Books by supriyati supriyati
Chandra Semesta, 2021
Rencana strategis ini merupakan rencana pengembangan Organisasi Pendidikan. Rencana Strategis Ber... more Rencana strategis ini merupakan rencana pengembangan Organisasi Pendidikan. Rencana Strategis Berbasis Riset ini dibangun berdasarkan visi sekolah yang merupakan kritalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang dimilik, permasalahan yang dihadapi dan berbagai kecenderungan termasuk perubahan kondisi dan lingkungan yang sedang dan akan berlangsung. Berdasarkan visi, selanjutnya dirumuskan berbagai tujuan dan sasaran yang akan dicapai lima tahun kedepan. Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut,selanjutnya dirumuskan skenario untuk mencapainya. Skenario yang dimaksud meliputi strategi dan program pengembangan yang perlu ditempuh, beserta indikator- indikator keberhasilannya.
Desanta Muliavisitama (Anggota IKAPI), 2021
Berikut ini buku referensi “Inovasi Resource Sharing Untuk Mengurangi Tingginya Pengangguran Di ... more Berikut ini buku referensi “Inovasi Resource Sharing Untuk Mengurangi Tingginya Pengangguran Di Provinsi Banten”, sebuah buku reflektif hasil riset dengan pembiayaan hibah Insinas Pratama tahun 2020. Ide dasar buku ini adalah bermula dari pertanyaan bagaimana mengatasi tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten pada kurun waktu hampir 10 tahun ini, selalu bertengger menjadi juara 1 atau ke 2 secara nasional. Beragam kebijakan tentu saja sudah dibuat, dilaksanakan dan dievaluasi. Namun pertanyaan sederhana yang menggelitik dan menginspirasi pikiran kami adalah mengapa angka pengangguran di Provinsi Banten masih saja menjuarai secara nasional?
Pertanyaan ini sungguh memacu adrenalin kami sebagai peneliti yang bergumul dengan berbagai temuan model riset terkini berkaitan dengan pengembangan dan daya saing sumber daya manusia. Bersamaan dengan kristalisasi dari berbagai referensi yang kami endapkan, muncul kesempatan hibah pendanaan riset Insinas Pratama dari Kemenristek/BRIN akhir tahun 2019. Hasil seleksi diumumkan pada awal tahun 2020, dan kontrak pekerjaan riset ditanda tangani pada minggu ke 2 bulan Maret 2020. Namun pengumuman resmi dari Presiden tentang permulaan pandemic covid-19, menyebabkan refocusing anggaran, termasuk kepada para pemenang hibah riset Insinas. Riset kami tetap dijalankan dengan biaya Universitas Bina Bangsa, sehingga kami dengan lancar bertemu dan menggali data baik kepada manajer yang mengelola pemagangan. Dari data informan manajer tersebut kami memperoleh informasi kebijkan magang versi perusahaan dan data nomor whattap para peserta magang, yang selanjutnya kami kontak dengan mengirimkan link kuesioner. Respon dari para peserta magang sungguh membantu kami untuk menguji model yang telah kami rancang. Sehingga bukti empiris berhasil mengkonfirmasi korelasi dari variable yang kami konstruksikan dari temuan riset terdahulu (1) Skill Development Fund, (2) Workforce Competence. (3) Skill Development Center, (4) Resource Sharing Innovation, (4) Human Resources Industries Competitiveness. Khusus variabel Resource Sharing Innovation merupakan kebaruan ( novelty) yang kami tawarkan sebagai model solutif untuk mengoptimalisasi sumber daya perusahaan yang mencapai 20.000 unit, dalam mengatasi tinggi angka pengganguran di Provinsi Banten. Bagaimana cara dan prasyarat apa yang diperlukan dipersilahkan dengan pikiran dan logika yang jernih mendalaminya dalam buku ini.
Buku ini juga bermanfaat untuk memperkaya dan memandu kajian pada mata kuliah Metodologi Penelitian khusus terkait dengan menkontruksi mengapa sebuah riset dilakukan, membanguan model teoritik dan empiris, membangun novelty, mengolah data dan mendiskusikan dengan hasil riset terdahulu dan menarik kesimpulan yang implikatif agar mudah dibuat dibuat kebijakan secara akurat. Buku ini juga amat relevan untuk menunjnag mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya pada pokok bahasan fungsi rekrutmen dan pengembangan. Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik, dapat digunakan sebagai panduan bagaimana peran SDM dalam merelasasikan rencana strategis pada perusahaan. Khusus mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, buku ini akan memperdalam bahasan kajian aspek sumber dayaa manusia untuk mengasesmen kelayakan sebuah bisnis yang direncanakan.
The processing and utilization program of banana in the village of Bulakan is motivated by the ef... more The processing and utilization program of banana in the village of Bulakan is motivated by the efforts to restore the family's economy after the Sunda Strait tsunami disaster. One of the great potentials that has not been well utilized for economic purposes in the village of Bulakan is banana. The solution offered is the processing and utilization of bananas to be processed products. The purpose of this program is to provide both knowledge and skills to the people of Bulakan Village in processing bananas into crunchy chocolate bananas so that the management of processed banana products becomes a good and sustainable management system as well as improving the economy. The method used to overcome these problems through the problem identification, socialization, training in the cultivation of bananas, marketing, reflection and evaluation. The program was carried out in July 2019 in Bulakan Village, Cinangka District, Serang Regency, Banten. An important change in society is changing the community paradigm from selling bananas directly to processing bananas into crunchy chocolate banana products.
Banten Pos (Edisi Selasa 8 September), 2020
Menarik mengikuti arah kebijakan penyederhanaan birokrasi dari Kementrian Pendayagunaan Aparat... more Menarik mengikuti arah kebijakan penyederhanaan birokrasi dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan-RB) edisi Juli 2020, jika dikaitkan dengan krisis saat pendemi covid -19. Krisis ini menguji hampir semua aspek kehidupan. Dan nampaknya krisis ini membuat lunglai semua sistem, termasuk organisasi dan apatur sipil negara (ASN).Jika kita bedah secara nasional jumlah ASN secara nasional sebanyak 4.189.121 orang (Kemenpan RB, Juli 2020). Menurut data dimaksud, dari jumlah tersebut sebanyak 100.755 diantaranya sebagai administrator atau eselon III dan pengawas atau eselon IV sebanyak 331.103 serta pelaksana atau eselon 5 sebanyak 14.889 jabatan. Kebijakan penyederhanaan birokrasi akan mengonversi jabatan administrative menjadi fungsional hanya menyisakan jabatan eselon III sejumlah 2.542. Pada jabatan pengawas atau eselon 4 menyisakan 7.184 jabatan sedangkan eselon V atau pelaksana 5.072. Untuk selebihnya para ASN akan mengemban jabatan fungsional.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.
AA Rizky, 2018
Didalam dokumen RPJMD 2017-2022, hal yang terkait dengan urusan pangan amat penting dicermati seb... more Didalam dokumen RPJMD 2017-2022, hal yang terkait dengan urusan pangan amat penting dicermati sebagai pilar dalam studi kelayakan ini. Secara tersurat perhatian terhadap ketersediaan pangan yang menyatakan bahwa:
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Kegiatan distribusi merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dilakukan dalam pemasaran yaitu untuk mengembangkan dan memperluas arus barang atau jasa mulai dari produsen sampai ketangan konsumen sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Pemilihan proses distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab kesalahan pemilihan proses distribusi dapat memperlambat proses penyaluran barang atau jasa sampai ketangan konsumen atau pemakai merupakan suatu masalah dalam Pemilihan proses distribusi (Suseno, et.al., 2020).
Menurut Bronson (1996) Penentuan solusi yang terbaik dari sejumlah alternatif dengan berbagai kendala yang ada pada suatu model merupakan definisi dari optimasi. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila dalam pemecahan suatu permasalahan terdapat berbagai macam alternatif penyelesaian, atau dengan kata lain terdapat kebebasan pilihan (freedom of choice) dalam penyelesaian suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa optimasi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif penyelesaian masalah dengan memperhatikan berbagai kendala yang ada (Suseno, et.al., 2019).
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
AA Rizki, 2018
Didalam dokumen RPJMD 2017-2022, hal yang terkait dengan urusan pangan amat penting dicermati seb... more Didalam dokumen RPJMD 2017-2022, hal yang terkait dengan urusan pangan amat penting dicermati sebagai pilar dalam studi kelayakan ini. Secara tersurat perhatian terhadap ketersediaan pangan yang menyatakan bahwa:
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Pada metode Stepping-Stone dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk tiap sel yang kosong dalam tabel harus ditentukan lintasan stepping-stone dan perubahan biayanya.
2. Sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar harus dialokasikan sebanyak mungkin.
Metode yang akan diterapkan dalam pekerjaan ini adalah metode survey yang dilaksanakan ke setiap wilayah pasar-pasar di kabupaten dan kota di kawasan geografis Provinsi Banten yang mempunyai potensi distribusi barang yang luas dan berpengaruh terhadap ketersediaan barang di wilayah Banten. Survey dilakukan untuk menginventarisasi potensi permasalahan yang ada di setiap wilayah di Provinsi Banten.
Sasaran dari kegiatan ini adalah daerah atau kawasan pasar bahan pangan yang ada di Provinsi Banten. Meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
Implikasi Manajerial
1. Pertimbangan penting dalam membuat kebijakan peta distribusi beras dengan indikator biaya dan kebutuhan pasar, perhatian jalur yang efisien dimana harga dan biaya angkut beras menjadi faktor penentu. Jalur-jalur tersebut menurut Suseno (2018) meliputi:
a. Dari Karawang dipasok ke Pasar Cikupa, Pasar Balaraja, Pasar Serang , dan Pasar Cilegon.
b. Sementara untuk kebutuhan beras jenis beras premium berasal dari Subang. Peta jalur distribusi beras dari Subang dipasok ke Pasar Ciputat (Tangsel), Pasar Modern BSD (Tangsel), dan Pasar Cikupa (Kab. Tangerang). Beras yang berasal dari Pasar Induk Cipinang, sebaiknya dijaga pasokannya ke pasar di Kabupaten Lebak dan pasar di Kabupaten Pandeglang. beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
c. Beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
2. Peta jalur distribusi komoditas minyak goreng yang paling efisien adalah melalui pasokan yang berasal dari Jakarta masuk ke Pasar Ciputat, Pasar Balaraja, pasar di Kabupaten Tangerang
Papers by supriyati supriyati
Bintang Sembilan Visitama, 2021
Kata kunci daya saing sebuah bangsa adalah pada sumber daya manusia (SDM). Untuk merebut persaing... more Kata kunci daya saing sebuah bangsa adalah pada sumber daya manusia (SDM). Untuk merebut persaingan yang semakin sengit diantara bangsa-bangsa di dunia yang semakin flat dan borderless diperlukan refocusing dan konsistensi kebijakan dan pelaksanaannya. Arah dan outcomes dari kebijakan kampus merdeka:merdeka belajar perlu menengok hasil survei World Culture Index Score (2018) yang membuktikan masih rendahnya literasi dan membaca dimana posisi Indonesia berada pada posisi Indonesia menempati ranking 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca, dan hanya unggul dari Botswana pada ranking terbuncit.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (2019) menganalisis dan menginformasikan data menarik sebagaimana dikutip oleh dikutip oleh https://infografik.bisnis.com bahwa dari 60 persen angkatan kerja di Indonesia masih memerlukan pelatihan ulang. Padahal secara kodratiah pendidikan secara esensi mestinya menyertakan proses reflektif untuk menghayati intuisinya agar mengakrabi alam dan pada akhirnya mampu menyibak rahasia-rahasia didalamnya.Sehingga ia mampu menemukan yang direlasikan dengan kebutuhan masyarakat (Suseno & Dwiatmadja, 2016). (2) Sebagai upaya yang optimistik untuk membawa aspirasi dan kemajuan manusia. Dalam kaitan ini argumentasi Marshal (1998) pada dasarnya pendidikan tinggi harus terkait secara berkelanjutan dengan industri yang tengah berkembang. Sementara Schofield (2019) memberikan penegasan bahwa pendidikan tinggi diarahkan pada jangkauan untuk mencapai kesetaraan, mengurangi berbagai kesenjangan, mobilitas status sosial dan kesejahteraan. Sementara kompleksitas lain yang dihadapi oleh pendidikan tinggi di Indonesia adalah terkait dengan program studi dan jumlah mahasiswa belum mencerminkan fleksibilitas terhadap dinamika perubahan. Berdasarkan data Dikti Kemendikbud (Januari 2021), tercatat mahasiswa klaster ilmu kependidikan sebanyak 1.371.105 orang, klaster ilmu ekonomi sebanyak 1.146.430 orang. Disusul klaster ilmu social sebanyak 1.058.304 orang diikuti klaster ilmu teknik 1.024.231 orang. Selanjutnya klaster ilmu kesehatan sebanyak 532.935 orang dan klaster ilmu pertanian sebanyak 313.169 orang. Selebihnya adalah mahasiswa klaster ilmu agama sebanyak 205.579 orang , MIPA sebanyak 196.74.
Lebih lanjut konsep modal budaya bermanfaat untuk mengekplorasi perbedaan hasil outcomes dari kelas yang berbeda dan meraih berbagai peluang kehidupan seseorang. (6) Desain pendidikan tinggi hendaknya dikuatkan by design agar civitas akademika memiliki agilitas mengeksplorasi inovasi ( Yusuf dan Suseno, 2020), serta pengetahuan dan pengalaman (Gorder, 2018). (7) Ketersediaan dan bergulir sebagai sumber pembiayaan pelatihan dan pemagangan di perusahaan bagi mahasiswa semester akhir. (7) Pemerintah dengan anggaran yang bersumber dari pajak masyarakat baik dari entitas kelembagaan maupun individu dapat menginisiasi pembentukan lembaga dan menyediakan dana bergulir berupa skim Skill Development Revolving Fund/ dana bergulir pelatihan/DBP (Suseno dkk, 2020). 3 orang, ilmu humaniora 128.944 orang dan terakhir seni sebanyak 50.563 orang.
Namun demikian tidak dapat menyalahkan pendidikan tinggi semata, namun juga kebijakan pemerintah yang inkonsisten tehadap keharusan transfer teknologi dari perusahaan multinasional bahkan perusahaan joint venture di Indonesia juga masih rendah (Suseno dan Dwiatmadja, 2016). Berbeda dengan pemerintah China sangat power full untuk memaksa perusahaan multinasional yang memenangi tender proyek pemerintah diharuskan didamping tenaga kerja lokal yang berkualitas, yang bertujuan mempercepat transfer teknologi. Pada kawasan industri dilakukan keudahan bisnis jika perusahaan multinasional memiliki pusat riset dan pengembangan khususnya terkait dengan teknologi dan material maju. Dengan demikian maka penguasaan teknologi tingkat lanjut dapat diadopsi oleh tenaga lokal pada kawasan industri sementara ilmuan perguruan tinggi berkolaborasi dengan mengundang praktisi industri melalui kuliah – kuliah di kampus.
Pada kenyataanya untuk memberikan pengalaman belajar diluar kampus baik bergabung dengan kampus lain, di perusahaan atau intitusi lainnya maupun dimasyarakat, tidaklah mudah dilakukan dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Studi Demografi, Ketenagakerjaan dan Daya Saing Kawasan Direktorat Pasca Sarjana Universitas Bina Bangsa, pada medio tahun 2020 yang menjangkau kepada 504 dosen dari 83 kampus di Indonesia. Hasil indeks dengan variable terpilih seperti dibawah ini, dengan dimaknai melalui metode tiga kotak yaitu, rendah jika indeks berada antara 10-40 %, sedang 41- 70 %, dan tinggi 71-100%. Hasil persepsi para dosen dianggap merefleksikan kemampuan perguruan tinggi masing-masing, namun yang dikemukakan hanya dua variable penting yang dianggap kontekstual dengan tulisan ini yaitu:
1. Variabel belajar di luar kampus dipersepsikan dengan hasil indeks 59, 2, dengan indikator-indikator: kemudahan mencari perusahaan untuk magang/praktik kerja, mudah diyakini dapat dicapai dengan angka indek sedang yaitu kegiatan proyek kemasyarakatan di desa, mewujudkan program pertukaran mahasiswa, penelitian/ riset yang dimanfaatkan oleh perusahaan/organisasi mitra, mewujudkan program kewirausahaan mahasiswa mudah, merancang proyek independen agar mahasiswa memiliki pengalaman sense of making mudah, dan mewujudkan proyek kemanusiaan bagi mahasiswa. Kategori indeks adalah sedang yang berarti sebagian perguruan tinggi masih belum meyakini betul kemampuan dan sumber daya untuk mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus selama 2 (dua) semester.
Variabel mitra perusahaan memperoleh angka indeks 59, 8, yang direfleksikan oleh empat indikator yaitu kecepatan respon dari perusahaan untuk bermitra secara aktif cepat, kemitraan terkait dengan magang para mahasiswa, kemitraan terkait dengan riset, kemitraan terkait dengan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan tingkat capaian indeks tersebut maka dalam kategori sedang. Hal ini mencerminkan bahwa perguruan tinggi masih mengalami kesulitan untuk bermitra dengan perusahaan. Belum lagi dengan jumlah mahasiswa di Indonesia sebanyak 6,028,003 dengan 10 klaster keilmuan berpotensi mengalami hambatan kemitraan dengan perusahaan/institusi yang relevan. Penyebabnya karena jumlah perusahaan akan mengalami penurunan aktivitas bisnis karena tekanan pandemic Covid-19 yang diprediksi dapat berlangsung 2 hingga 3 tahun atau pada tahun 2024. Sementara pengabdian Mendikbud sampai dengan masa kerja kabinet periode 2019-2024 akan berakhir.
Kebijakan Kampus Merdeka: Merdeka Belajar yang telah di amplifying ke publik sejak awal tahun 2020 masih membutuhkan jalan panjang, berliku dan terjal. Perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi bukan hanya harus direvitalisasi namun juga harus dilakukan sekarang juga agar lulusan perguruan tinggi kita tidak semakin keok dan terseok-seok untuk bersaing dalam pasar kerja, baik didalam negeri apalagi luar negeri. Beleid dari Mendikbud ini perlu diapresiasi, namun harus disertai catatan-catatan agar penjadi prasyarat. Prasyarat seperti yang telah saya bahas dimuka hendaknya didesain dan dieksekusi secara simultan paling lambat tahun 2022, jika terlambat ketahun berikutnya maka akan dikaburkan dengan tahun politik dan sisa pemulihan pandemi covid-19.
Quality Acces to Succes, 2021
The study objective was to test the novelty of the development of patronage ambidexterity to desc... more The study objective was to test the novelty of the development of patronage ambidexterity to describe the
contradictions found in previous studies and this study was designed to provide managerial advantages by providing
other solution in order to handle the decline found in the performance of joint venture shopping centers in Indonesia.
The study populations were the managers of 4 Japanese-Indonesian joint venture shopping centers operated in
Jakarta, Bekasi, Tangerang, and Bogor and 3 China-Indonesia joint venture shopping centers operated in Jakarta,
Tangerang and Surabaya. Furthermore, this study also observed 2 Singapore-Indonesia joint venture shopping
centers operated in Jakarta and South Tangerang. Purposive sampling technique was used to collect the samples.
The study instrument used questionnaires which were distributed to the samples that were considered to have the
most significant role in the management as well as the services performed in the shopping center. The researchers
distributed 275 questionnaires and as many as 218 managers completed the questionnaires. 180 questionnaires
were qualified to be used in further stage of the study. Structural Equation Model (SEM) was used to test the data
and hypotheses by using IBM AMOS version 22.0 software. The results of whole tests revealed that of the 5
correlations, there were 4 significant correlations at the level of significance previously set. Meanwhile, 1 correlation
namely the correlation between the creation of shopping value and managerial performance did not show a significant
influence. The novelty presented in this study was the development of patronage ambidexterity which had been
evidenced to be able to uncover the effect of the creation of shopping value on the performance of shopping center.
Furthermore, the development of patronage ambidexterity was also evidenced to have a significant effect on
shopping atmosphere, and this in turn significantly had an effect on the performance of shopping center.
PSYCHOLOGY AND EDUCATIO, 2021
This study aims to develop an empirical model of intervening Planned Behavior Theory through a no... more This study aims to develop an empirical model of intervening Planned Behavior Theory through a novel construct namely voluntary sharing contagion in improving the performance of National Amil Zakat Agency (Baznas). Voluntary sharing contagion is a synthesis of Social Capital Theory, Knowledge Sharing Theory and Contagion Theory. All the State Civil Apparatus (ASN) in the Banten Provincial Government Center Area (KP3B) became the study population. Samples were selected using probability sampling technique, in which the number is determined using the Yamane formula.Data were collected through a questionnaire, which obtained 220 data set. Data were then analyzed using Partial Least Squares (PLS). It was found that (1) there was a positive and significant effect of the construct of attitude on the construct of intention to pay zakat, (2) there was a positive and significant effect of the construct of subjective norm on the construct of intention to pay zakat, (3) there was a positive and significant effect of the construct of behavioral control on the construct of intention to pay zakat, (4) there was a positive and significant effect of the construct of attitude on the construct of voluntary sharing contagion, (5) there was a positive but not significant effect of the construct of voluntary sharing contagion on the intention to pay zakat, (6) there was a positive and significant effect of the construct of voluntary sharing contagion on the performance of Baznas, (7) there was a positive but not significant effect of the construct of intention to pay zakat on the performance of Baznas
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 2021
Program pengolahan dan pemanfaatan buah pisang di Desa Bulakan dilatar belakangi dalam upaya pem... more Program pengolahan dan pemanfaatan buah pisang di Desa Bulakan dilatar belakangi dalam upaya pemulihan ekonomi keluarga pasca bencana Tsunami Selat Sunda. Salah satu potensi besar yang belum dimanfaatkan dengan baik untuk tujuan ekonomi di Desa Bulakan adalah buah pisang. Solusi yang ditawarkan adalah pengolahan dan pemanfaatan buah pisang untuk dijadikan produk olahan. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Bulakan dalam mengolah buah pisang menjadi pisang coklat crunchy agar terciptanya pengelolaan produk olahan buah pisang dengan sistem majanemen yang baik dan berkelanjutan serta meningkat perekonomian. Metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui identifikasi masalah, sosialisasi, pelatihan pengelohan buah pisang, pemasaran, refleksi dan evaluasi. Program dilaksanakan pada bulan Jun i-Agustus 2019 di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Perubahan penting terhadap masyarakat yakni merubah paradigma
PalArch’s Journal of Archaeology of Egypt / Egyptology, 2020
Banten Province is listed as the region with the highest unemployment rate in Indonesia, although... more Banten Province is listed as the region with the highest unemployment rate in Indonesia, although there are 20,642 company units in this area (BPS, 2019). Low competitiveness of job seekers was due to gaps that arose in relation to job seekers competencies and company needs. This study was conducted to examine the significance of Resources Sharing Innovation in the relationship between the competence of vocational school graduates and human competitiveness in the manufacturing industry. This study was conducted at Serang District, Cilegon City and Tangerang District, Banten Province. The samples were taken using purposive sampling technique (Sekaran, 2008). The data collection instrument was an online questionnaire sent via the google form application. Questionnaires from 217 respondents became the source of study data that were processed with IBM Amos version 2.2. The results of statistical tests obtained the estimate value of the effect of Resource Sharing Innovation (RSI) on the Industrial Human Competitiveness of 0.247, the CR value of 2.839 and the p-value of 0.005. The conclusion to be drawn was that a significant and positive effect of RSI on Industrial Human Competitiveness at the 5% significance level. In addition, the willingness to share resources will support these results with the aim of increasing the industrial human competitiveness.
Banten Pos (Edisi, 8 September ), 2020
Menarik mengikuti arah kebijakan penyederhanaan birokrasi dari Kementrian Pendayagunaan Aparat... more Menarik mengikuti arah kebijakan penyederhanaan birokrasi dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan-RB) edisi Juli 2020, jika dikaitkan dengan krisis saat pendemi covid -19. Krisis ini menguji hampir semua aspek kehidupan. Dan nampaknya krisis ini membuat lunglai semua sistem, termasuk organisasi dan apatur sipil negara (ASN). Instrumen peraturan dan berbagai kebijakan yang nampak perkasa dimasa normal tetapi terseok pada masa pandemi.
Jika kita bedah secara nasional jumlah ASN secara nasional sebanyak 4.189.121 orang (Kemenpan RB, Juli 2020). Menurut data dimaksud, dari jumlah tersebut sebanyak 100.755 diantaranya sebagai administrator atau eselon III dan pengawas atau eselon IV sebanyak 331.103 serta pelaksana atau eselon 5 sebanyak 14.889 jabatan. Kebijakan penyederhanaan birokrasi akan mengonversi jabatan administrative menjadi fungsional hanya menyisakan jabatan eselon III sejumlah 2.542. Pada jabatan pengawas atau eselon 4 menyisakan 7.184 jabatan sedangkan eselon V atau pelaksana 5.072.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.
Uploads
Books by supriyati supriyati
Pertanyaan ini sungguh memacu adrenalin kami sebagai peneliti yang bergumul dengan berbagai temuan model riset terkini berkaitan dengan pengembangan dan daya saing sumber daya manusia. Bersamaan dengan kristalisasi dari berbagai referensi yang kami endapkan, muncul kesempatan hibah pendanaan riset Insinas Pratama dari Kemenristek/BRIN akhir tahun 2019. Hasil seleksi diumumkan pada awal tahun 2020, dan kontrak pekerjaan riset ditanda tangani pada minggu ke 2 bulan Maret 2020. Namun pengumuman resmi dari Presiden tentang permulaan pandemic covid-19, menyebabkan refocusing anggaran, termasuk kepada para pemenang hibah riset Insinas. Riset kami tetap dijalankan dengan biaya Universitas Bina Bangsa, sehingga kami dengan lancar bertemu dan menggali data baik kepada manajer yang mengelola pemagangan. Dari data informan manajer tersebut kami memperoleh informasi kebijkan magang versi perusahaan dan data nomor whattap para peserta magang, yang selanjutnya kami kontak dengan mengirimkan link kuesioner. Respon dari para peserta magang sungguh membantu kami untuk menguji model yang telah kami rancang. Sehingga bukti empiris berhasil mengkonfirmasi korelasi dari variable yang kami konstruksikan dari temuan riset terdahulu (1) Skill Development Fund, (2) Workforce Competence. (3) Skill Development Center, (4) Resource Sharing Innovation, (4) Human Resources Industries Competitiveness. Khusus variabel Resource Sharing Innovation merupakan kebaruan ( novelty) yang kami tawarkan sebagai model solutif untuk mengoptimalisasi sumber daya perusahaan yang mencapai 20.000 unit, dalam mengatasi tinggi angka pengganguran di Provinsi Banten. Bagaimana cara dan prasyarat apa yang diperlukan dipersilahkan dengan pikiran dan logika yang jernih mendalaminya dalam buku ini.
Buku ini juga bermanfaat untuk memperkaya dan memandu kajian pada mata kuliah Metodologi Penelitian khusus terkait dengan menkontruksi mengapa sebuah riset dilakukan, membanguan model teoritik dan empiris, membangun novelty, mengolah data dan mendiskusikan dengan hasil riset terdahulu dan menarik kesimpulan yang implikatif agar mudah dibuat dibuat kebijakan secara akurat. Buku ini juga amat relevan untuk menunjnag mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya pada pokok bahasan fungsi rekrutmen dan pengembangan. Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik, dapat digunakan sebagai panduan bagaimana peran SDM dalam merelasasikan rencana strategis pada perusahaan. Khusus mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, buku ini akan memperdalam bahasan kajian aspek sumber dayaa manusia untuk mengasesmen kelayakan sebuah bisnis yang direncanakan.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Kegiatan distribusi merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dilakukan dalam pemasaran yaitu untuk mengembangkan dan memperluas arus barang atau jasa mulai dari produsen sampai ketangan konsumen sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Pemilihan proses distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab kesalahan pemilihan proses distribusi dapat memperlambat proses penyaluran barang atau jasa sampai ketangan konsumen atau pemakai merupakan suatu masalah dalam Pemilihan proses distribusi (Suseno, et.al., 2020).
Menurut Bronson (1996) Penentuan solusi yang terbaik dari sejumlah alternatif dengan berbagai kendala yang ada pada suatu model merupakan definisi dari optimasi. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila dalam pemecahan suatu permasalahan terdapat berbagai macam alternatif penyelesaian, atau dengan kata lain terdapat kebebasan pilihan (freedom of choice) dalam penyelesaian suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa optimasi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif penyelesaian masalah dengan memperhatikan berbagai kendala yang ada (Suseno, et.al., 2019).
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Pada metode Stepping-Stone dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk tiap sel yang kosong dalam tabel harus ditentukan lintasan stepping-stone dan perubahan biayanya.
2. Sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar harus dialokasikan sebanyak mungkin.
Metode yang akan diterapkan dalam pekerjaan ini adalah metode survey yang dilaksanakan ke setiap wilayah pasar-pasar di kabupaten dan kota di kawasan geografis Provinsi Banten yang mempunyai potensi distribusi barang yang luas dan berpengaruh terhadap ketersediaan barang di wilayah Banten. Survey dilakukan untuk menginventarisasi potensi permasalahan yang ada di setiap wilayah di Provinsi Banten.
Sasaran dari kegiatan ini adalah daerah atau kawasan pasar bahan pangan yang ada di Provinsi Banten. Meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
Implikasi Manajerial
1. Pertimbangan penting dalam membuat kebijakan peta distribusi beras dengan indikator biaya dan kebutuhan pasar, perhatian jalur yang efisien dimana harga dan biaya angkut beras menjadi faktor penentu. Jalur-jalur tersebut menurut Suseno (2018) meliputi:
a. Dari Karawang dipasok ke Pasar Cikupa, Pasar Balaraja, Pasar Serang , dan Pasar Cilegon.
b. Sementara untuk kebutuhan beras jenis beras premium berasal dari Subang. Peta jalur distribusi beras dari Subang dipasok ke Pasar Ciputat (Tangsel), Pasar Modern BSD (Tangsel), dan Pasar Cikupa (Kab. Tangerang). Beras yang berasal dari Pasar Induk Cipinang, sebaiknya dijaga pasokannya ke pasar di Kabupaten Lebak dan pasar di Kabupaten Pandeglang. beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
c. Beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
2. Peta jalur distribusi komoditas minyak goreng yang paling efisien adalah melalui pasokan yang berasal dari Jakarta masuk ke Pasar Ciputat, Pasar Balaraja, pasar di Kabupaten Tangerang
Papers by supriyati supriyati
Asosiasi Pengusaha Indonesia (2019) menganalisis dan menginformasikan data menarik sebagaimana dikutip oleh dikutip oleh https://infografik.bisnis.com bahwa dari 60 persen angkatan kerja di Indonesia masih memerlukan pelatihan ulang. Padahal secara kodratiah pendidikan secara esensi mestinya menyertakan proses reflektif untuk menghayati intuisinya agar mengakrabi alam dan pada akhirnya mampu menyibak rahasia-rahasia didalamnya.Sehingga ia mampu menemukan yang direlasikan dengan kebutuhan masyarakat (Suseno & Dwiatmadja, 2016). (2) Sebagai upaya yang optimistik untuk membawa aspirasi dan kemajuan manusia. Dalam kaitan ini argumentasi Marshal (1998) pada dasarnya pendidikan tinggi harus terkait secara berkelanjutan dengan industri yang tengah berkembang. Sementara Schofield (2019) memberikan penegasan bahwa pendidikan tinggi diarahkan pada jangkauan untuk mencapai kesetaraan, mengurangi berbagai kesenjangan, mobilitas status sosial dan kesejahteraan. Sementara kompleksitas lain yang dihadapi oleh pendidikan tinggi di Indonesia adalah terkait dengan program studi dan jumlah mahasiswa belum mencerminkan fleksibilitas terhadap dinamika perubahan. Berdasarkan data Dikti Kemendikbud (Januari 2021), tercatat mahasiswa klaster ilmu kependidikan sebanyak 1.371.105 orang, klaster ilmu ekonomi sebanyak 1.146.430 orang. Disusul klaster ilmu social sebanyak 1.058.304 orang diikuti klaster ilmu teknik 1.024.231 orang. Selanjutnya klaster ilmu kesehatan sebanyak 532.935 orang dan klaster ilmu pertanian sebanyak 313.169 orang. Selebihnya adalah mahasiswa klaster ilmu agama sebanyak 205.579 orang , MIPA sebanyak 196.74.
Lebih lanjut konsep modal budaya bermanfaat untuk mengekplorasi perbedaan hasil outcomes dari kelas yang berbeda dan meraih berbagai peluang kehidupan seseorang. (6) Desain pendidikan tinggi hendaknya dikuatkan by design agar civitas akademika memiliki agilitas mengeksplorasi inovasi ( Yusuf dan Suseno, 2020), serta pengetahuan dan pengalaman (Gorder, 2018). (7) Ketersediaan dan bergulir sebagai sumber pembiayaan pelatihan dan pemagangan di perusahaan bagi mahasiswa semester akhir. (7) Pemerintah dengan anggaran yang bersumber dari pajak masyarakat baik dari entitas kelembagaan maupun individu dapat menginisiasi pembentukan lembaga dan menyediakan dana bergulir berupa skim Skill Development Revolving Fund/ dana bergulir pelatihan/DBP (Suseno dkk, 2020). 3 orang, ilmu humaniora 128.944 orang dan terakhir seni sebanyak 50.563 orang.
Namun demikian tidak dapat menyalahkan pendidikan tinggi semata, namun juga kebijakan pemerintah yang inkonsisten tehadap keharusan transfer teknologi dari perusahaan multinasional bahkan perusahaan joint venture di Indonesia juga masih rendah (Suseno dan Dwiatmadja, 2016). Berbeda dengan pemerintah China sangat power full untuk memaksa perusahaan multinasional yang memenangi tender proyek pemerintah diharuskan didamping tenaga kerja lokal yang berkualitas, yang bertujuan mempercepat transfer teknologi. Pada kawasan industri dilakukan keudahan bisnis jika perusahaan multinasional memiliki pusat riset dan pengembangan khususnya terkait dengan teknologi dan material maju. Dengan demikian maka penguasaan teknologi tingkat lanjut dapat diadopsi oleh tenaga lokal pada kawasan industri sementara ilmuan perguruan tinggi berkolaborasi dengan mengundang praktisi industri melalui kuliah – kuliah di kampus.
Pada kenyataanya untuk memberikan pengalaman belajar diluar kampus baik bergabung dengan kampus lain, di perusahaan atau intitusi lainnya maupun dimasyarakat, tidaklah mudah dilakukan dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Studi Demografi, Ketenagakerjaan dan Daya Saing Kawasan Direktorat Pasca Sarjana Universitas Bina Bangsa, pada medio tahun 2020 yang menjangkau kepada 504 dosen dari 83 kampus di Indonesia. Hasil indeks dengan variable terpilih seperti dibawah ini, dengan dimaknai melalui metode tiga kotak yaitu, rendah jika indeks berada antara 10-40 %, sedang 41- 70 %, dan tinggi 71-100%. Hasil persepsi para dosen dianggap merefleksikan kemampuan perguruan tinggi masing-masing, namun yang dikemukakan hanya dua variable penting yang dianggap kontekstual dengan tulisan ini yaitu:
1. Variabel belajar di luar kampus dipersepsikan dengan hasil indeks 59, 2, dengan indikator-indikator: kemudahan mencari perusahaan untuk magang/praktik kerja, mudah diyakini dapat dicapai dengan angka indek sedang yaitu kegiatan proyek kemasyarakatan di desa, mewujudkan program pertukaran mahasiswa, penelitian/ riset yang dimanfaatkan oleh perusahaan/organisasi mitra, mewujudkan program kewirausahaan mahasiswa mudah, merancang proyek independen agar mahasiswa memiliki pengalaman sense of making mudah, dan mewujudkan proyek kemanusiaan bagi mahasiswa. Kategori indeks adalah sedang yang berarti sebagian perguruan tinggi masih belum meyakini betul kemampuan dan sumber daya untuk mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus selama 2 (dua) semester.
Variabel mitra perusahaan memperoleh angka indeks 59, 8, yang direfleksikan oleh empat indikator yaitu kecepatan respon dari perusahaan untuk bermitra secara aktif cepat, kemitraan terkait dengan magang para mahasiswa, kemitraan terkait dengan riset, kemitraan terkait dengan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan tingkat capaian indeks tersebut maka dalam kategori sedang. Hal ini mencerminkan bahwa perguruan tinggi masih mengalami kesulitan untuk bermitra dengan perusahaan. Belum lagi dengan jumlah mahasiswa di Indonesia sebanyak 6,028,003 dengan 10 klaster keilmuan berpotensi mengalami hambatan kemitraan dengan perusahaan/institusi yang relevan. Penyebabnya karena jumlah perusahaan akan mengalami penurunan aktivitas bisnis karena tekanan pandemic Covid-19 yang diprediksi dapat berlangsung 2 hingga 3 tahun atau pada tahun 2024. Sementara pengabdian Mendikbud sampai dengan masa kerja kabinet periode 2019-2024 akan berakhir.
Kebijakan Kampus Merdeka: Merdeka Belajar yang telah di amplifying ke publik sejak awal tahun 2020 masih membutuhkan jalan panjang, berliku dan terjal. Perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi bukan hanya harus direvitalisasi namun juga harus dilakukan sekarang juga agar lulusan perguruan tinggi kita tidak semakin keok dan terseok-seok untuk bersaing dalam pasar kerja, baik didalam negeri apalagi luar negeri. Beleid dari Mendikbud ini perlu diapresiasi, namun harus disertai catatan-catatan agar penjadi prasyarat. Prasyarat seperti yang telah saya bahas dimuka hendaknya didesain dan dieksekusi secara simultan paling lambat tahun 2022, jika terlambat ketahun berikutnya maka akan dikaburkan dengan tahun politik dan sisa pemulihan pandemi covid-19.
contradictions found in previous studies and this study was designed to provide managerial advantages by providing
other solution in order to handle the decline found in the performance of joint venture shopping centers in Indonesia.
The study populations were the managers of 4 Japanese-Indonesian joint venture shopping centers operated in
Jakarta, Bekasi, Tangerang, and Bogor and 3 China-Indonesia joint venture shopping centers operated in Jakarta,
Tangerang and Surabaya. Furthermore, this study also observed 2 Singapore-Indonesia joint venture shopping
centers operated in Jakarta and South Tangerang. Purposive sampling technique was used to collect the samples.
The study instrument used questionnaires which were distributed to the samples that were considered to have the
most significant role in the management as well as the services performed in the shopping center. The researchers
distributed 275 questionnaires and as many as 218 managers completed the questionnaires. 180 questionnaires
were qualified to be used in further stage of the study. Structural Equation Model (SEM) was used to test the data
and hypotheses by using IBM AMOS version 22.0 software. The results of whole tests revealed that of the 5
correlations, there were 4 significant correlations at the level of significance previously set. Meanwhile, 1 correlation
namely the correlation between the creation of shopping value and managerial performance did not show a significant
influence. The novelty presented in this study was the development of patronage ambidexterity which had been
evidenced to be able to uncover the effect of the creation of shopping value on the performance of shopping center.
Furthermore, the development of patronage ambidexterity was also evidenced to have a significant effect on
shopping atmosphere, and this in turn significantly had an effect on the performance of shopping center.
Jika kita bedah secara nasional jumlah ASN secara nasional sebanyak 4.189.121 orang (Kemenpan RB, Juli 2020). Menurut data dimaksud, dari jumlah tersebut sebanyak 100.755 diantaranya sebagai administrator atau eselon III dan pengawas atau eselon IV sebanyak 331.103 serta pelaksana atau eselon 5 sebanyak 14.889 jabatan. Kebijakan penyederhanaan birokrasi akan mengonversi jabatan administrative menjadi fungsional hanya menyisakan jabatan eselon III sejumlah 2.542. Pada jabatan pengawas atau eselon 4 menyisakan 7.184 jabatan sedangkan eselon V atau pelaksana 5.072.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.
Pertanyaan ini sungguh memacu adrenalin kami sebagai peneliti yang bergumul dengan berbagai temuan model riset terkini berkaitan dengan pengembangan dan daya saing sumber daya manusia. Bersamaan dengan kristalisasi dari berbagai referensi yang kami endapkan, muncul kesempatan hibah pendanaan riset Insinas Pratama dari Kemenristek/BRIN akhir tahun 2019. Hasil seleksi diumumkan pada awal tahun 2020, dan kontrak pekerjaan riset ditanda tangani pada minggu ke 2 bulan Maret 2020. Namun pengumuman resmi dari Presiden tentang permulaan pandemic covid-19, menyebabkan refocusing anggaran, termasuk kepada para pemenang hibah riset Insinas. Riset kami tetap dijalankan dengan biaya Universitas Bina Bangsa, sehingga kami dengan lancar bertemu dan menggali data baik kepada manajer yang mengelola pemagangan. Dari data informan manajer tersebut kami memperoleh informasi kebijkan magang versi perusahaan dan data nomor whattap para peserta magang, yang selanjutnya kami kontak dengan mengirimkan link kuesioner. Respon dari para peserta magang sungguh membantu kami untuk menguji model yang telah kami rancang. Sehingga bukti empiris berhasil mengkonfirmasi korelasi dari variable yang kami konstruksikan dari temuan riset terdahulu (1) Skill Development Fund, (2) Workforce Competence. (3) Skill Development Center, (4) Resource Sharing Innovation, (4) Human Resources Industries Competitiveness. Khusus variabel Resource Sharing Innovation merupakan kebaruan ( novelty) yang kami tawarkan sebagai model solutif untuk mengoptimalisasi sumber daya perusahaan yang mencapai 20.000 unit, dalam mengatasi tinggi angka pengganguran di Provinsi Banten. Bagaimana cara dan prasyarat apa yang diperlukan dipersilahkan dengan pikiran dan logika yang jernih mendalaminya dalam buku ini.
Buku ini juga bermanfaat untuk memperkaya dan memandu kajian pada mata kuliah Metodologi Penelitian khusus terkait dengan menkontruksi mengapa sebuah riset dilakukan, membanguan model teoritik dan empiris, membangun novelty, mengolah data dan mendiskusikan dengan hasil riset terdahulu dan menarik kesimpulan yang implikatif agar mudah dibuat dibuat kebijakan secara akurat. Buku ini juga amat relevan untuk menunjnag mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya pada pokok bahasan fungsi rekrutmen dan pengembangan. Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik, dapat digunakan sebagai panduan bagaimana peran SDM dalam merelasasikan rencana strategis pada perusahaan. Khusus mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, buku ini akan memperdalam bahasan kajian aspek sumber dayaa manusia untuk mengasesmen kelayakan sebuah bisnis yang direncanakan.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Kegiatan distribusi merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dilakukan dalam pemasaran yaitu untuk mengembangkan dan memperluas arus barang atau jasa mulai dari produsen sampai ketangan konsumen sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Pemilihan proses distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab kesalahan pemilihan proses distribusi dapat memperlambat proses penyaluran barang atau jasa sampai ketangan konsumen atau pemakai merupakan suatu masalah dalam Pemilihan proses distribusi (Suseno, et.al., 2020).
Menurut Bronson (1996) Penentuan solusi yang terbaik dari sejumlah alternatif dengan berbagai kendala yang ada pada suatu model merupakan definisi dari optimasi. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila dalam pemecahan suatu permasalahan terdapat berbagai macam alternatif penyelesaian, atau dengan kata lain terdapat kebebasan pilihan (freedom of choice) dalam penyelesaian suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa optimasi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif penyelesaian masalah dengan memperhatikan berbagai kendala yang ada (Suseno, et.al., 2019).
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
“Arah kebijakan peningkatan ketersediaan pangan diukur melalui angka indeks ketahanan pangan daerah (IKPD) melalui dukungan infrastruktur dengan kualitas baik agar persediaan pangan daerah terjaga sekaligus meningkatkan optimasi sumber daya dan distribusi dengan tuan menjada kestabilan harga” (Bappeda Banten, 2017)
Pemerintah secara baik pusat maupun daerah tentu berkepentingan untuk meminimalkan dampak negatif berbagai fenomena berfluktuasinya harga pangan. Sebab jika fluktuasi harga tidak terkendali maka akan menggerus kemampuan daya beli (purchasing power) masyarakat terhadap pangan yang menjadi sumber kehidupan. Jika hal ini terjadi maka akan menurunkan kualitas hidup dan terjerembab pada kemiskinan.
Pada metode Stepping-Stone dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk tiap sel yang kosong dalam tabel harus ditentukan lintasan stepping-stone dan perubahan biayanya.
2. Sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar harus dialokasikan sebanyak mungkin.
Metode yang akan diterapkan dalam pekerjaan ini adalah metode survey yang dilaksanakan ke setiap wilayah pasar-pasar di kabupaten dan kota di kawasan geografis Provinsi Banten yang mempunyai potensi distribusi barang yang luas dan berpengaruh terhadap ketersediaan barang di wilayah Banten. Survey dilakukan untuk menginventarisasi potensi permasalahan yang ada di setiap wilayah di Provinsi Banten.
Sasaran dari kegiatan ini adalah daerah atau kawasan pasar bahan pangan yang ada di Provinsi Banten. Meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan Pemetaan Distribusi Barang pada Sektor Perdagangan. Tolok ukur kegiatan adalah tersusunnya Kajian Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Banten untuk dikembangkan menjadi alternatif informasi dan pengambilan kebijakan dalam mengendalikan inflasi, dan menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang waktu dan merata hingga pelosok Provinsi Banten (Suseno dan Dwiatmadja, 2016).
Melalui kerangka teori Optimasi Biaya Pendis-tribusian dengan Metode Stepping-Stone, hasil studi telah menjelaskan berbagai pola distribusi komoditas pada pasar di Provinsi Banten yang mejadi representasi pada kajian ini, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada komoditas beras ditemukan pemasok utama berasal dari Kerawang Jawa Barat.
2. Pasokan utama minyak goring berasal dari wilayah distribusi nasional yaitu Jakarta.
3. Gula Kristal putih dipasok secara langsung dan dalam jumlah besar dari DKI Jakarta.
4. Kedelai sebagai bahan baku makanan yang diproduksi secara masal yaitu tahu dan tempe, dipasok dari Jakarta, sebagai daerah tujuan import.
5. Komoditas lain pada umumnya juga dipasok dari Jakarta.
Hasil kajian ini akan berimpikasi secara teoritis terutama pada teori bidang operation research, terutama Metode Stepping-Stone,Vogel Axproxiamate Model (VAM). Disamping itu konsep mata rantai dan struktur distribusi akan berkontribusi pada konsep bauran pemasaran.
Implikasi Manajerial
1. Pertimbangan penting dalam membuat kebijakan peta distribusi beras dengan indikator biaya dan kebutuhan pasar, perhatian jalur yang efisien dimana harga dan biaya angkut beras menjadi faktor penentu. Jalur-jalur tersebut menurut Suseno (2018) meliputi:
a. Dari Karawang dipasok ke Pasar Cikupa, Pasar Balaraja, Pasar Serang , dan Pasar Cilegon.
b. Sementara untuk kebutuhan beras jenis beras premium berasal dari Subang. Peta jalur distribusi beras dari Subang dipasok ke Pasar Ciputat (Tangsel), Pasar Modern BSD (Tangsel), dan Pasar Cikupa (Kab. Tangerang). Beras yang berasal dari Pasar Induk Cipinang, sebaiknya dijaga pasokannya ke pasar di Kabupaten Lebak dan pasar di Kabupaten Pandeglang. beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
c. Beras hasil lokal di Provinsi Banten sebaiknya dipasok ke pasar di kabupaten lebak dan dan Pasar Balaraja (Kab. Tangerang).
2. Peta jalur distribusi komoditas minyak goreng yang paling efisien adalah melalui pasokan yang berasal dari Jakarta masuk ke Pasar Ciputat, Pasar Balaraja, pasar di Kabupaten Tangerang
Asosiasi Pengusaha Indonesia (2019) menganalisis dan menginformasikan data menarik sebagaimana dikutip oleh dikutip oleh https://infografik.bisnis.com bahwa dari 60 persen angkatan kerja di Indonesia masih memerlukan pelatihan ulang. Padahal secara kodratiah pendidikan secara esensi mestinya menyertakan proses reflektif untuk menghayati intuisinya agar mengakrabi alam dan pada akhirnya mampu menyibak rahasia-rahasia didalamnya.Sehingga ia mampu menemukan yang direlasikan dengan kebutuhan masyarakat (Suseno & Dwiatmadja, 2016). (2) Sebagai upaya yang optimistik untuk membawa aspirasi dan kemajuan manusia. Dalam kaitan ini argumentasi Marshal (1998) pada dasarnya pendidikan tinggi harus terkait secara berkelanjutan dengan industri yang tengah berkembang. Sementara Schofield (2019) memberikan penegasan bahwa pendidikan tinggi diarahkan pada jangkauan untuk mencapai kesetaraan, mengurangi berbagai kesenjangan, mobilitas status sosial dan kesejahteraan. Sementara kompleksitas lain yang dihadapi oleh pendidikan tinggi di Indonesia adalah terkait dengan program studi dan jumlah mahasiswa belum mencerminkan fleksibilitas terhadap dinamika perubahan. Berdasarkan data Dikti Kemendikbud (Januari 2021), tercatat mahasiswa klaster ilmu kependidikan sebanyak 1.371.105 orang, klaster ilmu ekonomi sebanyak 1.146.430 orang. Disusul klaster ilmu social sebanyak 1.058.304 orang diikuti klaster ilmu teknik 1.024.231 orang. Selanjutnya klaster ilmu kesehatan sebanyak 532.935 orang dan klaster ilmu pertanian sebanyak 313.169 orang. Selebihnya adalah mahasiswa klaster ilmu agama sebanyak 205.579 orang , MIPA sebanyak 196.74.
Lebih lanjut konsep modal budaya bermanfaat untuk mengekplorasi perbedaan hasil outcomes dari kelas yang berbeda dan meraih berbagai peluang kehidupan seseorang. (6) Desain pendidikan tinggi hendaknya dikuatkan by design agar civitas akademika memiliki agilitas mengeksplorasi inovasi ( Yusuf dan Suseno, 2020), serta pengetahuan dan pengalaman (Gorder, 2018). (7) Ketersediaan dan bergulir sebagai sumber pembiayaan pelatihan dan pemagangan di perusahaan bagi mahasiswa semester akhir. (7) Pemerintah dengan anggaran yang bersumber dari pajak masyarakat baik dari entitas kelembagaan maupun individu dapat menginisiasi pembentukan lembaga dan menyediakan dana bergulir berupa skim Skill Development Revolving Fund/ dana bergulir pelatihan/DBP (Suseno dkk, 2020). 3 orang, ilmu humaniora 128.944 orang dan terakhir seni sebanyak 50.563 orang.
Namun demikian tidak dapat menyalahkan pendidikan tinggi semata, namun juga kebijakan pemerintah yang inkonsisten tehadap keharusan transfer teknologi dari perusahaan multinasional bahkan perusahaan joint venture di Indonesia juga masih rendah (Suseno dan Dwiatmadja, 2016). Berbeda dengan pemerintah China sangat power full untuk memaksa perusahaan multinasional yang memenangi tender proyek pemerintah diharuskan didamping tenaga kerja lokal yang berkualitas, yang bertujuan mempercepat transfer teknologi. Pada kawasan industri dilakukan keudahan bisnis jika perusahaan multinasional memiliki pusat riset dan pengembangan khususnya terkait dengan teknologi dan material maju. Dengan demikian maka penguasaan teknologi tingkat lanjut dapat diadopsi oleh tenaga lokal pada kawasan industri sementara ilmuan perguruan tinggi berkolaborasi dengan mengundang praktisi industri melalui kuliah – kuliah di kampus.
Pada kenyataanya untuk memberikan pengalaman belajar diluar kampus baik bergabung dengan kampus lain, di perusahaan atau intitusi lainnya maupun dimasyarakat, tidaklah mudah dilakukan dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Studi Demografi, Ketenagakerjaan dan Daya Saing Kawasan Direktorat Pasca Sarjana Universitas Bina Bangsa, pada medio tahun 2020 yang menjangkau kepada 504 dosen dari 83 kampus di Indonesia. Hasil indeks dengan variable terpilih seperti dibawah ini, dengan dimaknai melalui metode tiga kotak yaitu, rendah jika indeks berada antara 10-40 %, sedang 41- 70 %, dan tinggi 71-100%. Hasil persepsi para dosen dianggap merefleksikan kemampuan perguruan tinggi masing-masing, namun yang dikemukakan hanya dua variable penting yang dianggap kontekstual dengan tulisan ini yaitu:
1. Variabel belajar di luar kampus dipersepsikan dengan hasil indeks 59, 2, dengan indikator-indikator: kemudahan mencari perusahaan untuk magang/praktik kerja, mudah diyakini dapat dicapai dengan angka indek sedang yaitu kegiatan proyek kemasyarakatan di desa, mewujudkan program pertukaran mahasiswa, penelitian/ riset yang dimanfaatkan oleh perusahaan/organisasi mitra, mewujudkan program kewirausahaan mahasiswa mudah, merancang proyek independen agar mahasiswa memiliki pengalaman sense of making mudah, dan mewujudkan proyek kemanusiaan bagi mahasiswa. Kategori indeks adalah sedang yang berarti sebagian perguruan tinggi masih belum meyakini betul kemampuan dan sumber daya untuk mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus selama 2 (dua) semester.
Variabel mitra perusahaan memperoleh angka indeks 59, 8, yang direfleksikan oleh empat indikator yaitu kecepatan respon dari perusahaan untuk bermitra secara aktif cepat, kemitraan terkait dengan magang para mahasiswa, kemitraan terkait dengan riset, kemitraan terkait dengan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan tingkat capaian indeks tersebut maka dalam kategori sedang. Hal ini mencerminkan bahwa perguruan tinggi masih mengalami kesulitan untuk bermitra dengan perusahaan. Belum lagi dengan jumlah mahasiswa di Indonesia sebanyak 6,028,003 dengan 10 klaster keilmuan berpotensi mengalami hambatan kemitraan dengan perusahaan/institusi yang relevan. Penyebabnya karena jumlah perusahaan akan mengalami penurunan aktivitas bisnis karena tekanan pandemic Covid-19 yang diprediksi dapat berlangsung 2 hingga 3 tahun atau pada tahun 2024. Sementara pengabdian Mendikbud sampai dengan masa kerja kabinet periode 2019-2024 akan berakhir.
Kebijakan Kampus Merdeka: Merdeka Belajar yang telah di amplifying ke publik sejak awal tahun 2020 masih membutuhkan jalan panjang, berliku dan terjal. Perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi bukan hanya harus direvitalisasi namun juga harus dilakukan sekarang juga agar lulusan perguruan tinggi kita tidak semakin keok dan terseok-seok untuk bersaing dalam pasar kerja, baik didalam negeri apalagi luar negeri. Beleid dari Mendikbud ini perlu diapresiasi, namun harus disertai catatan-catatan agar penjadi prasyarat. Prasyarat seperti yang telah saya bahas dimuka hendaknya didesain dan dieksekusi secara simultan paling lambat tahun 2022, jika terlambat ketahun berikutnya maka akan dikaburkan dengan tahun politik dan sisa pemulihan pandemi covid-19.
contradictions found in previous studies and this study was designed to provide managerial advantages by providing
other solution in order to handle the decline found in the performance of joint venture shopping centers in Indonesia.
The study populations were the managers of 4 Japanese-Indonesian joint venture shopping centers operated in
Jakarta, Bekasi, Tangerang, and Bogor and 3 China-Indonesia joint venture shopping centers operated in Jakarta,
Tangerang and Surabaya. Furthermore, this study also observed 2 Singapore-Indonesia joint venture shopping
centers operated in Jakarta and South Tangerang. Purposive sampling technique was used to collect the samples.
The study instrument used questionnaires which were distributed to the samples that were considered to have the
most significant role in the management as well as the services performed in the shopping center. The researchers
distributed 275 questionnaires and as many as 218 managers completed the questionnaires. 180 questionnaires
were qualified to be used in further stage of the study. Structural Equation Model (SEM) was used to test the data
and hypotheses by using IBM AMOS version 22.0 software. The results of whole tests revealed that of the 5
correlations, there were 4 significant correlations at the level of significance previously set. Meanwhile, 1 correlation
namely the correlation between the creation of shopping value and managerial performance did not show a significant
influence. The novelty presented in this study was the development of patronage ambidexterity which had been
evidenced to be able to uncover the effect of the creation of shopping value on the performance of shopping center.
Furthermore, the development of patronage ambidexterity was also evidenced to have a significant effect on
shopping atmosphere, and this in turn significantly had an effect on the performance of shopping center.
Jika kita bedah secara nasional jumlah ASN secara nasional sebanyak 4.189.121 orang (Kemenpan RB, Juli 2020). Menurut data dimaksud, dari jumlah tersebut sebanyak 100.755 diantaranya sebagai administrator atau eselon III dan pengawas atau eselon IV sebanyak 331.103 serta pelaksana atau eselon 5 sebanyak 14.889 jabatan. Kebijakan penyederhanaan birokrasi akan mengonversi jabatan administrative menjadi fungsional hanya menyisakan jabatan eselon III sejumlah 2.542. Pada jabatan pengawas atau eselon 4 menyisakan 7.184 jabatan sedangkan eselon V atau pelaksana 5.072.
tugas berat pemerintah bukan hanya berkutat pada upaya mengatasi masalah dalam melindungi masyarakat (protecting) namun juga memiliki tugas pokok dan fungsi pemberdayaan (empowering), pembentukan karakter (character building), dan rekayasa sosial (social engineering).
Suseno dan Yusuf (2020) secara jelas memberikan gambaran konsep agilitas (agility) pada dasarnya merupakan ketangkasan atau kelincahan atau kecekatanan yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam merespon dan menyesuaikan dan keberlanjutan inovasi yang harus diperankan dalam menghadapi berbagai perubahan yang drastis. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan ASN ketika menghadapi tantangan perubahan yang terduga untuk menghadapi pola kerja yang berbeda baik secara struktur dan ukuran kinerja yang disertai kombinasi masa tatanan baru pandemic covid-19.