Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2014
Abstrak─Kondisi hiperglikemik dapat menyebabkan kerusakan jaringan pulau Langerhans pada pankreas. Pemberian albumin dapat meregenerasi jaringan pulau Langerhans. Ekstrak ikan gabus (Channa striata) banyak mengandung albumin sehingga dilakukan penelitian potensi ekstrak ikan gabus untuk meregenerasi jaringan pulau Langerhans pada pankreas mencit (Mus musculus) hiperglikemik. Hiperglikemik pada mencit diinduksi dengan aloksan dosis tunggal 190 mg/kg berat badan secara intraperitoneal. Terapi menggunakan ekstrak ikan gabus dilakukan selama 14 hari dengan dosis bervariasi. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glukometer Accu-Check Roche®. Preparasi histologi pankreas mencit dengan metode irisan paraffin pewarnaan haematoxylin-eosin, pengamatan dilakukan dengan mikroskop fotografi Olympus® BX-41. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak ikan gabus 0,14846 ml/hari dapat meregenerasi jaringan pulau Langerhans pankreas 68,78% dan menurunkan kadar glukosa darah 34,42% selama ...
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Salah satu kerusakan mata yang disebabkan dengan peningkatan kadar glukosa darah yaitu glaukoma. Glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan pada saraf optik yang biasanya diakibatkan oleh adanya tekanan di dalam mata. Tekanan bola mata yang normal adalah sekitar 10-21 mmHg, jika tekanan bola mata melebihi batas tersebut maka berisiko terkena glaukoma yang bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran kadar glukosa darah puasa pada penderita glaukoma. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang penderita glaukoma dengan usia ≥ 20 tahun. Pemeriksaan glukosa darah puasa menggunakan alat Pentra C-200 dengan metode automatisasi. Hasil penelitian kadar glukosa darah puasa pada pasien glaukoma di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung diperoleh kadar glukosa darah puasa normal sebesar 36% (16 orang) dengan rata-rata 95,3 mg/dl dan kadar glukosa darah puasa tinggi sebesar 64 % (23 orang) dengan rata-rata 185 mg/dl.
Mengetahui seberapa besar kandungan glukosa dalam darah sangat diperlukan untuk mengontrol asupan gula untuk mencegah diabetes.
Journal of Medical Laboratory and Science, 2022
ABSTRAK Latar Belakang : Pemeriksaan glukosa dapat menggunakan sampel darah whole blood, serum, dan urine. Serum didapatkan dari darah yang ditunggu membeku terlebih dahulu kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Namun, kenyataannya di lapangan untuk mempersingkat waktu seringkali darah langsung disentrifuge tanpa menunggu pembekuan pada darah. Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar glukosa serum dari darah yang langsung disentrifuge dan darah yang ditunggu beku sebelum disentrifuge. Metode : Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil dari 30 mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang. Hasil : Dari hasil uji t dependent, didapatkan nilai rata-rata pemeriksaan kadar glukosa serum dari darah yang langsung disentrifuge sebesar 83,80 mg/dL dan nilai rata-rata kadar glukosa serum dari darah yang ditunggu beku sebelum disentrifuge sebesar 76,50 mg/dL. Didapatkan hasil P value = 0,000012 menunjukkan p< 0,05. Kesimpulan : terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kadar glukosa serum dari darah yang langsung disentrifuge dan ditunggu beku sebelum disentrifuge. Saran : Disarankan bagi petugas laboratorium sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap darah yang sudah membeku sebelum disentrifuge, karena darah yang langsung disentrifuge dapat meningkatkan kadar glukosa sehingga hasil pemeriksaan meningkat palsu.
Jurnal Kesehatan Andalas, 2018
Angka harapan hidup yang meningkat menandakan terjadinya peningkatan jumlah penduduk Lanjut Usia (Lansia) sehingga terjadi peningkatan permasalahan kesehatan pada lansia karena adanya proses menua yang menyebabkan banyak perubahan pada tubuh lansia. Salah satu perubahan pada tubuh lansia yaitu sistem pengaturan glukosa darah sehingga mengakibatkan peningkatan glukosa darah lebih dari normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilaksanakan di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin pada Bulan Agustus 2015 - Februari 2016. Penelitian ini menggunakan data primer dengan mengambil sampel darah jari pada responden yang kemudian diukur dengan Glukometer Easy Touch®. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 27 orang. Data diolah untuk menghasilkan distribusi dan persentas...
Biologi Sel dan Molekuler, 2020
Ayu Tri Agustin Mekanisme Regulasi Homeostatis Glukosa Darah dalam Tubuh
JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Latar Belakang: Pemeriksaan gula darah sewaktu digunakan sebagai pemeriksaan penyaring (screening) dan memantau (follow up) pada pasien Diabetes Mellitus. Bahan pemeriksaan kadar glukosa darah dapat menggunakan spesimen darah utuh, serum, dan plasma dengan antikoagulan heparin, EDTA, oksalat, dan fluoride. Perbedaan antara plasma dan serum terjadi karena pada serum tidak terbentuk fibrinogen dan beberapa faktor koagulasi lainnya, sedangkan plasma masih mengandung semua protein dan partikel antikoagulan yang dapat mempengaruhi pemeriksaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah sewaktu menggunakan serum dan plasma EDTA. Metode: Jenis penelitian ini observasional analitik, desain potong lintang dan dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 33 sampel,, jumlah sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling secara accidental sampling, hingga memenuhi kuota sampe...
JSTOR is a not-for-profit service that helps scholars, researchers, and students discover, use, and build upon a wide range of content in a trusted digital archive. We use information technology and tools to increase productivity and facilitate new forms of scholarship. For more information about JSTOR, please contact [email protected].
2024
O trabalho investiga a relação entre arbitragem e decisões judiciais no Brasil, analisando o dever de os árbitros estarem vinculados aos precedentes obrigatórios dos tribunais. A arbitragem é apresentada como um instrumento privado e jurisdicional de solução de conflitos, cuja eficácia é equiparada às decisões judiciais, disciplinada pela Lei n. 9.307/1996. No contexto atual, a arbitragem caminha lado a lado com o Poder Judiciário para garantir acesso à ordem jurídica justa de maneira rápida e efetiva. A coerência e uniformização da jurisprudência dos tribunais judiciais, especialmente das Cortes Superiores, têm sido alvo de preocupação, com foco na tutela da igualdade e segurança jurídica dos jurisdicionados. A implementação do modelo de estabilização da jurisprudência introduzido pelo Código de Processo Civil de 2015 visa assegurar a estabilidade, integridade e coerência da jurisprudência, que são atributos essenciais do Estado Democrático de Direito. Soergue-se o problema da polêmica utilização da ação anulatória de sentença arbitral, impugnação ao cumprimento de sentença arbitral e reclamação, como instrumentos processuais adequados para o efetivo controle de mérito da sentença arbitral em salvaguarda da correta aplicação, distinção ou superação de precedentes obrigatórios. Pela legislação atual, os meios ordinários de impugnabilidade da sentença arbitral parecem carentes de aptidão para atender essa necessidade, hipótese que se pretende examinar para alcançar as respostas ao problema levantado. Nesse sentido, como objetivo se pretende investigar e identificar se a ação anulatória, a impugnação ao cumprimento de sentença arbitral e a reclamação, podem ser instrumentos processuais adequados para suprir a necessidade de garantir a coerência e integridade do direito no processo de arbitragem, considerando que os tribunais de precedentes detêm a atribuição de monitorar, direcionar e implementar a correta aplicação de seus precedentes obrigatórios. A tese é fundamentada em pesquisa bibliográfica e documental, utilizando método dedutivo. A relevância do tema é enfatizada pelo reconhecimento de que a arbitragem e os precedentes judiciais são engrenagens essenciais que devem operar harmonicamente para o bom funcionamento do sistema jurídico. A abordagem da tese se limita à arbitragem doméstica no Brasil, sem desconsiderar a importância da doutrina e jurisprudência estrangeira. Os resultados esperados visam contribuir para o desenvolvimento do sistema jurídico brasileiro, assegurando que a arbitragem se alinhe aos princípios de segurança jurídica e previsibilidade, fundamentais para a liberdade econômica e a boa-fé nas relações jurídicas.
Journal of Religion and Health, 2024
Reading, Writing and Bookish Circles in the Ancient Mediterranean, ed. Garrick Allen (London: Bloomsbury, 2022), 66-87.
The Journal of Islamic Sciences (İslami İlimler Dergisi), 2024
Psicologia USP, 2003
Documenta Praehistorica, 2017
The Japan Times, 2023
AGROTECH Research Journal, 2020
The Physician and Sportsmedicine, 2020
SIGCSE bulletin, 2005
HAL (Le Centre pour la Communication Scientifique Directe), 2011
Tropical life sciences research, 2010
Journal of Thoracic Oncology, 2009
International Journal of Christianity & Education, 2015
Nature Nanotechnology, 2011
Organic & Biomolecular Chemistry, 2019