Dokumen tersebut membahas sejarah berlakunya hukum adat di Indonesia, pengertian adat dan hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, sumber hukum pembentukan hukum adat, serta ruang lingkup hukum adat menurut beberapa ahli hukum.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah berlakunya hukum adat di Indonesia, pengertian adat dan hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, sumber hukum pembentukan hukum adat, serta ruang lingkup hukum adat menurut beberapa ahli hukum.
Dokumen tersebut membahas sejarah berlakunya hukum adat di Indonesia, pengertian adat dan hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, sumber hukum pembentukan hukum adat, serta ruang lingkup hukum adat menurut beberapa ahli hukum.
Dokumen tersebut membahas sejarah berlakunya hukum adat di Indonesia, pengertian adat dan hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, sumber hukum pembentukan hukum adat, serta ruang lingkup hukum adat menurut beberapa ahli hukum.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13
Pokok-Pokok Hukum Adat.
(pertemuan 4)
Oleh : Indra Rahmat, SH., M.Kn
Sejarah Berlakunya Hukum Adat.
Peraturan adat istiadat saat ini menurut ahli hukum Adat
adalah merupakan adat Melayu Polinesia, yang di pengaruuhi kultur hindu, islam dll. Sehingga hukum adat yang kniu hidup dalam masyarakat merupakan hasil akulturasi pengaruh diatas. Hukum Adat (Inladsrecht) menurut Van Vollenhoven terdiri atas ; hukum adat yang tidak tertulis (ius nonscriptum) dan Hukum Adat yang tertulis (ius scriptum). Dalam tahun 1927 Pmerintah Hindia Belanda mengubah haluannya, menolak penyatuan hukum (unifikasi). Sejak th 1927 politik pemerintahan Hindia Belanda terhadap hukum adat mulai berganti haluan, yaitu dari “unifikasi” beralih ke “kodifikasi”. Pengertian Adat dan Hukum Adat.
Istilah adat berasal dari bahasa Arab, yang dapat
diartikan “kebiasaan”. Adat atau kebiasaan dapat diartikan : sebagai tingkah laku seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama. Unsur terciptanya adat : 1. Adanya tingkah laku seseorang 2. Dilakukan terus menerus 3. Adanya dimensi waktu 4. Diikuti oleh orang lain. Pengertian Hukum Adat, menurut para ahli : 1. Prof. Mr.B. Terhaar Bzn. hukum adat adalah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam keputusan-keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam masyarakat. Tethaar terkenal dengan teori “keputusan” artinya : untuk melihat apakah sesuatu adat istiadat itu sudah merupakan hukum adat, maka perlu melihat sikap penguasa masyarakat hukum terhadap si pelanggar peraturan adat- istiadat. Apabila penguasa menjatuhkan putusan hukuman terhadap si pelanggar maka adat istiadat itu sudah merupakan hukum adat. 2. Prof. Mr. Cornelis Van Vollenhoven Hukum Adat adalah : keseluruhan aturan tingkah laku masyarakat yang berlaku dan mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan. 3. Dr. Sukanto, S.H. Hukum Adat adalah : kompleks adat-adat yang pada umumnya tidak dikitabkan, tidak dikodifikasikan dan bersifat paksaan, mempunyai sanksi jadi mempunyai akibat hukum. 4. Mr. J.H.P. Bellefroit Hukum Adat sebagai peraturan-peraturan hidupn yang meskipun tidak di undangkan oleh penguasa, tetapi tetap dihormati dan ditaati oleh rakyat dengan keyakinan bahwa peraturan-peraturan tersebut berlaku sebagai hukum. 5. Prof. M.M. Djojodigoeno, S.H Hukum Adat adalah hukum yang tidak bersumber kepada peraturan-peraturan. Corak Hukum Adat Indonesia Hukum Adat mempunyai corak tertentu : 1. Bercorak religius – magis kepercayaan masyarakat yang diliputi oleh kekuatan gaib agar masyarakat aman tentram. Menyatunya kehidupan dunia lahir dan gaib dalam kehidupan. 2. Bercorak komunal atau kemasyarakatan artinya ; kehidupan manusia selalu dilihat dalam wujud kelompok, sebagai satu kesatuan yang utuh. Individu satu dengan yang lainnya tidak dapat hidup sendiri, manusia adalah makhluk sosial dan selalu bermasyarakat, lebih mengutamakan kepentingan bersama dari perorangan. 3. Bercorak demokrasi Bahwa segala sesuatu selalu diselesaikan dengan rasa kebersamaan, kepentingan bersama lebih diutamakan dari pada kepentingan pribadi sesuai dengan asas permusyawaratan dan perwakilan sebagai sistem pemerintahan. 4. Bercorak kontan Pemindahan atau peralihan hak dan kewajiban harus dilakukan pada saat yang bersamaan yaitu peristiwa penyerahan dan penerimaan harus dilakukan secara serentak, dimaksudkan agar menjaga keseimbangan dalam pergaulan 5. Bercorak konkret adanya tanda yang kelihatan yaitu ; tiap-tiap perbuatan dalam setiap hubungan hukum tertentu harus dinyatakan dengan benda berwujud. Dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat di Indonesia. Dalam UUD 1945, berlakunya hukum adat tercantum pada aturan peralihan UUD 1945 Pasal II, yang berbunyi “segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini”. Inilah menjadi dasar sah hukum berlakunya hukum adat. Dalam UU no 19 th 1964 pasal 23 ayat (1) menyebutkan : bahwa segala putusan pengadilan selain harus memuat dasar-dasar dan alasan-alasan putusan itu juga harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. UU no 19 th 1964 di perbarui menjadi UU no 14 th 1970 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman, dalam penjelasan umumnya disebutkan ; yang dimaksud dengan hukum tidak tertulis itu adalah hukum adat. Pada pasal 27 ayat (1) ditegaskan bahwa hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai- nilai hukum yang hidup di masyarakat. Sumber hukum yang menjadi pedoman terbentuknya hukum adat di Indonesia : 1) Adat – istiadat atau kebiasaan yang merupakan tradisi rakyat. 2) Kebudayaan tradisional rakyat 3) Ugeran / kaidah kebudayaan Indonesia asli 4) Rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat 5) Pepatah adat 6) Yurisprudensi adat 7) Dokumen yang hidup pada waktu itu, yang memuat ketentuan hukum yang hidup. 8) Kitab hukum yang pernah dikeluarkan oleh raja-raja 9) Doktrin tentang hukum adat 10) Hasil penelitian tentang hukum adat 11) Nilai-nilai yang tumbuh dan berlaku dalam masyarakat. Ruang Lingkup Hukum Adat Beberapa pendapat tentang ruang lingkup Hukum Adat di Indonesia : 1. Van Vollenhoven, ruang lingkup hukum adat adalah : 1) Bentuk-bentuk masyarakat hukum adat 2) Tentang pribadi 3) Pemerintahan dan peradilan 4) Hukum keluarga 5) Hukum perkawinan 6) Hukum waris 7) Hukum tanah 8) Hukum utang-piutang 9) Hukum delik 10) Sistem hukum 2) Soepomo, memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan Van Vollenhoven : 1) Hukum keluarga 2) Hukum perkawinan 3) Hukum waris 4) Hukum tanah 5) Huku utang-piutang 6) Hukum pelanggaran 3. Imam sudiyat, dalam bukunya “Hukum Adat, Sketsa Asa” 1978, membidangkan ruang lingkup hukum adat : 1) Hukum tanah 2) Transaksi tanah 3) Transaksi yang bersangkutan dengan tanah 4) Hukum perutangan 5) Status badan pribadi 6) Hukum kekerabatan 7) Hukum perkawinan 8) Hukum waris 9) Hukum delik adat.