Efusi Pleura
Efusi Pleura
Efusi Pleura
ISI
IN
1. Peningkatan tekanan
pada kapiler subpleura
atau limfatik
2. Peningkatan
permeabilitas kapiler
3. Penurunan tekanan
osmotic koloid darah
4. Peningkatan tekanan
A. Etiologi negative intrapleura
Efusi pleural adalah akumlasi cairan pleura akibat 5. Kerusakan drainase
peningkatan kecepatan produksi cairan, penurunan limfatik ruang pleura
kecepatan pengeluaran cairan atau keduanya, ini
disebabkan oleh satu dari lima mekanisme berikut :
Penyebab efusi pleura :
Noninfeksi
1. Karsinoma paru
2. Karsinoma pleura : primer, sekunder
3. Karsinoma mediastinum
Infeksi
4. Tumor ovarium
Tuberculosis
5. Bendungan jantung : gagal jantung, perikarditis konstriktiva
Pneumonitis
6. Gagal hati
Abses paru
7. Gagal ginjal
Perforasi esophagus
8. Hipotiroidisme
Abses subfrenik
Manifestasi klinis
Tirah baring
Tirah baring bertujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen karena
peningkatan aktivitas akan meningkatkan kebutuhan oksigen sehingga
dispneu akan semakin meningkat pula.
Thorakosentesis
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri,
dispneu, dan lain-lain. Cairan efusi sebanyak 1-1,5 liter perlu dikeluarkan
segera untuk mencegah meningkatnya edema paru. Jika jumlah cairan efusi
lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dilakukan 1
jam kemudian.
Antibiotik
Pemberian antibiotik dilakukan apabila terbukti terdapat adanya infeksi.
Antibiotik diberikan sesuai dengan hasil kultur kuman.
Pleurodesis
Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberikan obat
(tetrasiklin,kalk,dan biomisin) melaui selang interkostalis untuk melekatkan kedua
lapisan pleura dan mecegah cairan terakumulasi kembali
Akumulasi cairan pleura biasanya terjadi akibat
peningkatan pembentukan cairan pleura atau penurunan
penyerapan cairan pleura ; atau gabungan dua kondisi
tersebut. Peningkatan pembentukan cairan pleura
merupakan hasil peningkatan tekanan hidrostatik
(misalnya, gagal jantung kongestif ), penurunan tekanan
osmotik koloid (misalnya,sirosis,sindrom, nefrotik),
peningkatan permeabilitas kapiler (misalnya,infeksi
neoplasma), penekanan cairan oleh dingding diafragma
(misalnya,sirosis dengan ascites),atau pengurangan
tekanan ruang pleura (misalnya,atelektasis).penurunan
penyerapan cairan pleura dapat terjadi akibat obstruksi
limfatik atau dari peningkatan tekanan vena sistemik yang
mengakibatkan gangguan drainase limfatik Pa
to f is
(misalnya,sindrom vena kava superior). iol
o gi
Efusi pleura membahayakan fungsi paru-paru. Efusi yang sudah lama terjadi
akan menmbulkan jaringan parut paru-paru dan menyebabkan penurunan
Komplikasi fungsi paru secara permanen. Cairan yang menumpuk pada jangka waktu
yang lama juga berisiko terinfeksi dan membentuk abses yang disebut
empiema.
Prosedur diagnostik dan terapeutik termasuk thoracentesis dalam
pelaksanaanya menempatkan jarum melalui dada ke dalam rongga pleura.
Hal ini membuat klien berisiko terkena pneumotoraks sebagai komplikasi
prosedur.
a. Rontgen dada
b. Ultrasonografi
c. Torasentesis
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pengkajian riwayat
Riwayat medis rinci harus diperboleh dari semua klien yang
mengalami efusi pleura, karena ini dapat membantu untuk
menetapkan etiologi. Sebagian contoh, riwayat hepatitis kronis
atau alkoholisme dengan sirosis menunjukan hidrotoraks hati
atau pankreatitis akibat alkohol dengan efusi. Trauma atau
pembedahan tulang belakang meningkatkan kemungkinan
kebocoran CSF. Klien harus ditanya tentang riwayat kanker,
karena efusi pleura ganas dapat berkembang bertahun tahun
setelah diagnosis awal a. Pengkajian fisik