MAKALAH
PENGEMBANGAN KARIR ANAK USIA DINI
“PENGEMBANGAN KARIR DAN PERENCANAAN”
Dosen Pengampu:
Dr. Dadan Suryana, M.Pd.
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Sisri Ningsih
(21022111)
Siti Hafifah
(21022112)
Sylli Oktalisa
(21022115)
DAPARTEMEN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Salawat serta salam tidak lupa selalu kita hadiahkan untuk baginda kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua. Yang merupakan petunjuk yang paling besar yakni syariah agama islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh
alam semesta. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Dr. Dadan Suryana,
M.Pd Dosen mata kuliah Pengembangan Karir Anak Usia Dini yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan juga
pembaca paham maksud makalah ini. Untuk kesempurnaan makalah ini di masamasa mendatang, kiranya saran dan pendapat yang kontruktif dari pembaca amat
penulis harapkan. Sekian, Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Padang, 06 November 2023
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ....i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
A. Pengembangan Karir (Career Development) ....................................... 2
B. Manfaat Pengembangan Karir .............................................................. 6
BAB III. PENUTUP .............................................................................................. 9
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara
langsung dalam menjalankan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Organisasi yang baik dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak
akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena
itu peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah besar. Salah satu fungsi
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah melakukan pengembangan karir dan
motivasi kerja untuk mencapai kepuasan kerja karyawan hasil yang maksimal.
Pengembangan karir di perusahaan dinyatakan baik berdasarkan pendidikan formal,
pengalaman kerja, prestasi kerja, keterampilan kerja, produktivitas kerja, penaikan
jabatan, peningkatan karir, pelatihan karyawan, jenjang karir dan perencanaan kerja.
Motivasi kerja yang baik yang diberikan oleh perusahaan yaitu berdasarkan dari
pemberian gaji, tunjangan perumahan, tunjangan pensiunan, hubungan rekan kerja,
hubungan dengan atasan, pemberian bonus dan penghargaan, promosi jabatan, kebebasan
berpendapat, serta penilaian dan kritik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengembangan karir?
2. Apa saja manfaat pengembangan karir?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui maksud pengembangan karir
2. Untuk mengetahui manfaat pengembangan karir
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Karir (Career Development)
Pengembangan karier atau career development adalah proses pengembangan
kemampuan, keterampilan, dan pengalaman kerja seseorang agar mencapai tujuan
karier yang diinginkan. Proses ini perlu dijalankan secara sistematis dan berkelanjutan
serta mencakup pemilihan jalur karier, pelatihan dan pengembangan, serta penentuan
tugas dan tanggung jawab sesuai tujuan karier yang telah ditetapkan.Career
development bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, serta
pengalaman karyawan dalam mencapai tujuan karier. Tujuan career development bisa
dicapai melalui berbagai strategi, mulai dari pendidikan formal dan non-formal,
pelatihan, pengalaman kerja, dan mentoring. Sebelum memulai program career
development, kamu harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti minat,
keahlian, dan pengalaman kerja sebelum memilih jalur karier yang sesuai.
Menurut
Siagian
(2007,
hal.
117)
pengembangan
karir
adalah
perubahanperubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana
karir, sedangkan menurut Stone dalam Gomez (2007, hal. 213) menyatakan bahwa
pengembangan karir menunjukkan proses dan kegiatan mempersiapkan seorang
pegawai untuk jabatan dalam organisasi yang akan datang.
Dan menurut I Komang A. dkk (2012) pengembangan karir adalah peningkatan
pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan
peningkatan oleh departemen personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai
dengan jalur atau jenjang organisasi. Jadi betapa punbaiknya suatu rencana karir yang
telah dibuat oleh seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan
realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan
karir yang sistematik dan programatik. Karena perencanaan karir adalah keputusan
yang diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa depan, berarti
bahwa seseorang yang sudah menetapkan rencana karirnya, perlu mengambil
langkah-langkah tertentu untuk mewujudkan rencana tersebut.
Berbagai langkah yang perlu ditempuh itu dapat diambil atas prakarsa pekerja
sendiri, tetapi dapat pula berupa kegiatan yang dapat disponsori oleh organisasi, atau
gabungan dari keduanya. Perlu ditekankan bahwa meskipun sumber daya manusia
2
dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut sesungguhnya yang
paling bertanggung jawab adalah pekerja yang bersangkutan sendiri karena dialah
yang paling berkepentingan dan dia pula yang kelak akan memetik dan menikmati
hasilnya. Hal ini merupakan salah satu prinsip pengembangan karir yang sangat
fundamental sifatnya.
Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Beberapa prinsip pengem-bangan karir adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir.
2. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan
yang spesifik
3. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill
yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan
mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir. Untuk itu
pengembangan karir dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan,
pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Maka titik awal
pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang
bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen
dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi,
departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
1. Tahap Perkembangan Karir
Agar tahap perkembangan karier dapat dilakukan secara efektif maka,
program karier perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik individu dalam
berbagai tahap kehidupan dan kariernya.
a. Karier Awal, tahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian
untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal
pekerjaannya. Hambatan-hambatan dalam karier awal (early career)
diantarnya:
1) Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan harapannya tidak sesuai
3
2) Adanya penyelia yang tidak kompeten
3) Intensivitas terhadap aspek politis organisasi
4) Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal
5) Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluasian kinerja dari
karyawan yang baru diangkat/baru memulai berkarier
6) Ketegangan antara profesional yang lebih muda dan yang tua serta manajer
yang diakibatkan oleh perbedaan pengalaman, kebutuhan dan minat
7) Ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut organisasi.
8) Kegelisahan mengenai integritas, komitmen, dan dependensi.
b. Karier Pertengahan, Tahap karier pertengahan (middle career) kerap kali
meliputi pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer dan promosi
yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan vasibilitas untuk
jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukan nilai seseornag bagi
organisasi.
c. Karier Akhir, Pemberian pelatihan kepada penerus, penguranagn beban kerja,
atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah
agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun.
2. Pengembangan Karir Secara Individual dan Organisasional
a. Pengembangan Karier Secara Individual Ada enam kegiatan pengembangan
karier secara individual yaitu sebagai berikut:
1) Prestasi Kerja
Kegiatan paling penting untuk memajukan karier adalah prestasi kerja
yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier
lainnya kemajuan karier sangat tergantung pada prestasi.
2) Exposure
Kemajuan karier juga ditentukan oleh eksposure. Eksposure berarti
menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan
kesempatan-kesempatan karier lainnya. Tanpa eksposure, karyawan yang
berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai
sasaran-sasaran kariernya. Para menejer mendapat-kan eksposure terutama
melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia,
pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka.
4
3) Permintaan Berhenti
Bila seorang karyawan melihat kesempatan karier yang lebih besar di
tempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk
mencapai sasaransasaran karier. Banyak karyawan terutama para menejer
professional berpindah-pindah perusahaan sebagai strategi karier mereka.
Bila hal itu dilakukan secara efektif, mereka biasanya mendapatkan
promosi, kenaikan gaji, dan pengalaman baru. permintaan berhenti untuk
melanjutkan karier dan pengelaman baru. permintaan berhenti untuk
melanjutkan karier diperusahaan lain sering disebut leveraging. Bagai
manapun juga, bila teknik ini terlalu sering digunakn akan merugikan
karyawan sendiri.
4) Kesetiaan Pada Organisasional
Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karier
tergantung pada kesetian organisasional. Kesetiaan organisasional rendah
pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga
sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka) dan para professional
(yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka). Dedikasi jangka
panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat
perputaran tenaga kerja.
5) Mentor dan Sponsor
Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karier
informal. Karyawan atau mentor dalam banyak perusahaan menyadari
bahwa hubungan diantara merka ada dan berguna bagi pengembangan
karier. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatankegiatan
pengembangan karier, seperti program-program latihan, transfer, atau
promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi
yang dapat menciptakan kesempatankesempatan pengembangan karier
bagi orang-orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung.
6) Kesempatan Untuk Berkembang
Bila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program
latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti
mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna untuk
baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumberdaya
manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan.
5
b. Pengembangan Karier Secara Organisasional
Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usahausaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan
kepentingan organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan
organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen
personalia, dapat mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota
organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursuskursus pengembangan karier dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi
apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui programprogram departemen personalia tersebut. Sehingga dengan demikian pihak
menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya-upaya karier
personalia dalam organisasinya. Proses penyusunan jalur karier dalam sebuah
organisasi disebut perencanaan karier organisasional. Sebagaian besar
organisasi mengarahkan program perencanaan karier untuk mencapai satu atau
lebih tujuan berikut ini:
1) Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif
2) Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur
karier tradisional atau karier yang baru
3) Pengembanagan sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan
diantara divisi dan atau lokasi geografis
4) Meningkatan kinerja malalui pengalaman on the job training yang
diberikan oleh perpindahan karier vertikal dan horisontal
5) Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya
putaran karyawan
6) Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
B. Manfaat Pengembangan Karir
Pengembangan karir mempunyai manfaat yang sangat besar, tidak hanya bagi
individu atau pekerja tetapi juga bagi organisasi atau perusahaan. Agar dapat
memberikan
manfaat
yang
menguntungkan
perusahaan
perlu
mengarahkan
pengembangan karir tersebut. Menurut siagian (2002) diantara sekian banyak manfaat
pengembangan karir yang dipetik oleh organisasi, ada lima manfaat yang sering
mendapat sorotan utama manfaat pengembangan karir, sebagai berikut:
6
1. Pengembangan karir memberikan petunjuk tentang siapa diantara pekerja yang
wajar dan pantas untuk dipromosikan dimasa depan.
2. Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karir
para anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen
organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai.
3. Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat reservoir
kemampuan yang perlu dikembangkan agar merubah sifatnya dari potensi menjadi
kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karir yang jelas para pegawai terdorong
untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam
pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku
positif sehingga organisasi semakin mampu mencapai berbagai tujuan dan
sasarannya dan para pegawai pun mencapai tingkat kepuasaan yang lebihn tinggi,
interprestasi apa pun yang diberikan mengenai kepuasaan itu.
4. Perencanaan karir mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang,
tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti professional.
5. Perencanaan karir dapat mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang
terhalang pengembangan karirnya hanya karena atasan langsung mereka.
Pada akhirnya manfaat pengembangan karir tersebut dapat memberikan
sumbangan yang besar bagi perusahaan, bukan hanya sumber daya manusia dari
perusahaan tersebut yang semakin bertambah nilainya, akan tetapi tujuan dan sasaran
perusahaan juga mudah untuk dicapai.
Menurut Moeheriono (2009:235) bagi karyawan maupun perusahaan, sistem karir
dapat memberikan manfaat bagi keduanya. Di antara manfaatnya tersebut adalah
sebagai berikut.
Bagi Karyawan:
1. Mengembangkan potensi kemampuan dan keteram- pilannya.
2. Mengetahui jalur karir pengembangan karir karyawan dalam organisasi.
3. Mendapat pelatihan yang sesuai dengan arah pengembangan karirnya.
Bagi Perusahaan:
1. Mengendalikan tingkat keluar masuk pegawai (turn over rate).
2. Membantu terlaksananya program kaderisasi.
3. Mengetahui dan mengantisipasi keinginan dan bakat tenaga kerja.
7
Di dalam sistem pengembangan karir, pegawai bertanggung jawab terhadap
perencanaan karir, sedangkan organisasi bertanggung jawab manajemen karir. Dua
proses yang berbeda tetapi terkait dan dipadukan menjadi pengembangan karir,
kemitraan antara organisasi dan pegawai.
Karir membantu pegawai menelaah jalur karir yang akan datang dan membantu
pegawai mengalisis kemampuan dan minat pegawai agar serasi antara kebutuhan
pribadinya dengan organisasi. Pengembangan karir organisasi bisa meningkatkan
sikap pegawai terhadap pekerjaan, tingkat kepuasan kerja, alokasi sumber daya
manusia yang efisien, dan loyalitas diantara pegawai.
Pengembangan karir akan terlaksana dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh
individu dalam meningkatkan karir dan perusahaan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan karir melalui program-program ataupun sistem yang diberikan yang
nantinya akan berdampak kepada perusahaan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan karier atau career development adalah proses pengembangan
kemampuan, keterampilan, dan pengalaman kerja seseorang agar mencapai tujuan
karier yang diinginkan. Proses ini perlu dijalankan secara sistematis dan berkelanjutan
serta mencakup pemilihan jalur karier, pelatihan dan pengembangan, serta penentuan
tugas dan tanggung jawab sesuai tujuan karier yang telah ditetapkan.Career
development bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, serta
pengalaman karyawan dalam mencapai tujuan karier. Tujuan career development bisa
dicapai melalui berbagai strategi, mulai dari pendidikan formal dan non-formal,
pelatihan, pengalaman kerja, dan mentoring.
Pengembangan karir mempunyai manfaat yang sangat besar, tidak hanya bagi
individu atau pekerja tetapi juga bagi organisasi atau perusahaan. Agar dapat
memberikan
manfaat
yang
menguntungkan
perusahaan
perlu
mengarahkan
pengembangan karir tersebut. Pada akhirnya manfaat pengembangan karir tersebut
dapat memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan, bukan hanya sumber daya
manusia dari perusahaan tersebut yang semakin bertambah nilainya, akan tetapi
tujuan dan sasaran perusahaan juga mudah untuk dicapai.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih terdapat
kesalahan dari segi penulisan, bahasa dan kelengkapan materi. Kita tahu bahwa
manusia itu tidak luput dari kesalahan baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Oleh karena itu kami dari kelompok 2 sangat membutuhkan saran atau kritikan yang
membangun untuk dapat kami jadikan sebagai batu loncatan untuk kearah yang lebih
baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama. 2012. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Otomatisasi dan Tata Kelola Kepegawaian SMK/MAK Kelas XI. (2021). (n.p.): Gramedia
Widiasarana indonesia.
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai. (2022). (n.p.): CV. Azka Putra.
Sos, N. S. (2015). Peranan Penting Perencanaan dan Pengembangan Karier. PUBLIKA:
Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1(2), 268-281.
Sumber daya manusia berbasis kompetensi. (2021). (n.p.): LD MEDIA.
Suryana, Dadan. (2011) Program Profesi Guru PAUD Berbasis NilaiProsiding Temu Ilmiah
& Seminar Ilmiah Grand Design Program Pendidikan Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, ISBN 978-18148-0-2 UPI Bandung.
Suryana, D. (2013). Profesionalisme Guru PAUD Berdasarkan Peraturan Menteri No. 58
Tahun 2009. Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pendidikan , 13 (2), 53-61.
Suryana, D., Husna, A., & Mahyuddin, N. (2023), CIPP Evaluation Model: Analysis of
Education Implementation in PAUD Based on Government Policy on Implementation of
Learning During the Covid-19 Pandemic, Jumal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 74) 4386-4396.
Suryana, D. (2022). Permainan edukatif setatak angka dalam menstimulasi kemampuan
berfikir simbolik anak usia dini. Jurnal Obsesi. Jumal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3),
1790-1798.
Suryana, D., & Sakti, R. (2022). Tipe Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap
Kepribadian Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5),
4479-4492.
Suryana, D., Mayar, F, & Sari, R. E. (2021). Pengaruh Metode Sumbang Kurenah terhadap
Perkembangan Karakter Anak Taman Kanak-kanak Kecamatan Rao. Jurnal Obsesi
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1). 341-352.
10
Suryana, D., Sari, N. E., Mayar, F. & Satria, S. (2021) English Learning interactive Media for
Early Childhood Through the Total Physical Response Method. Jurnal Pendidikan Usia
Dini 15(1), 60-80.
Suryana, D., Khairma, F. S., San, N. E, Mayar, F. & Satria, S. (2020). Star of the week
programs based on peer relationship for children social emotional development. Jumal
Pendidikan Usia Dini, 1-4(2), 288-302.
Suryana, D., Yulia, R., & Safrizal, S. (2021), CONTENT ANALYSIS OF AL-QUR'AN
SCIENCE INTEGRATION IN CHILDREN'S ANIMATED SERIAL OF RIKO THE
SERIES ON HUJAN'S EPISODE Ta'dib, 24(1), 93-101.
Suryana, D., Tika, R., & Wardani, E. K. (2022, June). Management of creative early
childhood education environment in increasing golden age creativity. In 6th International
Conference of Early Childhood Education (ICECE-6 2027) (pp. 17-20) Allants Press.
Suryana, D., & Yuanita, S. K. S. (2022). Efektifitas Teknik Mind Mapping terhadap
Kemampuan Membaca Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(4), 2874-2885.
Syahputra, M. D., & Tanjung, H. (2020). Pengaruh Kompetensi, Pelatihan Dan
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 3(2), 283-295.
11