Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
…
5 pages
1 file
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh daging itik dari strain yang berbeda terhadap kualitas fisik abon daging itik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah itik tegal (P1), itik alabio (P2), itik entog (P3) dan itik peking (P4). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas fisik yaitu pH, susut masak dan rendemen. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap variabel yang diukur diuji lanjut menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa abon itik dari strain yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pada variabel pH dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap susut masak dan rendemen abon daging itik. Diantara empat strain itik yang sangat bagus digunakan dalam pembuatan abon yaitu pada perlakuan 4 (Itik Peking). Kata Kunc...
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pembuatan bakso dari berbagai jenis itik terhadap kualitas organoleptik bakso itik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daging itik alabio, daging itk tegal, dan daging itik entok, tepung tapioka, bawang putih, garam, penyedap rasa, dan es batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan; Itik Alabio (P1), Itik Tegal (P2), Itik Entok (P3). Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah bentuk, aroma, warna, tekstur, citarasa, kekenyalan dan penerimaan umum. Penelitian ini ini menunjukkan bahwa jenis itik sangat berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap pH, warna, citarasa, dan penerimaan umum. Dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bentuk, Namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tekstur, dan kekenyalan. Itik alabio dan itik entok merupakan perlakuan yang paling bagus dalam pembuatan bakso dan paling banyak disukai Panelis secara Organoleptik.K...
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia abon ayam afkir dengan jenis daging yang berbeda. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah daging bagian dada (P1), daging paha (P2) dan daging kombinasi dari dada dan paha (P3). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah uji kimia yang terdiri dari kadar abu, kadar air, kadar lemak, dan kadar protein. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap variabel yang diukur diuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar abu abon. Kata Kunci: Ayam Afkir, Jenis Daging Yang Berbeda, Abon, Kualitas Kimia
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
Abstak. Penelitian bertujuan mengidentifikasi pengaruh lokasi daging terhadap kualitas fisik dan organoleptik bakso ayam. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan: P1 (daging paha ayam), P2 (daging dada ayam) dan P3 (kombinasi daging paha dan dada). Parameter berupa kualitas fisik pH, susut masak dan rendemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05) antara perlakuan bakso dengan daging paha ayam (P1), bakso dengan daging dada ayam (P2) dan bakso dengan kombinasi daging paha dan dada (P3) baik pada peubah kualitas fisik berupa pH, susut masak dan rendemen. Dapat disimpulkan bahwa lokasi otot yang berbeda tidak mempengaruhi kualitas bakso daging ayam sehingga kita bisa membuatnya tanpa memperhatikan lokasi dagingnya.Kata kunci: Kualitas fisik, bakso ayam
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
Abstrak.Keripik kulit ceker merupakan makanan cemilan (snack) yang berasal dari ceker ayam. Berbagai jenis ceker ayam dapat diolah menjadi keripik kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan organoleptik keripik kulit ceker ayam yang berasal dari jenis ayam berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan: ceker ayam broiler (C1) ceker ayam kampung (C2) dan ceker ayam ras petelur afkir (C3), dengan enam ulangan untuk uji fisik terdiri atas pH, rendemen, daya kembang. Dimana, nilai rendemen ayam ras petelur afkir sebesar 16,70% nyata lebih tinggi dari rendemen ayam broiler sebesar 15,83% dan ayam kampung sebesar 15,83%. Sementara itu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH, dan daya kembang. Dapat disimpulkan bahwa jenis ayam mempengaruhi kualitas keripik ceker ayam, dimana ceker dari ayam broiler lebih baik hasilnya dibanding dengan ceker ayam kampung maupun ayam petelur afkir.Kata Kunci: ceker ayam; kerip...
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Abon merupakan makanan yang tidak asing lagi dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas abon vegetarian berbahan dasar bonggol pisang klutuk melalui eksperimen uji organoleptik dari segi rasa, warna, tekstur dan aroma, kemudian untuk mengetahui daya tahan , minat konsumen serta untuk mengetahui biaya produksi dari produk abon vegetarian berbahan dasar bonggol pisang klutuk. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan oleh 20 panelis memperoleh hasil enak dari segi rasa, menarik dari segi warna, kering dari segi tekstur dan sangat harum dari segi aroma. Dari uji daya tahan abon vegetarian berbahan dasar bonggol pisang klutuk, mampu bertahan selama 7 hari. Hasil survey minat konsumen menunjukkan masyarakat tertarik dengan inovasi produk abon...
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 2019
Dried tekwan is a traditional restructured-fish product of South Sumatera processed b y convectional drying. The study aimed to determine the effect of fish and tapioka ratio and tekwan's length on the physical quality of the dried tekwan. The physical quality of dried tekwan made with different ratio of fish and tapioca ratio (1:1, 1.5:1 and 2:1 (w:w)) and length 1, 2, and 3 cm were investigated. The physical quality evaluated were the degree of whiteness, rehydration ratio, water holding capacity (WHC) and microstucture. The drying profile and proximate composition were also evaluated. There was no difference in the rate of drying of different fish:tapioca ratio as well a different tekwan length when free water evaporation was progressing. However, difference in drying rate was ob served when the water content reached the equilibrium. Ratio 2:1 of fish and tapioca and 2 cm length of tekwan was found the to b e b est treatment and resulting in dried tekwan with moisture content 10.22%, ash 1.9%, protein 27.9%, fat 1.38%, carb ohydrate 58.6%, whiteness 45.96% and expressib le moisture content 2.06%. Microstructure of dried tekwan with 2:1 ratio showed more compact structure and slight damage than 1.5:1 ratio. However, dried tekwan with 2:1 ratio still had lower rehydration properties than other treatment.
PARTNER, 2019
This research was aimed to determine the quality of oocytes produced by Kacang goat based on reproductions cycle per ovary. Ovaries were obtained from the slaughterhouses in Kupang. The oocytes were collected by aspiration method, then selected based on quality. The result showed that 300oocytes from 47 ovaries, then
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 2018
Ikan baronang (Siganus sp.) adalah salah satu jenis ikan yang potensial digunakan sebagai bahan baku surimi. Surimi kering adalah salah satu bentuk surimi yang telah mengalami proses pengeringan dan memiliki banyak keuntungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan frekuensi pencucian dan suhu pengeringan terbaik dalam pembuatan surimi kering. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi bahan baku, pembuatan surimi basah dan pembuatan surimi kering dengan ulangan sebanyak tiga kali. Pencucian dengan dua kali dipilih sebagai perlakuan terbaik dengan derajat putih 50,61%, protein larut garam 5,27%, pH 7,07 dan kekuatan gel 1.387,4 g.cm. Suhu pengeringan 60oC adalah suhu pengeringan terbaik dengan derajat putih 61,93%, daya ikat air 8,53 mL/g, protein larut garam 1,96%, densitas 0,43 mL/g, kapasitas rehidrasi 2,79 mL/g dan stabilitas emulsi 61,09%.
Culture Machine, 2022
O presente texto propõe uma reflexão a respeito do(s) ponto(s) de vista narrativo(s), de modo que, para tal, também se concentra em diversificar os pontos de vista para ver a própria narrativa, isto é, maneiras distintas e/ou/mas não necessariamente excludentes de entender o processo através do qual se constrói a narrativa e, por consequência, o conhecimento. O texto busca em Le Guin a ideia de “cestas culturais” ´[cultural carrier bags] e recorre ao clássico texto de Benjamin “O narrador” ou, em nova tradução, “O contador de histórias” a fim de discutir os modos empregados por aquele que narra para transmitir aquilo que é trazido como narrativa que é passada ao longo dos anos; mas também através do relato da própria experiência, bem como aquele trazidos pelos xamãs que narram (criam) o que experenciam e o que já experenciaram, tornando, então, o ato de narrar o movimento ambivalente par exellence, capaz de, estando no presente, apontar tanto ao passado quanto ao futuro; à vida e à morte; à verdade e a mentira; ao que foi, o que é e o que será, bem como ao que jamais foi e o que jamais será. Enfim, o narrar é visto como se dando sempre a partir do “ponto de vista da morte”, ponto liminar, de intersecção de mundos e experiências.
Voce della Chiesa.
Chronos, Journal of the Ivane Javakhishvili Institute of History and Ethnology, 2021
isara solutions, 2024
5th International Congress on Ambiances, 2024
Material Didático-Pedagógico, 2000
arXiv (Cornell University), 2022
Revista Facultad Nacional de Agronomía, 2016
arXiv (Cornell University), 2016
Eupa Open Proteomics, 2015
Genetics and Molecular Biology, 2006
Scientific Reports, 2019
Water Science and Technology, 2001