Pengelolaan Keuangan Negara

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN

KEUANGAN
NEGARA
Tashadi Tarmizi
D-IV Ak Polnep
Pengertian

• Keuangan Negara adalah semua hak dan


kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu - baik berupa uang
maupunberupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung denganpelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
• UU No 17 Keuangan Negara
Penjelasan dalam Undang Undang tersebut,
diuraikan secara lengkap bahwa:

• Objek dari keuangan negara adalah semua hak dan


kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan
kegiatan dalam bidang fiskal dan moneter, dan pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
• Subjek keuangan negara adalah seluruh objek keuangan
negara yang
dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan badan
• Menurut prosesnya, keuangan negara merupakan
seluruh rangkaian
kegiatan pengelolaan semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang dimulai dari
perumusan kebijakan dan pengambilankeputusan
sampai dengan pertanggungjawaban.
• Tujuan seluruh kebijakan, kegiatan, dan hubungan
hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau
penguasaan objek keuangan negara tersebut
dimaksudkan dalam rangka penyelenggaraan
Ruang Lingkup Keuangan
Negara
• Pengelolaan fiskal,

• Pengelolaan moneter, dan

• Pengelolaan kekayaan negara yang


dipisahkan.
Pengelolaan Fiskal
• Fiskal mengandung pengertian segala kegiatan yang
mencakup penerimaan dan pengeluaran uang yang
dilakukan oleh pemerintah. Dengan demikian pengelolaan
fiskal meliputi fungsi-fungsi pengelolaan ekonomi makro,
penganggaran, administrasi perpajakan, administrasi
kepabean dan perbendaharaan.
• Tujuan kebijakan fiskal mencakup alokasi sumber dana
keuangan, distribusinya dan stabilisasi ekonomi, yakni
mempertahankan lajupertumbuhan ekonomi, membuka
lapangan kerja dan kestabilan harga-harga umum.
Pengelolaan Moneter
• Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah dibidang keuangan yang berkenaan dengan
jumlah uang yang beredar dalammasyarakat, ketetapan
mengenai cadangan wajib bank, tingkat diskonto,kebijakan
pengendalian kredit dan kebijakan pasar terbuka, termasuk
kursvaluta asing.
• Pemerintah selalu mengusahakan agar ada keseimbangan
yang dinamis antara jumlah uang yang beredar dengan
barang dan jasa yang tersedia di masyarakat.
• Tujuan kebijaksanaan moneter secara umum adalah:
Menyesuaikan jumlah uang yang beredar di masyarakat,
Mengarahkan penggunaan uang dan kredit sedemikian
rupa sehingga nilai rupiah dapat dipertahankan
kestabilannya, Menyediakan kredit dengan suku bunga
rendah untuk mendorong produsen untuk meningkatkan
kegiatan produksi, Menyediakan tingkat lapangan kerja
tertentu, Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat
dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara
dan masyarakat
• Kebijakan moneter ini dalam prakteknya dilakukan oleh
Pengelolaan Kekayaan Negara
yang Dipisahkan
• Kekayaan negara yang dipisahkan adalah komponen keuangan negara
yang pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan yang seluruh
atau sebagian modal atau sahamnya dimiliki oleh negara, atau sering
disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD).
• Kekayaan negara yang dipisahkan ini dikelola secara berbeda,
sehingga hubungan dengan APBN bukan hubungan langsung, tetapi
tidak langsung, misalnya dalam hal pemerintah menyertakan
tambahan modal dalam BUMN atau dalam hal adanya setoran bagian
laba BUMN untuk pemerintah merupakan pos-pos pembiayaan APBN.
Pengertian Pengelolaan
Keuangan Negara
• Ahli mengatakan bahwa keuangan negara tidak sekedar
hanya menyangkut uang masuk sebagai penerimaan negara
dan uang keluar sebagai belanja negara. Keuangan negara
juga menyangkut fungsi alokasi sumber-sumber ekonomi,
fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi, termasuk
pertumbuhan ekonomi dan dampaknya pada kegiatan
ekonomi masyarakat.
• Keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan
kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pertanggungjawaban
Oleh karena itu,bahwa keuangan negara harus
dikelola dengan baik dengan alasan-alasan berikut:
• Mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
• Menjaga stabilitas ekonomi
• Merealokasi sumber-sumber ekonomi
• Mendorong Re-distribusi Pendapatan
Kekuasaan Pengelolaan
Keuangan Negara
Tiga Undang Undang dalam bidang keuangan negara yang
sering disebut paket perundangan dibidang keuangan negara
yakni :
1. Undang Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
2. Undang Undang No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan
3. Undang Undang No 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara .
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Presiden
adalah pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan negara sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintahan. Dalam melaksanakan mandat Undang
Undang ini, fungsi pemegang kekuasaan umum atas pengelolaan keuangan
negara tersebut dijalankan dalam bentuk:
1. Selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan Negara yang dipisahkan dikuasakan kepada Menteri Keuangan
2. Selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian
negara/lembaga negara dikuasakan kepada masing-masing
menteri/pimpinan lembaga
3. Penyerahan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan
4. Kekuasaan di bidang fiskal tidak termasuk kewenangan di bidang
moneter. Untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, penetapan dan
pelaksanaan kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran dilakukan oleh Bank Sentral, yakni Bank Indonesia
yang tunduk pada peraturan perundangan di bidang moneter.
Pengaturan Kekuasaan Keuangan
Negara Dapat Digambarkan
• Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden
dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah
Chief Financial Officer (CFO) yang berwenang dan
bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan
kewajiban negara secara nasional,sedangkan para
menteri dan pimpinan lembaga negara pada
hakikatnya adalah Chief Operational Officer (COO)
yang berwenang dan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pemerintahan sesuai bidang tugas
dan fungsi masing-masing.
• Pembagian kewenangan yang jelas, sebagaimana
tampak dalam gambar di atas, dalam pelaksanaan
anggaran antara Menteri Keuangan dan menteri
teknis tersebut diharapkan dapat memberikan
jaminan terlaksananya mekanisme saling uji (check
and balance) dalam pelaksanaan pengeluaran negara
dan jaminan atas kejelasan akuntabilitas Menteri
Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara dan
Menteri Teknis sebagai Pengguna Anggaran.
• Selain itu, pembagian kewenangan ini
memberikan fleksibilitas bagi menteri teknis,
sebagai pengguna anggaran, untuk mengatur
penggunaan anggaran kementeriannya secara
efisien dan efektif dalam rangka optimalisasi
kinerja kementeriannya untuk menghasilkan
output yang telah ditetapkan, karena teknis yang
paling memahami operasional kebijakan sektor-
sektor yang menjadi bidangnya.
Asas Umum Pengelolaan Keuangan
Negara
• Akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, yaitu asas
yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
pengelolaan
keuangan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara,
karena pada dasarnya setiap sen uang negara adalah
uang rakyat, dan
akuntabilitas ini harus sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-
• Profesionalitas, yang berarti mengutamakan keahlian dan kompetensi
yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang-undangan.
Proporsionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.
• Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang pengelolaan keuangan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak-hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
• Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri,
yang dalam praktiknya dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK
RI).
• Asas-asas baru sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang
baik (best practices) yang diatur dalam UU Nomor 17 tahun 2003 di
atas dalam penerapannya didukung dengan asas-asas umum yang
sebelumnya telah dipakai dalam pengelolaan keuangan negara
seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan dan asas
spesialitas.
• Asas-asas umum tersebut diperlukan guna mendukung terwujudnya
good governance dalam penyelenggaraan negara serta menjamin
terselenggaranya prinsip-prinsip pemerintahan negara sebagaimana
telah dirumuskan dalam Undang Undang Dasar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai