)
11000
Dari grafik 3 di atas dapat diketahui besarnya suhu mutlak benda hitam berbanding terbalik dengan
besarnya panjang gelombang radiasi, artinya jika suhu mutlak benda hitam semakin besar maka
dihasilkan panjang gelombang radiasi yang semakin kecil, hal ini sesuai dengan teori wien pada
persamaan di bawah :
T=
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑖𝑒𝑛
𝑚
Dengan konstanta wien besarnya adalah 2,9 x 10-3 m.K.
Grafik 4
intensitas radiasi benda hitam(V)
grafik pengaruh suhu mutlak benda hitam terhadap
intensitas radiasi benda hitam
4,600
4,500
4,492
4,467
4,398
4,400
4,300
4,200
4,103
4,100
4,000
8500
9000
9500
10000
10500
11000
suhu mutlak benda hitam (K)
Menurut teori Stefan Boltzmann besarnya intensitas radiasi bergantung dengan besarnya suhu
mutlak benda hitam pangkat 4 yakni besarnya sebanding, artinya jika suhu mutlak benda hitam
semakin besar maka intensitas radiasi benda hitam juga semakin besar, hal ini sesuai dengan
persamaan di bawah :
𝑃
I = = e T 4 atau P = e A T 4
𝐴
Tetapi pada data praktikum di atas terdapat 1 kesalahan pada saat suhu nya 10222 kelvin yakni
seharusnya intensitas radiasi naik tetapi pada percobaan intensitas radiasi turun 1 kali, hal ini
mungkin kesalahan dari praktikan atau pada saat percobaan ruangan tidak benar-benar gelap.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pada grafik pergeseran wien yang sudah didapat, grafik tersebut keseluruhan sudah sesuai
dengan teori pergeseran wien yaitu intensitas radiasi maksimum akan semakin bergeser ke
panjang gelombang yang lebih pendek dengan kata lain panjang gelombang maksimum
akan semakin pendek. Hal ini sesuai dengan persamaan di bawah :
I=eAT4
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑖𝑒𝑛
T=
𝑚
2. Semakin besar tegangan yang digunakan pada saat percobaan maka suhu mutlak benda
hitam akan semakin besar, dengan kata lain besarnya tegangan berbanding lurus dengan
besarnya suhu mutlak benda hitam
VI=eAT4
3. Besarnya intensitas radiasi bergantung dengan besarnya suhu mutlak benda hitam pangkat
4 yakni besarnya sebanding, artinya jika suhu mutlak benda hitam semakin besar maka
intensitas radiasi benda hitam juga semakin besar,
𝑃
I = = e T 4 atau P = e A T 4
𝐴
4. Besarnya suhu mutlak benda hitam berbanding terbalik dengan besarnya panjang
gelombang radiasi, artinya jika suhu mutlak benda hitam semakin besar maka dihasilkan
panjang gelombang radiasi yang semakin kecil
T=
Saran
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑖𝑒𝑛
𝑚
1. Sebelum melakukan percobaan sebaiknya memahami terlebih dahulu teori-teori nya.
2. Lebih teliti lagi dalam mengambil data eksperimen.
LAMPIRAN
Lampiran perhitungan
BUKTI TURNITIN