Air Limbahj Skala Permukiman

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP KERJA SISTEM AIR LIMBAH

SKALA PERMUKIMAN
Nani Nagu
DEFINISI
• Sistem air limbah skala permukiman
didefinisikan sebagai sebuah sistem
pelayanan sanitasi yang melayani
sekelompok rumah tangga, memiliki jaringan
pipa, dan unit pengolahan air limbah. Dalam
pengelolaannya biasanya melibatkan
masyarakat, mulai perencanaan,
pelaksanaan, dan operasi pemeliharaan.
 Sistem sanitasi dibagi menjadi
sistem terpusat dan
sistem setempat.
 Sistem setempat dibagi menjadi
system individu,
MCK, dan
komunal 2-10 RT.
 Sistem terpusat terdiri dari :
skala permukiman,
skala kawasan tertentu, dan
skala perkotaan.
• Pembagian sistem tersebut lebih
menitikberatkan pada aspek teknis saja,
sedangkan sistem air limbah dalam satu
daerah tidak dapat dilepaskan dari aspek
lainnya seperti regulasi, institusi, komunikasi,
dan perubahan perilaku.
Pembangunan sanitasi skala permukiman perlu
direncanakan dengan baik, ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan yaitu:
• aspek teknis,
• kelembagaan,
• pembiayaan,
• sosial kemasyarakatan, dan
• kelestarian lingkungan.
PRINSIP KERJA SISTEM AIR LIMBAH SKALA
PERMUKIMAN
• Sarana air limbah skala permukiman dapat menampung air
limbah yang berasal dari kamar mandi, tempat cuci, dan dapur.
• Air limbah tersebut dialirkan melalui pipa ke bak kontrol, dari bak
kontrol air limbah dialirkan melalui pipa ke dalam instalasi
pengolahan air limbah (IPAL).
• Bak kontrol sangat penting dalam sistem sanitasi perpipaan. Bak
kontrol berfungsi sebagai tempat memantau kondisi aliran air
limbah dalam perpipaan. Sampah yang terbawa dari dalam rumah
tertahan di dalamnya dan dapat diangkat supaya tidak masuk ke
dalam sistem perpipaan yang dapat menyumbat aliran.
• Air limbah yang ditampung dalam IPAL selama beberapa hari,
akan mengalami penguraian secara biologis, sehingga kualitas air
buangannya (effluent) sudah memenuhi standar yang aman
KEUNTUNGAN BAGI RUMAH TANGGA
Sistem sanitasi skala permukiman memberi keuntungan bagi
rumah tangga, misalnya:
• Tidak perlu membangun tangki septik sendiri, tidak perlu
alokasi lahan untuk tangki septik;
• Lingkungan rumahnya lebih bersih karena seluruh air limbah
baik dari kakus, mandi dan cuci seluruhnya dibuang ke
sistem perpipaan yang tertutup.
HAL YANG PERLU DIANTISIPASI RUMAH
TANGGA
• Saat pemasangan/penyambungan utilitas rumah tangga
ke sistem perlu pembongkaran bagian dalam rumah,
untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat
pembongkaran, perlu perhitungan jalur yang paling
efisien, sehingga gangguan dapat ditekan sekecil
mungkin dan biaya serendah mungkin;
• Pada dasarnya biaya pembongkaran dan pemulihan jalur
pipa dalam rumah menjadi tanggungan pemilik rumah.
Pembiayaan ini akan mebebani pemilik rumah, namun
demikian perlu ditimbang juga dengan keuntungan yang
diperoleh, yaitu tidak memerlukan ruang untuk tangki septik
dan biaya rutin penyedotan lumpur tangki septik menjadi tidak
• Bagian rumah yang dibongkar khususnya lantai, sedapat
mungkin ubin bisa digunakan kembali. Untuk itu diperlukan
tukang yang ahli dalam membongkar dan memperbaiki
bagian rumah yang terdampak;
• Iuran bulanan sebagai pelanggan air limbah menjadi
kewajiban setelah menjadi memiliki sambungan air limbah.
Iuran rutin ini untuk membiayai pengeluaran dalam
pemeliharaam sarana sanitasi skala permukiman, sehingga
sistem dapat berfungsi dalam kurun waktu yang
direncanakan;
• Tata cara operasional yang harus ditaati, seperti tidak
membuang sampah padat ke dalam saluran air limbah
terpusat, juga tidak menyalurkan air hujan.
PARAMETER PENENTU SISTEM AIR LIMBAH
SKALA PERMUKIMAN
• Rencana Jangka panjang dan jangka menengah kab/kota
(RTWW/Renstra/masterplan) yang akan mengintegrasikan arah
perkembangan kota dengan rencana sarana – prasarana
pendukungnya, termasuk pelayanan air limbah rumah
tangga.Kepadatan penduduk: daerah yang kepadatan
penduduknya tinggi akan mejadi prioritas untuk sistem air
limbah perpipaan.;
• Topografi: topografi akan menentukan sistem pengaliran air
limbah, apakah gravitasi, pemompaan, atau kombinasi. Pilihan
ini akan berpengaruh pada biaya konstruksi serta operasi dan
pemeliharaan;
• Ketersediaan pelayanan air minum: syarat mutlak untuk daerah
Pemilihan opsi system sanitasi
PENENTUAN LOKASI IPAL
Lokasi IPAL dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang mengacu :
• Perencanaan jangka panjang dan jangka menengah kota (RTWW/Renstra/
masterplan) Ketersediaan dan kondisi lahan yang sesuai (ukuran, topografi
dan administrasi);
• Ketinggian muka air banjir ;
• Bisa dikembangkan untuk perencanaam jangka panjang (penambahan
kapasitas, pengembangan jadi sewerage system);
• Akses jalan yang mendukung untuk operasi dan pemeliharaan;
• Memiliki jarak yang cukup dari permukiman untuk menghindari gangguan
bau dan estetika lingkungan;
• Tidak ada penolakan dari warga masyarakat sekitar
PENENTUAN JALUR PIPA

• Pada prinsipnya pipa dipasang pada jalur yang dapat melayani


sebanyak mungkin rumah tangga;
• Diusahakan agar aliran bisa berjalan secara gravitasi, sehingga
jalur pipa dari hulu ke hilir harus melalui jalan yang menurun;
• Jalur pipa mengikuti jalan umum milik pemerintah dengan
memperhatikan hirarki jalan.
PERHITUNGAN TEKNIS
• DEBIT AIR LIMBAH
• Air Limbah Rumah Tangga
• Perhitungan debit air limbah didasarkan pada jumlah
pemakaian air minum. Volume air limbah adalah 80%
volume air minum. Perhitungan untuk pemakaian air minum
penduduk sebaiknya menggunakan data primer. Apabila
data primer tidak ada, data sekunder yang biasa digunakan
adalah data pemakaian air PDAM untuk rumah yang hanya
penggunakan PDAM sebagai satu satunya sumber air
minum.
SK-SNI DARI KEMENTRIAN PU KRITERIA
PEMAKAIAN AIR MINUM UNTUK KATAGORI
KOTA
Air Limbah Domestik Non Rumah Tangga
Air limbah non rumah tangga yang masuk katagori domestik
dan bisa diolah bersama dengan air limbah rumah tangga.
Kriteria untuk inlfiltrasi Air Hujan
Air hujan tidak diperkenankan untuk dibuang ke sistem perpipaan air
limbah. Infiltrasi air hujan terhadap sistem perpipaan air limbah
mempunyai toleransi 5% total debit air limbah.
Infiltrasi ini bisa terjadi akibat:
 Tutup manhole dan bak control yang tidak rapat
 Masuknya air hujan dari fasilitas air limbah rumah tangga
PILIHAN TEKNOLOGI

Teknologi IPAL secara umum dapat dibagi menjadi tiga,


yaitu
anaerob, aerob, dan campuran.
Pada prinsipnya pengolahan limbah anaerob dan aerob
terletak pada kehadiran oksigen untuk metabolism
mikroorganisme (bakteri). Pada proses aerob,
kehadiran oksigen diperlukan sedangkan pada proses
anaerob tidak diperlukan.
SISTEM PENGOLAHAN ANAEROB

Teknologi ini paling banyak dipilih untuk sistem


skala permukiman berbasis masyarakat sampai
saat ini (2015). Hal ini berdasarkan
pertimbangan kemudahan operasional karena
tidak memerlukan injeksi oksigen ke dalam unit
pengolahan. Septik individual atau IPAL
komunal/skala permukiman yang dikenal
memakai prinsip pengolahan anaerob.
SISTEM PENGOLAHAN ANAEROB

Teknologi ini paling banyak dipilih untuk sistem skala


permukiman berbasis masyarakat sampai saat ini
(2015). Hal ini berdasarkan pertimbangan kemudahan
operasional karena tidak memerlukan injeksi oksigen ke
dalam unit pengolahan. Septik individual atau IPAL
komunal/skala permukiman yang dikenal memakai
prinsip pengolahan anaerob.
SISTEM PENGOLAHAN KOMBINASI
ANAEROB – AEROB

Sistem kombinasi merupakan pilihan paling banyak


dipilih untuk sistem pengolahan lumpur tinja (IPLT) atau
IPAL karena lebih efisien dalam pengoperasian dan
pemeliharaan, serta menambah daya tampung/kapasitas
sistem.
DIAMETER PIPA AIR LIMBAH
Untuk diameter pipa yang digunakan pada sistem perpipaan
air limbah domestik, secara umum adalah sebagai berikut:
LUAS LAHAN IPAL
Untuk luas lahan IPAL yang dibutuhkan pada sistem
pengolahan air limbah domestik (anaerob) tergantung pada
jumlah rumah fasilitas domestik lain yang dilayaninya,
secara umum adalah:
SISTEM PEMOMPAAN
Sistem pemompaan digunakan sebagai alternatif
terakhir yang bisa dipilih jika sistem pengaliran
secara gravitasi tidak bisa digunakan, untuk sistem
pengelolaan berbasis masyarakat sistem
pemompaan sebaiknya dihindari, kecuali ada
pelatihan/pembinaan khusus untuk operasi dan
pemeliharaannya dari pemerintah daerah.
PERENCANAAN SAMBUNGAN RUMAH

Sambungan rumah untuk sistem skala permukiman, adalah


penyambungan dari seluruh unit penghasil air limbah
rumah tangga, baik dari kakus, tempat cuci, dan mandi dari
rumah tangga ke jaringan sistem terpusat. Titik
penyambungan ada di unit yang disebut IC (inspection
chamber) sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan
bak kontrol luar. Pada pelaksanaannya, penyambungan
rumah ini tidak bisa menghindari pembongkaran bagian
dalam rumah. Yang dapat dilakukan adalah meminimalkan
bongkaran dan dampaknya pada keseluruhan bangunan
dan aktifitasnya.
 Jika seluruh pipa lama (eksisting) menuju belakang
dan tidak ada akses ke jalan di depan atau samping
rumah, maka diperlukan pembongkaran melalui
dalam rumah untuk menyambung seluruh pipa
tersebut ke sistem;
 Penyambungan rumah ke sistem sanitasi, selain
menimbulkan dampak gangguan pada penghuni,
juga memerlukan biaya untuk pembongkaran dan
pemulihan, lebih jauh lagi diperlukan pemenuhan
kewajiban sebagai pelanggan,
 Jika seluruh pipa eksisting dari WC, kamar mandi, dan
tempat cuci sudah menuju ke depan atau samping
rumah, maka kemungkinan pembongkaran bisa
dihindari, karena bisa langsung disambung ke pipa
eksisting;
 Jika hanya sebagian pipa yang sudah menuju depan
dan samping rumah, maka hanya bagian pipa yang
belum menuju ke depan atau samping yang harus
dibongkar, untuk disambung ke sistem air limbah
terpusat;
seperti iuran/retribusi/tarif layanan untuk menutup biaya
operasi dan pemeliharaan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai