Academia.eduAcademia.edu

Farmasi

Nama : Bernadetha Susiana NIM : 12.015 Kelas : AKFAR 5A 1. Definisi rumah sakit dan instalasi rumah sakit ! Definisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuankesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU No. 44 Tahun 2009). 2. Instalasi rumah sakit apa saja ! 3. Alur pelayanan di satelit farmasi ! 4. Alur pengelolaan perbekalan farmasi ! Pengelolaan Perbekalan Farmasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan (Kepmenkes No.1197/MENKES/SK/X/2004).

Nama : Bernadetha Susiana NIM : 12.015 Kelas : AKFAR 5A Definisi rumah sakit dan instalasi rumah sakit ! Definisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuankesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU No. 44 Tahun 2009). Instalasi rumah sakit apa saja ! Alur pelayanan di satelit farmasi ! Alur pengelolaan perbekalan farmasi ! Pengelolaan Perbekalan Farmasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan (Kepmenkes No.1197/MENKES/SK/X/2004). A. Pemilihan Merupakan proses kegiatan mulai dari meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat. B. Perencanaan Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Pedoman perencanaan adalah: DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi Rumah Sakit, Ketentuan setempat yang berlaku. - Data catatan medik - Anggaran yang tersedia - Penetapan prioritas - Siklus penyakit - Sisa persediaan - Data pemakaian periode yang lalu - Rencana pengembangan C. Pengadaan Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui: a. Pembelian: - Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) - Secara langsung dari pabrik/distributor/pedagang besar farmasi/rekanan b. Produksi/pembuatan sediaan farmasi: - Produksi Steril - Produksi Non Steril c. Sumbangan/droping/hibah D. Produksi Merupakan kegiatan membuat, mengubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kriteria obat yang diproduksi : - Sediaan farmasi dengan formula khusus Universitas Sumatera Utara- Sediaan farmasi dengan harga murah - Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil - Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran - Sediaan farmasi untuk penelitian - Sediaan nutrisi parenteral - Rekonstruksi sediaan obat kanker E. Penerimaan Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi: - Pabrik harus mempunyai Sertifikat Analisa - Barang harus bersumber dari distributor utama - Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS) - Khusus untuk alat kesehatan/kedokteran harus mempunyai certificate of origin - Expired date minimal 2 tahun F. Penyimpanan Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan: - Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya - Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya - Mudah tidaknya meledak/terbakar - Tahan/tidaknya terhadap cahaya Universitas Sumatera UtaraG. Pendistribusian Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan: - Efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada - Metode sentralisasi atau desentralisasi - Sistem floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi Distribusi dapat dilakukan melalui cara-cara berikut: 1. Resep perorangan (individual prescription) Penyaluran perbekalan farmasi dengan sistem ini adalah berdasarkan resep yang diterima pasien, sehingga pasien menerima langsung perbekalan farmasi sesuai resep. Semua pasien rawat jalan menerima perbekalan farmasi melalui resep perorangan, tetapi sebagian pasien rawat inap juga menerima resep perorangan. Sistem ini memungkinkan apoteker untuk langsung mengkaji resep terlebih dahulu dan membuka kesempatan untuk berinteraksi antara dokter, apoteker, perawat, dan pasien. Kekurangannya adalah jika obat berlebih, pasien tetap harus membayarnya dan perbekalan dapat terlambat sampai ke pasien. 2. Floor Stock Pada sistem ini, perbekalan farmasi didistribusikan langsung kepada setiap unit perawatan. Dengan adanya sistem ini, perbekalan farmasi yang dibutuhkan dalam keadaan darurat di ruangan (seperti obat-obat emergensi) dapat dengan mudah diperoleh pasien, karena telah tersedia melalui sistem floor stock. Namun Universitas Sumatera Utarasistem ini hanya bisa diterapkan untuk pelayanan pada pasien rawat inap. Keuntungan sistem ini antara lain a. Obat yang dibutuhkan cepat tersedia b. Meniadakan obat yang return c. Pasien tidak harus membayar obat yang lebih d. Tidak perlu tenaga banyak. Kelemahan sistem ini adalah: a. Sering terjadi kesalahan, seperti kesalahan peracikan oleh perawat atau adanya kesalahan penulisan etiket. b. Persediaan obat di ruangan harus banyak. c. Kemungkinan kehilangan dan kerusakan obat lebih besar. 3. Sistem One Day Dose Dispensing Distribusi perbekalan farmasi dengan menggunakan sistem One Day Dose Dispensing (ODDD) berarti bahwa pendistribusian obat sesuai dengan dosis per hari yang dibutuhkan oleh pasien. Pembayaran perbekalan yang digunakan oleh pasien juga sesuai dengan kebutuhannya untuk satu hari. Sistem ini melibatkan kerjasama apoteker dengan dokter dan juga perawat dalam memonitor pendistribusian seluruh perbekalan farmasi kepada pasien sehingga penggunaan obat yang rasional dan efektif dapat tercapai. Keuntungan sistem ini adalah: a. Pasien hanya membayar obat sesuai dengan yang akan digunakannya. b. Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak terpakai di ruangan perawat. c. Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat. d. Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada 4. Sistem kombinasi Tujuan stadart pelayanan farmasi ! Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit        Sesuai dengan SK Menkes Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit bahwa Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Farmasi rumah Sakit bertanggung jawab terhadap semua barang yang beredar di rumah sakit tersebut. 1.      Tujuan pelayanan farmasi adalah sebagai berkut : a.       Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia. b.      Menyelenggarkan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi . c.       Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai Obat. d.      Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. e.       Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa dan evalusi pelayanan. f.       Mengadakan penelitian dibidang Farmasi dan peningkatan metode. 2.      Tugas pokok  dan fungsi  Sebutkan berbagai macam kelas terapi obat dan obatnya ! NAMA GOLONGAN/ KELAS TERAPI NO OBAT GENERIK Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi nonsteroid, Antipirai 1 Acetosal 2 Allopurinol 3 As. Mefenamat 4 Fentanil 5 Ibuprofen 6 Ketoprofen 7 Ketorolak 8 Kolkisin 9 Meloksikam 10 Morfin 11 Na Diklofenak 12 Parasetamol 13 Pethidin 14 Piroksikam 15 Tramadol Anastetik� Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis 16 Cetrizin 17 Deksametason 18 Dipenhidramin 19 Epinefrin 20 Klorpheniramin 21 Loratadin Antidot dan Obat lain untuk Keracunan 22 Kalsium Glukonat 23 Mg Sulfat 24 Na Bikarbonat 25 Nalokson 26 Protamin Sulfat� Antiepilepsi – Antikonvulsi 27 As. Valproat 28 Diazepam 29 Fenitoin 30 Karbamazepin 31 Phenobarbital Anti Infeksi 32 Asiklovir 33 Amikasin 34 Amoksisilin 35 Ampisilin 36 Benzipenisilin� 37 Ciprofloksasin 38 Dapson 39 Dikloksasilin 40 Doksisiklin 41 Efavirens 42 Eritromisin 43 Ethambutol 44 Fenoksimetilpenisilin 45 Flukonazol 46 Gentamisin� 47 Griseofulvin 48 INH 49 Ketokonazol 50 Klindamisin 51 Kloramfenikol (Thiampenikol) 52 Klorokuin 53 Kotrimoksazol 54 Kuinin 55 Lamivudin 56 Levofloksasin 57 Metronidazol 58 Nevirapine 59 Nistatin 60 Pirantel 61 Pirazinamid 62 Primakuin 63 Rifampisin 64 Sefadroksil 65 Sefiksim 66 Sefotaksim 67 Seftazidim 68 Seftriakson 69 Stavudin 70 Streptomisin 71 Sulfasalazin 72 Tetrasiklin Antimigrain 73 Ergotamin Antineoplastik, Imunosupresan dan obat untuk terapi paliatik 74 Asparaginase 75 Azatrioprin 76 Bleomisin 77 Cisplatin 78 Dakarbasin 79 Doksorubisin 80 Etoposid 81 Fluoro urasil 82 Hidroksil urea 83 Medroksiprogesteronasetat 84 Metotreksat 85 Siklofosfamid 86 Siklosforin 87 Sitarabin 88 Tamoksifen 89 Testosteron 90 Vinblastin 91 Vinkristin Antiparkinson 92 Levodopa + Karbidopa 93 Triheksifenidil Obat yang mempengaruhi darah 94 Fe Sulfat 95 Fitomenadion 96 Heparin 97 Warfarin 98 Traneksamat Produk Darah Diagnostik Disinfektan & Antiseptik Gigi & Mulut 99 Povidon iodin Diuretik 100 Furosemida 101 HCT 102 Manitol 103 Spironolakton Hormon, Obat endokrin lain dan Kontraseptik Kardiovaskuler Kulit, Obat Topikal Larutan Dialisis Peritoneal Larutan Elektrolit Obat Mata Oksitoksik dan Relaksan Uterus Psikofarmaka 104 Acarbose 105 Etinil Estradiol 106 Glibenklamid 107 Gliklazid 108 Glikuidon 109 Glimepirid 110 Glipizid 111 Hidrokortison 112 Insulin 113 Levonorgestrel 114 Metformin 115 Metil Prednisolon 116 Pioglitazon 117 Prednison 118 Repaglinid 119 Rosiglitazon 120 Amlodipin 121 Atropin 122 Carvedilol 123 Digoksin 124 Dobutamin 125 Dopamin 126 ISDN 127 KCL 128 Klonidin 129 Lisinopril 130 Metildopa 131 Nifedipin 132 Nitrogliserin 133 Propanolol 134 Ramipril 135 Simvastatin 136 Streptokinase 137 Terazosin 138 Valsartan 139 Verapamil 140 Asam Retinoat 141 Basitrasin – Polimiksin B 142 Betametason 143 Mikonazol 144 Na Fusidat 145 Asetazolamid 146 Pilokarpin 147 Sulfacetamid 148 Timolol 149 Isoksuprin 150 Metil Ergometrin 151 Oksitosin 152 Alprazolam 153 Amitriptilin 154 CPZ 155 Flufenasin 156 Fluoksetin 157 Haloperidol 158 Quetiapin 159 Risperidon Relaksan Otot Perifer dan Penghambat Kolinesterase 160 Pankuronium 161 Neostigmin 162 Piridostigmin 163 Suksametonium 164 Vekuronium Saluran Cerna� 165 Antasida 166 Bisakodil 167 Cimetidin 168 Dimenhidrinat 169 Domperidon 170 Lansoprazol 171 Loperamid 172 Metoklopramid 173 Neomisin� 174 Omeprazol 175 Ranitidin 176 Sukralfat Saluran Napas� 177 Ambroksol 178 Aminophilin 179 Asetil Sistein 180 Bromheksin 181 Budesonid 182 DMP 183 GG 184 Ipatropium 185 Ketotifen 186 Salbutamol 187 Terbutalin Obat yang mempengaruhi sistim imun 188 Hepatitis B rekombinan 189 Serum Antibisa ular 190 Serum Antidifteri 191 Serum Antirabies 192 Serum Antitetanus 193 Serum Imunoglobulin 194 Vaksin BCG 195 Vaksin Campak 196 Vaksin DTP 197 Vaksin jerap difteri tetanus 198 Vaksin meningokokus polisakarida A + C 199 Vaksin polio 200 Vaksin Rabies Telinga, Hidung dan Tenggorokan 201 Oksimetazolin Vitamin dan Mineral 202 Vitamin B6 203 Vitamin C