Efusi Pleura

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Efusi pleura

Abdul manaf ( e.0105.18.001)


Dewi melani (0105.18.011)
F
DE

ISI
IN

Efusi pleura transudat


Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang
pleura yang terletak diantara permukaan visceral dan
pariental,proses penyakit primer jarang terjadi tetapi
biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit
lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah
kecil cairan (5 samapi 15 ml ) berfungsi sebagai pelumas
yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa
adanya friksi.
Efusi pleura eksudat
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan
cairan dalam rongga pleura.
ETIOLOGI

1. Peningkatan tekanan
pada kapiler subpleura
atau limfatik
2. Peningkatan
permeabilitas kapiler
3. Penurunan tekanan
osmotic koloid darah
4. Peningkatan tekanan
A. Etiologi negative intrapleura
Efusi pleural adalah akumlasi cairan pleura akibat 5. Kerusakan drainase
peningkatan kecepatan produksi cairan, penurunan limfatik ruang pleura
kecepatan pengeluaran cairan atau keduanya, ini
disebabkan oleh satu dari lima mekanisme berikut :
Penyebab efusi pleura :

 Noninfeksi
1. Karsinoma paru
2. Karsinoma pleura : primer, sekunder
3. Karsinoma mediastinum
 Infeksi
4. Tumor ovarium
 Tuberculosis
5. Bendungan jantung : gagal jantung, perikarditis konstriktiva
 Pneumonitis
6. Gagal hati
 Abses paru
7. Gagal ginjal
 Perforasi esophagus
8. Hipotiroidisme
 Abses subfrenik
Manifestasi klinis

 Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit


karena pergesekan,setelah cairan cukup banyak rasa sakit
hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak nafas.
 Adanya gejala penyakit penyebab seperti demam,
memanggil ,dan nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas
tinggal (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat ,
batuk,banyak riak.
 Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi
jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan.
 Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan
berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. Bagian
yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus
melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah
pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk
garis melengkung (garis ellis damoiseu).
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologik (rontegen dada), pada permulaan
didapati menghilangnya sudut kostofrenik. Bila cairan lebih
300m, akan tambak cairan dengan permukaan melengkung.
Mungkin terdapat pergeseran di mediatinum
2. Ultrasonoggrafi
3. Torakosentesis/ fungsi pleura untuk mengetahui kejernihan,
warna, biakan dan psterior, pada sela iga ke-8. Didapati
cairan yang mungkin serosa (serotorak),berdarah
(hemotoraks),pus (piotoraks) atau kilus (kilotoraks). Bila
cairan serosa mungkin berupa transudat (hasil bndungan)
atau eksudat (hasil radang)
4. Cairan pleura dianalisis dengan kultur bakteri,pewarnaan
gram,basil tahan asam (untuk TBC), hitung sel darah merah
dan putih, pemeriksaan kimiawi (glukosa,amylase,laktat
dehidrogenase (LDH), protein), analisis sitologi untuk sel-
sel malignan, dan pH
5. Biopsi pleura mungkin juga dilakukan
Penatalaksanaan

 Tirah baring
Tirah baring bertujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen karena
peningkatan aktivitas akan meningkatkan kebutuhan oksigen sehingga
dispneu akan semakin meningkat pula.
 Thorakosentesis
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri,
dispneu, dan lain-lain. Cairan efusi sebanyak 1-1,5 liter perlu dikeluarkan
segera untuk mencegah meningkatnya edema paru. Jika jumlah cairan efusi
lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dilakukan 1
jam kemudian.
 Antibiotik
Pemberian antibiotik dilakukan apabila terbukti terdapat adanya infeksi.
Antibiotik diberikan sesuai dengan hasil kultur kuman.
 Pleurodesis
Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberikan obat
(tetrasiklin,kalk,dan biomisin) melaui selang interkostalis untuk melekatkan kedua
lapisan pleura dan mecegah cairan terakumulasi kembali
Akumulasi cairan pleura biasanya terjadi akibat
peningkatan pembentukan cairan pleura atau penurunan
penyerapan cairan pleura ; atau gabungan dua kondisi
tersebut. Peningkatan pembentukan cairan pleura
merupakan hasil peningkatan tekanan hidrostatik
(misalnya, gagal jantung kongestif ), penurunan tekanan
osmotik koloid (misalnya,sirosis,sindrom, nefrotik),
peningkatan permeabilitas kapiler (misalnya,infeksi
neoplasma), penekanan cairan oleh dingding diafragma
(misalnya,sirosis dengan ascites),atau pengurangan
tekanan ruang pleura (misalnya,atelektasis).penurunan
penyerapan cairan pleura dapat terjadi akibat obstruksi
limfatik atau dari peningkatan tekanan vena sistemik yang
mengakibatkan gangguan drainase limfatik Pa
to f is
(misalnya,sindrom vena kava superior). iol
o gi
Efusi pleura membahayakan fungsi paru-paru. Efusi yang sudah lama terjadi
akan menmbulkan jaringan parut paru-paru dan menyebabkan penurunan
Komplikasi fungsi paru secara permanen. Cairan yang menumpuk pada jangka waktu
yang lama juga berisiko terinfeksi dan membentuk abses yang disebut
empiema.
Prosedur diagnostik dan terapeutik termasuk thoracentesis dalam
pelaksanaanya menempatkan jarum melalui dada ke dalam rongga pleura.
Hal ini membuat klien berisiko terkena pneumotoraks sebagai komplikasi
prosedur.
 

a. Rontgen dada

b. Ultrasonografi

c. Torasentesis

d. Kultur cairan pleur

Pemeriksaan Diagnostik
a. Pengkajian riwayat
Riwayat medis rinci harus diperboleh dari semua klien yang
mengalami efusi pleura, karena ini dapat membantu untuk
menetapkan etiologi. Sebagian contoh, riwayat hepatitis kronis
atau alkoholisme dengan sirosis menunjukan hidrotoraks hati
atau pankreatitis akibat alkohol dengan efusi. Trauma atau
pembedahan tulang belakang meningkatkan kemungkinan
kebocoran CSF. Klien harus ditanya tentang riwayat kanker,
karena efusi pleura ganas dapat berkembang bertahun tahun
setelah diagnosis awal a. Pengkajian fisik

Temuan fisik pada efusi pleura berpariasi dan


bergantung pada volume efusi. Biasanya, tidak
ada temuan klinis untuk efusi kurang dari 300
ml. Dengan efusi lebih besar dari 300 ml pada
dingding dada terdapat temuan berikut ini :

Adanya dullness pada pemeriksaan perkusi, penurunan fremitus


taktil,dan ekspansi dada asimetris, dengan ekspansi yang
Konsep dasar Asuhan keperawatan berkurang atau tertunda pada sisi efusi hal ini merupakan
temuan fisik efusi pleura yang paling dapat di andalkan.
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan penumpukan cairan di pleura paru dextra
2. nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan
memasukkan, mencerna dan mengabsorpsi makanan.
4. intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak
seimbangan suplai dengan kebutuhan oksigen

5. resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive : Diagnosa keperawatan


pemasangan WSD(water seal drainage)

Anda mungkin juga menyukai