Model Analisis Kebijakan Pendidikan - UNM
Model Analisis Kebijakan Pendidikan - UNM
Model Analisis Kebijakan Pendidikan - UNM
Pendidikan
By
Ratmawati Tajuddin
Konsep Model AKP
• Model kebijakan dapat dinyatakan sebagai konsep, diagram, grafik atau
persamaan matematika
• Fungsi utama model adalah untuk mempermudah kita menerangkan
suatu benda atau konsep
• Membantu kita dalam menjelaskan permasalahan dan memilah-milah
elemen-elemen tertentu yang relevan dengan permasalahan.
• Membantu kita memperjelas hubungan antara elemen-elemen tersebut.
• Membantu kita dalam merumuskan kesimpulan dan hipotesis mengenai
hakekat hubungan antar elemen.
• Model digunakan untuk menyederhanakan dan memudahkan dalam
upaya membandingkan fenomena administrasi publik. Misalnya: kita
menggunakan model-model implementasi kebijakan untuk
membandingkan program yang sama dalam lokasi yang berbeda.
• Model digunakan sebagai hasil dari upaya membangdingkan , seperti
layaknya model yang lain,
William Dunn (2004)
• Model Deskriptif (digunakan untuk memantau hasil2 dari aksi
kebijakan)
• Model Normatif (menekankan pada nilai2 normatif dalam
variabel yang terkontrol)
• Model Verbal (menekankan pada nalar dalam membuat prediksi
dan menawarkan rekomendasi bukan pada nilai2 angka pasti)
• Model Simbolis (menggunakan symbol matematis untuk
menerangkan hubungan antara variabel dalam ststistika dan
logika.
• Model Prosedural (memungkinkan simulasi dan penelitian kreatif
• Model Perspektif
Model
Deskriptif dan Normatif
• Model ini menerangkan suatu gejala yang terjadi dalam
masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk upaya ilmu
pengetahuan menyajikan sesuatu “state of the art” atau keadaan
apa adanya dari suatu gejala yang sedang diteliti dan perlu
diketahui para pemakai.
• Contoh model deskripsi ini dapat menerangkan apakah fasilitas
pembelajaran sudah memadai, kualifikasi pendidikan guru
memenuhi persyaratan, anggaran untuk pembelajaran, dan
sebagainya. Tujuan model deskriptif menjelaskan atau
memprediksikan sebab-sebab dan konsekwensi-konsekwensi dari
pilihan-pilihan kebijakan. Model deskriptif digunakan untuk
memantau hasil-hasil dari aksi-aksi kebijakan seperti indikator
angka partisipasi murni dan angka drop out yang dipublikasikan.
Model Normatif
• Model normatif disebut juga pendekatan preskriptif
yang merupakan upaya ilmu pengetahuan
menawarkan suatu norma, kaidah, atau resep yang
dapat digunakan oleh pemakai untuk memecahkan
suatu masalah.
• Tujuan model normatif bukan hanya menjelaskan
atau memprediksikan, tetapi juga meberikan dalil
dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pencapaian
beberapa utilitas (nilai), dan juga membantu
memudahkan para pemakai hasil penelitian
Model Verbal,
• Model verbal (verbal models) dalam kebijakan
diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya bahasa
logika simbolis dan matematika sebagai masalah substantif.
• Dalam menggunakan model verbal, analisis berdasarkan
pada penilaian nalar untuk membuat prediksi dan
menawarkan rekomendasi.
• Penilaian nalar menghasilkan argumen kebijakan, bukan
berbentuk nilai-nilai angka pasti. Model verbal secara relatif
mudah dikomunikasikan diantara para ahli dan orang
awam, dan biayanya murah.
Model Simbolis
• Model simbolis menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menerangkan hubungan
antara variabel-variabel kunci yang dipercaya
menciri suatu masalah.
• Kelemahan praktis model simbolis adalah
hasilnya tidak mudah diinterpretasikan,
bahkan diantara para spesialis, karena
asumsinya tidak dinyatakan secara memadai.
Model Analisis Kebijakan Pendidikan
• Model Rekayasa (Positivisme) memberikan informasi para
pengambil kebijakan berupa fakta yang terjadi di lapangan
dan sekaligus solusinya. (kuantitatif)
• Model Pencerahan (Interpretatif dan kritis) berasumsi bahwa
fakta yang terjadi disuatu tempat tidak mungkin sama dengan
tempat lain walau masalahnya tetap sama. Model ini
berasumsi tdk melepaskan diri dalam aktifitasnya terhadap
konteks sosial yang melingkupinya karean sebuah kebijakan
pedidikan dilaksanakan dalam lingkup konteks sosia lyang
meiliki potesi saling mempengaruhi dengan kebijakan
pendidikan. (Kwalitatif)
(Paul Trowler : 2003)