3 Tanda Gangguan Mental Utama
3 Tanda Gangguan Mental Utama
3 Tanda Gangguan Mental Utama
DAN
GEJALA
FUNGSI
MENTAL
UTAMA
Gangguan jiwa atau mental illnes adalah kesulitan yang
harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya
dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang
kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri (Fajar,
2016).
Ganguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh
terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan
persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan jiwa ini
menimbulkan stres dan penderitaan bagi penderita dan
keluarganya (Stuart, 2007).
Penyebab Gangguan Giwa
Menurut Santrock (2013) dalam Sutejo (2017), dapat dibedakan atas :
a. Faktor Biologis/Jasmaniah
1) Keturunan
2) Jasmaniah
3) Temperamen
a.Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Persepsi sensori yg palsu yg tdk disertai
dgn stimuli eksternal yg nyata.
Macam-macam Halusinasi
Non Patologis
1. Halusinasi Hipnogogik
Persepsi sensoris yg palsu yg terjadi saat
akan tertidur.
2. Halusinasi Hipnopomik
Persepsi yg palsu yg terjadi saat
terbangun dari tidur.
Patologis….
Halusinasi dengar
persepsi bunyi yg palsu, bunyi-bunyian
lain,musik. Paling sering pd ggn
psikiatrik.
Halusinasi visual
Persepsi yg palsu tentang penglihatan yg
berupa citra yg berbentuk (orang, benda)
citra yg tidak berbentu (kilatan cahaya)
….paling sering pd gangguan organik.
Halusinasi cium (olfaktorius)
Persepsi membau yg palsu.
Halusinasi kecap
Persepsi tentang rasa kecap yg palsu, spt
rasa kecap yg tidak menyenangkan.
Halusinasi raba
Persepsi palsu tentang perabaan/sensasi
permukaan, spt dr tungkai yg teramputasi
(phantom limb), sensasi adanya gerakan pd
atau di bawah kulit, (kesemutan).
Halusinasi somatik/kinestetik
sensasi palsu tentang sesuatu hal yg terjadi
di dalam tubuhnya (organ viseral).
Halusinasi liliput (mikropsia)
persepsi yg palsu dimana benda-benda
tampak lebih kecil dr ukurannya.
Halusinasi yg sejalan dgn mood (mood
congruent hallusination)
halusinasi yg isinya adalah konsisten dgn
mood yg tertekan atau manik.
Halusinasi yg tdk sejalan dgn mood (mood
incongruent hallusination)
Halusinosis
berhubungan dgn penggunann
alkohol/napza, halusinasi yg terjadi dlm
konteks sensorium berkabut.
Sinestesia
halusinasi yg disebabkan oleh sensasi
lain, mis sensasi auditorius yang
dicetuskan atau disertai sensasi visual
Trailing Phenomenon
kelainan persepsi yg berhubungan dgn
obat-obatan halusinogen.
2 . Ilusi
mispersepsi /misinterpretasi thd stimulus
eksterna yg nyata
3. Depersonalisasi
Perasaan aneh ttg dirinya/perasaan bahwa
pribadinya sudah tdk spt biasanya lg,
tidak menurut kenyataan
(rasanya sudah diluar badannya “OBE”
4. Derealisasi
Perasaan aneh tentang lingkungannya &
tidak menurut kenyataan (segala sesuatu
dialaminya spt impian)
b. Gangguan Perhatian
Perhatian merupakan pemusatan dan
konsentrasi energi, dengan menilai dalam
suatu proses kognitif yang timbul dari luar
akibat suatu rangsangan
Atensi adalah jumlah usaha yg dilakukan
Untuk memusatkan pd bagian tertentu dr
pengalaman.
Macam-Macam Gangguan Perhatian
1. Distraktibilitas
Ketidak mampuan u/ memusatkan atensi (penarikan
atensi pada stimuli eksternal yg tidak relavan)
2. Inatensi Selektif
Hambatan hanya pada hal-hal yg menimbulkan
kecemasan.
3. Hipervigilensi
Atensi & pemusatan yg berlebihan pd semua stimuli
internal& eksternal, biasanya sekunder dari keadaan
deluasional/paranoid
4. Keadaan Tak Sadarkan Diri (trance)
atensi yg terpusat & kesadaran yg
berubah, biasanya terlihat pd hipnotis,
ggn disosiasi, & pengalaman religius
yg luar biasanya.
c. Gangguan Daya Ingat
Daya ingat
fungsi dimana informasi disimpan di otak dan
selanjutnya diingat kembali ke kesadaran.
FausseReconnaissance
pengenalan yg palsu.
Pemalsuan Retrospektif
ingatan secara tdk diharapkan (tdk disadari),
menjadi terdistorsi saat disaring melalui keadaan
emosional, kognitif dan pengalaman ps sekarang.
Konfabulasi
Deja-vu
Deja entendu
lusi pengenalan auditoris
Deja pense
Ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai
pikiran yg sebelumnya telah
dirasakan/diekspresikan.
Jamis-vu
4. Edetik Image
Ingatan visual tentang kejelasan halusianasi.
5. Screen Memory
Ingatan yg dapat ditoleransi scr sadar
menutupi ingatan yg menyakitkan.
6. Represi
Suatu mekanisme pertahanan yg ditandai
o/ pelupaan secara tidak disadri thd
gagasan atau impuls yg tidak dpt
diterima.
7. Letologika
Ketidakmampuan sementara untuk
mengingat suatu nama atau suatu kata
benda yg tepat.
Tingkatan Daya Ingat
Segera / Immediete
pengingatan hal-hal yg dirasakan dlm beberapa detik sampai dgn
menit.
Jauh / Remote
pengingatan peristiwa yg telah lama terjadi.
d. Gangguan Berpikir
• Inkoherensia
pikiran yg biasanya, tdk dpt dimengerti;
berjalan bersama pikiran atau kata-kata dgn
hubungan yg tdk logis atau tanpa tata bahasa,
yg menyebabkan disorganisasi.
Perseverasi
respons terhadap stimulus sebelumnya yg
menetap setelah stimulus baru diberikan,
sering disertai dgn ggn koqnitif.
Verbigerasi
pengulangan kata-kata atau frasa spesifik yg
tidak mempunyai arti.
Ekolalia
pengulangan kata-kata atau frasa seseorang o/orang lain secara psikologis;
cenderung berulang dan menetap,dpt diucapkan dgn mengejek/intonasi
terputus
Kondensasi
penggabungan berbagai konsep menjadi satu konsep.
Jawaban yg tidak relevan
Pengenduran asosiasi
Aliran pikiran dimana gagsan bergeser dr satu subjek ke subjek lain dlm
cara yg sama sekali tdk berhubungan/membingungkan (inkoheren)