Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke menyediakan fasilitas perpustakaan dan ... more Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke menyediakan fasilitas perpustakaan dan berfungsi sebagai penyimpanan arsip daerah. Beberapa fasilitas perpustakaan yang diberikan kepada masyarakat antara lain seperti peminjaman buku, tempat membaca, serta perpustakaan keliling. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah juga menyediakan pembuatan kartu anggota Perpustakaan Daerah secara gratis yang digunakan untuk melakukan peminjaman buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Jumlah buku yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke pada tahun 2014 adalah berjumlah 22.564 buku. Kemudian pada tahun 2015, perpustakaan daerah menerima bantuan sebanyak 2.500 buku dari lembaga. Namun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah buku yang berada di perpustakaan daerah adalah berjumlah 24.791 buku. Itu artinya perpustakaan daerah telah kehilangan sekitar 273 buku dari koleksi perpustakaan. Sistem keamanan yang dipakai dalam menjaga keamanan buku perpustakaan adalah kode bar yang telah dipasang ke tiap buku sehingga kita mengetahui siapa yang meminjam buku tersebut di katalog digital. Sistem tersebut berfungsi dengan memindai buku menggunakan alat pemindai kode bar. Saat buku akan dipinjam, buku akan dipindai menggunakan kode bar sehingga buku akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Saat buku dikembalikan, buku akan dipindai dan kembali terdaftar sebagai buku yang belum dipinjam. Namun, sistem tersebut hanya bisa bekerja apabila buku diserahkan kepada petugas dan didaftarkan ke dalam sistem. Sehingga, masih ada kemungkinan seseorang mengelabui petugas dan membawa buku keluar dari perpustakaan tanpa melalui prosedur peminjaman. Untuk menjaga keamanan buku di Perpustakaan dari tindak kejahatan pencurian buku, maka perlu ditingkatkan lagi keamanannya. Salah satu 2 caranya adalah dengan membuat sebuah sistem atau alat yang bisa mendeteksi buku keluar dari perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan cara memasangkan gerbang keamanan RFID pada jalur masuk dan keluar perpustakaan. Sistem tersebut bekerja dengan memasangkan label RFID pada buku yang telah berisi data atau nomor serial yang sesuai dengan kode bar buku pada label tag RFID. Ketika kode bar buku telah dipindai, maka nomor serial akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Buku yang telah terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam akan diabaikan oleh gerbang keamanan RFID. Jika buku yang tidak terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam, maka buku yang melewati gerbang keamanan RFID akan mengeluarkan suara alarm. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke” sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Dengan adanya Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah diharapkan mampu meningkatkan kualitas keamanan di perpustakaan.
Home Salon adalah usaha salon kecantikan rumahan khusus wanita yang berdiri sejak tahun 2011 di K... more Home Salon adalah usaha salon kecantikan rumahan khusus wanita yang berdiri sejak tahun 2011 di Kabupaten Merauke, tepatnya pada Jalan Jawa Kompleks Palapa Permai No. 10B. Permasalahan yang ada pada Home Salon dikarenakan pelanggan masih harus datang ke salon untuk mengecek ketersediaan terapis dan mengantri lama. Hal ini disebabkan karena pihak salon kesulitan dalam menentukan ketersediaan terapis karena lamanya pelanggan berada di salon sulit diprediksi. Kasir juga mengalami kesulitan dalam mengetahui stok produk perawatan karena kasir harus melihat satu-persatu produk perawatan yang akan digunakan oleh pelanggan sehingga membuat kasir harus meluangkan waktu lebih untuk memeriksa ketersediaan produk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena sistem dapat di akses dimana saja dan kapan saja serta menghasilkan informasi berupa jadwal kedatangan pelanggan yang diterima melalui pesan WhatsApp. Selain itu, sistem juga menginformasikan ketersediaan produk. Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan yaitu metode Waterfall untuk menghasilkan alur pembuatan sistem yang sesuai dengan siklus SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan alat bantu CorelDraw, database MySQL, bahasa pemrograman php dan javascript. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya sistem ini pihak Home Salon dapat dengan mudah melakukan pengolahan data sampai dengan pencetakan laporan. Dengan hasil pengujian kepada responden kasir 91,7% menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 82% responden user menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 100% responden owner menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke menyediakan fasilitas perpustakaan dan ... more Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke menyediakan fasilitas perpustakaan dan berfungsi sebagai penyimpanan arsip daerah. Beberapa fasilitas perpustakaan yang diberikan kepada masyarakat antara lain seperti peminjaman buku, tempat membaca, serta perpustakaan keliling. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah juga menyediakan pembuatan kartu anggota Perpustakaan Daerah secara gratis yang digunakan untuk melakukan peminjaman buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Jumlah buku yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke pada tahun 2014 adalah berjumlah 22.564 buku. Kemudian pada tahun 2015, perpustakaan daerah menerima bantuan sebanyak 2.500 buku dari lembaga. Namun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah buku yang berada di perpustakaan daerah adalah berjumlah 24.791 buku. Itu artinya perpustakaan daerah telah kehilangan sekitar 273 buku dari koleksi perpustakaan. Sistem keamanan yang dipakai dalam menjaga keamanan buku perpustakaan adalah kode bar yang telah dipasang ke tiap buku sehingga kita mengetahui siapa yang meminjam buku tersebut di katalog digital. Sistem tersebut berfungsi dengan memindai buku menggunakan alat pemindai kode bar. Saat buku akan dipinjam, buku akan dipindai menggunakan kode bar sehingga buku akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Saat buku dikembalikan, buku akan dipindai dan kembali terdaftar sebagai buku yang belum dipinjam. Namun, sistem tersebut hanya bisa bekerja apabila buku diserahkan kepada petugas dan didaftarkan ke dalam sistem. Sehingga, masih ada kemungkinan seseorang mengelabui petugas dan membawa buku keluar dari perpustakaan tanpa melalui prosedur peminjaman. Untuk menjaga keamanan buku di Perpustakaan dari tindak kejahatan pencurian buku, maka perlu ditingkatkan lagi keamanannya. Salah satu 2 caranya adalah dengan membuat sebuah sistem atau alat yang bisa mendeteksi buku keluar dari perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan cara memasangkan gerbang keamanan RFID pada jalur masuk dan keluar perpustakaan. Sistem tersebut bekerja dengan memasangkan label RFID pada buku yang telah berisi data atau nomor serial yang sesuai dengan kode bar buku pada label tag RFID. Ketika kode bar buku telah dipindai, maka nomor serial akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Buku yang telah terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam akan diabaikan oleh gerbang keamanan RFID. Jika buku yang tidak terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam, maka buku yang melewati gerbang keamanan RFID akan mengeluarkan suara alarm. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke” sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Dengan adanya Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah diharapkan mampu meningkatkan kualitas keamanan di perpustakaan.
Home Salon adalah usaha salon kecantikan rumahan khusus wanita yang berdiri sejak tahun 2011 di K... more Home Salon adalah usaha salon kecantikan rumahan khusus wanita yang berdiri sejak tahun 2011 di Kabupaten Merauke, tepatnya pada Jalan Jawa Kompleks Palapa Permai No. 10B. Permasalahan yang ada pada Home Salon dikarenakan pelanggan masih harus datang ke salon untuk mengecek ketersediaan terapis dan mengantri lama. Hal ini disebabkan karena pihak salon kesulitan dalam menentukan ketersediaan terapis karena lamanya pelanggan berada di salon sulit diprediksi. Kasir juga mengalami kesulitan dalam mengetahui stok produk perawatan karena kasir harus melihat satu-persatu produk perawatan yang akan digunakan oleh pelanggan sehingga membuat kasir harus meluangkan waktu lebih untuk memeriksa ketersediaan produk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena sistem dapat di akses dimana saja dan kapan saja serta menghasilkan informasi berupa jadwal kedatangan pelanggan yang diterima melalui pesan WhatsApp. Selain itu, sistem juga menginformasikan ketersediaan produk. Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan yaitu metode Waterfall untuk menghasilkan alur pembuatan sistem yang sesuai dengan siklus SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan alat bantu CorelDraw, database MySQL, bahasa pemrograman php dan javascript. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya sistem ini pihak Home Salon dapat dengan mudah melakukan pengolahan data sampai dengan pencetakan laporan. Dengan hasil pengujian kepada responden kasir 91,7% menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 82% responden user menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 100% responden owner menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat.
Uploads
Papers by Putri Juliarti
Jumlah buku yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke pada tahun 2014 adalah berjumlah 22.564 buku. Kemudian pada tahun 2015, perpustakaan daerah menerima bantuan sebanyak 2.500 buku dari lembaga. Namun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah buku yang berada di perpustakaan daerah adalah berjumlah 24.791 buku. Itu artinya perpustakaan daerah telah kehilangan sekitar 273 buku dari koleksi perpustakaan.
Sistem keamanan yang dipakai dalam menjaga keamanan buku perpustakaan adalah kode bar yang telah dipasang ke tiap buku sehingga kita mengetahui siapa yang meminjam buku tersebut di katalog digital. Sistem tersebut berfungsi dengan memindai buku menggunakan alat pemindai kode bar. Saat buku akan dipinjam, buku akan dipindai menggunakan kode bar sehingga buku akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Saat buku dikembalikan, buku akan dipindai dan kembali terdaftar sebagai buku yang belum dipinjam. Namun, sistem tersebut hanya bisa bekerja apabila buku diserahkan kepada petugas dan didaftarkan ke dalam sistem. Sehingga, masih ada kemungkinan seseorang mengelabui petugas dan membawa buku keluar dari perpustakaan tanpa melalui prosedur peminjaman.
Untuk menjaga keamanan buku di Perpustakaan dari tindak kejahatan pencurian buku, maka perlu ditingkatkan lagi keamanannya. Salah satu
2
caranya adalah dengan membuat sebuah sistem atau alat yang bisa mendeteksi buku keluar dari perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan cara memasangkan gerbang keamanan RFID pada jalur masuk dan keluar perpustakaan. Sistem tersebut bekerja dengan memasangkan label RFID pada buku yang telah berisi data atau nomor serial yang sesuai dengan kode bar buku pada label tag RFID. Ketika kode bar buku telah dipindai, maka nomor serial akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Buku yang telah terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam akan diabaikan oleh gerbang keamanan RFID. Jika buku yang tidak terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam, maka buku yang melewati gerbang keamanan RFID akan mengeluarkan suara alarm.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke” sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Dengan adanya Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah diharapkan mampu meningkatkan kualitas keamanan di perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena sistem dapat di akses dimana saja dan kapan saja serta menghasilkan informasi berupa jadwal kedatangan pelanggan yang diterima melalui pesan WhatsApp. Selain itu, sistem juga menginformasikan ketersediaan produk. Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan yaitu metode Waterfall untuk menghasilkan alur pembuatan sistem yang sesuai dengan siklus SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan alat bantu CorelDraw, database MySQL, bahasa pemrograman php dan javascript.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya sistem ini pihak Home Salon dapat dengan mudah melakukan pengolahan data sampai dengan pencetakan laporan. Dengan hasil pengujian kepada responden kasir 91,7% menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 82% responden user menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 100% responden owner menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat.
Jumlah buku yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke pada tahun 2014 adalah berjumlah 22.564 buku. Kemudian pada tahun 2015, perpustakaan daerah menerima bantuan sebanyak 2.500 buku dari lembaga. Namun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah buku yang berada di perpustakaan daerah adalah berjumlah 24.791 buku. Itu artinya perpustakaan daerah telah kehilangan sekitar 273 buku dari koleksi perpustakaan.
Sistem keamanan yang dipakai dalam menjaga keamanan buku perpustakaan adalah kode bar yang telah dipasang ke tiap buku sehingga kita mengetahui siapa yang meminjam buku tersebut di katalog digital. Sistem tersebut berfungsi dengan memindai buku menggunakan alat pemindai kode bar. Saat buku akan dipinjam, buku akan dipindai menggunakan kode bar sehingga buku akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Saat buku dikembalikan, buku akan dipindai dan kembali terdaftar sebagai buku yang belum dipinjam. Namun, sistem tersebut hanya bisa bekerja apabila buku diserahkan kepada petugas dan didaftarkan ke dalam sistem. Sehingga, masih ada kemungkinan seseorang mengelabui petugas dan membawa buku keluar dari perpustakaan tanpa melalui prosedur peminjaman.
Untuk menjaga keamanan buku di Perpustakaan dari tindak kejahatan pencurian buku, maka perlu ditingkatkan lagi keamanannya. Salah satu
2
caranya adalah dengan membuat sebuah sistem atau alat yang bisa mendeteksi buku keluar dari perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan cara memasangkan gerbang keamanan RFID pada jalur masuk dan keluar perpustakaan. Sistem tersebut bekerja dengan memasangkan label RFID pada buku yang telah berisi data atau nomor serial yang sesuai dengan kode bar buku pada label tag RFID. Ketika kode bar buku telah dipindai, maka nomor serial akan terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam. Buku yang telah terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam akan diabaikan oleh gerbang keamanan RFID. Jika buku yang tidak terdaftar sebagai buku yang sedang dipinjam, maka buku yang melewati gerbang keamanan RFID akan mengeluarkan suara alarm.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Merauke” sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Dengan adanya Sistem Keamanan Buku Menggunakan Alarm E-Gate pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah diharapkan mampu meningkatkan kualitas keamanan di perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena sistem dapat di akses dimana saja dan kapan saja serta menghasilkan informasi berupa jadwal kedatangan pelanggan yang diterima melalui pesan WhatsApp. Selain itu, sistem juga menginformasikan ketersediaan produk. Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan yaitu metode Waterfall untuk menghasilkan alur pembuatan sistem yang sesuai dengan siklus SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan alat bantu CorelDraw, database MySQL, bahasa pemrograman php dan javascript.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya sistem ini pihak Home Salon dapat dengan mudah melakukan pengolahan data sampai dengan pencetakan laporan. Dengan hasil pengujian kepada responden kasir 91,7% menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 82% responden user menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat, 100% responden owner menyatakan sangat setuju terhadap sistem yang dibuat.