Imunisasi Campak

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

STASE

 
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SEHAT FISILOGIS
SECARA HOLISTIK DENGAN IMUNISASI CAMPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
PROGRAM PROFESI BIDAN
TAHUN 2020
BIODATA MAHASISWA

NAMA : HAMIDAH H.H


NIM : 192143008
ALAMAT : JL. PARIS II, KOMPLEK ACISA PERMAI
NO. 1B PONTIANAK TENGGARA, KOTA
PONTIANAK
NOMOR HP : 0813-4743-7277
BAB I
Latar Belakang PENDAHULUAN
• Campak merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus
campak, umumnya menyebabkan demam tinggi dan ruam, serta dapat berujung
pada kebutaan, ensefalitis, dan kematian. WHO merekomendasikan pemberian
imunisasi pada umur 9 bulan untuk program imunisasi rutin di negara berkembang.
• United nations children's fund (UNICEF) memperingatkan, saat ini terjadi lonjakan
kasus campak di berbagai negara di dunia ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Adapun 10 negara di dunia dengan peningkatan kasus campak tertinggi antara
tahun 2017 dan 2018, menurut united nations children's fund (UNICEF) sebagai
berikut: ukraina: 30.338 kasus, filipina: 13.192 kasus, brasil: 10.262 kasus,yaman:
6.641 kasus, venezuela: 4.916 kasus, serbia: 4.355 kasus, madagaskar:4.307 kasus,
sudan: 3.496 kasus, thailand: 2.758 dan prancis: 2.269 kasus (UNICEF, 2019).
• Juli 2018, kemenkes mencatat sebanyak 57.056 kasus terduga campak dan
rubella yang dilaporkan. Dari jumlah ini, sebanyak 8.964 positif campak dan
5.737 positif rubella (kemenkes, 2018).
• Berdasarkan laporan imunisasi mr dinkes kabupaten/kota cakupan imunusasi di
kalimantan barat 73% dan secara nasional kalbar urutan ke 17 dari 28 provinsi di
luar jawa ( nasional 63,52%).
• Sedangkan cakupan imunisasi kabupaten kubu raya pada tahun 2017 sebesar
82% untuk universal child immunization dan imunisasi dasar lengkap (dinkes,
2018).
• Pelayanan imunisasi campak rubella yang diberikan pada bayi yang dimulai
sejak usia 9 bulan pada anak sehat adalah untuk mencegah dari penyakit campak.
• Hasil survei yang dilaksanakan pada tanggal 6-17 juli 2020 saat praktik di pmb
hj hamidah kubu raya telah menerapkan pelayanan imunisasi sesuai dengan
standar 100% dengan jumlah 25 bayi yang datang untuk imunisasi. Ada 5 orang
yang berkonsultasi tentang kandungan dari vaksin campak setelah diberi KIE 2
orang menolak untuk imunisasi dan 3 orang setuju untuk di imunisasi campak
MR.
• Tujuan
• Tujuan umum
• Tujuan khusus
• Manfaat
• Bagi institusi pendidikan (poltekkes kemenkes pontiank)
• Bagi tempat praktek (praktek mandiri hj hamidah)
• Bagi penulis
• Bagi orang tua/bayi sehat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Imunisasi
1. Imunisasi
2. Jenis-jenis vaksin campak
3. Tujuan imunisasi
4. Manfaat imunisasi
5. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
6. Jadwal pemberian imunisasi
7. Reaksi KIPI (kejadian ikutan paska imunisasi)
B. Edukasi dan promosi kesehatan
C. Konsep asuhan kebidanan sesuai EBM (evidence based midwifery)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Manajemen pengkajian kasus
• Data subjektif ( S)
• Identitas
• Bayi
• Nama : by M
• Umur : 10 bulan 28 hari
• Jenis kelamin : perempuan
• Alasan datang/keluhan utama: ingin melakukan konsultasi vaksin
• Campak
B. Manajemen asuhan kebidanan
• Assesment
• By.M usia 10 bulan 28 hari dengan imunisasi campak
PENATALAKSANAAN
1 2

Melaksanakan
Mengedukasi orangtua by.
pemeriksaan fisik, tanda-
M yang berkonsultasi
tanda vital dan
tentang vaksin MR
pemeriksaan antopometri

3 4
Memberitahu ibu
Menyiapkan peralatan bahwa bayinya akan
yang akan digunakan disuntikkan imunisasi
seperti kapas alcohol, campak di lengan kiri
vaksin imunisasi, spuit. secara im dengan dosis
0,5 cc.
5 6
Memberitahu ibu tentang
Memberikan ibu sirup
efek samping setelah
paracetamol untuk
penyuntikkan imunisassi
diminumkan kebayinya
campak biasanya anak
dengan aturan 2x1 sendok
panas, kadang disertai
obat agar bayi tidak
kemerahan pada tempat
demam.
penyuntikkan.

7 8
Menganjurkan ibu untuk
tetap memberikan asi dan Menganjurkan ibu untuk
berikan makanan
datang kembali usia anak
tambahan yang lebih
padat kepada bayinya 18 bulan untuk imunisasi ter
oo s
booster. b
seperti bubur nasi, nasi p ak
tim dan nasi lembek. ca m
an
b ul
18
BAB IV
PEMBAHASAN

• Sebelum dilakukannya edukasi kepada para orangtua, sejumlah orang tua


mengaku ragu-ragu seiring dengan program imunisasi campak MR ini ada 5
orang yang berkonsultasi tentang kandungan vaksin MR. Para orang tua
mengaku mengkhawatirkan aspek halal tidaknya vaksin MR. Kemudian bidan
memberi edukasi kepada para orangtua yang berkonsultasi bidan menjelaskan
bahwa ketua komisi fatwa majelis ulama indonesia (MUI), hasanuddin,
mengatakan sekarang ini ada kondisi keterpaksaan, belum ada vaksin lain yang
halal dan suci, serta ada bahaya jika tak melakukan imunisasi dengan MR.
Memang benar bahwa produksinya menggunakan bahan yang berasal dari babi,
namun penggunaan vaksin tersebut dibolehkan (mubah).
• Inti dari penjelsan paragraf diatas adalah boleh dilakukan jika dalam keadaan
darurat dan jika tidak dilakukan dapat menimbulkan mudorot atau penyakit.
Rubella atau campak jerman merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki RNA genom untai
tunggal (ankas, 2015). Penyakit yang disebabkan oleh virus hingga kini
belum bisa disembuhkan. Artinya, jika sampai virus itu masuk ke tubuh kita,
maka ia akan menetap selamanya di sana. Oleh karena itu dilakukanlah
imunisasi yang tujuannya untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit
rubella atau campak jerman ini.
• Setelah diberi edukasi penjelaskan mengenai vaksin campak MR kepada 5 orang yang
berkonsultasi tentang kandungan dari vaksin campak setelah diberi KIE 2 orang menolak untuk
imunisasi dan 3 orang setuju untuk di imunisasi campak MR. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian dari samuel M. S dan indah N 2019 menunjukkan bahwa rerata tingkat pengetahuan
ibu sebelum promosi kesehatan tentang imunisasi adalah 62.16% yang termasuk ke dalam
kategori pengetahuan kurang. Pengetahuan ibu sesudah promosi kesehatan tentang imunisasi
memiliki hasil rerata 92.26% berarti jawaban tersebut masuk ke dalam kategori pengetahuan baik
yang artinya ada perubahan setelah diberi edukasi. Hal ini juga didukung oleh jurnal dari
veronica F.B, meildy E.P, dan freike L. 2015 menyatakan bahwa responden berdasarkan
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukan adanya perubahan tingkat
pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang imunisasi campak MR.
Meskipun telah diberi edukasi dua orangtua tetap menolak bayinya untuk di imunisasi setealah
mengetahui bahwa ada kandungan babi didalam vaksin tersebut. Bidan pun akhirnya menghargai
keputusan dari dua orangtua yang menolak tersebut. Bidan pun berpesan kepada dua orangtua
tersebut agar selalu menjaga kesehatan bayinya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Saran
1. Praktek mandiri bidan hj hamidah
1. Pengkajian data dasar 2. Poltekkes kemenkes pontianak
2. Interpretasi data dasar 3. Bagi orang tua
3. Diagnosa dan masalah potensial
4. Tindakan asuhan kebidanan
5. Perencanaan asuhan kebidanan
6. Pelaksanaan langsung asuhan efisien dan aman
7. Evaluasi asuhan kebidanan

Anda mungkin juga menyukai