1.1 Pengantar
1.1 Pengantar
1.1 Pengantar
PEMERIKSAAN SKRINING
HEMOSTASIS
DAN
INTERPRETASI
Usi Sukorini
Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium
FKKMK UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
2019
PENDAHULUAN
Vries et al., 2018. Preoperative screening for bleeding disorders: A comprehensive laboratory assessment of clinical
practice, Res Pract Thromb Haemost ;2:767–777
PFA-200
Parameter is
reported
as closure time
Euglobulin Lysis Time (ELT)
Lippi G and Favaloro EJ, 2018. Hemostasis practice: state-of-the-art, J Lab Precis Med 2018;3:67
Pemeriksaan bleeding time (BT)
• Prinsip:
Tes untuk mengukur lama waktu darah untuk membeku,
dimulai sejak pembuluh darah dilukai (terstandar)
sampai perdarahan berhenti
• Tujuan
Mendeteksi kuantitas dan/atau kualitas trombosit dalam
membentuk formasi sumbat trombosit, dan integritas
kapiler
• Indikasi
- Penyakit kualitas trombosit
- ITP
Keunggulan
BT Kelemahan BT
• BT sangat murah tidak • tenaga terampil
memerlukan peralatan canggih • kurang sensitif
• tensimeter • reprodusibilitas rendah
• lanset • Manfaat klinik rendah
• alat pengukur waktu • Ref:
• kertas saring saja • tidak ada penundaan tindakan
• tidak memerlukan ruang invasif, peningkatan komplikasi
dengan persyaratan khusus perdarahan atau penggunaan
produk darah setelah pemeriksaan
• tidak memerlukan spesimen
BT tidak dilakukan lagi
Pemeriksaan bleeding time (BT)
Jumlah Trombosit
• Penelusuran trombositopenia palsu ! Atau trombositosis palsu
• Pseudotrombositopenia
• Faktor pre-analitik
• Imunologi:
1. Satelitosis
2. EDTA-PTCP (EDTA-pseudothrombocytopenia)
Artifactual thrombocytopenia
(pseudo-thrombocytopenia)
Resolusi:
• Pemeriksaan ulang darah lengkap menggunakan darah sirat (9:1)
• Jumlah trombosit terkoreksi = Hasil trombosit yang didapat x 1,1
Nagrebetsky A et al., Perioperative thrombocytopenia: evidence, evaluation, and emerging therapies, British Journal of Anaesthesia, 122 (1): 19e31 (2019)
Platelet clumping: blood EDTA vs citrated
Pemeriksaan prothrombin time (PT)
Prinsip:
mengukur lama waktu plasma sitrat untuk membeku setelah
penambahan tromboplastin jaringan (tissue factor) dan
kalsium, dalam detik
Tujuan
Mendeteksi kuantitas dan/atau kualitas faktor koagulasi jalur
ekstrinsik (juga jalur bersama) dalam membentuk bekuan
darah
Indikasi
• Pemantauan antikoagulan antagonis vitamin K (warfarin dll)
• Penyakit hati, defisiensi vitamin K
• Inhibitor F VII (jarang), defisiensi F VII (jarang)
• DIC
Pemeriksaan prothrombin time (PT)
Pemeriksaan activated partial
thromboplastin time (APTT)
Prinsip:
mengukur lama waktu plasma sitrat untuk membeku setelah
penambahan aktivator, fosfolipid dan kalsium, dalam detik
Tujuan
Mendeteksi kuantitas dan/atau kualitas faktor koagulasi jalur
intrinsik (juga jalur bersama) dalam membentuk bekuan
darah
Indikasi
• Pemantauan antikoagulan heparin
• Penyakit hati, defisiensi vitamin K
• Disseminated intravascular coagulation (DIC)
• Defisiensi faktor koagulasi (hemofilia), inhibitor F VIII
Pemeriksaan activated partial
thromboplastin time (APTT)
Pre analitik
• Hasil APTT memanjang palsu dapat terjadi karena faktor
preanalitik
• Sebab:
• kesulitan pengambilan darah
• homogenisasi tidak adekuat
• rasio darah:antikoagulan tidak sesuai
• pengiriman dan/atau pengerjaan terlambat
• APTT memendek palsu:
• Hemolisis
No Aplikasi Suhu Waktu Keterangan
PT, dengan unfractionated
1 18 – 24C 24 jam Tabung harus tertutup
heparin dalam specimen
Agregasi tormbosit metode optik, Pemeriksaan dalam 2-3 Tunggu 30 menit setelah
5 18 – 24C
PRP jam sentrifugasi
6 Penyimpanan PPP – 20C 2 minggu Tabung plastik tertutup
Prinsip:
mengukur lama waktu plasma sitrat untuk membeku setelah
penambahan trombin, dalam detik
Tujuan
Mendeteksi kuantitas dan/atau kualitas fibrinogen dalam
membentuk bekuan darah
Indikasi
• disfibrinogenemia
Usia, keluhan utama,
Jenis perdarahan, Anamnesis
riwayat perdarahan
riwayat peny. keluarga
Penggunaan obat,
transfusi, dll
Pemeriksaan
fisik Jenis perdarahan
Pemeriksaan
hemostasis
Perdarahan
Jumlah trombosit
rendah
PT normal
APTT normal
Sekuestrasi:
Acquired >> pasca
Peningkatan splenektomi
destruksi: Perdarahan
- imun (ITP, HIT, SLE)
- non imun (MAHA,
DIC,
hipersplenisme) Terkonsums
i: DIC,
Penurunan trauma
produksi: trombosit
aplastik, openia
lekemia, obat, Dilusi:
infeksi, toksin transfusi
(alkohol, kokain)
masif
Kasus 1: isolated thrombocytopenia
• Sebab:
• destruksi trombosit karena proses imun:
• HIV, Hepatitis C
• bakteri (Helicobacter pylori)
• SLE, HIT
• pemakaian obat atau adanya alloantibodi
• ITP
• konsumsi trombosit
• hipersplenisme
• gestational
thrombocytopenia,
• APS
Erkurt et al., Thrombocytopenia in Adults: Review Article, J Hematol • 2012;1(2-3):44-53
• Chronic lymphocytic leukemia (CLL)
• Trombositopenia: autoimunitas
• AML, ALL:
• Replacement/penggusuran sel hematopoetik normal
• Trombositopenia ≈ trombosis:
• sindroma antifosfolipid
• heparin-induced thrombocytopenia
Immune Thrombocytopenia Purpura (ITP)
trombosit trombosit terpapar oleh
antigen (virus, bakteri, obat dll)
Fagositosis oleh makrofag
destruksi trombosit
Y
Y
tubuh memproduksi
YY
autoantibodi
anti-trombosit Y YY Y
YY
sit
Y Y trombo si
r se n si tisa
te
Y Y makrofag
trombosit
YY
Y
Y
Y
tersensitisasi
Y reseptor Fc
Y Y
Y
Y Y
Anemia hemolitik mikroangiopati (MAHA): Thrombotic
Thrombocytopenic Purpura (TTP)
Skrining hemostasis:
• Jumlah trombosit:
turun
• Bleeding time:
memanjang
• PT: normal
• APTT: normal
Anemia hemolitik mikroangiopati (MAHA):
Hemolytic Uremic Syndrome (HUS)
Skrining hemostasis:
• Jumlah trombosit: turun
• Bleeding time: memanjang
• PT: normal
• APTT: normal
KASUS 2
Bleeding time
panjang
Perdarahan
Jumlah trombosit
normal
PT normal
APTT normal
Aspirin
von Willebrand
disease
Von Willebrand disease
https://www.semanticscholar.org/paper/Diagnostic-approach-to-von-Willebrand-disease.-Ng-Motto/161f8ac6624f3991dbb3da5f8e97b3d95bb9c866/figure/2
GIT bleeding
Diwariskan Didapat
Mixing study
Hemofilia +/- Terapi heparin Heparin assay
inhibitor
APTT substitusi *
vWD (dengan BT
Factor assay
memanjang)
Skrining inhibitor:
mixing study RIPA, vWf
Cara kerja heparin
Pemeriksaan untuk pemantauan
terapi heparin
Pemeriksaan laboratorium:
• Skrining: APTT kurang sensitif
• Diusulkan:
• Anti-FXa heparin assay
• Chromogenic anti-FXa heparin assay
• Pre-analitik:
• dalam waktu 1 jam harus sudah dipisahkan dari sel menjadi
plasma sitrat (disentrifus)
KASUS 4
(-)
Antithrombin III
(ATIII)