Bahasa Jawa Serang
Bahasa Jawa Serang
ꦧꦱꦼꦗꦮꦼꦱꦼꦫꦁ
Bahasa Jawa Banten | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||||||||||
Wilayah | |||||||||||||
Penutur | |||||||||||||
| |||||||||||||
Status resmi | |||||||||||||
Diakui sebagai bahasa minoritas di | |||||||||||||
Kode bahasa | |||||||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||||||
Glottolog | bant1291 [1] | ||||||||||||
| |||||||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||||||
Peta persebaran bahasa di Serang Raya, bahasa Jawa Serang dilambangkan dengan warna ungu. | |||||||||||||
Portal Bahasa | |||||||||||||
Bahasa Jawa Serang (disingkat Jaseng; bahasa Jawa: ꦧꦱꦼꦗꦮꦼꦱꦼꦫꦁ, translit. basê Jawê Sèrang/basa Jawa Sèrang) adalah dialek bahasa Jawa yang dituturkan oleh masyarakat Jawa Serang (wong Jasèng), yakni kelompok masyarakat yang hubungannya paling erat dengan Kesultanan Banten. Pada masa Kesultanan Banten, dialek ini merupakan bahasa resmi pemerintahan dan juga digunakan sebagai bahasa pengantar di lingkungan keraton.
Bahasa Jawa Serang terutama dituturkan di wilayah utara Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang bagian utara dan barat laut, Kota Serang bagian utara dan tengah, Kabupaten Serang bagian utara, dan Kota Cilegon. Bahasa Jawa Serang juga dituturkan di sebagian kecil wilayah di Provinsi Lampung. Dialek ini juga dianggap sebagai turunan dari bahasa Jawa Kuno.
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Bahasa Jawa Serang merupakan sebuah dialek bahasa Jawa yang masih termasuk dalam ragam dialek bahasa Jawa Cirebon-Indramayu (rumpun bahasa Jawa bagian barat). Namun seiring berjalannya waktu, dialek ini mengalami beberapa perubahan kosakata akibat dikelilingi oleh wilayah penuturan bahasa Sunda Banten (khususnya dialek Serang) di sekitarnya serta letak geografisnya yang terlalu jauh dengan Cirebon dan Indramayu sehingga lebih sering dikategorikan sebagai dialek yang terpisah dengan dialek Cirebon-Indramayu.
Kosakata
[sunting | sunting sumber]Dalam bahasa Jawa Serang terdapat dua tingkatan bahasa, yaitu tingkatan babasan (krama) dan standar. Dalam bahasa Jawa Serang, pengucapan huruf [e] ada dua versi, yaitu ada yang diucapkan [è] dan [ê], seperti pada kata "hendaknè" atau "orê", dan juga ada yang diucapkan [a], seperti pada kata "apa" atau "kita". Daerah yang melafalkan [a] adalah Kragilan, Kibin, Cikande, Kopo, Pamarayan, Tirtayasa, dan wilayah Serang bagian timur lainnya, serta sebagian utara Kabupaten Tangerang, seperti Kresek, Mekar Baru, Gunung Kaler, Kronjo, Kemiri, dan Mauk bagian utara. Sedangkan daerah yang melafalkan [e] adalah Serang Kota, Cipocok Jaya, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu, Ciruas, Anyer, Waringinkurung, dan wilayah Serang bagian barat lainnya, termasuk Kota Cilegon.
Kalimat
[sunting | sunting sumber]
Pengaruh bahasa Sunda
[sunting | sunting sumber]Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahasa Jawa Serang secara geografis dikelilingi oleh wilayah penuturan bahasa Sunda, sehingga dalam perkembangannya, terdapat pengaruh bahasa Sunda dialek Banten yang dituturkan di Serang, pengaruh tersebut di antaranya berupa pengaruh pada tataran leksikon (kosakata), dan sedikit pada tataran fonologi.[4]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Bahasa Jawa
- Bahasa Cirebon
- Bahasa Jawa Indramayu
- Bahasa Jawa Banyumasan
- Bahasa Sunda Banten
- Bahasa Sunda Serang
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Jawa Serang". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Muhyidin (2016), hlm. 3.
- ^ Fokus (27 Januari 2023). "Kamus Bahasa Jawa Serang Banten Online Lengkap A-Z". Fokus. Diakses tanggal 29 Januari 2023.
- ^ Henrayana, D.; Ismail, Y.R. (2019). Kamus Basa Sunda - Indonesia , Indonesia - Sunda Untuk Pelajar & Umum. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. ISBN 978-623-216-405-5.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 25.
- ^ Blust, R.; Trussel, S. "*aba₁ father". Austronesian Comparative Dictionary, web edition. Diakses tanggal 8 April 2024.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 30.
- ^ a b Fahmi et al. (2021), hlm. 33.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 2.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 15.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 56.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 5.
- ^ a b Fahmi et al. (2021), hlm. 48.
- ^ Fahmi et al. (2021), hlm. 46.
Jurnal
[sunting | sunting sumber]- Fahmi; Atep, Iman; Hanafi; Afiati, Evi (2021). Mengenalkan Kesamaan Kosa Kata Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa Serang (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. ISBN 978-623-6889-50-3.
- Muhyidin, A. (2016). "Interferensi Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia Lisan Masyarakat Kabupaten Serang Provinsi Banten". Jurnal Membaca. 1 (1): 1–10. doi:10.30870/jmbsi.v1i1.1653.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa (PUEBJ)
- Leksikon bahasa Jawa di Sastra.org
- Bausastra Jawa oleh W.J.S. Poerwadarminta
- Kamus bahasa Indonesia-Jawa
- Kamus bahasa Jawa-Inggris di SEAlang Projects
- Kamus Bahasa Jawa Banten