PJBL KELAS L KELOMPOK 1 FIX (1)
PJBL KELAS L KELOMPOK 1 FIX (1)
PJBL KELAS L KELOMPOK 1 FIX (1)
LEARNING
GETAH PEPAYA PADA KRIM
SANTAN DAN AKTIVITASI
α-AMYLASE
DOSEN PENGAMPU :
1. Prof. Dr. Ir. Rainiyati, M.Si
2. Dr. Lizawati, S.P., M.Si.
Oleh
Kelompok 1
ANGGOTA KELOMPOK 1 :
1. Muhamad Copa D1A023078
2.Rajnindo Prabayu D1A023138
3.Obed Simbolon D1A023162
4.Erik Daniel Sianturi D1A023186
5.M.Bintang DwiCahya D1A023210
Latar Belakang
Enzim menjadi salah satu zat penting yang menarik di alam.
Alasannya yang pertama karena enzim bukanlah benda hidup, tetapi
benda mati yang dibuat oleh sel hidup. Enzim memiliki fungsi sebagai
biokatalisator yaitu dapat mempercepat proses suatu reaksi kimia
tanpa ikut terlibat dalam reaksi itu. suatu reaksi kimia yang terjadi
enzim akan berperan dalam reaksi tersebut, tetapi tidak akan ikut
berubah menjadi produk karena enzim akan kembali ke bentuk
aslinya setelah reaksi selesai. Katalis enzim dapat mempercepat
proses reaksi dengan sangat baik, biasanya molekul 1 enzim dapat
bekerja pada sekitar 1000 molekul substrat per menit.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh enzim papain pada krim santan kelapa dalam
proses ekstraksi minyak, serta untuk mengukur volume dan kualitas minyak yang
dihasilkan.
2. Untuk menentukan angka asam pada blendo minyak santan, yang memberikan
indikasi mengenai kualitas minyak tersebut. Angka asam yang rendah
menunjukkan bahwa minyak masih berada dalam kondisi baik, sementara angka
asam yang tinggi bisa menjadi tanda adanya kerusakan atau degradasi minyak.
3. Untuk mengukur kadar asam lemak bebas dalam blendo minyak santan. Kadar
asam lemak bebas yang tinggi dapat mengindikasikan penurunan kualitas minyak,
yang mungkin disebabkan oleh proses hidrolisis atau oksidasi.
4. Untuk melakukan analisis aktivitas enzim amylase dalam hidrolisis pati
HIPOTESIS
1. Enzim papain (getah pepaya)
Penambahan enzim papain pada santan kelapa akan menyebabkan
penguraian protein, sehingga tekstur santan menjadi lebih encer karena papain
memiliki sifat proteolitik yang dapat memecah molekul protein
2. Enzim Amylase
Jika larutan pati dicampurkan dengan air liur non-perokok, maka enzim amilase
dalam air liur akan memecah pati menjadi senyawa yang lebih sederhana,
sehingga setelah penambahan larutan KI dan iodin, larutan akan menunjukkan
perubahan warna yang lebih pucat (merah muda) dibandingkan larutan pati
tanpa enzim amilase, yang tetap menghasilkan warna ungu muda karena pati
tidak terdegradasi.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Enzim
Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Banyak enzim yang
dimurnikan dari berbagai sumber, tetapi yang pertama kali mengkristalkan enzim adalah J.B.
Sumner. Enzim yang dikristalkan ini berasal dari jack beans.Untuk hasil yang memakan waktu 6
tahun penelitian ini (1924-1930), Sumner mendapatkan hadiah Nobel pada Tahun
1946.Pekerjaannya didemostrasikan sekali saja meskipun enzim-enzim merupakan kesatuan
kimia yang berbeda .Zat ini dihasilkan oleh organ-organ hewan dan tanaman, yang secara
katalitik menjalankan berbagai reaksi seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi,
isomerisasi, adisi, transfer radikal dan kadang-kadang pemutusan rantai karbon.Kebanyakan
enzim yang terdapat di dalam alat-alat atau organ-organ organisme hidup berupa larutan
koloidal dalam cairan tubuh, seperti ludah, darah, cairan lambung dan cairan pancreas. Enzim
terdapat di bagian dalam sel. Hal ini terikat erat dengan protoplasma.Enzim juga ada di dalam
mitokondria dan ribosom.
TINJAUAN PUSTAKA
2. Enzim Papain
Pada bagian buah, daun dan batang pepaya terdapat getah putih yang
mengandung enzim proteolitik atau enzim pemecah protein yang disebut enzim
papain (Dominggus et.,al,2015). Selain mengandung enzim proteolitik, enzim
papain di dalam getah papaya juga mengandung lebih dari 50 asam amino yaitu
ada valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, asamaspartat,
treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, arginin, tritophan, dansistein
(Permata, DeivyAndhika et al, 2016). Enzim papain berbentuk serbuk hidroskopis
berwarna putih keabu–abuan yang bisa larut di sebagian air dan gliserol namun
tidak dapat larut dalam pelarut organik biasa.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Angka Asam
Jumlah asam dapat dinetralkan oleh basanya dinyatakan dalam
angka asam. Angka asam berguna untuk menentukan kandungan
asam lemak bebas dalam minyak. Penentuan bisa dilakukan melalui
metode titrasi. Asam lemak yang dilepaskan oleh gliserol dikenal
dengan sebutan asam lemak bebas (Rauf, 2015). Indeks keasaman
Kusnandar digunakan untuk menentukan kadar asam lemak bebas
(FFA) dalam minyak goreng. Minyak goreng dapat terhidrolisis ketika
tercampur dengan air, membentuk gliserol dan asam lemak.
TINJAUAN PUSTAKA
4. Asam Lemak
Senyawa turunan gliserin dengan tiga asam lemak yang dihidrolisis di usus
menjadi komponen-komponennya. Asam lemak merupakan senyawa asam
organik dengan panjang rantai berkisar antara 4 hingga 24 atom karbon (Halid
et al., 2021).Asam lemak dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik hewani
maupun nabati. Contoh asam lemak yang biasa ditemukan pada tumbuhan
antara lain asam lemak jenuh termasuk asam palmitat (C16H31COOH) dan
asam stearat (C17H35COOH), yang terakhir ini banyak ditemukan pada jenis
asam lemak tertentu, seperti minyak sawit, kakao . lemak hewani dan
margarin biasa (Tjay & Rahardja, 2015).
TINJAUAN PUSTAKA
5. Enzim Amylase
Amylase merupakan enzim yang memecah pati menjadi gula.
Amilase memiliki kemampuan untuk memecah ikatan glikosida
pada polimer pati. Amilase terdapat dalam air liur manusia,
dimana enzim ini memulai proses kimiawi pencernaan.
Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase
(Karnwal & Nigam, 2013).
METODOLOGI PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
ENZIM PAPAIN
Kedua, hasil pengukuran volume minyak menunjukkan bahwa perlakuan dengan papain
konsentrasi tinggi menghasilkan lapisan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak yang lebih efisien, dimana volume minyak yang terpisah lebih besar. Ini
menunjukkan bahwa papain efektif dalam menguraikan protein pada santan yang
berfungsi sebagai emulsifier. Enzim papain memecah protein menjadi senyawa lebih