New PPT Def - Vit A
New PPT Def - Vit A
New PPT Def - Vit A
KELOMPOK 2
EPIDEMIOLOGI FKM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Our Team
Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan vitami
n A yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan rabun senja, xeroftalmia dan jika kekurangan
berlangsung parah dan berkepanjangan akan mengakibatkan keratomalasia (Iskandar, 2012).
Kurang Vitamin A (KVA) merupakan penyakit sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan
menghasilkan metaplasi keratinasi pada epitel, saluran nafas, saluran kencing dan saluran ce
rna. Penyakit Kurang Vitamin A (KVA) tersebar luas dan merupakan penyebab gangguan gizi y
ang sangat penting. Prevalensi KVA terdapat pada anak-anak dibawah usia lima tahun. Samp
ai akhir tahun 1960-an KVA merupakan penyebab utama kebutaan pada anak ( Arisman,2002)
DEFISIENSI VITAMIN A 3
FUNGSI VITAMIN A
5 Perkembangan Jantung
DEFISIENSI VITAMIN A 4
EPIDEMIOLOGI DEFISIENSI VITAMIN A
Kurang Vitamin A (KVA) masih me Menurut data World Health Organizati Penelitian yang dilakukan World H
rupakan masalah yang tersebar d on (WHO, 2009), Di seluruh dunia di a ealth Organization (WHO) tahun 19
i seluruh dunia terutama di negar ntara anak-anak pra sekolah diperkira 92 menunjukkan dari 20 juta balita
kan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus
a berkembang dan dapat terjadi di Indonesia yang berumur enam b
baru xeropthalmia tiap tahun, kurang
pada semua umur terutama pada ulan hingga lima tahun, setengahn
lebih 10% diantaranya menderita keru
masa pertumbuhan ya menderita kekurangan vitamin
sakan kornea.
A
DEFISIENSI VITAMIN A
5
KVA tercatat sebagai salah satu masalah gizi yang Sejak krisis tahun 1997, bermunculan lagi kasus-k
pemah berhasil ditanggulangi sehingga tidak lagi asus KVA (xerophtalmia) di berbagai wilayah Indo
menjadi masalah kesehatan masyarakat pada tah nesia. KVA pada anak Balita dapat mengakibatkan
un 1994, dan hal itu ditandai dengan penghargaa risiko kematian sampai 20-30%. Mortalitas anak B
n Trophy Helen Keller yang diterima pemerintah In alita yang mengalami buta karena keratomalasia
donesia dapat mencapai 50-90%.
DEFISIENSI VITAMIN A 6
Sementara studi yang dilakukan Nutrition and Heal Mengatasi permasalahan tersebut Departemen Kes
th Surveillance System (NHSS), dan Departemen Ke ehatan sendiri gencar melakukan program penangg
sehatan (2001) menunjukkan sekitar 50% anak Ind ulangan kekurangan vitamin A sejak tahun 1970-an.
onesia usia 12-23 bulan tidak mengkonsumsi vita Menurut catatan Depkes, tahun 1992 bahaya kebuta
min A dengan cukup dari makanan sehari-hari. an akibat kekurangan vitamin A mampu diturunkan
secara signifikan.
DEFISIENSI VITAMIN A 7
EPIDEMIOLOGI CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A
DEFISIENSI VITAMIN A 8
FAKTOR RISIKO DEFISIENSI VIT.A
Laki-laki umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami but
Gender a senja dan bercak Bitot dibandingkan perempuan
DEFISIENSI VITAMIN A 9
Dampak Kekurangan Vit.A
DEFISIENSI VITAMIN A 10
Dampak Kekurangan Vit.A
Xeroftahalmia Scars
Bercak Bitot
DEFISIENSI VITAMIN A 13
Upaya Intervensi
Defisiensi Vitamin A
Kelompok 2
Epid FKM UAD