D033-Interaksi Bahan Pangan Dengan Kemasan
D033-Interaksi Bahan Pangan Dengan Kemasan
D033-Interaksi Bahan Pangan Dengan Kemasan
DENGAN KEMASAN
Bagus Setyawan
Penyimpangan Mutu
1. Perubahan Biokimiawi
Bahan-bahan pangan segar (belum terolah) akan
mengalami perubahan biokimia setelah bahan-
bahan ini dipanen atau dipisahkan dari induknya
Umumnya mengandung air yang cukup tinggi
sehingga memungkinkan adanya akifitas enzim dan
menyebabkan terjadinya perubahan warna, tekstur,
aroma dan nilai gizi bahan
Contoh: pencoklatan pada buah yang memar atau
terkupas kulitnya, atau daging segar yang berubah
warna menjadi hijau dan berbau busuk
Perubahan Kimiawi dan
Migrasi Unsur-Unsur
a) Keracunan Logam
Batas maksimum kandungan logam dalam bahan pangan menurut
FAO/WHO adalah 250 ppm untuk timah dan besi dan 1 ppm untuk
timbal
Wadah dan mesin pengolahan yang telah mengalami korosi dapat
menyebabkan pencemaran logam ke dalam bahan pangan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya korosif adalah
asam organik, nitrat, oxidizing agent, atau bahan pereduksi,
penyimpanan, suhu, kelembaban dan ada tidaknya bahan pelapis
(enamel)
Keracunan yang diakibatkan logam-logam ini dapat berupa
keracunan ringan atau berat seperti mual-mual, muntah, pusing
dan keluarnya keringat dingin yang berlebihan
b) Migrasi Plastik Ke Dalam Bahan Pangan
Monomer plastik yang dicurigai berbahaya bagi kesehatan
manusia adalah vinil klorida, akrilonitril, metacrylonitril,
vinilidenklorida dan styrene
Efek yang ditimbulkan bisa berupa kanker, cacat, iritasi pada
saluran pencernaan
Plastisizer yang aman untuk kemasan bahan pangan adalah
heptil ptalat, dioktil adipat, dimetil heptil adipat, di-N-desil
adipat, benzil aktil adipat, ester dari asam sitrat, oleat dan sitrat
Stabilizer yang aman digunakan adalah garam-garam kalsium,
magnesium dan natrium, sedangkan antioksidan jarang
digunakan karena bersifat karsinogenik
Laju migrasi monomer ke dalam bahan yang dikemas tergantung
dari lingkungan
Konsentrasi residu vinil klorida awal 0.35 ppm termigrasi sebanyak
0.020 ppm selama 106 hari kontak pada suhu 25 C
Monomer akrilonitril keluar dari plastik dan masuk ke dalam
makanan secara total setelah 80 hari kontak pada suhu 40 C
Semakin tinggi suhu maka semakin banyak monomer plastik yang
termigrasi ke dalam bahan yang dikemas
Metode dan alat yang dapat digunakan untuk
mendeteksi dan menganalisa migrasi komponen plastik
dalam bahan pangan adalah pelabelan radioaktif,
termogravimetri, spektrofotometer, Gas
Chromatography (GC), High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) dan Gas Chromatography-
Mass Spectrometer (GC-MS), yang dapat mendeteksi
migran dengan kadar 10-20 gram – 10-6 gram
Kerusakan Mikrobiologis