Papers by Rahmawati Rahmawati
Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2018
The main nutritional problems of teenagers in developing countries are, among others, the less nu... more The main nutritional problems of teenagers in developing countries are, among others, the less nutrition that is reflected from stunting (Fatmah, 2010). Riskesdas 2013 results show the prevalence of adolescent stunting group age 16-18 years by 31.4% (Balitbangkes, 2013). Stunting is a linear growth disorder caused by multifactors that are likely to interfere with metabolism. Research purposes is to know the prevalence of stunting in the late adolescent, and to analyze the effect of risk factors socioeconomic characteristics, consumption of milk and carbonated beverages, and physical activity of events final teenage stunting. The design of this research is cross-sectional study. This study was conducted in the month December 2014 at the Bogor Agricultural Institute (IPB). The number of sample is 488 students of TPB IPB 2014/2015. Selection of sample is done by purposive sampling, with criterion of student of TPB-IPB age 17-19 years, consume milk regularly at least 1 time per week, he...
CV. Pustaka Indonesia, 2020
Jurnal Kesehatan Bung, 2017
Breast milk is the best food for babies. Breast milk is able to meet the baby's nutritional needs... more Breast milk is the best food for babies. Breast milk is able to meet the baby's nutritional needs for optimal growth and development. Based on data from the Health Service profile in Maros, coverage of exclusive breastfeeding in 2014 amounted to 75.86%. This figure has increased compared to the year 2013 amounted to 70.50%. Nonetheless, coverage of exclusive breastfeeding still not fits the standards of the national target (minimum 80%).This study aimed to determine the Knowledge of postpartum mothers about the exclusive breastfeeding in Independent Midwife Practice Hj.Sandevi Maros in 2016. This study was a descriptive study with a population of postpartum mothers constituted 29 people. The sample collection technique was done by total sampling. The results showed the knowledge of postpartum mothers about exclusive breastfeeding was mostly less knowledgeable (55.17%), some of which was knowledgeable enough (31.03%), and only a fraction of knowledgeable was good (13.80%). The Knowledge of postpartum mothers about exclusive breastfeeding categorized still low, (55.17%). Therefore, it required an effort to improve the knowledge and understanding of mothers and families about the importance of exclusive breastfeeding through instructor and maternal lactation counseling.
Pengabdian Masyarakat, 2019
Desa Damai Tanralili merupakan Desa yang berada di Kabupaten Maros yang memiliki beberapa masyara... more Desa Damai Tanralili merupakan Desa yang berada di Kabupaten Maros yang memiliki beberapa masyarakat aktif dalam kegiatan gotong royong dan peduli kesehatan. Desa ini merupakan salah desa yang menjadi salah satu program desa binaan Akper Yapenas 21 Maros dalam melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik oleh dosen, mahasiwa, maupun stakholder yang berkerjasama dengan Akper Yapenas 21 Maros.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para masyarakat desa Damai tentang pentingnya kadar tentang menjaga kesehatan dan sunatan massal terutama pada ibu menyusui, ibu hamil, orag tua dan anak remaja yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga perlu memelihara kesehatan dengan baik.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang ilmu kesehatan bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan sunatan massal gratis untuk memudahkan para orang tua di Desa Damai yang belum mengkhitan anaknya karena terkendala oleh biaya karena masalah ekonomi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan Kepala Desa Damai, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun dan sunatan massal gratis. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan kepada LPPM.
Gizi Bakti Masyarakat, 2018
TK Al Asri Makassar merupakan TK yang berada di Kecamatan Panakukkang yang memiliki beberapa pes... more TK Al Asri Makassar merupakan TK yang berada di Kecamatan Panakukkang yang memiliki beberapa peserta didik yang aktif. TK ini merupakan salah satu program pemerintah tentang pengadaan Paud/TK Lorong memudahkan para orang tua untuk mendapatkan tempat pendidikan buat anak mereka tanpa harus jauh dari jangkauan.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para orang tua murid, guru, maupun murid itu sendiri tentang pentingnya gizi seimbang, mengingat anak TK adalah anak yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga memerlukan porsi yang sesuai dengan usia mereka.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan pemberian PMT berupa bubu kacang hjjau sebagai contoh makanan yang simple tetapi kaya akan zat gizi yaitu protein nabati.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan kepala sekolah TK Al Asri, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang gizi seimbang untuk orang tua, guru, dan peserta didik. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Gizi Bakti Masyarakat, 2017
DWP BMKG Provi. Sul-Sel merupakan organisasi dibawah naungan BMKG Prov. Sul-Sel. Anggota DWP meru... more DWP BMKG Provi. Sul-Sel merupakan organisasi dibawah naungan BMKG Prov. Sul-Sel. Anggota DWP merupakan anggota dari istri para pegawai negri yang ada di lingkungan BMKG. DWP BMKG Prov. Sul-Sel selalu aktif dalam setiap kegiatan baik dari kegiatan lingkungan, ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan. Salah satu agenda yang selalu dilakukan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel adalah konsultasi kesehatan gratis pada acara-acara besar di Balai besar BMKG Prov. Sul-Sel Wil. IV Makassar.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan KORPRI yang telah diadakan oleh BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel dan tim dari Seksi Pendidikan mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan leaflet yang berisi contoh menu untuk diet. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Gizi Bakti Masyarakat, 2018
LSKP merupakan organisasi dibawah naungan IOM (lnternational For Imigran). Pengabdian Masyarakat ... more LSKP merupakan organisasi dibawah naungan IOM (lnternational For Imigran). Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta remaja yang dibina oleh LSKP yang merupakan para remaja imigran transisi ke usia dewasa.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana makanan yang aman dan sehat.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua LSKP dan Dosen Prodi S1 Gizi yang terlibat dalam organisasi LSKP, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh LSKP. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang makanan yang aman dan bagaimana mencaga kebersihan di lingkungan sekitar. Para peserta dipaparkan materi melalui power point dan pemutaran vidi. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Gizi Bakti Masyarakat, 2017
DWP BMKG Provi. Sul-Sel merupakan organisasi dibawah naungan BMKG Prov. Sul-Sel. Anggota DWP meru... more DWP BMKG Provi. Sul-Sel merupakan organisasi dibawah naungan BMKG Prov. Sul-Sel. Anggota DWP merupakan anggota dari istri para pegawai negri yang ada di lingkungan BMKG. DWP BMKG Prov. Sul-Sel selalu aktif dalam setiap kegiatan baik dari kegiatan lingkungan, ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan. Salah satu agenda yang selalu dilakukan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel adalah arisan bulanan yang rutin dilakukan untuk memperkuat tali silahturahmi antar istri pegawai BMKG. Acara ini tidak hanya melakukan kegiatan arisan semata, tetapi selalu ditambahkan dengan kegiatan lainnya salah satunya yaitu seminar sehari tentang kesehatan dan gizi.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan arisan bulanan yang telah diadakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang, kebutuhan gizi, status gizi ideal, porsi ideal yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan pengetahuan melalui slide power point. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Dried noodles are fresh noodles to instantly drained its water levels reached up to 8-10%. The pr... more Dried noodles are fresh noodles to instantly drained its water levels reached up to 8-10%. The presence of the excess, so that the noodles started to preferred even become culture an alternative food substitute for rice. Raw materials of making noodles in general is flour made from wheat that must be imported. Substitution and fortification partial with other materials is one form of innovation as an effort reduce dependence of flour such as oyster mushrooms and spinach flour. The purpose of this research was to determine the acceptability and nutrient content of dried noodles subsititution of oyster mushroom flour with fortification of spinach flour. Randomized Block Design (RBD) was used in this experiment with four levels of treatment with a mixture of fortification flour formula, namely: F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), F5 (20%) that added in dried oyster mushrooms noodles (70:30)%. The acceptability rated from organoleptic conducted on semi trained panelists were as many as 30 students and the levels of nutrient content from the results of the laboratory test used the proximate and spectrophotometry. Based on organoleptic and results weighting values, the formula 5 had received higher panelists from other formula with a score of 59.9. Laboratory result showed protein 18.03 g, fat 8.01 g, 6.60 g water, ash 6.56 g, fiber 34.90 g, carbohydrates 19.25 g, and 015 mg of iron. The noodle product with proportion of wheat and oyster mushrooms flour has a good acceptability and higher nutrient content
compared to commercial dried noodles in general.
Jurnal Dunia Gizi, 2018
Background; Noodle product is a practical food, easy to process, and can be quickly served compar... more Background; Noodle product is a practical food, easy to process, and can be quickly served compared to rice, a type of noodle product that can compete in the market is dried noodles. One of the local foods that can be used as an addition in the manufacture of dried noodles is oyster mushrooms, besides having a good taste also has a high nutritional content such as protein, fiber and iron, but low in carbohydrates, fats and calories. Objectives; The purpose of this research was to determine the acceptability and nutrient content of dried noodles with subsititution of oyster mushroom flour. Material and Method; Randomized Block Design (RBD) was used in this experiment with six levels of treatment with a mixture of flour formula: oyster mushroom flour (in percent), namely: F1 (100: 0), F2 (90:10), F3 (80:20), F4 (70:30), F5 (60:40), F6 (50:50). The acceptability rated from organoleptic conducted on semi trained panelists were as many as 30 students and the levels of nutrtent content from the results of the laboratory test used the test proximate and spectrophotometry. Results; Based on organoleptic and results weighting values, the formula 4 had received higher panelists from other formula with a score of 60.3. Laboratory result showed protein 15.04 g, fat 7.27 g, 7.70 g water, ash 6.03 g, fiber 37.20 g, carbohydrates 17.54 g, and 0.34 mg of iron. Conclusion; The noodle product with proportion of wheat and oyster mushrooms flour has a good acceptability and higher nutrient content compared to commercial dried noodles..
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2015
Currently, double burden of malnutrition is faced by the Indonesian adolescents. One of the causa... more Currently, double burden of malnutrition is faced by the Indonesian adolescents. One of the causal factors of this problem is imbalance nutritional quatity and quality of the adolescent's diet. This study was aimed to develop a Balance Diet Indices (BDI) in Indonesian adolescents. BDI is an indices system to assess nutritional quality of the diet. The food consumption data which was collected by a 24 hour recall method through a cross-sectional survey of Basic Health Research was used in this study. The gold standard used to validate BDI was Nutritional Food Quality (NFQ) measured by mean nutrient sufficient level of 15 nutrients. Total subject of this study was 11679 adolescents consisted of 6040 males and 5639 females aged 13-15 years. The result showed that the Pearson correlation coefficient of the BDI and NFQ range from 0,29 to 0,60. The most appropriate index for assessing the nutritional food quality of the diet was BDIC-60 (r=0,60); but the most practical one and valid index was BDI3-60 (r=0,57). Both BDIC-60 and BDI3-60 were calculated based on the six food groups; BDIC-60 was calculated by a continualy scoring system while BDI3-60 was calculated by a categorical scoring system. In conclusion, regarding its practical and validity, BDI3-60 is the most recommended to be used for monitoring nutritional quality of the adolescent's diet.
Window of Health: Jurnal Kesehatan, 2018
The main nutritional problems of teenagers in developing countries are, among others, the less nu... more The main nutritional problems of teenagers in developing countries are, among others, the less nutrition that is reflected from stunting (Fatmah, 2010). Riskesdas 2013 results show the prevalence of adolescent stunting group age 16-18 years by 31.4% (Balitbangkes, 2013). Stunting is a linear growth disorder caused by multifactors that are likely to interfere with metabolism. Research purposes is to know the prevalence of stunting in the late adolescent, and to analyze the effect of risk factors socioeconomic characteristics, consumption of milk and carbonated beverages, and physical activity of events final teenage stunting. The design of this research is cross-sectional study. This study was conducted in the month December 2014 at the Bogor Agricultural Institute (IPB). The number of sample is 488 students of TPB IPB 2014/2015. Selection of sample is done by purposive sampling, with criterion of student of TPB-IPB age 17-19 years, consume milk regularly at least 1 time per week, healthy (not being sick or have a disease), and are willing to be a research respondent. Data on socio-economic characteristics, frequency of milk consumption, and consumption of carbonated beverages with questionnaires. High anthropometric data body measured directly. The data are then presented in the form of tables and diagrams. Results research shows that the prevalence of adolescent stunting obtained from this research is 16,4%, lower if compared to 2013 Basic Health Research (Riskesdas) data for adolescents 16-18 years old national (Balitbangkes, 2013). Risk factors that affect the incidence of stunting is education father with an odds ratio (OR) of 1.912; 95% CI (1,119-3,268). Expected risk factor for late teenage stunting can decrease by increasing knowledge of stunting prevention for generations next. It is expected that the risk factor for late teenage stunting may decrease with increasing knowledge of stunting prevention for the next generation.
Jurnal Masyarakat Mandiri, 2019
The active role of health cadre in nutritional care is very important to improve the quality and ... more The active role of health cadre in nutritional care is very important to improve the quality and nutritional status of the community especially maternal and child health. Active or not active the cadre is dependent on the knowledge of Posyandu cadres. This activity aimed to provide counseling and training Posyandu cadres to improve the knowledge of nutritional care in the Posyandu. The dedication activities were conducted through several stages namely the preparation stage (observation), the implementation stage, and the evaluation stage. The first stage was data collection through interviews and questionnaires (pre test). The core stage was carried out counseling about of five Posyandu table, MP ASI, PMT extension and recovery, GTM, then the training of filling KMS and how to read KMS charts, as well as how to perform the measurement of good and correct nutritional status. The final stage was evaluated through the question and answer post-test to know the level of understanding Posyandu cadres after counseling. The results of pre test average cadre knowledge of 57.8% and post test of 73.3%. The results could be concluded that cadre knowledge increased after being given counseling and training.
Media Gizi Masyarakat Indonesia, 2011
The high increasing of diabetes mellitus associated with lifestyle changes, the most prominent fa... more The high increasing of diabetes mellitus associated with lifestyle changes, the most prominent factors are changes in dietary patterns of all instant, high-fat, contain lots of sugar, and plus the lacking of physical activity. The aim of this study was to determine relationship of dietary pattern and physical activity with blood glucose levels in people with type 2 diabetes mellitus outpatient in Poly Endocrine RSUP Dr. WahidinSudirohusodo Makassar. The type of this study was a descriptive-analytic with cross-sectional study design. The sampling was done by using purposive sampling technique, there were 108 outpatients was selected as samples but onl y 81 people who meet the criteria. Data collection was done by direct interviews, the results of lain boratory, and the results clinical. The data analysis was performed by using chi-square test (p = 0,05). The result indicated that dietary (risk of dietary habit) and (food quality) had a significant association with blood glucose levels of people that suffer from type 2 DM (p = 0,046) and (p = 0,001) means that p<α (0,05). As for the physical activity variable was found that there was a significant association too, with blood glucose levels in people with type 2 DM (p = 0,003) means that p<α (0,05). From this research, it was recommended to the patients to regard of meal intake that trigger to increase the blood glucose levels, encouraged to do regular exercise activities at least 3 times per week, and reduce sedentary life.
Uploads
Papers by Rahmawati Rahmawati
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para masyarakat desa Damai tentang pentingnya kadar tentang menjaga kesehatan dan sunatan massal terutama pada ibu menyusui, ibu hamil, orag tua dan anak remaja yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga perlu memelihara kesehatan dengan baik.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang ilmu kesehatan bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan sunatan massal gratis untuk memudahkan para orang tua di Desa Damai yang belum mengkhitan anaknya karena terkendala oleh biaya karena masalah ekonomi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan Kepala Desa Damai, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun dan sunatan massal gratis. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan kepada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para orang tua murid, guru, maupun murid itu sendiri tentang pentingnya gizi seimbang, mengingat anak TK adalah anak yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga memerlukan porsi yang sesuai dengan usia mereka.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan pemberian PMT berupa bubu kacang hjjau sebagai contoh makanan yang simple tetapi kaya akan zat gizi yaitu protein nabati.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan kepala sekolah TK Al Asri, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang gizi seimbang untuk orang tua, guru, dan peserta didik. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan KORPRI yang telah diadakan oleh BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel dan tim dari Seksi Pendidikan mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan leaflet yang berisi contoh menu untuk diet. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana makanan yang aman dan sehat.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua LSKP dan Dosen Prodi S1 Gizi yang terlibat dalam organisasi LSKP, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh LSKP. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang makanan yang aman dan bagaimana mencaga kebersihan di lingkungan sekitar. Para peserta dipaparkan materi melalui power point dan pemutaran vidi. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan arisan bulanan yang telah diadakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang, kebutuhan gizi, status gizi ideal, porsi ideal yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan pengetahuan melalui slide power point. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
compared to commercial dried noodles in general.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para masyarakat desa Damai tentang pentingnya kadar tentang menjaga kesehatan dan sunatan massal terutama pada ibu menyusui, ibu hamil, orag tua dan anak remaja yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga perlu memelihara kesehatan dengan baik.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang ilmu kesehatan bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan sunatan massal gratis untuk memudahkan para orang tua di Desa Damai yang belum mengkhitan anaknya karena terkendala oleh biaya karena masalah ekonomi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan Kepala Desa Damai, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun dan sunatan massal gratis. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan kepada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para orang tua murid, guru, maupun murid itu sendiri tentang pentingnya gizi seimbang, mengingat anak TK adalah anak yang berada pada masa pertumbuhan, sehingga memerlukan porsi yang sesuai dengan usia mereka.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang bagi orang tua, guru, dan peserta didik dengan cara penyuluhan. Selain itu, diadakan pemberian PMT berupa bubu kacang hjjau sebagai contoh makanan yang simple tetapi kaya akan zat gizi yaitu protein nabati.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan kepala sekolah TK Al Asri, melakukan penyuratan selanjutnya menyusun jadwal kegiatan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang gizi seimbang untuk orang tua, guru, dan peserta didik. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan KORPRI yang telah diadakan oleh BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel dan tim dari Seksi Pendidikan mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan leaflet yang berisi contoh menu untuk diet. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang diet yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana makanan yang aman dan sehat.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua LSKP dan Dosen Prodi S1 Gizi yang terlibat dalam organisasi LSKP, menindaklanjuti hasil diskusi dengan melibatkan beberapa dosen Prodi S1 Gizi yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh LSKP. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang makanan yang aman dan bagaimana mencaga kebersihan di lingkungan sekitar. Para peserta dipaparkan materi melalui power point dan pemutaran vidi. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan arisan bulanan yang telah diadakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel.
Metode pendekatan/solusi yang ditawarkan dalam program ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang, kebutuhan gizi, status gizi ideal, porsi ideal yang sesuai dengan jenis penyakit yang dideita oleh peserta, dan bagaimana mengontrol status gizi.
Prosedur kerja untuk realisasi metode yang ditawarkan yaitu melakukan diskusi dengan ketua DWP BMKG Prov. Sul-Sel mekanisme kegiatan konsultasi gizi, menindaklanjuti hasil diskusi dengan mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan oleh DWP BMKG Prov. Sul-Sel. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengentahun tentang diet yang tepat sesuai dengan penyakit, dan bagaimana mengontrol status gizi untuk mencegah dari berbagai penyakit bagi peserta yang status gizinya terkontrol. Para peserta diberikan pengetahuan melalui slide power point. Hasil kegiatan pengabdian kemudian didokumentasikan dan dilaporkan pada LPPM.
compared to commercial dried noodles in general.