Agonis Beta
Agonis Beta
Agonis Beta
Nuraini 13330006
Elisabeth risnauli 13330034
Filia delfia tahu 13330043
Esther afrianti 13330046
Riska amalia 13330010
Nanda Sabbaha Nur K 13330053
Eka Sawitri Wulandari 13330069
Tri Haryanti 13330083
Rizky wijaya 13330133
Vanny 13330124
Sekelompok otot yang menghasilkan gerakan tubuh ke arah
tertentu. Ketika gerakan apapun terjadi, ada dua set otot yang
bekerja pada sendi. Otot-otot pada satu sisi sendi harus
mengendur (rileks) sehingga otot-otot di sisi lain dapat
mengencang (kontraksi)
NAMA KIMIA
Sinonim : Dobutamine hydrochloride
KETERANGAN
Dobutamine adalah simpatomimetic sintetik yang secara struktur berhubungan
dengan dopamine
SIFAT FISIKOKIMIA
Dobutamine hidroklorida merupakan sebuk kristal berwarna putih, agak larut dalam air dan
alkohol. Dobutamine mempunyai pKa 9,4.;Dobutamine hidroklorida dalam perdagangan
tersedia dalam bentuk larutan steril dalam aqua pro injection.;Dalam perdagangan larutan
Dobutamine hidroklorida merupakan larutan jernih tidak berwarna hingga larutan berwarna
sedikit kekuning-kuningan
FARMAKOLOGI
Onset of action : IV : 1-10 menit
eliminasi : 2 menit
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap dobutamine atau sulfit (beberapa sediaan mengandung sodium
metabisulfat), atau beberapa komponen dalam formulasi, idiopathic hypertrophic subaortic
stenosis
EFEK SAMPING
Takikardia dan meningkatnya tekanan darah sistolik menunjukkan terjadi overdosis
BENTUK SEDIAAN
Cairan Injeksi, Infusi
PERINGATAN
Hipotensi berat pada syok kardiogenik
Agonis Beta 2
TEOSAL
Komposisi
Salbutamol 1 mg
Theophylline 130 mg
Farmakologi
Salbutamol merupakan suatu senyawa selektif merangsang reseptor β-2 adrenergik pada
otot bronkus.
Indikasi
Sebagai bronkodilator pada penderita asma dan bronkitis kronis
Kontraindikasi
Hipertiroidisme.
Tirotoksiklasi.
Penderita tukak lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.
Efek Samping
Pada dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet, palpitasi,
takikardia, sakit kepala.
Agonis reseptor beta-2 adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat
hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui
suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh
penderita.
perdarahan lambung
katarak prematur
Beta 1, memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung.
Penghambat his dan nyeri haid (dysmenore) dengan relaksasi pada otot
rahim (β2), contohnya isoxuprin dan ritordin.
Sistem kardiovaskular: terjadinya vasokonstriksi (tekanan darah meningkat),
meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung
Otot polos : efeknya berbeda tergantung pada jenis reseptor yang terdapat pada
organ tersebut. Pada saluran cerna terjadi relaksasi otot polos saluran cerna, pada
uterus terjadi penghambatan tonus dan kontraksi uterus, pada kandung kemih
terjadi relaksasi otot detrusor kandung kemih, pada pernafasan menimbulkan
relaksasi otot polos bronkus.
Susunan Saraf Pusat: terjadinya kegelisahan, rasa kuatir, nyeri kepala dan tremor.
Terapi obat beta-agonist terkadang dikombinasikan dengan obat
golongan Antikolinergik untuk mencapai efek yang lebih baik
Pengubah Leukotrien
Merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan penyakit asma. Obat ini
mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh
yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala penyakit asma). Contohnya
montelucas, zafirlucas dan zileuton.
No Nama Obat Reseptor Indikasi/Fungsi