Lompat ke isi

Sumayyah binti Khayyat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangSumayyah binti Khayyat

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(ar) سمية بنت خياط Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran550 Edit nilai pada Wikidata
nilai tidak diketahui Edit nilai pada Wikidata
Kematian615 Edit nilai pada Wikidata (64/65 tahun)
Makkah Edit nilai pada Wikidata
Penyebab kematianTrauma tumpul Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Domain of saint or deity (en) TerjemahkanSyahid Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahYasir bin Amir
Q12183399 Terjemahkan
Q18558619 Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AnakAmmar bin Yasir
 ( Yasir bin Amir)
Q18558626 Terjemahkan
 ( Yasir bin Amir) Edit nilai pada Wikidata

Sumayyah binti Khayyath (Arab: سمية بنت خياطّ ) adalah seorang ibu dari pemeluk muslim awal yaitu Ammar bin Yasir. Kisahnya di ceritakan oleh Ibnu Ishaq yang menceritakan bahwa ia terbunuh karena menjadi seorang muslim. Dalam lain bahasan, Ibnu Ishaq mengatakan tentang orang yang dipanggil dengan nama Ammar bin Sumayyah, yang seharusnya Ammar dipanggil dengan nama bapaknya yaitu Ammar bin Yasir.

Dia adalah shahabiah (sahabat Nabi ﷺ dari kalangan wanita) biasa dipanggil Ummu Ammar (Ibu dari Ammar) sesuai nama anaknya Ammar bin Yasir. Ia merupakan syahidah pertama (yang mati syahid pertama) dalam mempertahankan keislamannya dari siksaan orang-orang musyrik Quraisy, dan orang ketujuh dari tujuh orang yang awal memeluk Islam. Ketujuh orang tersebut, Rasul ﷺ, Abu Bakar Siddiq, Bilal bin Rabah, Shuhaib, Khabab, dan Ammar, putranya. Rasul ﷺ dilindungi pamannya, Abu Bakar dilindungi kaumnya, yang selebihnya kerap mendapat penghinaan dan siksaan. Pada mulanya Sumayyah adalah budak perempuan Abu Hudzaifah bin al-Mughirah kemudian dimerdekakan dan dinikahkan dengan Yasir bin Amir dan berputra Ammar bin Yasir.

Surga untuk keluarga Yasir

[sunting | sunting sumber]

Ketika Rasul ﷺ menemui keluarga Yasir yang mendapat siksaan dari kaumnya Nabi ﷺ berdoa dan bersabda: Bersabarlah hai keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kalian adalah surga (صبراً آل ياسر فإنّ موعدكم الجنة).[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]