Papers by Suyatno Suyatno
The digital literacy abilities of several developing countries are already promising. Indonesia i... more The digital literacy abilities of several developing countries are already promising. Indonesia is one of them. In fact, in the industrial revolution 4.0 era, students are agents of change to have good digital literacy skills in facing multidimensional challenges and prospects in the future. This research itself focuses on the influence of the existence of digital literacy on Indonesian language skills. Ten Respondents of Institut Technology of Sepuluh Nopember 2021 Urban and Regional Planning Students were sampled to prove this through quantitative research using survey methods and user tests. Respondents with a high duration of using social media to represent digital literacy show high Indonesian language proficiency test results. Meanwhile, respondents with a reasonable period of social media use showed more volatile results due to the influence of several other variables. Overall, a high level of digital literacy can improve one's Indonesian language skills. From this, it can be seen that digital literacy among students is critical in the future, especially in enhancing their Indonesian language skills.
This paper presents a description of personal morality from a children’s novel entitled Misteri P... more This paper presents a description of personal morality from a children’s novel entitled Misteri Pedang Skinheald by Ataka (12 years old). Using thematic studies by the techniques of reading several times, it is found out that there are many information related to the children’s personal morality such as: responisbility, independence, honesty, purity, love, humility, self-consistency, justice, freedom and confidence. These morality portrait are developed into a narrative story without showing explicitly the moreal element within the plot from beginning to the end. Yet, the novel is packaged using simple, real and chronological order storyline
ATAVISME, 2011
Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. Novel yang ... more Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. Novel yang dibahas adalah The Rings of Friendship (TRF) karya Vira (10 tahun), The Smart Girls Petualangan Seru Lima Sahabat (TSG) karya Salma Syifa (10 tahun), dan The Special Day (TSD) karya Yasyfa (10 tahun). Berdasarkan kajian deskriptif dengan teknik pembacaan berulang-ulang, ditemukan sejumlah informasi tentang nilai karakter anak berkaitan dengan nilai cerdas, nilai jujur, nilai peduli, dan nilai tangguh. Nilai karakter tersebut menyatu ke dalam narasi cerita tanpa menunjukkan secara eksplisit unsur nilai karakter melainkan berada pada alur cerita dari awal sampai akhir. Tema ketiga novel adalah petualangan dan persahabatan, alur maju, tokoh anak-anak, dan latarnya sekolah, rumah, serta alam lingkungan. Kemasan cerita bersifat sederhana, lugas, kalimat pendek, bergaya dialog, dan naratif. : This article describes the value of child character in novels written by ten year old children. The no...
International Journal of Instruction, 2022
The effect of instructional leadership and creative teaching on student actualization: Student sa... more The effect of instructional leadership and creative teaching on student actualization: Student satisfaction as a mediator variable.
LITERA, 2014
This study aims to describe Indonesian identities in novels by Indonesian children.The data sourc... more This study aims to describe Indonesian identities in novels by Indonesian children.The data sources were 11 randomly selected Indonesian child novels. The data comprisedIndonesian information in novel narration. The data were collected through reading andnoting techniques. They were analyzed using the thematic analysis technique through thesteps of: describing the structure, interpreting the structure, giving thematic meanings,drawing thematic conclusions, and relating themes to other aspects. The findings areas follows. First, Indonesian identities include aspects of nationalism and statehood.The former is characterized by the use of the Indonesian language, batik art, traditionalgames, shadow puppet art, Javanese and Sundanese traditions, nationalism, and socialaffairs. The latter includes: Pancasila, the Indonesian language, Indonesian state, cities inIndonesia, and the red and white flag. Second, Indonesian identities in novels by childrenare developed through dialogues, narrati...
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains), 2017
The purpose of research is to know feasibility of chemistry teaching materials using cooperative... more The purpose of research is to know feasibility of chemistry teaching materials using cooperative learning model NHT-based multiple representations to improve student learning outcomes based on the aspect of validity, practicability, and effectiveness. The teaching materials were developed using the 4-D model while the trial of teaching materials used one group pretest-posttest design. The Teaching materials developed in this research included the lesson plan, student’s book, student’s worksheet, and achievement test. It were tested to students at class X IPA 3 SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan. The results showed that: (1) the validity of the developed learning tools valid category included the lesson plan, student’s book, student’s worksheet, and achievement test; (2) practicability based on readability of student book and student worksheet are good category, feasibility of implementation of the lesson plan are good category, the activity of the students showed that student-centered...
Makalah ini dimuat di www.garduguru.blogspot.com Mengajar dengan Permainan Oleh Suyatno Tiap manu... more Makalah ini dimuat di www.garduguru.blogspot.com Mengajar dengan Permainan Oleh Suyatno Tiap manusia berkembang dalam hidupnya sebagian besar dipengarui oleh kegiatan bermain. Sampai-sampai, banyak orang yang tergila-gila dengan permainan. Lihat saja, setiap pertandingan permainan sepak bola, voley, balap karung, atau permainan apa saja selalu banyak yang menonton. Hal itu membuktikan kalau permainan memang digemari oleh banyak orang. Nah, tentunya, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan kejiwaan, kecerdasan, keterampilan, dan kesantunan anak, apabila guru mengajar di kelas melalui permainan. Dalam permainan, tidak hanya inti pelajaran saja yang dikembangkan, aspek kesantunan, kompetisi, kecepatan, dan keterampilan dapat diraih sekaligus. Pembelajaran melalui bermain akan membantu anak mengurangi stres, dan mengembangkan rasa humornya. Bagi guru, permainan merupakan kendaraan untuk belajar bagaimana belajar (learning how to learn) untuk kepentingan siswa. Lewat permainan, siswa bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil keputusan, berlatih peran sosial, dan secara umum memperkuat seluruh aspek kehidupan anak sehingga membuat anak menyadari kemampuan dan kelebihannya. Guru harus teramat paham bahwa permainan merupakan proses dinamis yang tidak menghambat siswa dalam proses belajar, sebaliknya justru menunjang proses belajarnya. Andaikata ada guru yang menolak terhadap aktivitas bermain siswa, justru dia menghambat kemampuan kreativitas siswa untuk mengenal dirinya sendiri sendiri serta lingkungan hidupnya. Hanya saja, proses pembelajaran melalui permainan perlu diarahkan sesuai dengan kebutuhannya. Siswa yang cenderung menyendiri sebaiknya tidak dibiarakan untuk terlalu sibuk dengan "solitary play". Sebaliknya mereka sebaiknya diarahkan untuk lebih aktif dalam permainan kelompok (social game). Mereka yang kurang mampu untuk berkonsentrasi dapat diberikan berbagai jenis permainan yang lebih terarah pada pemusatan perhatian seperti mengkonstruksi suatu benda tertentu. Siswa yang kurang mampu untuk mengekspresikan diri secara verbal dapat dibina untuk mengembangkan bakat kreatifnya melalui media misalnya menggambar. Bermain merupakan hal yang paling disukai siswa. Bagi mereka, bermain adalah tugasnya. Melalui bermain, banyak yang dipelajari siswa. Mulai dari belajar bersosialisasi, menahan emosi, atau belajar hal lain, yang semuanya diperoleh secara integrasi. Ingatlah bahwa (1) Anak belajar melalui berbuat/learning by doing Dengan diberi kesempatan untuk selalu mencoba hal-hal baru, bereksplorasi, siswa akan banyak memperoleh pengalaman baru, dan inilah yang disebut proses belajar yang sebenarnya. Percobaan IPA, field trip , dramatic play , dan membuat bangunan dengan balok-balok, merupakan hal yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan beberapa area perkembangannya. (2) Anak belajar melalui panca indera. Siswa belajar melalui penglihatan, rasa, penciuman, perabaan, dan pendengaran. Semua panca indera ini merupakan jalur penerimaan informasi ke otak. Semakin banyak panca indera dilibatkan, semakin banyak informasi yang diterima, dan disinilah proses belajar terjadi. (3) Anak belajar melalui bahasa. Siswa perlu diberi kesempatan untuk mengemukakan perasaan, pengalaman yang diperoleh, atau pikirannya. Guru dapat memicu perkembangan bahasa anak dengan memperlihatkan beraneka ragam tulisan di kelas. Misalnya, tulisan untuk setiap benda-benda yang ada, dan tanya jawab tentang apa saja. Dengan melakukan ini semua, siswa dapat mengembangkan kosa kata dan kemampuan berbahasa secara tidak langsung. (4)Anak belajar dengan bergerak.Usia siswa merupakan usia yang memiliki keterbatasan dalam berkonsentrasi. Semakin lama anak duduk dan
This paper presents a description of personal morality from a children's novel entitled Misteri P... more This paper presents a description of personal morality from a children's novel entitled Misteri Pedang Skinheald by Ataka (12 years old). Using thematic studies by the techniques of reading several times, it is found out that there are many information related to the children's personal morality such as: responisbility, independence, honesty, purity, love, humility, self-consistency, justice, freedom and confidence. These morality portrait are developed into a narrative story without showing explicitly the moreal element within the plot from beginning to the end. Yet, the novel is packaged using simple, real and chronological order storyline. Abstrak Makalah ini mendeskripsikan potret moralitas pribadi dalam novel anak-anak, yakni novel Misteri Pedang Skinheald karya Ataka (usia 12 tahun). Berdasarkan studi tematik dengan teknik membaca berulang-ulang, ditemukan beberapa informasi tentang potret moralitas anak berupa tanggung jawab, kemandirian, kejujuran, kemurnian, cinta, kerendahan hati, konsistensi diri, keadilan, kebebasan, dan kepercayaan diri. Potret moralitas dikembangkan ke dalam cerita narasi yang menunjukkan secara nyata elemen moral dalam alur cerita dari awal sampai akhir. Cerita dikemas secara sederhana, nyata, dan plot maju.
Abstrak:
Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. N... more Abstrak:
Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. Novel yang dibahas adalah The Rings of Friendship
(TRF) karya Vira (10 tahun), The Smart Girls Petualangan Seru Lima Sahabat (TSG) karya Salma Syifa (10 tahun), dan The Special Day
(TSD) karya Yasyfa (10 tahun). Berdasarkan kajian deskriptif dengan teknik pembacaan berulang-ulang, ditemukan sejumlah informasi tentang nilai karakter anak berkaitan dengan nilai cerdas, nilai jujur, nilai peduli, dan nilai tangguh. Nilai karakter tersebut menyatu ke dalam narasi cerita tanpa menunjukkan secara eksplisit unsur nilai karakter melainkan berada pada alur cerita dari awal sampai akhir. Tema ketiga novel adalah petualangan dan persahabatan, alur maju, tokoh anak
-anak, dan latarnya sekolah, rumah, serta alam lingkungan. Kemasan
cerita bersifat sederhana, lugas, kalimat pendek, bergaya dialog, dan naratif.
Kata-Kata Kunci : nilai karakter, cerdas, jujur, peduli, tangguh
Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan identitas keindonesiaan dalam novel karya anak I... more Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan identitas keindonesiaan dalam novel karya anak Indonesia. Sumber data adalah sebelas novel anak ber bahasa Indonesia yang dipilih secara acak. Data yang digunakan adalah infor masi keindonesiaan yang terdapat dalam narasi novel. Pengumpulan data meng gunakan teknik baca dan teknik catat. Analisis menggunakan teknik analisis tema tis dengan langkah-langkah: pendeskripsian struktur, penginterpre tasi an struktur, pemaknaan tematis, penyimpulan tematis, dan pengaitan dengan aspek lain. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, identitas keindo-nesiaan meliputi aspek kebangsaan dan kenegaraan. Identitas kebangsaan ditandai oleh penggunaan bahasa Indonesia, seni batik, permainan tradisional, seni wayang, adat Jawa dan Sunda, nasionalis me, dan sosial. Identitas kenegaraan meliputi: Pancasila, bahasa Indonesia, negara Indonesia, kota di Indonesia, dan bendera merah putih. Kedua, identitas keindone siaan dalam novel karya anak dikembangkan melalui dialog, narasi, dan deskripsi. Kata kunci: identitas keindonesiaan, novel karya anak, kebangsaan, kenegaraan INDONESIAN IDENTITIES IN NOVELS BY INDONESIAN CHILDREN Abstract This study aims to describe Indonesian identities in novels by Indonesian children. The data sources were 11 randomly selected Indonesian child novels. The data comprised Indonesian information in novel narration. The data were collected through reading and noting techniques. They were analyzed using the thematic analysis technique through the steps of: describing the structure, interpreting the structure, giving thematic meanings, drawing thematic conclusions, and relating themes to other aspects. The findings are as follows. First, Indonesian identities include aspects of nationalism and statehood. The former is characterized by the use of the Indonesian language, batik art, traditional games, shadow puppet art, Javanese and Sundanese traditions, nationalism, and social affairs. The latter includes: Pancasila, the Indonesian language, Indonesian state, cities in Indonesia, and the red and white flag. Second, Indonesian identities in novels by children are developed through dialogues, narration, and description.
Books by Suyatno Suyatno
Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII
Tahun 2016
halaman 1393
MODEL PERKULIAHAN ... more Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII
Tahun 2016
halaman 1393
MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU HEBAT
Suyatno
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
ABSTRACT
This paper describes various models of innovative lectures that can improve the quality of teacher candidates to become great teachers. The method used is observation and reflection of the implementation of lectures conducted in classes of prospective teachers in subjects which are then described in the model of innovative lectures. Subjects were students of Indonesian language and literature education in Unesa in theoretical lectures and practical lectures with innovative models. The impact of the lecture were students happy, confident, and feel the practical benefits to be a teacher. The impact on the students who are already teachers are teachers declare success in teaching and gain trust his leadership to become the management team of the
school. Social impact, innovative lectures able to build confidence in working together and sharing.
*****
Makalah ini mendeskripsikan aneka model perkuliahan inovatif yang mampu mendongkrak kualitas calon guru sehingga menjadi guru hebat. Metode yang dipakai adalah observasi dan refleksi pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di kelas-kelas calon guru dalam mata kuliah yang diampu kemudian dideskripsikan ke dalam model perkuliahan inovatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Unesa dalam perkuliahan teoretis dan praktik dengan model perkuliahan inovatif. Dampak pengiring dari perkuliahan tersebut adalah mahasiswa senang, percaya diri, dan merasakan manfaat praktis untuk menjadi guru. Dampak bagi mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah guru menyatakan keberhasilannya dalam mengajar dan mendapatkan
kepercayaan pimpinannya untuk menjadi tim pengelola sekolah. Dampak sosialnya, perkuliahan inovatif mampu membangun kepercayaan diri dalam bekerja sama dan saling berbagi.
Kata kunci: Perkuliahan Inovatif, Prinsip Inovasi, Model Perkuliahan
Resensi Buku Menjelajah Pembelajaran Inovatif Karya Suyatno Menjawab Tantangan Guru Minggu, 27 De... more Resensi Buku Menjelajah Pembelajaran Inovatif Karya Suyatno Menjawab Tantangan Guru Minggu, 27 Desember 2009 Judul buku : Menjelajah Pembelajaran Inovatif Penulis : Dr. Suyatno, M.Pd. Penerbit : Masmedia Buana Pustaka Cetakan : Oktober 2009 Tebal : viii +176 halaman Peresensi : Salamet Wahedi Memperbincangkan pendidikan dewasa ini, seperti menelisik setiap sendi kehidupan manusia. Peranan dunia pendidikan tidak hanya sekadar mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih dari itu, dunia pendidikan memiliki tanggung jawab moral membentuk manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang mampu memahami dirinya sendiri. Terlepas dari peran-fungsinya bagi setiap manusia, dunia pendidikan juga menjadi cerminan bagi survivenya suatu Negara-bangsa di tengah kancah pertarungan globalisasi. Maupun sebaliknya, kemajuan suatu Negara-bangsa juga dapat diukur sejauh mana dunia pendidikan yang dibangun di dalamnya. Dengan kata lain, dunia pendidikan menjadi barometer suatu Negara-bangsa dalam membaca dan melihat posisinya. Maka tidak heranlah, sepanjang sejarah Negara-bangsa Indonesia, persoalan menemukan konsep dunia pendidikan yang ideal tak pernah usai. Hal ini berbanding lurus dengan gerak laju zaman yang selalu ditentukan dari riuh redam ruang kelas ataupun ruang kuliah para cendekia. Lebih jauh, mencuat gonjang-ganjing Ujian Nasional (Unas) yang meresahkan berbagai elemen peserta didik, merupakan bukti paling mutakhir, bahwa dunia pendidikan selalu menuntut pada setiap peserta didik untuk selalu memikirkan, merumuskan dan menemukan konsep pendidikan yang ideal. Selain persoalan konsep yang ideal dalam membentuk manusia yang seutuhnya, yang perlu diperhatikan adalah substansi dan esensi pendidikan itu sendiri. Seperti disinyalir dalam beberapa dekade terakhir ini, bahwa dunia pendidikan telah banyak mengalami berbagai kegagalan dalam membentuk karakter manusia seutuhnya. Dengan kata lain, tugas pendidikan banyak terabaikan. Terutama memanusiakan manusia. Artinya, dunia pendidikan selama ini tak ubahnya penjara bagi anak didik. Di sinilah, kehadiran paradigma dunia pendidikan kritis yang diusung Paulo Freire (1986) menemukan ruang kontemplasinya. Lewat keyakinan akan pentingnya landasan pendidikan sebagai sebuah proses memanusiawikan manusia kembali, Freire coba memberikan jalan alternatif untuk memberontak pada tradisi dehumanisasi yang menyelimuti dinding ruang sekolah. Untuk lebih memahami konsep pendidikannya, Freire menjabarkan kesadaran manusia menjadi tiga macam. Pertama, kesadaran magis, yakni kesadaran yang tidak mampu mengetahui antara faktor satu dengan faktor lainnya. Kedua, kesadaran naïf, yakni kesadaran yang melihat aspek manusia menjeadi penyebab masalah yang berkembang di masyarakat. Ketiga, kesadaran kritis, yakni kesadaran yang melihat sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Dengan mengacu pada kesadaran yang terakhir ini, dunia pendidikan selalu mendapatkan pertanyaan dari setiap peserta didiknya. Pertanyaan yang selalu merongrong kemandekan dan kejumudan lingkungan tumbuh kembangnya dunia pendidikan. Dengan kata lain, kesadaran kritis ini menuntut pada setiap peserta didik untuk terus menerus mempertanyakan, merombak, mencari dan merumuskan kembali setiap konsep pendidikan sesuai ruang waktu ke-disini-an dan ke-kini-an. Di tengah tuntutan, tantangan serta berbagai persoalan kegagagalan dunia pendidikan, sosok guru merupakan pihak yang paling tertuduh. Sosok guru merupakan orang paling dimintai pertanggung jawabannya. Bahkan tidak ada alasan apa pun, yang dapat diberikan oleh seorang guru untuk membela dirinya. Maka, ketika ujian nasional digulirkan dengan standar kelulusan yang cukup fantastis, sosok guru pulalah, yang mula-mula merasa ketar-ketir. Ia mesti bertanggung jawab atas segala apa yang akan terjadi pada peserta didik: frustasi, stress, depresi dan segala keputuasaan mental generasi bangsa ini. Maka perbaikan dan evaluasi pada kemampuan seorang guru, seolah menjadi hal yang logis untuk dilakukan pertama kali dalam memecahkan persoalan dunai pendidikan. Maka, kehadiran buku " Menjelajah Pembelajaran Inovatif " karya Dr. Suyatno, M. Pd. merupakan menu mujarab setiap guru dalam mempersiapkan dirinya sebagai peserta didik yang paling dituntut. Dalam buku ini, sosok guru diajak untuk berkenalan dengan paradigma baru pendidikan, yang menekankan hadirnya prinsip pembelajaran yang inovetif dan keberanian seorang guru untuk melakukan inovasi. Dengan prinsip pembelajaran inovatif, seorang guru akan mampu memfasilitasi siswanya untuk mengembangkan diri dan terjun di tengah
Uploads
Papers by Suyatno Suyatno
Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. Novel yang dibahas adalah The Rings of Friendship
(TRF) karya Vira (10 tahun), The Smart Girls Petualangan Seru Lima Sahabat (TSG) karya Salma Syifa (10 tahun), dan The Special Day
(TSD) karya Yasyfa (10 tahun). Berdasarkan kajian deskriptif dengan teknik pembacaan berulang-ulang, ditemukan sejumlah informasi tentang nilai karakter anak berkaitan dengan nilai cerdas, nilai jujur, nilai peduli, dan nilai tangguh. Nilai karakter tersebut menyatu ke dalam narasi cerita tanpa menunjukkan secara eksplisit unsur nilai karakter melainkan berada pada alur cerita dari awal sampai akhir. Tema ketiga novel adalah petualangan dan persahabatan, alur maju, tokoh anak
-anak, dan latarnya sekolah, rumah, serta alam lingkungan. Kemasan
cerita bersifat sederhana, lugas, kalimat pendek, bergaya dialog, dan naratif.
Kata-Kata Kunci : nilai karakter, cerdas, jujur, peduli, tangguh
Books by Suyatno Suyatno
Tahun 2016
halaman 1393
MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU HEBAT
Suyatno
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
ABSTRACT
This paper describes various models of innovative lectures that can improve the quality of teacher candidates to become great teachers. The method used is observation and reflection of the implementation of lectures conducted in classes of prospective teachers in subjects which are then described in the model of innovative lectures. Subjects were students of Indonesian language and literature education in Unesa in theoretical lectures and practical lectures with innovative models. The impact of the lecture were students happy, confident, and feel the practical benefits to be a teacher. The impact on the students who are already teachers are teachers declare success in teaching and gain trust his leadership to become the management team of the
school. Social impact, innovative lectures able to build confidence in working together and sharing.
*****
Makalah ini mendeskripsikan aneka model perkuliahan inovatif yang mampu mendongkrak kualitas calon guru sehingga menjadi guru hebat. Metode yang dipakai adalah observasi dan refleksi pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di kelas-kelas calon guru dalam mata kuliah yang diampu kemudian dideskripsikan ke dalam model perkuliahan inovatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Unesa dalam perkuliahan teoretis dan praktik dengan model perkuliahan inovatif. Dampak pengiring dari perkuliahan tersebut adalah mahasiswa senang, percaya diri, dan merasakan manfaat praktis untuk menjadi guru. Dampak bagi mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah guru menyatakan keberhasilannya dalam mengajar dan mendapatkan
kepercayaan pimpinannya untuk menjadi tim pengelola sekolah. Dampak sosialnya, perkuliahan inovatif mampu membangun kepercayaan diri dalam bekerja sama dan saling berbagi.
Kata kunci: Perkuliahan Inovatif, Prinsip Inovasi, Model Perkuliahan
Makalah ini mendeskripsikan nilai karakter anak dalam novel karya anak usia 10 tahun. Novel yang dibahas adalah The Rings of Friendship
(TRF) karya Vira (10 tahun), The Smart Girls Petualangan Seru Lima Sahabat (TSG) karya Salma Syifa (10 tahun), dan The Special Day
(TSD) karya Yasyfa (10 tahun). Berdasarkan kajian deskriptif dengan teknik pembacaan berulang-ulang, ditemukan sejumlah informasi tentang nilai karakter anak berkaitan dengan nilai cerdas, nilai jujur, nilai peduli, dan nilai tangguh. Nilai karakter tersebut menyatu ke dalam narasi cerita tanpa menunjukkan secara eksplisit unsur nilai karakter melainkan berada pada alur cerita dari awal sampai akhir. Tema ketiga novel adalah petualangan dan persahabatan, alur maju, tokoh anak
-anak, dan latarnya sekolah, rumah, serta alam lingkungan. Kemasan
cerita bersifat sederhana, lugas, kalimat pendek, bergaya dialog, dan naratif.
Kata-Kata Kunci : nilai karakter, cerdas, jujur, peduli, tangguh
Tahun 2016
halaman 1393
MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU HEBAT
Suyatno
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
ABSTRACT
This paper describes various models of innovative lectures that can improve the quality of teacher candidates to become great teachers. The method used is observation and reflection of the implementation of lectures conducted in classes of prospective teachers in subjects which are then described in the model of innovative lectures. Subjects were students of Indonesian language and literature education in Unesa in theoretical lectures and practical lectures with innovative models. The impact of the lecture were students happy, confident, and feel the practical benefits to be a teacher. The impact on the students who are already teachers are teachers declare success in teaching and gain trust his leadership to become the management team of the
school. Social impact, innovative lectures able to build confidence in working together and sharing.
*****
Makalah ini mendeskripsikan aneka model perkuliahan inovatif yang mampu mendongkrak kualitas calon guru sehingga menjadi guru hebat. Metode yang dipakai adalah observasi dan refleksi pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di kelas-kelas calon guru dalam mata kuliah yang diampu kemudian dideskripsikan ke dalam model perkuliahan inovatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Unesa dalam perkuliahan teoretis dan praktik dengan model perkuliahan inovatif. Dampak pengiring dari perkuliahan tersebut adalah mahasiswa senang, percaya diri, dan merasakan manfaat praktis untuk menjadi guru. Dampak bagi mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah guru menyatakan keberhasilannya dalam mengajar dan mendapatkan
kepercayaan pimpinannya untuk menjadi tim pengelola sekolah. Dampak sosialnya, perkuliahan inovatif mampu membangun kepercayaan diri dalam bekerja sama dan saling berbagi.
Kata kunci: Perkuliahan Inovatif, Prinsip Inovasi, Model Perkuliahan