Elektrolit - Kelompok 5

Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan Elektrolit

D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


Disiusun oleh :
• Nur Andini Khoirunnisa 412118080

• Lia Fitria 412118050

• Fira Widyananda Aslama 412118046

• Iis Inayah Lailatul Q 412118049

• Risti Maulani Astari 412118072

• Wulan Novitasari 412118057

• Dede Angga 412118076


Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang

berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan

(ion) positif atau negatif, ion bermuatan positif

disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut

anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

elektronetralitas. Sebagian besar metabolism

memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit.


Fisiologi Elektrolit (Na+, K+, dan Cl-)

Natrium Kalium (K+) Khlorida


(Na+) (Cl-)
Natrium (Na+)
Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel,
jumlahnya bisa mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan
sebagian kecil (sekitar 10-14 mEq/L) berada dalam cairan intrasel .
Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel ditentukan oleh
garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk natrium
klorida (NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan
tekanan osmotik pada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan
konsentrasi natrium.
Kalium (K+)

Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan


intrasel. Konsentrasi kalium intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi
kalium ekstrasel 4-5 mEq/L (sekitar 2%). Jumlah konsentrasi kalium pada
orang dewasa berkisar 50-60 per kilogram berat badan (3000-4000 mEq).
Jumlah kalium ini dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Jumlah
kalium pada wanita 25% lebih kecil disbanding pada laki-laki dan jumlah
kalium pada orang dewasa lebih kecil 20% dibandingkan pada anak-anak.
Khlorida (Cl-)
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel.
Pemeriksaan konsentrasi klorida dalam plasma berguna sebagai diagnosis
banding pada gangguan keseimbangan asam-basa, dan menghitung anion
gap .
Jumlah klorida pada orang dewasa normal sekitar 30 mEq per
kilogram berat badan. Sekitar 88% klorida berada dalam cairan
ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel. Konsentrasi klorida pada bayi
lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak dan dewasa.
Prinsip ISE (Ion Selective
Electrode)
Menghitung kadar ion sampel dengan membandingkan
kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang
diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami
reaksi dengan elektrolit sampel. Membran merupakan penukar ion,
bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan
perubahan potensial membran. Perubahan potensial membran ini
diukur dan dihitung menggunakan persamaan Nerst, kemudian
hasilnya dihubungkan dengan amplifier dan ditampilkan oleh alat.
Alat yang digunakan
• Electrolite Analyzer
• Rak tabung
• Sentrifuge
• Vacutainer SST
• Tourniquet
• Alcohol swab

Neo ISE • plester


Analyzer
Reagents and consumable
Name Package Ref no

Reagent Pack-1 430 + 70 ml I11200

Reagen
Ref.Internal Solution 10 ml I11305
Electrode Internal
3 ml I11309
Solution
Activating Solution 110 ml I11306

Cleaner ISE-1 110 ml I11203


Controls
Electrode Wash solution-
Name Package REF No 25 mg I11307
1

QC solution 3×35 ml I11308 K Electrode 1 pcs. 258100

QC solution 3×3 ml I11308 – 3 level Na Electrode 1 pcs. 258101

Cl Electrode 1 pcs. 258102

Ref Electrode 1 pcs. 258105


Sampel
Sampel : Wholeblood, serum, plasma, dil. Urine
Volume sampel : 60 µl
Pemeriksaan dapat dilakukan pada sampel whole
blood, plasma, serum, urine, keringat, feses, dan cairan tubuh.
Pemeriksaan pada whole blood biasanya dilakukan bersama
dengan pemeriksaan pH dan gas darah dan harus segera
diperiksa (kurang dari 1 jam).
Prosedur
1. Darah dicentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10
menit.
2. Serum dimasukkan kea lat elektrolit analyzer jika sudah ada
tulisan “Life sampel to analyze” lalu tekan “yes”.
3. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di
verifikasi oleh petugas
Interpretasi Hasil

Parameter Natrium (Na +) Parameter Kalium (K+) Parameter Klorida (Cl-)

 Serum bayi : 134-150  Serum bayi : 3,6 -5,8  Serum bayi baru lahir : 94-112
mmol/L mmol/L mmol/L
 Serum anak dan  Serum anak : 3,5-5,5  Serum anak : 98-105 mmol/L
dewasa :135-145 mmo/L  Serum dewasa : 95-105
mmol/L  Serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L
mmol/L
Anion Gap
Perhitungan AG sering membantu dalam diagnosis diferensial asidosis metabolik. AG adalah
perbedaan antara konsentrasi plasma dari kation plasma yang diukur (yaitu, Na+ ) dan anion
yang diukur (yaitu, klorida [Cl-], HCO3 - ).

Perhitungan : AG = (Na +) - ([Cl-] + [HCO3-])

AG yang normal adalah 8 - 16 mEq/L, dengan nilai rata-rata 12.

Perhitungan : AG = Na⁺ + K⁺ – (Cl⁻ + HCO₃⁻)

dengan nilai normal AG adalah 12 - 20 mEq/L.


Rumus ini dapat digunakan jika kita memiliki nilai kalium. Tapi rumus yang paling sering
digunakan adalah rumus pertama
Interpretasi hasil tes Anion Gap
Nilai rujukan dapat bervariasi sesuai dengan laboratorium yang melakukan pengujian.

Jika hasil Anda menunjukkan anion gap yang tinggi, Anda mungkin menderita asidosis, yang
berarti kadar asam lebih tinggi dari normal dalam darah. Asidosis mungkin merupakan tanda
dehidrasi, diare, atau terlalu banyak berolahraga. Ini juga dapat menunjukkan kondisi yang lebih
serius seperti penyakit ginjal atau komplikasi diabetes. Asidosis juga bisa disebabkan oleh terlalu
banyak olahraga.

Jika hasil Anda menunjukkan anion gap yang rendah, itu mungkin berarti Anda memiliki kadar
albumin, protein dalam darah yang rendah. Albumin rendah dapat mengindikasikan masalah ginjal,
penyakit jantung, atau beberapa jenis kanker tertentu. Karena hasil anion gap yang rendah jarang
terjadi, pengujian ulang sering dilakukan untuk memastikan hasilnya akurat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai