(Critical Review Journal Ekonomi Wilayah)
Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Pr... more (Critical Review Journal Ekonomi Wilayah) Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Provinsi Maluku dikenal dengan provinsi kepulauan seribu yang memiliki sumber daya lokal yang melimpah. Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan dengan karakteristik potensi atau lokal yang berbeda (Heterogen) dari antar daerah. Provinsi ini terdiri dari pulau-pulau dengan luas ± 851.000 km , 90% laut dan 10 % daratan. Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan yang luas dengan pusat pertumbuhan pada kota Ambon, sedangkan daerah pinggiran yang memiliki potensi besar masih belum mendapatkan perhatian serius dari berbagai kebijakan pembangunan. Dalam jurnal ini terdapat 3 hal pokok penelitian yaitu sektor unggulan (utama) di pengembangan kegiatan ekonomi lokal dari pulau pulau di Provinsi maluku, sektor unggulan yang menjadi sektor pendukung untuk sektor sektor lain di kabupaten/kota dan yang terakhir adalah sektor ekonomi di kabupaten/kota yang menciptakan pertumbuhan baru (growth pole). Provinsi Maluku yang memiliki banyak pulau masih belum dapat mengeluarkan otonomi kebijakan kepulauan sehingga tidak memperhatikan sektor potensial yang ada. Disisi lain pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan pada wilayah tersebut, sehingga pada jurnal ini menjelaskan mengenai persebaran (spread effect ) di daerah sekitar. Konsep pendekatan ekonomi geografi dapat menjadi perhatian utama setelah bertahun tahun belum ada elemen spasial yang sesuai dengan sektor unggulan. Pergeseran struktural ekonomi daerah dapat disesuaikan dengan sektor unggulan sehingga dapat membuat perekonomian daerah menjadi lebih kuat berdasarkan kapasitas dan potensi lokal. Pengembangan provinsi kepulauan seperti provinsi Maluku yang berpusat pada produksi region pusat harus mampu mengidentifikasi sektor unggulan agar dalam perekonomian daerah dapat seimbang antara matriks lokasi yang mencakup beberapa pertumbuhan pembangunan pusat (kutub pertumbuhan pembangunan) Kegagalan teori growth pole menurut Myrdal G, (1976) adalah karena arah dan strategi kebijakan pengembangan wilayah yang terlalu memusat sehingga membentuk aglomerasi pada pusat pertumbuhan. Teori pusat pertumbuhan telah banyak dijelaskan oleh penemu penemu sebelumnya menyatakan bahwa pentingnya peran pusat pertumbuhan dalam mengembangkan daerah sebagai penggerak utama sehingga diharapkan mampu menyebarkan hasil pembangunan ke daerah sekitarnya (trickling down). Dalam pengembangan ekonomi lokal berbeda dari pengembangan daerah, hal ini terkait dengan batas administrasi seperti kota, kabupaten atau wilayah lainnya. Sementara itu pembangunan daerah terkait dengan satu set kota bahwa batas tertinggi adalah tingkat provinsi menurut Meyer Stamer (2003). Maka dapat dikaitkan bahwa definisi pengembangan ekonomi dan pengembangan daerah harus memiliki batas yang jelas. Selain itu juga menurut Bank Dunia (2009), kebijakan pembangunan diperlukan intervensi pemerintah untuk menyebarkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan seringkali pembuat kebijakan tidak sesuai karena kesalahan dalam mengenali pentingnya geografi ekonomi, sehingga investor (produsen) sulit untuk menentukan keputusan kegiatan ekonomi yang tepat. Pendekatan pengembangan ekonomi terdapat beberapa pendekatan. Salah satunya pendekatan sekor dan pendekatan regional. Pendekatan sektor adalah pendekatan pembangunan ekonomi yang memfokuskan perhatian ke sektor sektor ekonomi. Sedangkan pendekatan regional berfokus pada pemanfaatan ruang dengan yang lain. Analisis regional digunakan untuk memprediksi daya tarik dari wilayah yang kuat (growth pole) ke daerah lain (periphery)
data klimatologi meliputi arah angin, kecepatan, temperatur dan lain lain kota surabaya yang dipe... more data klimatologi meliputi arah angin, kecepatan, temperatur dan lain lain kota surabaya yang diperoleh dari BMKG Surabaya Perak
bagi kalian yang membutuhkan contoh proposal untuk kegiatan di luar negeri dapat menggunakan temp... more bagi kalian yang membutuhkan contoh proposal untuk kegiatan di luar negeri dapat menggunakan template dibawah ini, fighting!
Yaitu besaran kuantitas dari arus lalu lintas yang ada/terjadi disebut sebagai " volume lalu lint... more Yaitu besaran kuantitas dari arus lalu lintas yang ada/terjadi disebut sebagai " volume lalu lintas" Penilaian Kualitas : Penilaian Kecepatan perjalanan ; Kapasitas, Volume, Kecepatan disebut sebagai Level Of Service 1. Volume Lalu Lintas Sebagai pengukur jumlah dari arus lalu lintas digunakan "Volume". Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari/ jam/ menit). Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan. Sebaliknya jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu lintas rendah cenderung membahayakan karena pengemudi cenderung mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang lebih tinggi sedangkan kondisi jalan belum tentu maungkinkan. Dan disamping itu mengakibatkan peningkatan biaya pembangunan jalan yang jelas tidak pada tempatnya. Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah 1) Lalu Lintas Harian Rata-Rata 2) Volume Jam Perencanaan Lalu Lintas Harian Rata-Rata adalah volume lalu lintas rata-rata dalam satu hari. Dari cara mernperoleh data tersebut dikenal 2 jenis Lalu Lintas Harian Rata-Rata, yaitu Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) dan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR).
Pengembangan ekonomi kreatif di berbagai wilayah Indonesia memiliki peluang yang sama, karena tia... more Pengembangan ekonomi kreatif di berbagai wilayah Indonesia memiliki peluang yang sama, karena tiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman seni, budaya dan warisan budaya. Tetapi tidak semua daerah dapat mengubah keanekaragaman tersebut menjadi industri yang dapat membuka lapangan kerja, melakukan ekspor karya kreatif, dan mendorcng pertumbuhan ekonomi. Kota Bandung dikenal sebagai kola seni yang masyarakatnya memiliki kreativitas yang tinggi, baik dalam hal rancangan busana yang unik, hlngga kreasi makanan yang selalu mengalaml perkembangan terbaru. Oleh karena itu terdapat keinginan untuk menjadikan Kota Bandung sebagai ikon kota kreatifdi lndonesia. Kota Bandung merupakan salah satu dari lima kota besar kota kreatif se- Asia, hal tersebut berawal dari pertemuan internasional kota berbasisi ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama jepang pada akhir 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur. Saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan dapat menyerap kurang lebih 334.224 tenaga kerja dan memberikan kontribusi 11 persen untuk pertumbuhan ekonomi kota.
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus ... more Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masingmasing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah -daerah perkotaan. Persimpangan merupakan tempat sumber konflik lalu lintas yang rawan terhadap kecelakaan karena terjadi konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya ataupun antara kendaraan dengan pejalan kaki. Oleh karena itu merupakan aspek penting didalam pengendalian lalu lintas. Masalah utama yang saling kait mengkait pada persimpangan adalah : a. Volume dan kapasitas, yang secara lansung mempengaruhi hambatan. b. Desain geometrik dan kebebasan pandang c. Kecelakaan dan keselamatan jalan, kecepatan, lampu jalan d. Parkir, akses dan pembangunan umum e. Pejalan kaki f. Jarak antar simpang Kinerja lalu lintas perkotaan dapat dinilai dengan menggunakan parameter lalu lintas berikut (Tamin, 2000)
Dalam konsep analisa lokasi, terdapat faktor-faktor yang menjadi penentu dalam pemilihan lokasi. ... more Dalam konsep analisa lokasi, terdapat faktor-faktor yang menjadi penentu dalam pemilihan lokasi. Beberapa contohnya adalah faktor teknologi, faktor ekonomi, faktor politis dan faktor sosial. Beberapa tokoh di dunia memberikan pandangannya terkait analisa lokasi. Seperti misalnya adalah Teori Klasik Von Thunen, Teori Industri Weber, Teori Losch dan Christaller, Teori Hotelling dan yang lainnya. Laporan ini membahas tentang kedua teori yakni teori Central Place yang dikemukakan oleh Walter Christaller dan juga Teori Losch baik dari latar belakang teori, konsep dasar teori, asumsi hingga kelemahan dari kedua teori. Pembahasan dari kedua teori ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep teori analisa lokasi.
Disusun Oleh: MELA WIDYA KUMALASARI I0607053 Diajukan sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Strat... more Disusun Oleh: MELA WIDYA KUMALASARI I0607053 Diajukan sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Strata -1 Perencanaan Wilayah dan Kota PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user commit to user
Tujuan Instruksional Khusus:
1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi
2. Menjelaskan aspek Lokasi ... more Tujuan Instruksional Khusus: 1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi 2. Menjelaskan aspek Lokasi dan Implikasinya terhadap perencanaan wilayah dan kota 3. Menjelaskan ruang lingkup analisis lokasi dan keruangan 4. Menjelaskan faktor-faktor dasar penentuan lokasi 5. Menjelaskan permasalahan dalam penentuan lokasi
(Critical Review Journal Ekonomi Wilayah)
Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Pr... more (Critical Review Journal Ekonomi Wilayah) Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Provinsi Maluku dikenal dengan provinsi kepulauan seribu yang memiliki sumber daya lokal yang melimpah. Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan dengan karakteristik potensi atau lokal yang berbeda (Heterogen) dari antar daerah. Provinsi ini terdiri dari pulau-pulau dengan luas ± 851.000 km , 90% laut dan 10 % daratan. Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan yang luas dengan pusat pertumbuhan pada kota Ambon, sedangkan daerah pinggiran yang memiliki potensi besar masih belum mendapatkan perhatian serius dari berbagai kebijakan pembangunan. Dalam jurnal ini terdapat 3 hal pokok penelitian yaitu sektor unggulan (utama) di pengembangan kegiatan ekonomi lokal dari pulau pulau di Provinsi maluku, sektor unggulan yang menjadi sektor pendukung untuk sektor sektor lain di kabupaten/kota dan yang terakhir adalah sektor ekonomi di kabupaten/kota yang menciptakan pertumbuhan baru (growth pole). Provinsi Maluku yang memiliki banyak pulau masih belum dapat mengeluarkan otonomi kebijakan kepulauan sehingga tidak memperhatikan sektor potensial yang ada. Disisi lain pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan pada wilayah tersebut, sehingga pada jurnal ini menjelaskan mengenai persebaran (spread effect ) di daerah sekitar. Konsep pendekatan ekonomi geografi dapat menjadi perhatian utama setelah bertahun tahun belum ada elemen spasial yang sesuai dengan sektor unggulan. Pergeseran struktural ekonomi daerah dapat disesuaikan dengan sektor unggulan sehingga dapat membuat perekonomian daerah menjadi lebih kuat berdasarkan kapasitas dan potensi lokal. Pengembangan provinsi kepulauan seperti provinsi Maluku yang berpusat pada produksi region pusat harus mampu mengidentifikasi sektor unggulan agar dalam perekonomian daerah dapat seimbang antara matriks lokasi yang mencakup beberapa pertumbuhan pembangunan pusat (kutub pertumbuhan pembangunan) Kegagalan teori growth pole menurut Myrdal G, (1976) adalah karena arah dan strategi kebijakan pengembangan wilayah yang terlalu memusat sehingga membentuk aglomerasi pada pusat pertumbuhan. Teori pusat pertumbuhan telah banyak dijelaskan oleh penemu penemu sebelumnya menyatakan bahwa pentingnya peran pusat pertumbuhan dalam mengembangkan daerah sebagai penggerak utama sehingga diharapkan mampu menyebarkan hasil pembangunan ke daerah sekitarnya (trickling down). Dalam pengembangan ekonomi lokal berbeda dari pengembangan daerah, hal ini terkait dengan batas administrasi seperti kota, kabupaten atau wilayah lainnya. Sementara itu pembangunan daerah terkait dengan satu set kota bahwa batas tertinggi adalah tingkat provinsi menurut Meyer Stamer (2003). Maka dapat dikaitkan bahwa definisi pengembangan ekonomi dan pengembangan daerah harus memiliki batas yang jelas. Selain itu juga menurut Bank Dunia (2009), kebijakan pembangunan diperlukan intervensi pemerintah untuk menyebarkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan seringkali pembuat kebijakan tidak sesuai karena kesalahan dalam mengenali pentingnya geografi ekonomi, sehingga investor (produsen) sulit untuk menentukan keputusan kegiatan ekonomi yang tepat. Pendekatan pengembangan ekonomi terdapat beberapa pendekatan. Salah satunya pendekatan sekor dan pendekatan regional. Pendekatan sektor adalah pendekatan pembangunan ekonomi yang memfokuskan perhatian ke sektor sektor ekonomi. Sedangkan pendekatan regional berfokus pada pemanfaatan ruang dengan yang lain. Analisis regional digunakan untuk memprediksi daya tarik dari wilayah yang kuat (growth pole) ke daerah lain (periphery)
data klimatologi meliputi arah angin, kecepatan, temperatur dan lain lain kota surabaya yang dipe... more data klimatologi meliputi arah angin, kecepatan, temperatur dan lain lain kota surabaya yang diperoleh dari BMKG Surabaya Perak
bagi kalian yang membutuhkan contoh proposal untuk kegiatan di luar negeri dapat menggunakan temp... more bagi kalian yang membutuhkan contoh proposal untuk kegiatan di luar negeri dapat menggunakan template dibawah ini, fighting!
Yaitu besaran kuantitas dari arus lalu lintas yang ada/terjadi disebut sebagai " volume lalu lint... more Yaitu besaran kuantitas dari arus lalu lintas yang ada/terjadi disebut sebagai " volume lalu lintas" Penilaian Kualitas : Penilaian Kecepatan perjalanan ; Kapasitas, Volume, Kecepatan disebut sebagai Level Of Service 1. Volume Lalu Lintas Sebagai pengukur jumlah dari arus lalu lintas digunakan "Volume". Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari/ jam/ menit). Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan. Sebaliknya jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu lintas rendah cenderung membahayakan karena pengemudi cenderung mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang lebih tinggi sedangkan kondisi jalan belum tentu maungkinkan. Dan disamping itu mengakibatkan peningkatan biaya pembangunan jalan yang jelas tidak pada tempatnya. Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah 1) Lalu Lintas Harian Rata-Rata 2) Volume Jam Perencanaan Lalu Lintas Harian Rata-Rata adalah volume lalu lintas rata-rata dalam satu hari. Dari cara mernperoleh data tersebut dikenal 2 jenis Lalu Lintas Harian Rata-Rata, yaitu Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) dan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR).
Pengembangan ekonomi kreatif di berbagai wilayah Indonesia memiliki peluang yang sama, karena tia... more Pengembangan ekonomi kreatif di berbagai wilayah Indonesia memiliki peluang yang sama, karena tiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman seni, budaya dan warisan budaya. Tetapi tidak semua daerah dapat mengubah keanekaragaman tersebut menjadi industri yang dapat membuka lapangan kerja, melakukan ekspor karya kreatif, dan mendorcng pertumbuhan ekonomi. Kota Bandung dikenal sebagai kola seni yang masyarakatnya memiliki kreativitas yang tinggi, baik dalam hal rancangan busana yang unik, hlngga kreasi makanan yang selalu mengalaml perkembangan terbaru. Oleh karena itu terdapat keinginan untuk menjadikan Kota Bandung sebagai ikon kota kreatifdi lndonesia. Kota Bandung merupakan salah satu dari lima kota besar kota kreatif se- Asia, hal tersebut berawal dari pertemuan internasional kota berbasisi ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama jepang pada akhir 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur. Saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan dapat menyerap kurang lebih 334.224 tenaga kerja dan memberikan kontribusi 11 persen untuk pertumbuhan ekonomi kota.
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus ... more Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masingmasing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah -daerah perkotaan. Persimpangan merupakan tempat sumber konflik lalu lintas yang rawan terhadap kecelakaan karena terjadi konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya ataupun antara kendaraan dengan pejalan kaki. Oleh karena itu merupakan aspek penting didalam pengendalian lalu lintas. Masalah utama yang saling kait mengkait pada persimpangan adalah : a. Volume dan kapasitas, yang secara lansung mempengaruhi hambatan. b. Desain geometrik dan kebebasan pandang c. Kecelakaan dan keselamatan jalan, kecepatan, lampu jalan d. Parkir, akses dan pembangunan umum e. Pejalan kaki f. Jarak antar simpang Kinerja lalu lintas perkotaan dapat dinilai dengan menggunakan parameter lalu lintas berikut (Tamin, 2000)
Dalam konsep analisa lokasi, terdapat faktor-faktor yang menjadi penentu dalam pemilihan lokasi. ... more Dalam konsep analisa lokasi, terdapat faktor-faktor yang menjadi penentu dalam pemilihan lokasi. Beberapa contohnya adalah faktor teknologi, faktor ekonomi, faktor politis dan faktor sosial. Beberapa tokoh di dunia memberikan pandangannya terkait analisa lokasi. Seperti misalnya adalah Teori Klasik Von Thunen, Teori Industri Weber, Teori Losch dan Christaller, Teori Hotelling dan yang lainnya. Laporan ini membahas tentang kedua teori yakni teori Central Place yang dikemukakan oleh Walter Christaller dan juga Teori Losch baik dari latar belakang teori, konsep dasar teori, asumsi hingga kelemahan dari kedua teori. Pembahasan dari kedua teori ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep teori analisa lokasi.
Disusun Oleh: MELA WIDYA KUMALASARI I0607053 Diajukan sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Strat... more Disusun Oleh: MELA WIDYA KUMALASARI I0607053 Diajukan sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Strata -1 Perencanaan Wilayah dan Kota PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user commit to user
Tujuan Instruksional Khusus:
1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi
2. Menjelaskan aspek Lokasi ... more Tujuan Instruksional Khusus: 1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi 2. Menjelaskan aspek Lokasi dan Implikasinya terhadap perencanaan wilayah dan kota 3. Menjelaskan ruang lingkup analisis lokasi dan keruangan 4. Menjelaskan faktor-faktor dasar penentuan lokasi 5. Menjelaskan permasalahan dalam penentuan lokasi
anfaat Bagi Pemerintah Kota Surabaya
1. Menyediakan data, informasi, dokumentasi, dan hasil
anali... more anfaat Bagi Pemerintah Kota Surabaya 1. Menyediakan data, informasi, dokumentasi, dan hasil analisa kondisi lingkungan hidup Kota Surabaya yang terkini dan akurat secara ilmiah bagi masyarakat, industri, organisasi non Pemerintah, serta semua tingkatan lembaga pemerintah dengan memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung lingkungan; 2. Menyediakan referensi dasar tentang kondisi lingkungan hidup sebagai acuan kebijakan dan perencanaan Pemerintah Kota Surabaya dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup; 3. Menyediakan peringatan dini akan masalah potensial, serta memungkinkan adanya evaluasi akan rencana mendatang. Manfaat Bagi Lingkungan Pendataan status lingkungan hidup yang dilakukan setiap tahunnya bermanfaat untuk mendeteksi lebih awal bila terjadi perubahan kualitas lingkungan serta menjaga perubahan tersebut tidak mengganggu keseimbangan alam. 1.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat dan Dunia Pendidikan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Surabaya Tahun 2014 sangat bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, khususnya yang berkonsentrasi dalam dunia usaha dan dunia pendidikan karena di dalam buku ini memuat status lingkungan hidup, tekanan, dan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kota Surabaya. Selain itu buku ini juga sarat akan informasi mengenai potensi sumberdaya alam serta beragam informasi seputar Kota Surabaya dari sisi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Konsep pembangunan di Kota Surabaya didasari oleh kesadaran bahwa pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya tidak bisa dilepaskan dari lingkungan hidup. Segala pembangunan di Kota Surabaya tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, bila pembangunan tersebut menuntut dilakukannya eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, maka hal itu dapat mengakibatkan terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan. Oleh karena itu agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan meminimalisir terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan, maka perlu dilakukan identiikasi mengenai isu-isu lingkungan hidup yang biasa Kota Surabaya. 1.3.1 Pencemaran Air Penilaian kualitas air sungai di Kota Surabaya diwakili oleh air Kali Kedurus yang diambil di muara (hilir), bendungan Gunungsari (hulu), dan sekitar Karangpilang (hulu), serta air Kali Wonokromo yang diambil di Jembatan Jagir (hilir). Kedua sungai tersebut tergolong dalam air badan air kelas II. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air sungai dan embung yang ada di Kota Surabaya pada tahun 2014 sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, didapatkan data sebagai berikut : • Status mutu air memenuhi baku mutu sebanyak 30 titik; status cemar ringan sebanyak 22 titik; status cemar sedang sebanyak enam titik; dan status cemar berat sebanyak satu titik. Indeks pencemaran air di Kota Surabaya tahun 2014 adalah 57,24. • Parameter yang memenuhi baku mutu di air badan air kelas III Boezem Kedurus dan Boezem Morokrembangan hanyalah residu tersuspensi, sedangkan parameter lainnya seperti residu terlarut, DO, BOD, COD, dan detergen tidak memenuhi baku mutu. Adapun berdasarkan hasil pemantauan kualitas air laut Kota Surabaya pada tahun 2014 sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, diperoleh data mengenai parameter yang memenuhi baku mutu hanyalah BOD, sedangkan parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu DO, TSS, ammonia, nitrat, dan fosfat.
Dalam rangka akuntabilitas publik, Pemerintah Kota Surabaya telah
menyusun Laporan Status Lingkun... more Dalam rangka akuntabilitas publik, Pemerintah Kota Surabaya telah menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Surabaya atau State of the Environment Report (SoER), yang mengalami perubahan tata cara penulisan sesuai pedoman Nirwasita Tantra menjadi dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) Kota Surabaya. Dokumen IKPLHD merupakan laporan kinerja Kepala Daerah tentang pengelolaan lingkungan hidup. Laporan tersebut menggambarkan keadaan lingkungan hidup, baik penyebab dan dampak permasalahannya, maupun respon pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. IKPLHD disusun untuk memenuhi Undang-Undang Rl Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam bab VIII Tentang sistem informasi pasal 62 ayat (1-3) yang menjelaskan Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sistem informasi lingkungan hidup dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi dan wajib dipublikasikan kepada masyarakat. Sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain. IKPLHD Kota Surabaya menjadi sangat penting karena menyajikan perubahan penduduk baik kuantitas maupun aktivitasnya yang memberikan tekanan terhadap lingkungan. Keterbatasan lingkungan dan teknologi mengharuskan tekanan terhadap lingkungan dikendalikan agar tidak terjadi bencana ekologi. Kesadaran agar lingkungan tetap berlanjut untuk menopang pembangunan dapat ditinjau dari
Uploads
Papers by Hasya Aghnia
Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Provinsi Maluku dikenal dengan
provinsi kepulauan seribu yang memiliki sumber daya lokal yang melimpah. Provinsi Maluku
merupakan daerah kepulauan dengan karakteristik potensi atau lokal yang berbeda
(Heterogen) dari antar daerah. Provinsi ini terdiri dari pulau-pulau dengan luas ± 851.000
km , 90% laut dan 10 % daratan.
Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan yang luas dengan pusat pertumbuhan
pada kota Ambon, sedangkan daerah pinggiran yang memiliki potensi besar masih belum
mendapatkan perhatian serius dari berbagai kebijakan pembangunan.
Dalam jurnal ini terdapat 3 hal pokok penelitian yaitu sektor unggulan (utama) di
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dari pulau pulau di Provinsi maluku, sektor unggulan
yang menjadi sektor pendukung untuk sektor sektor lain di kabupaten/kota dan yang terakhir
adalah sektor ekonomi di kabupaten/kota yang menciptakan pertumbuhan baru (growth
pole).
Provinsi Maluku yang memiliki banyak pulau masih belum dapat mengeluarkan
otonomi kebijakan kepulauan sehingga tidak memperhatikan sektor potensial yang ada. Disisi
lain pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan
pada wilayah tersebut, sehingga pada jurnal ini menjelaskan mengenai persebaran (spread
effect ) di daerah sekitar.
Konsep pendekatan ekonomi geografi dapat menjadi perhatian utama setelah
bertahun tahun belum ada elemen spasial yang sesuai dengan sektor unggulan. Pergeseran
struktural ekonomi daerah dapat disesuaikan dengan sektor unggulan sehingga dapat
membuat perekonomian daerah menjadi lebih kuat berdasarkan kapasitas dan potensi lokal.
Pengembangan provinsi kepulauan seperti provinsi Maluku yang berpusat pada
produksi region pusat harus mampu mengidentifikasi sektor unggulan agar dalam
perekonomian daerah dapat seimbang antara matriks lokasi yang mencakup beberapa
pertumbuhan pembangunan pusat (kutub pertumbuhan pembangunan)
Kegagalan teori growth pole menurut Myrdal G, (1976) adalah karena arah dan
strategi kebijakan pengembangan wilayah yang terlalu memusat sehingga membentuk
aglomerasi pada pusat pertumbuhan. Teori pusat pertumbuhan telah banyak dijelaskan oleh
penemu penemu sebelumnya menyatakan bahwa pentingnya peran pusat pertumbuhan
dalam mengembangkan daerah sebagai penggerak utama sehingga diharapkan mampu
menyebarkan hasil pembangunan ke daerah sekitarnya (trickling down).
Dalam pengembangan ekonomi lokal berbeda dari pengembangan daerah, hal ini
terkait dengan batas administrasi seperti kota, kabupaten atau wilayah lainnya. Sementara
itu pembangunan daerah terkait dengan satu set kota bahwa batas tertinggi adalah tingkat
provinsi menurut Meyer Stamer (2003). Maka dapat dikaitkan bahwa definisi
pengembangan ekonomi dan pengembangan daerah harus memiliki batas yang jelas. Selain
itu juga menurut Bank Dunia (2009), kebijakan pembangunan diperlukan intervensi
pemerintah untuk menyebarkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan seringkali pembuat
kebijakan tidak sesuai karena kesalahan dalam mengenali pentingnya geografi ekonomi,
sehingga investor (produsen) sulit untuk menentukan keputusan kegiatan ekonomi yang tepat.
Pendekatan pengembangan ekonomi terdapat beberapa pendekatan. Salah satunya
pendekatan sekor dan pendekatan regional. Pendekatan sektor adalah pendekatan
pembangunan ekonomi yang memfokuskan perhatian ke sektor sektor ekonomi. Sedangkan
pendekatan regional berfokus pada pemanfaatan ruang dengan yang lain. Analisis regional
digunakan untuk memprediksi daya tarik dari wilayah yang kuat (growth pole) ke daerah lain
(periphery)
Kota Bandung merupakan salah satu dari lima kota besar kota kreatif se- Asia, hal tersebut berawal dari pertemuan internasional kota berbasisi ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama jepang pada akhir 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur. Saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan dapat menyerap kurang lebih 334.224 tenaga kerja dan memberikan kontribusi 11 persen untuk pertumbuhan ekonomi kota.
Laporan ini membahas tentang kedua teori yakni teori Central Place yang dikemukakan oleh Walter Christaller dan juga Teori Losch baik dari latar belakang teori, konsep dasar teori, asumsi hingga kelemahan dari kedua teori. Pembahasan dari kedua teori ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep teori analisa lokasi.
1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi
2. Menjelaskan aspek Lokasi dan Implikasinya terhadap perencanaan wilayah dan kota
3. Menjelaskan ruang lingkup analisis lokasi dan keruangan
4. Menjelaskan faktor-faktor dasar penentuan lokasi
5. Menjelaskan permasalahan dalam penentuan lokasi
Jurnal ini mengambil studi kasus di Provinsi Maluku, Provinsi Maluku dikenal dengan
provinsi kepulauan seribu yang memiliki sumber daya lokal yang melimpah. Provinsi Maluku
merupakan daerah kepulauan dengan karakteristik potensi atau lokal yang berbeda
(Heterogen) dari antar daerah. Provinsi ini terdiri dari pulau-pulau dengan luas ± 851.000
km , 90% laut dan 10 % daratan.
Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan yang luas dengan pusat pertumbuhan
pada kota Ambon, sedangkan daerah pinggiran yang memiliki potensi besar masih belum
mendapatkan perhatian serius dari berbagai kebijakan pembangunan.
Dalam jurnal ini terdapat 3 hal pokok penelitian yaitu sektor unggulan (utama) di
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dari pulau pulau di Provinsi maluku, sektor unggulan
yang menjadi sektor pendukung untuk sektor sektor lain di kabupaten/kota dan yang terakhir
adalah sektor ekonomi di kabupaten/kota yang menciptakan pertumbuhan baru (growth
pole).
Provinsi Maluku yang memiliki banyak pulau masih belum dapat mengeluarkan
otonomi kebijakan kepulauan sehingga tidak memperhatikan sektor potensial yang ada. Disisi
lain pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan
pada wilayah tersebut, sehingga pada jurnal ini menjelaskan mengenai persebaran (spread
effect ) di daerah sekitar.
Konsep pendekatan ekonomi geografi dapat menjadi perhatian utama setelah
bertahun tahun belum ada elemen spasial yang sesuai dengan sektor unggulan. Pergeseran
struktural ekonomi daerah dapat disesuaikan dengan sektor unggulan sehingga dapat
membuat perekonomian daerah menjadi lebih kuat berdasarkan kapasitas dan potensi lokal.
Pengembangan provinsi kepulauan seperti provinsi Maluku yang berpusat pada
produksi region pusat harus mampu mengidentifikasi sektor unggulan agar dalam
perekonomian daerah dapat seimbang antara matriks lokasi yang mencakup beberapa
pertumbuhan pembangunan pusat (kutub pertumbuhan pembangunan)
Kegagalan teori growth pole menurut Myrdal G, (1976) adalah karena arah dan
strategi kebijakan pengembangan wilayah yang terlalu memusat sehingga membentuk
aglomerasi pada pusat pertumbuhan. Teori pusat pertumbuhan telah banyak dijelaskan oleh
penemu penemu sebelumnya menyatakan bahwa pentingnya peran pusat pertumbuhan
dalam mengembangkan daerah sebagai penggerak utama sehingga diharapkan mampu
menyebarkan hasil pembangunan ke daerah sekitarnya (trickling down).
Dalam pengembangan ekonomi lokal berbeda dari pengembangan daerah, hal ini
terkait dengan batas administrasi seperti kota, kabupaten atau wilayah lainnya. Sementara
itu pembangunan daerah terkait dengan satu set kota bahwa batas tertinggi adalah tingkat
provinsi menurut Meyer Stamer (2003). Maka dapat dikaitkan bahwa definisi
pengembangan ekonomi dan pengembangan daerah harus memiliki batas yang jelas. Selain
itu juga menurut Bank Dunia (2009), kebijakan pembangunan diperlukan intervensi
pemerintah untuk menyebarkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan seringkali pembuat
kebijakan tidak sesuai karena kesalahan dalam mengenali pentingnya geografi ekonomi,
sehingga investor (produsen) sulit untuk menentukan keputusan kegiatan ekonomi yang tepat.
Pendekatan pengembangan ekonomi terdapat beberapa pendekatan. Salah satunya
pendekatan sekor dan pendekatan regional. Pendekatan sektor adalah pendekatan
pembangunan ekonomi yang memfokuskan perhatian ke sektor sektor ekonomi. Sedangkan
pendekatan regional berfokus pada pemanfaatan ruang dengan yang lain. Analisis regional
digunakan untuk memprediksi daya tarik dari wilayah yang kuat (growth pole) ke daerah lain
(periphery)
Kota Bandung merupakan salah satu dari lima kota besar kota kreatif se- Asia, hal tersebut berawal dari pertemuan internasional kota berbasisi ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama jepang pada akhir 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur. Saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan dapat menyerap kurang lebih 334.224 tenaga kerja dan memberikan kontribusi 11 persen untuk pertumbuhan ekonomi kota.
Laporan ini membahas tentang kedua teori yakni teori Central Place yang dikemukakan oleh Walter Christaller dan juga Teori Losch baik dari latar belakang teori, konsep dasar teori, asumsi hingga kelemahan dari kedua teori. Pembahasan dari kedua teori ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep teori analisa lokasi.
1. Menjelaskan pengertian Teori Lokasi
2. Menjelaskan aspek Lokasi dan Implikasinya terhadap perencanaan wilayah dan kota
3. Menjelaskan ruang lingkup analisis lokasi dan keruangan
4. Menjelaskan faktor-faktor dasar penentuan lokasi
5. Menjelaskan permasalahan dalam penentuan lokasi
1. Menyediakan data, informasi, dokumentasi, dan hasil
analisa kondisi lingkungan hidup Kota Surabaya yang
terkini dan akurat secara ilmiah bagi masyarakat, industri,
organisasi non Pemerintah, serta semua tingkatan
lembaga pemerintah dengan memperhatikan aspek daya
dukung dan daya tampung lingkungan;
2. Menyediakan referensi dasar tentang kondisi lingkungan
hidup sebagai acuan kebijakan dan perencanaan
Pemerintah Kota Surabaya dalam menentukan prioritas
pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan
lingkungan hidup;
3. Menyediakan peringatan dini akan masalah potensial,
serta memungkinkan adanya evaluasi akan rencana
mendatang.
Manfaat Bagi Lingkungan
Pendataan status lingkungan hidup yang dilakukan setiap tahunnya bermanfaat
untuk mendeteksi lebih awal bila terjadi perubahan kualitas lingkungan serta menjaga
perubahan tersebut tidak mengganggu keseimbangan alam.
1.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat dan Dunia Pendidikan
Buku Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Surabaya Tahun 2014 sangat bermanfaat
bagi warga Kota Surabaya, khususnya yang berkonsentrasi dalam dunia usaha dan
dunia pendidikan karena di dalam buku ini memuat status lingkungan hidup, tekanan,
dan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kota Surabaya.
Selain itu buku ini juga sarat akan informasi mengenai potensi sumberdaya alam serta
beragam informasi seputar Kota Surabaya dari sisi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan,
kesehatan, dan lain-lain.
Konsep pembangunan di Kota Surabaya didasari oleh kesadaran bahwa pembangunan
ekonomi, sosial, dan budaya tidak bisa dilepaskan dari lingkungan hidup. Segala
pembangunan di Kota Surabaya tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Meskipun demikian, bila pembangunan tersebut menuntut dilakukannya
eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, maka hal itu dapat mengakibatkan
terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan. Oleh karena itu agar pembangunan dapat
terlaksana dengan baik dan meminimalisir terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan,
maka perlu dilakukan identiikasi mengenai isu-isu lingkungan hidup yang biasa Kota
Surabaya.
1.3.1 Pencemaran Air
Penilaian kualitas air sungai di Kota Surabaya diwakili oleh air Kali Kedurus yang diambil
di muara (hilir), bendungan Gunungsari (hulu), dan sekitar Karangpilang (hulu), serta air
Kali Wonokromo yang diambil di Jembatan Jagir (hilir). Kedua sungai tersebut tergolong
dalam air badan air kelas II. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air sungai dan
embung yang ada di Kota Surabaya pada tahun 2014 sesuai Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, didapatkan data sebagai berikut :
• Status mutu air memenuhi baku mutu sebanyak 30 titik; status cemar ringan
sebanyak 22 titik; status cemar sedang sebanyak enam titik; dan status cemar berat
sebanyak satu titik. Indeks pencemaran air di Kota Surabaya tahun 2014 adalah
57,24.
• Parameter yang memenuhi baku mutu di air badan air kelas III Boezem Kedurus
dan Boezem Morokrembangan hanyalah residu tersuspensi, sedangkan parameter
lainnya seperti residu terlarut, DO, BOD, COD, dan detergen tidak memenuhi baku
mutu.
Adapun berdasarkan hasil pemantauan kualitas air laut Kota Surabaya pada tahun 2014
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang
Baku Mutu Air Laut, diperoleh data mengenai parameter yang memenuhi baku mutu
hanyalah BOD, sedangkan parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu DO, TSS,
ammonia, nitrat, dan fosfat.
menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Surabaya atau
State of the Environment Report (SoER), yang mengalami perubahan tata cara
penulisan sesuai pedoman Nirwasita Tantra menjadi dokumen Informasi Kinerja
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) Kota Surabaya. Dokumen
IKPLHD merupakan laporan kinerja Kepala Daerah tentang pengelolaan lingkungan
hidup. Laporan tersebut menggambarkan keadaan lingkungan hidup, baik penyebab
dan dampak permasalahannya, maupun respon pemerintah, masyarakat dan pihak
lainnya dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai prinsip pembangunan
berkelanjutan.
IKPLHD disusun untuk memenuhi Undang-Undang Rl Nomor 32 Tahun
2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam bab VIII
Tentang sistem informasi pasal 62 ayat (1-3) yang menjelaskan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup
untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Sistem informasi lingkungan hidup dilakukan
secara terpadu dan terkoordinasi dan wajib dipublikasikan kepada masyarakat.
Sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai
status lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain.
IKPLHD Kota Surabaya menjadi sangat penting karena menyajikan
perubahan penduduk baik kuantitas maupun aktivitasnya yang memberikan tekanan
terhadap lingkungan. Keterbatasan lingkungan dan teknologi mengharuskan tekanan
terhadap lingkungan dikendalikan agar tidak terjadi bencana ekologi. Kesadaran
agar lingkungan tetap berlanjut untuk menopang pembangunan dapat ditinjau dari