Penanganan Trauma Termal Kel. 6 Kelas A

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN TRAUMA TERMAL

KELOMPOK 6 KELAS A
Fardila Soleman : 841417025
Viranty Tebeng : 841417031
Widyawati s. Momo : 841417036
Sukmawati Passi : 841417038
Fatiyah Halid : 841417048
Sukri Nasaru : 841417069
01 Definisi
Luka bakar adalah kerusakan
atau kehilangan jaringan yang
dapat disebabkan oleh panas
(api, cairan/lemak panas, uap
panas), radiasi, listrik, kimia.
Luka bakar merupakan jenis
trauma yang merusak dan
merubah berbagai sistem
tubuh.
2. Etiologi

c.
a.
Luka bakar suhu tinggi Luka bakar sengatan listrik
(Thermal burn) (electrical burn)

b.
d.
Luka bakar bahan kimia
(chemical burn) Luka bakar radiasi
(radiasi injury)
3. Penatalaksanaan luka bakar
Berbagai macam respon sistem organ yang terjadi setelah mengalami
luka bakar menuntut perlunya pendekatan antar disiplin. Perawat
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana perawatan yang
didasarkan pada pengkajian data yang merefleksikan kebutuhan fisik
dan psikososial klien dan keluarga atau orang lain yang dianggap
penting. Menurut Rahayuningsih, Tutik (2012) Secara klinis klien luka
bakar dapat dibagi kedalam 3 fase, yaitu:
Fase Emergent (Resusitasi), Fase emergensi dimulai pada saat terjadinya injury
1 dan diakhiri dengan membaiknya permeabilitas kapiler, yang biasanya terjadi
pada 48-72 jam setelah injury. Tujuan utama pemulihan selama fase ini adalah
untuk mencegah shock hipovolemik dan memelihara fungsi dari organ vital.
Yang termasuk ke dalam fase emergensi adalah
A. Perawatan sebelum di rumah sakit,
Petunjuk perawatan klien luka bakar sebelum di rumah sakit
1. Jauhkan penderita dari sumber LB
2. Kaji ABC (Airway, Breathing, Circulation)
3. Kaji trauma yang lain
4. Pertahankan panas tubuh
5. Perhatikan kebutuhan untuk pemberian cairan intravena
6. Transportasi (segera kirim klien ka rumah sakit)

B. Penanganan di bagian emergensi


Perawatan di bagian emergensi merupakan kelanjutan dari tindakan
yang telah diberikan pada waktu kejadian. Jika pengkajian dan atau
penanganan yang dilakukan tidak adekuat, maka pre hospital care di
berikan di bagian emergensi. Penanganan luka (debridemen dan
pembalutan) tidaklah diutamakan bila ada masalah-masalah lain yang
mengancam kehidupan klien, maka masalah inilah yang harus diutamakan.
LANJUTAN

Fase Akut Fase Rehabilitasi


Fase akut dimulai ketika pasien secara Fase rehabilitasi adalah fase
hemodinamik telah stabil, pemulihan dan merupakan fase

2 3
permeabilitas kapiler membaik dan terakhir dari perawatan luka bakar.
diuresis telah mulai. Fase ini umumnya Penekanan dari program rehabilitasi
dianggap terjadi pada 48-72 jam penderita luka bakar adalah untuk
setelah injuri. peningkatan kemandirian melalui
Fokus management bagi klien pada pencapaian perbaikan fungsi yang
fase akut adalah sebagai berikut : maksimal. Tindakan-tindakan untuk
mengatasi infeksi, perawatan luka, meningkatkan penyembuhan luka,
penutupan luka, nutrisi, managemen 四个 pencegahan atau meminimalkan
nyeri, dan terapi fisik. deformitas dan hipertropi scar,
创新 meningkatkan kekuatan dan fungsi dan
memberikan support emosional serta
点 pendidikan merupakan bagian dari
proses rehabilitasi.
PERHATIAN KHUSUS ASPEK
PSIKOSOSIAL

Rehabilitasi psikologis adalah sama pentingnya


dengan rehabilitasi fisik dalam keseluruhan proses
pemulihan. Banyak sekali respon psikologis dan
emosional terhadap injuri luka bakar yang dapat
diidentifikasi, mulai dari “ketakutan sampai dengan
psikosis” . Respon penderita dipengaruhi oleh usia,
kepribadian (personality), latar belakang budaya dan
etnic, luas dan lokasi injuri, dan akibatnya pada body
image. Disamping itu, berpisah dari keluarga dan
teman-teman, perubahan pada peran normal klien
dan tanggungjawabnya mempengaruhi reaksi
terhadap trauma LB.
Video
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai