Academia.eduAcademia.edu

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA TAMBAHAN PEMERSATU BANGSA

Manusia sebagai makhluk sosial sudah secara kodrati mengharuskan dirinya untuk berhubungan dengan sesamanya. Hal ini merupakan hukum alam untuk terciptanya tatanan hubungan masyarakat yang baik dan teratur. Selain itu manusia berhubungan dengan sesamanya untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri, karena sejatinya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Banyak cara dan upaya yag bisa dilakukan manusia untuk bisa berhubungan dengan sesamanya, baik secara langsung dalam arti bertemu secara tatap muka maupun secara tidak langsung dalam arti menggunakan perantara media. Hal ini merupakan dampak dari perkembangan zaman yang memudahkan segala aktivitas manusia, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sebagai media untuk berhubungan yang sering kita sebut dengan istilah media sosial.

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA TAMBAHAN PEMERSATU BANGSA MAKALAH Disusun untuk mengikuti lomba karya tulis nasional Oleh : Adi Moch Priyanto LOMBA KARYA TULIS NASIONAL UNIVERSITAS PRESIDENT 2013 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah Swt. Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah menganugrahkan rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia sehingga terjadi stabilitas dalam kehidupannya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah dan tercurah kepada junjungan alam, khatimul anbiya Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Beliau adalah sumber mata air hikmah yang tidak pernah kering sepanjang masa. Sosok pribadi mulya yang penuh cinta dan kasih sayang. Alhamdulillah berkat hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini, walaupun banyak hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun dengan kesabaran dan ketekunan serta dukungan moral maupun moril, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah sebagaimana mestinya. Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari yang diharapkan atau kesempurnaan. Oleh karena itu, tidak manutup kemungkinan dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangannya. Maka kepada para pembaca yang budiman, penulis berharap untuk selalu bersifat kritis dan korektif kepada makalah ini. Untuk selanjutnya, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak, kepada Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, kepada keluarga, teman satu jurusan, serta pihak lain yang terkait dalam penyusunan makalah ini baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang membaca serta memahami isinya. Bandung, Mei 2013 Penulis i DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR …………………………………………………...... i DAFTAR ISI ……………………………………………………………..... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 2 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………….. 2 D. Metode Penelitian dan Penulisan …………………………...... 3 BAB II PEMBAHASAN A. Ruang Lingkup Media Sosial .................................................... 4 B. Ruang Lingkup Nasionalisme Bagsa ........................................ 4 C. Peran Media Sosial sebagai Sarana Tambahan Pemersatu Bangsa …………………………………………….. 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………….... 10 B. Saran ………………………………………………………….. 11 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 12 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial sudah secara kodrati mengharuskan dirinya untuk berhubungan dengan sesamanya. Hal ini merupakan hukum alam untuk terciptanya tatanan hubungan masyarakat yang baik dan teratur. Selain itu manusia berhubungan dengan sesamanya untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri, karena sejatinya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Banyak cara dan upaya yag bisa dilakukan manusia untuk bisa berhubungan dengan sesamanya, baik secara langsung dalam arti bertemu secara tatap muka maupun secara tidak langsung dalam arti menggunakan perantara media. Hal ini merupakan dampak dari perkembangan zaman yang memudahkan segala aktivitas manusia, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sebagai media untuk berhubungan yang sering kita sebut dengan istilah media sosial. Berbagai perbedaan dan keragaman di berbagai aspek kehidupan manusia tidak menafikan adanya persamaan dan keseragaman di berbagai ruang lainnya. Dunia maya dan media sosial saat ini telah menjadi forum yang mempersatukan generasi muda dari beragam budaya, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya. Fenomena ini merupakan suatu kemajuan dalam bidang komunikasi untuk memudahkan manusia dalam berhubungan dengan sesamanya. Pemanfaatan media sosial ini merupakan kecenderungan sikap praktis dalam melakukan komunikasi sosial. Namun, di sisi lain, media sosial juga rentang untuk disalahgunakan terhadap hal-hal yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kehidupa sosial. Hal ini dapat ditemukan di berbagai forum dimana kelompok-kelompok yang masih menggunakan perbedaan dan keragaman sebagai dasar bagi konflik dan diskriminasi terhadap kelompok lain, menyuarakan dan menyebarkan pandangannya sembari bersembunyi di balik perlindungan anonimitas. Tujuannya dari forum tersebut untuk terciptanya kerenggangan hubungan sosial dalam kelompok-kelompok yang menggunakan perbedaan dan keragaman sebagai dasar pemersatu. Bayak upaya yang dapat dilakukan untuk bisa mengkodisionalkan pemanfaatan media sosial kea rah yang positif. Kesadaran tentang Pancasila dan upaya untuk memaknainya dalam penggunaan sosial media oleh generasi muda 1 sejatinya dapat mendorong media sosial untuk menjadi sarana yang menjembatani perbedaan bukan membangun dinding konflik dan diskriminasi antar-kelompok dan mengancam kesatuan. Kemungkinan masih banyak dampak-dampak negatif yang mungkin akan terjadi jika penyalahgunaan media sosial ini tidak dikontrol dan diantisipasi. Melihat fenomena di atas penlis tertarik untuk memilih sub tema yang tersedia dalam lomba karya tulis nasional, dan ingin mengkajinya lebih dalam lagi mengenai peran media sosial yang sebagai sarana tambahan pemersatu bangsa dalam arti media hubungan sosal. Kajian ini penulis sajikan dalam sebuah makalah sederhana yang mudah-mudahan memberikan kontribusi positif untuk perkembangan generasi muda. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan Makalah ini guna untuk membatasi pembahasan yang akan penulis bahas, adalah sebagai berikut : C. 1. Apa ruang lingkup media sosial ? 2. Apa ruang lingkup naionalisme bangsa ? 3. Bagaimana peran media sosial sebagai sarana tambahan pemersatu bangsa ? Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan Penulis dalam penyusunan Makalah ini, diantaranya sebagai berikut : a. Untuk mengetahui ruang lingkup media sosial. b. Untuk mengetahui ruang lingkup nasionalisme bangsa. c. Untuk mengetahui peran media sosial sebagai sarana tambahan pemersatu bangsa. 2. Kegunaan Penelitian Serta yang menjadi kegunaan dalam penyusunan Makalah ini, diantaranya sebagai berikut : a. Untuk mengikuti lomba karya tulis nasional. b. Untuk menambah wawasan penulis media sosial dan manfaatnya. c. Untuk mencoba memberikan informasi kepada para pemuda/pemudi mengenai pemanfaatan media sosial. 2 D. Metode Penelitian dan Penulisan 1. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penyusuna Makalah ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu melakukan penelusuran terhadap buku-buku, dokumen-dokumen, serta referensi lainya yang relevan dengan masalah yang penulis bahas dalam Makalah ini, yang terdiri dari dua sumber : a. Sumber Primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan masalah yang dibahas. b. Sumber Sekunder, yaitu buku-buku atau dokumen-dokumen lain, yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas. 2. Metode Penulisan Adapun metode penulisan penulis gunakan dalam penyusunan Makalah ini adalah metode penulisan Deskriftif, yaitu penulis mencoba mendiskripsikan masalah yang dibahas dari hasil penelitian dalam Makalah ini. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Ruang Lingkup Media Sosial Dunia jaringan internet atau yang sering kita sebut dengan dunia maya merupakan suatu ruang yang memungkinkan orang melakukan apa saja sesuai dengan yang dikehendakinya. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia (Wikipedia Bahasa Indonesia). Pengertian di atas dapat kita analisis tiga kegiatan atau aktivitas dalam media sosial, yaitu berpartisipasi dalam arti sebagai seorang pengguna media sosial, kita sudah berpartisipasi mengembangkan media sosial sesuai dengan perkembangan zaman. Kemudian berbagi, dalam arti aktivitas yang terjadi dalam media sosial merupakan sarana berbagi mengenai suatu hal antar pengguna media sosial untuk terciptanya suatu hubungan. Dan yang terakhir adalah menciptakan isi, dalam arti media sosial memberikan ruang kosong yang harus diisi oleh penggunanya untuk memungkinkan pengguna tersebut berinteraksi dalam media sosial. Banyak para pakar yang memberikan pengertian mengenai media sosial, salah satunya Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, mereka mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Pengertian media sosial ini merupakan suatu gambaran dari produk media sosial, yaitu kelompok aplikasi berbasis internet. Hal ini dapat kita interpretasikan pengertian diatas focus media sosial sebagai sebagai objek pengguna. Dari pemaparan mengenai media sosial di atas dapat dilihat benang merah bahwa media sosial merupakan suatu aktivitas pengguna dalam berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi terhadap kelompok aplikasi yang berbasis internet sebagai objek aktivitas. Dengan demikian, aktivitas media sosial di dukung dengan proses input dan output sebagai suatu sistem. B. Ruang Lingkup Nasionalisme Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di 4 dunia dengan konsep Negara kepulauannya. Selain itu Indonesia juga merupakan Negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah hamper di seluruh wilayah Indonesia. Kendati demikian, keadaan Indonesia tersebut tidak mampu mengangkat Negara Indonesia menjadi Negara yang kaya dan maju. Indonesia pernah disegani dan dihargai oleh negara dan bangsa lain di dunia, salah satunya pernah menjadi macan asia dengan pengaruh besar terhadap Negara dan bangsa lain, memiliki sosok pemimpin yang sangat kharismatik, berani dan tegas seperti Soekarno, berani dalam setiap tindakan dalam negeri maupun dunia internasional serta tegas dalam mengambil sikap dan kebijakan serta kepiawaian beliau dalam berpidato. Prestasi Indonesia yang pernah mengangkat Negara dan bangsa Indonesia, itu tidak berlanjut ke generasi berikutnya. Seiring dengan berjalannya waktu. bangsa Indonesia sekarang ini tidak mencerminkan keadaan yang dulu pernah melekat. Indonesia sekarang sedang dilanda krisis nasionalisme terhadap Negara dan bangsanya, loyalitas dan solidaritas terhadap sesama bangsa seakan memudar secara perlahan dari masa ke masa. Bangsa Indonesia yang beraneka ragam dari berbagai aspek mulai dari suku, latar belakang ekonomi, pendidikan, bahasa daerah, adat istiadat, agama, dan lain-lain, harus tetap dipelihara kesatuan dan persatuannya. Bagaimanapun keadaan bangsa ini, ketika rasa nasionalisme, kesatuan dan persatuannya dipelihara dengan baik, maka segala persoalan akan bisa diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, ketika nasionalisme, kesatuan dan persatuannya telah terganggu, maka persoalan sekecil apapun akan berkembang menjadi besar dan rumit, hingga sulit dipecahkan. Rasa persatuan ini merupakan salah satu amanat yang tertulis dalam pancasila. Pada sila ketiga yang berbunyi persatuan Indonesia, berbicara mengenai tatanan kemasyarakatan yang bersatu dan berdaulat tanpa dipenuhi tawuran, kekerasan dan permusuhan. Hal ini akan tercipta dengan sendirinya, ketika sila yang pertama yakni ketuhanan yang maha esa dan kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab tumbuh dalam jiwa bangsa Indonesia. Karena perilaku yang beradab akan meminimalisir konflik. Persatuan ini juga merupakan syarat untuk tercapainya Indonesia yang makmur dan sejahtera. Ketika semua bangsa telah bersatu, baik dalam hal tujuan, pikiran, ataupun yang lainnya, sebagai cerminan dari semboyan Bhineka Tunggal Ika. Banyak faktor yang mendasari terjadinya krisis nasionalisme bangsa di Indonesia. Diantara faktor tersebut boleh jadi para aparatur pemerintahan yang 5 memimpi bidangnya selalu dilanda masalah. Mulai dari korupsi yang terus menerus mencitrakan para wakil rakyat hingga sikap disorientasi para pengayom masyarakat. Penegak hukum di indonesia yang tidak mencerminkan keadilan kepada masyarakat kecil, hukum seolah bisa di perjual belikan dengan uang, kasus-kasus suap selalu menghiasi setiap kalangan-kalangan elit yang memiliki kepantingan, serta kasus dan masalah yang lainnya lambat laun menciptakan konflik hingga terjadinya disintegrasi sosial terhadap bangsa indonesia. Keadaan seperti ini tentunya sangat tidak diinginkan untuk terus menjamur di Indonesia, karena lambat laun bangsa di Indonesia akan semakin kehilangan rasa nasionalismenya terhadap Negara dan bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme bangsa Indonesia ini harus dibangkitkan kembali sebagai langkah awal perbaikan kondisi sosial bangsa Indonesia. Keadaan Rakyat indonesia yang sangat merindukan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang memiliki cita-cita besar untuk perubahan Indonesia kearah yang lebih baik, kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada pemimpin harus digunakan sebaik mungkin bukan untuk disalahgunakan dengan sikap yang negative, sehingga masyarakat miskin semakin sengsara sedangkan mereka yang kaya semakin bertambah kaya. Oleh karenanya perlu adanya upaya dan sikap yang nyata, yang mampu mengangkat mootivasi bangsa Indonesia untuk semakin memperlihatkan rasa nasionalismenya terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dengan adanya upaya tersebut yang pasti masyarakat indonesia akan semakin timbul rasa nasionalismenya, dengan adanya kerjasama antara aparatur pemerintahan Indonesia serta elemen-elemen lainnya bersama rakyat membangun negeri menjadikan Indonesia yang damai dan sejahtera. Diantara banyak upaya yang dapat dilakukan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme untuk terciptanya kesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah dengan pemanfaatan media sosial sebagai sarana dan fasilitator. Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi guna menjalin hubungan sebagai langkah dan upaya menciptakan rasa solidaritas dan loyalitas dalam rangka mencapai kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. C. Peran Media Sosial sebagai Sarana Tambahan Pemersatu Bangsa Perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat paradigm berpikir dan pola kehidupan orang-orag menjadi modern seiring dengan perkembangan teknologi. Sikap ini merupakan respon positif dari perkembangan teknologi terhadap pola - 6 kehidupan manusia di era globalisasi. Dalam konteks TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), perkembangan dan kemajuan teknologi yang cepat, diikuti dengan penetrasi gadget yang begitu deras telah mengubah paradigm berpikir dan pola kehidupan manusia menjadi technology-based. Dengan adanya perkembangan tersebut, tentunya banyak pengaruh yang akan masuk terhadap sektor-sektor kehidupan manusia. Pengaruh tersebut ada yang berbau positif dan pengaruh yang negative tergantung bagaimana manusia itu mampu mengontrol diri terhadap respon perkembangan teknologi yang pesat. Hal ini mungkin cukup sulit, karena di era globalisasi sekarang ini hanya sedikit orang saja yang mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga pemanfaatan teknologi pun tidak dimaksimalkan dalam ranah positif, karena kebanyakan orang banyak menyalahgunakannya dalam ranah negative. Media sosial merupakan salah satu produk dari perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi. Seiring dengan fenomena perkembangan teknologi yang memiliki nilai positif dam negatifnya, media sosial sebagai produk juga dibarengi dengan nilai positif dan negatifnya. Sehingga perlu adanya kontrol untuk meminimalisir penyalahgunaan penggunaan media sosial kearah yang negatif. Dewasa ini banyak orang yang belum memahami betul bagaimana penggunaan media sosial dengan cara-cara yang baik dan benar sesuai dengan fungsi dari media sosial tersebut. Kebanyakan orang hanya mengetahui secara instan saja mengenai penggunaan media sosial. Hal ini tentunya harus ada sedikit perubahan paradigma masyarakat dalam menanggapi perkembagan media sosial. Sebagaimana fungsi utama dari media sosial sebagai sarana berbagi informasi dan menjalin hubungan antar penggunanya, seharusnya manusia bisa lebih pintar dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial dalam membina hubungan sosial dan memupuk persatuan bangsa. Pembinaan hubungan sosial ini penting dalam rangka memupuk rasa nasionalisme, kesatuan dan persatuan bangsa menuju bangsa yang makmur dan sejahtera. Media sosial bisa menjadi suatu alternatif yang dapat dimanfaatkan peran dan fungsinya untuk menciptakan tujuan tersebut. Dengan penggunaan media sosial ini diharapkan masyarakat mampu menciptakan pembinaan sosiam berbasis media sosial yang modern dan terbuka. Ketika hal ini mampu diciptakan maka suasana dalam pembinaan akan semakin berwarna dan semakin mengefektifkan komunikasi antar masyarakat. 7 Media sosial sebagai media berbagi informasi, dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan mengenai pancasila dan bagaimana menjadi warga negara atau bangsa yang baik. Hal ini dapat menjadi efektif karena pengguna media sosial telah menjadi angka mayoritas di era informasi saat ini. Berikut ini merupakan beberapa diantara peran dan manfaat media sosial sebagai sarana tambahan dalam mempersatukan bangsa : 1. Media Sosial sebagai Media Berbagi antar Masyarakat Media sosial memegang peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan suatu bangsa dan Negaranya. Semakin tepat dan benar media sosial tersebut menyampaikan informasinya ke masyarakat, maka perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara pun menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan elemen utama dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dan Negaranya. Bersamaan ini masyarakat dapat dikategorikan sebagai aktor yang akan memainkan perannya dalam mengembangkan dan memajukan bangsa dan negaranya. Sehingga apabila media sosial memberikan informasi yang postif dikalangan masyarakat tersebut, maka masyarakat di Negara tersebut akan memiliki paradigm berfikir yang positif dalam kehidupan bermasyarakat dan akan terbentuklah suatu sistem pemerintahan yang positif pula, dimana masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi kepada pemerintahnya. Informasi merupakan sesuatu yang memberikan efek yang signifikan terhadap penerimanya. Istilah yang menamakan media informasi Indonesia Bad News is Good News telah meracuni paradigm masyarakat. Pikiran masyarakat yang terlalu banyak mengkonsumsi informasi yang tidak bermanfaat bahkan buruk akan memberikan efek psikologis dan efek perilaku yang mengikupi apa yang didapatnya. Oleh karenanya pemanfaatan media sosial sebagai media berbagi informasi haruslah dalam ranah yang positif. Sehingga cita-cita dan harapan menumbuhka kembali rasa nasionalisme dalam upaya mempersatukan bangsa dapat tercapai dengan baik. 2. Media Sosial sebagai Motivasi dalam Loyalitas dan Solidaritas Pernan media sosial dalam ranah membangun hubungan sangatlah penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini media sosial berperan penting dalam penyebaran informasi-informasi tersebut ke kalangan masyarakat luas, sehingga berbagai masyarakat dapat mengetahui informasi dan kejadian-kejadian yang tengah hangat terjadi dan dapat ikut berpartisipasi dalam dalam rangka apresiasi loyalitas dan solidaritas terhadap sesamanya. 8 Media sosial akan mempermudah membangun komunitas, link dan jaringan untuk mengembangkan rasa kesatuan dan kesatuan antar bangsa. Konsep media sosiayang berbagi informasi, sehingga mampu terciptanya pemerataan dalam hal wawasan bangsa mengenai pengetahuan umum. Hal ini akan memberikan efek positif untuk membina hubungan persatuan bangsa yang memiliki kualitas terutama dalam aspek intelektual. 3. Media Sosial sebagai Motivasi dalam Mempersatukan Bangsa Media sosial menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan sesama penggunanya dan membangun hubungan. Pengguna akan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola pembinaan hubungan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah membahas dan mengkaji begitu banyak tentang peran media sosial sebagai sarana tambahan pemersatu bangsa yang penulis angkat dan bahas dalam makalah ini, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Media sosial merupakan suatu aktivitas pengguna dalam berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi terhadap kelompok aplikasi yang berbasis internet sebagai objek aktivitas. Dengan demikian, aktivitas media sosial di dukung dengan proses input dan output sebagai suatu sistem. 2. Bangsa Indonesia yang beraneka ragam dari berbagai aspek mulai dari suku, latar belakang ekonomi, pendidikan, bahasa daerah, adat istiadat, agama, dan lain-lain, harus tetap dipelihara kesatuan dan persatuannya. Bagaimanapun keadaan bangsa ini, ketika rasa nasionalisme, kesatuan dan persatuannya dipelihara dengan baik, maka segala persoalan akan bisa diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, ketika nasionalisme, kesatuan dan persatuannya telah terganggu, maka persoalan sekecil apapun akan berkembang menjadi besar dan rumit, hingga sulit dipecahkan. 3. Media sosial sebagai media berbagi informasi, dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan mengenai pancasila dan bagaimana menjadi warga negara atau bangsa yang baik. Hal ini dapat menjadi efektif karena pengguna media sosial telah menjadi angka mayoritas di era informasi saat ini. Berikut ini merupakan beberapa diantara peran dan manfaat media sosial sebagai sarana tambahan dalam mempersatukan bangsa : a. Media Sosial sebagai Media Berbagi antar Masyarakat Pemanfaatan media sosial sebagai media berbagi informasi haruslah dalam ranah yang positif. Sehingga cita-cita dan harapan menumbuhka kembali rasa nasionalisme dalam upaya mempersatukan bangsa dapat tercapai dengan baik. b. Media Sosial sebagai Motivasi dalam Loyalitas dan Solidaritas Pernan media sosial dalam ranah membangun hubungan sangatlah penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini media sosial berperan penting dalam penyebaran informasi-informasi tersebut ke kalangan masyarakat luas, sehingga berbagai masyarakat dapat mengetahui informasi dan kejadian-kejadian yang 10 tengah hangat terjadi dan dapat ikut berpartisipasi dalam dalam rangka apresiasi loyalitas dan solidaritas terhadap sesamanya. c. Media Sosial sebagai Motivasi dalam Mempersatukan Bangsa Media sosial menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan sesama penggunanya dan membangun hubungan. Pengguna akan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola pembinaan hubungan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. B. Saran Setelah mengetahui begitu banyak hal tentang peranan media sosial sebagai sarana tambahan pemersatu bangsa, hendaknya kita sebagai generasi muda dapat memahami tentang penggunaan media sosial dalam membina bangsa kearah yang lebih baik agar saling menghargai kesatuan dan persatuan. Maka setelah penyusunan makalah ini penulis memberikan saran-saran kepada para pembaca, mari kita belajar menggunakan media sosial dengan baik dan memanfaatkan media sosial dalam rangka kontribusi positif memajukan bangsa dan negara Indonesia. 11 DAFTAR PUSTAKA Kaplan, Andreas M. and Michael Haenlein. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons Wikipedia Bahasa Indonesia. (2013). Media Sosial. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. [22 Mei 2013] 12 [Online]. Tersedia: