Polisakarida Kelompok 2

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 74

POLISAKARIDA

KELOMPOK 3

WARDATUL HIMMY
ELVIRA HARDIANTI
AFANI RAHMATIKA FITRI
RIEZKA AULIA PUTRI
NENSI HARTATI
TRIA OCTAVIYANTI
TIARA RAMADAINI
INTAN FAJRIN
ATHIFA SYZIA PUTRI
SILVIA CANDRA
GHINA MURINDA MUZNI
ELISKA NOVIYANI
HILLI KAMILIA PUTRI
POLISAKARIDA

merupakan polimer molekul-molekul


monosakarida yang dapat berantai lurus
atau bercabang
dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
tertentu menjadi monosakarida
Contoh: amilum, glikogen, dekstrin, dan
selulosa
Polisakarida
Polisakarida dibagi atas dua kelompok :
Homoglikan:
polisakarida yang termasuk jika hanya terdiri atas
satu jenis monosakarida

Heteroglikan :
polisakarida yang termasuk jika terdiri atas lebih
dari satu jenis monosakarida
Homoglikan

contoh produk dari homoglikan adalah:


1. madu
2. pati
3. pati sintetis
4. inulin
5. lichenin
6. dekstran
7. siklodektrin
8. selulosa
9. kapas
10.dekstrin
Homoglikan "Madu"

Sumber Biologis:
madu merupakan sekresi manis kental
yang di simpan dalam sarang lebah oleh
lebah Apis dorsta, Apis florea, Apis indica,
Apis mellifica yang termasuk pada ordo
Hymenoptera (Famili: Apideae)
Sumber Geografis:
madu melimpah di beberapa negara
seperti Afrika, India, Jamaika, Australia,
California, Chili, Inggris, dan selandia baru
Homoglikan "Madu"
Pembuatan Madu:
secara umum, lebah madu merupakan serangga sosoal yang
menghasilkan madu dan lilin lebah, dalam satu koloni lebah memiliki
satu ratu dan lebah pekerja. lebah pekerja bekerja mengumpulkan
nektar dari bunga yang berbau manis yang sebagian besar
mengandung 25% sukrosa dan & 75% air serta mengandung serbuk
sari. Invertase adalah suatu enzim yang terdapat pada mulut lebah
yang berfungsi sebagai mengubah nektar menjadi gula invert, yang
sebagian di gunakan lebah untuk bertahan hidup dan sebagian lainnya
di simpan dalam sarang lebah. seiring berjalannya waktu lama-
kelamaan air akan menguap sehingga mengasilkan 80% gula Invert
dan 20% air. dan setelah penuh lebah akan menggunakan lilin untuk
menutupi madu dan mengurangi penguapan. madu dapat di peroleh
dengan cara sentrifugasi atau penyaringan dengan menggunakan kain.
Homoglikan "Madu"
Deskripsi Tampilan :
cairan kental kuning pucat hingga coklat kemerahan
bau : menyenangkan dan khas
rasa : manis
bobot jenis : 1,35-1,36

kandungan kimia
air( 14-24%), dekstrosa (23-36%), fruktosa ( 30-47%),
sukrosa ( 0,4-6%), dekstrin dan gom (0-7%), selain itu
mengandung bahan-bahan lain seperti minya essensial,
lilin lebah, butir serbuk sari, asam format, asam asetat,
asam suksinat dll
Homoglikan "Madu"

Kegunaan:
sebagai zat pemanis dalam pembuatan
kembang gula
sebagai demulsen ( mengurangi infalmasi dan
iritasi).
baik bagi orang sakit,bayi dan orang dewasa
karena madu mengandung gula sederhana
yang mudah diasimilasi
Homoglikan "Pati"

pati dapat dikeneal juga sebagai amilum


Sumber biologis:
pati biasanya terdapat dalam biji: jagung (Zea
mays), padi/beras (Oryza sativa), dan gandum
(Triticium aestivum) yang termasuk kepada
familly gramineae, dan juga terdapat pada umbi
kentang (Solanum tuberosum) familly
Solanaceae.
Sumber Geografis:
USA, Canada, Australia, India, Rusia, Thailand,
Indonesia, Vietnam, Pakistan, dll
STRUKTUR AMILUM
Homoglikan "Pati"
Metoda Pembuatan:
Pati jagung:
biji jangung di cuci kemudian direndam pada air hangat selama 48 - 72
jam dengan penambahan larutan So2 0,2-0,3% untuk mengetahui
terjadinya fermentasi, Biji yang mengembang dilewatkan melalui mesin
kikis untuk memisahkan dan menghancurkan biji menjadi embrio dan
epikarp yang terpisah. pemisahan embrio dilakukan dengan cara
penyaringan dengan air. selanjutnya di lakukan pemisahan minyak
jagung, pemisahan minyak jagung dapat dilakukan dengan cara
ekspresi. selanjut dilakukan penganyakan dengan pengayak berukuran
halus sehinggan terjadi pemisahan antara sisa sel dan gluten. maka
hasil yang di dapatkan adalah berupa bubur seperti susu yang
merupakan campuran pati dengan gluten. kemudian dilakukan
sentrifugasi maka pati yang memiliki density lebih besar dari pada
gluten akan berada di bawah. gluten yang berada di atas akan
dihilangkan dengan pancaran air, setalah itu pati akan dibilas lagi
dengan menggunakan air tawar dan diperas selanjutnya akan di
keringkan dengan ppengering serbuk cahaya atau pengering serbuk
bergerak.
Homoglikan "Pati"

metoda pembuatan:
pati beras
beras di rendam secukupnya dalam larutan
NaOH(0,5% w/v) hingga glutan melunak dan
terlarut sebagian. Biji yang dihasilkan di giling
dalam keadaan basah dan di ambil bersama
dengan air. suspensi di murnikan dengan cara
pengayakan berulang kali. pati di peroleh
dengan cara sentrifugasi, terakhir pati di bilas,
dikeringkan, diserbukkan, dan disimpan
dalam kantong high density polyethilene.
Homoglikan "Pati"

Metoda pembuatan
Pati Gandum
tepung gandum dibuat menjadi adonan dan dibiarkan
sebentar. gluten yang terdapat pada pada tepung
gandum akan mengembang dan dipindahkan
kedalam penggulungan beralur yang bergerak secara
maju mundur secara perlahan. dilakukan penyiraman
dengan air secara konstan sehingga pati akan
terbawa dengan air, sedangkan gluten akan tetap
berada dalam penggulungan. Adonan pati di
murnikan dengan cara sentrifugasi, dibilas,
dikeringkan, diserbukkan dan disimpan danam
kantong high density polyethilene.
Homoglikan "Pati"

Metoda pembuatan
Pati kentang
umbi kentang dicuci kemudian dipotong-
potong pada ukuran kecil dan di buat menjadi
bubur halus dengan menghancurkannya pada
mesil parut. bubur yang di hasilkan diayak
dengan ayakan metalik untuk menghilangkan
semua zat-zat seluler. suspensi pati
dimurnikan dengan cara sentrifugasi, dibilas,
dikeringkan dan di simpan dalam kantong
high density polyethilene.
Homoglikan "Pati"

Deskripsi:
tampilan : putih: pati beras dan pati jagung
putih- cream : pati gandum
Kuning pucat : pati kentang
bau : tidak berbau
Rasa : lunak dan berlendir
Homoglikan "Pati"

Kandungan Kimia:
pati mengandung dua polisakarida kompleks
yaitu:
Amilopektin (alfa-amilosa)
amilopektin tidak larut dalam air namun
mengembang dalam air seperti pasta bila di
panaskan. amilopektin berwarna merah kebiruan
atau ungu bila di larutkan dengan iodine (0.1 N)
Homoglikan "Pati"
Amilosa ( beta- amilosa)
terlarut dalam air dan menghasilkan warna biru
terang dengan larutan iodin (0,1N)
Homoglikan "Pati"

Keguanaan pati:
memiliki sifat absorben dan demulsen.
digunakan dalam formulasi tablet dan pil
sebagai bahan pengikat yang vital.
sebagai antidotum pilihan keracunan iodine
banyak digunakan dalam perekat kertas dan
tekstil
digunakan dalam menghilangkan gatal-gatal
secara topikal dan eksternal
Homoglikan "Pati semi sintetis"

pati semi sintetis terdiri atas 90%


amilopektin, yang telah diberi perlakuan
dengan piridin dan etilen klorohidrin.
kegunaan dari amilopektin adalah:
pengembang volume plasma
pengobatan syok hipovolemik
sebagai zat krioprotektif ( zat kimia yang
melindungi sel dari efek cuaca dingin)
Homoglikan "Inulin"

Inulin memiliki persamaan dengan pati


namun memiliki sifat sebagai leuvulan dari
pada sebagai dekstran.
Perbedaan inulin dengan pati:
memberikan warna kuning dengan iodin
tidak membentuk gelatin dengan air
dalam tumbuhan, tidak ditemukan secara
umum dalam bentuk granul yang memiliki
lapisan padat.
dengan hidrolisis dengan asama akan
membentuk fruktosa
Homoglikan "Inulin"

Sumber Biologis:
Inula helenium : akar mengandung inulin
Eupatorium cannabinum : tumbuhan
mengandung inulin
Carpesium Carnuum : kepala bunga
mengandung inulin
Sumber Geografis:
Berasal dari dataran himalaya, india, eropa
dan asia
Homoglikan "Inulin"

Cara pembuatan:
Inulin di dapatkan dengan cara mengisolasi
dari umbi dahlia dari kelompok famili
compositae.
Kandungan Kimia utama dari inulin
adalah:
Fruktosa (3,4,6 trimetil fruktosa)
Homoglikan "Inulin"

Kegunaan inulin
- Sebagai zat pengidentifikasi fermentatif
untuk bakteri tertentu
- Inulin disaring khusus oleh glomerolus
dan tidak disekresikan, sehingga
digunakan sebagai zat pendiagnosis pada
ujifungsi ginjal
- Inulin baik dalam diet pasien penderita
diabetes
Homoglikan "Lichenin"
Lichenin merupakan selulosa yang
ditemukan sebagai komponen dinding sel
pada Lichen. Lichenin mudah terlarut
dalam air panas dan menghasilka larutan
koloid
Kandungan kimia :
Struktur kimia belum ditemukan, namun
diperkirakan mengandung ikatan -1,4
dan -1,6
Homoglikan "Lichenin"

Lichenin disebut juga sebagai pati lumut


dan pati lichen
Sumber biologi :
- Cetraria islandica (L.) Ach., Famili :
Phameliaceae. Terkenal dengan Iceland
Moss
Homoglikan "Dekstran"
Dekstran merupakan zat karbohidrat yang
sebagian besartersusun atas unit D-
glukosa
Sumber biologis :
- Leucosnotoc mesenteroides dan L.
dextranicum dari famili Lactobacteriaceae
Homoglikan "Dekstran"
Pembuatan
-Secara komersial, dibuat melalui fermentasi
sukrosa dengan teknik fermentasi enzimatik
bebas sel atau seluruh teknik kultur
-Dekstran-sukrase merupakan enzim enzim yang
berperan dalam pembentukan dekstran dari
sukrosa
- Dekstran dapat diperoleh dengan pengendapan
metanol dan sangat ditentukan oleh sifat fisikan
dan kimia yang bergantung pada proses
penyimpanannya
Homoglikan "Dekstran"
Kandungan kimia
nSukrosa + (Glukosa)x (Glukosa)x+n + nFruktosa
Kegunaan
- Dekstran 40 digunakan sebagai larutan isotonik yang
diguanakan sebagai pompa untuk meningkatkan aliran
dalam bedah terkait dengan pirau kardiapulmonari.
Sehingga dekstran 40 memberikan pengaruh
menurunkan viskositas aliran darah akibat hemolisis
- Dekstran membantu meminimalkan kerekatan platelet,
sifatnya digunakan pada profilaksis trombosis dan
tromoembolisme baik selama maupun setelah
pembenahan
- Dekstran 70 dan dekstran 75 sangat berguna sebagai
pengencer plasma untuk pengontrolan dan manajemen
syok hipovolemik.
-Dekstran 70 da dekstran 75 digunakan dalam larutan
sebesar 6% untuk mencegak syok tertunda akibat
pendarahan, trauma dan luka bakar
- dekstran 40 tidak hanya digunakan untuk menurunkan
viskositas tetapi juga untuk meningkatkan mikrosirkulasi
pada laju aliran rendah
- dekstran digunakan dalam formulasi vitamin larut lemak
( Vit A,D,E,K)
- dekstra juga digunakan dalam formulasi tablet
pelepasan perkelanjutan
- dekstran banyak digunakan pada berbagai pabrik
es krim , gula-gula, jeli, sirup. san toping kue
- dekstran digunakan sebagai bahan tambahan
pada pembuatan kosmetik , terutama untuk
mengurangi kerutan
siklodekstrin
siklodekstrin terdiri atas 6,7,8 molekul pada konfigurasi 1, 4 untuk
menghasilkan cincin dengan berbagai ukuran diameter. pada
kenyataannya , berdasarkan pada geometri isomer kiral , hanya satu
yang akan mungkin dapat masuk kedalam lubang cincin, semantara
yang lainnya tidak
sumber biologis
pati yang diperlukan dengan amilase bacillus macerans, enzim spesifik
, menghasilkan campuran siklodekstrin. secara alami, siklodekstrin
terdapat sebagai karbohidrat.
pembuatan
siklodekstrin diperoleh dari kerja amilase B. macerans pada pati dan
menghasilkan homogen siklik terikat dengan unit D-gluko-piranosa
deskripsi
berbagai cincin yang menyusunnya tampak berbentuk donat, tetapi -
siklodektrin, yang terkecil dari kesatuan memiliki diameter sekitasr 2
kali lebarnya
kandungan kimia
1. sikloheksamilosa
bentuk lempeng heksagonal/ jarum berbentuk
darah. rumus molekulnya C38H60O30
2. sikloheptamilosa
berbentuk kristal paralelogram. rumus molekulnya
C42H70O35
3. siklooktamilosa
bentuk lempeng persegi atau batang rettangular.
rumus molekul C48H80O40
kegunaan
1. sebagai enzim karena memiliki sifat
seperti enzim. contohnya siklodekstrim
pertama kali mengikat substrat, kemudian
melalui gugus substituen bekerja pada
substrat tersebut
2. sebagai zat pengompleks untuk
mengetahui berbagai jenis aksi enzim
3. dapat digunakan sebagi aditif pada fase
gerak HPLC
selulosa

selusosa merupakan elemen strukturan terpenting dari


dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. dialam, kayu
mengandung 40-50 % sesulosa digunakan sebagai sumber
utama selulosa industri, sementara kapas mengandung
98% selulosa.
sumber : berasal dari 300 juta MT karbon yang di
tranformasi setiap tahun menjadi senyawa organik oleh
tanaman dan sekitar sepertiganya di ubah menjadi selulosa
pembuatannya: metode ilmiah dalam skala besar untuk
penyiapan dilakukan penghilangan senyawa non selulosa
yang belebih seperti lignin .
prosedur penghilangan lignin
1. pelakuan dengan natrium disulfit atau (proses sulfonat), caranya
potongan kayu kecil didihkan dengan larutan natrium disulfit sehingga
lignin dubah menjadi lignosulfonat
2. perlakuan dengan natrium hidroksida atau ( proses soda), caranya
potongan kayu didihkan dengan larutan natrium hidroksida sehingga
kandungan dapat larut.
3. perlakuan dengan NaOH + Na2SO4 ( proses sulfat) caranya natrium
sulfida diperoleh dari NaOH + Na2SO4 akan menghilangkan
komponen lignin. sisa lignin dapat dihilangkan dengan klorin.
campuran hemiselulosa dan selulosa sisa di ekstraksi dengan alkalin.
hemiselulosa yang mudah larut dihilangkan dengan laruta NaOH
konsentrasi tinggi sedangkan selusan ( xilan) dapat dihilangkan
dengan larutan NaOH 5 %
deskripsi
memiliki berat mulai dari 250 ribu sampai 1 juta atau lebih.
berdasarkan penemuan rantai panjang diketahui berdampingan
sebagai suatu bundelan , terhubung dengan ikatan H yang tersedia
diantara di sejumlah gugus OH yang berdampingan. bundelan aan
bergulung yang menghasilkan struktur seperti tali dan menghasilkan
serat yang terlihat normal. struktur tali ini mlekat pada lignin
sehingga strukturnya mirip dengan beton pada gedung
kandungan kimia
terdiri atau unit D-glukosa dan satusama lain terhubung dengan
ikatan glikosidik ke C-4 pada unit tetangganya.
kegunaan
1. cairan selulosa jika melalui spineret kedalam penangas asam
menghasilan selulosa sebagi pilamen halus yang menghasilkan
benang zat disebut sebagi rayon
2. viscosa merupakan dispersi koloid kental yang dihasilkan dari xantat
selulosa dengan melarutkannya dalam basa. xantat ini dihasilkan
dari selulosa yang engalami reaksi analog
kapas absorben
( kapas murni, wol kapas, kapas bedah)
sumber biologis
berasal dari epidormal trichomes dari biji spesies gossyipum seperti
G. herbaccum, G. Hirsitum , G.barbedense dalam famili malfaciae

sumber geografis
kapas diproduksi dalam skala besar di USA, mesir, cina, india dan
bebera afrika. kapas mesir-yarn memiliki kualitas terbaik didunia
pembuatan
pohon kapas setelah berbunga menghasilkan buah disebut kapsul dan
biasanya memiliki 3-5 sel. setelah buah matang pohon kapas terbuka
lebar dan mengandung sejumlah biji lokulus. biji tersebut berwarna
cokelat dan dikelilingi oleh rambut-rambut putih. rambut panjang disebut
sebagi sabut wol sementara rambut halus pendek disebut bulu biji kapas.

proses mekanik dilakukan pada kapas mentah dikenal dengan


pemisahan biji kapas, sehingga material yang tidak diinginkan terpisah.

delintering adalah proses mekanik membuang rambut pendek yang


dihilangkan bersama serat kapas dari proses ginning. rambur kapas
berukuran panjang dibebaskan dari zat pewarna dan lilin atau minyak
yang melapisi rambut sehingga rambut menjadi non absorben
kapas absorben yang diperoleh melalui mesin penyisiran
untuk menyusun serat-serat menjadi arah paralel dan
untuk menhgilangkan serat yang belum matang. serat
pendek dihilangkan lagi dengan menyisir mekanik.
akhirnya serat kapas dihilangkan lemaknya
menggunakan alkali, dibilas, diputihkan(soda terklorinasi)
dan kemudian di bilas dnegan asam mineral encer. serat
kapas kembali dibilas,dikeringkan, disisir dan di strilkan.
deskripsinya
rambut filamen putih lunak, halus. melalui mikroskop
seperti rongga, rata, membelit, melintang, dan agak tebal
pada sudutnya. tidak berwarna dan berasa
kandungan kimia
sebagian besar kapas absorben mengandung 93-94%
selulosa dengan kelembapan 6-7%
kegunaan
1. sebagai pemabalut bedah
2. pada industri tekstil digunakan untuk membuat jenis serat
3.digunakan sebagai bahan tambahan pada formulasi
farmasetikal contohnya: mikrokristalin selulosa sebagai
penghancur tablet
CMC sebagai bahan pengikat dan pengental
rayon sebagai bantuan bedah
etis selulosa sebagai zat pengikat dan pelapis film
minyak biji kapas tingkat farmasetikal digunkan sebagai
emolien dalam injeksi hormon steroid
4. dapat digunakan sebagai bahan peledak
Dekstrin
Pembuatan
Dekstrin disiapkan melalui hidrilisis pati secara tidak sempurna
dengan asam encer atau dengan pemanasan pati kering.
Jenis dekstrin
- Gom Inggris, Gom pati :
dihasilkan pada temperatur tinggi tanpa adanya asam.
Ciri:
a. Berwarna coklat gelap dan berbau
b. Viskositas tinggi, sangat larut dalam air dingin
c. Tidak mereduksi larutan fehling
d. Memberikan warna coklat kemerahan dengan iodin
- Dekstrin kenari, dekstrin kuning : disiapkan dengan hidrolisis pati
pada temperatur tinggi dalam waktu lama dengan adanya sedikit asam.
Ciri :
a. Berwarna coklat ringan dan kuning, berbau
b. viskositas rendah, sangat larut dalam air dingin

- Dekstrin putih : disiapkan melalui hidrolisis pada temperatur rendah


dalam waktu yang lebih singkat dengan banyak asam.
ciri :
a. Berwarna putih, tidak berbau
b. Sedikit larut dalam air dingin, memberikan warna merah dengan
larutan iodin
c. Sangat larut dalam air panas, memberikan warna biru dengan iodin
Kegunaan
1. Sebagai eksipien untukekstrak dan pil kering
2. DIgunakan dalam penyiapan emulsi dan pembalut kering
3. Digunakan untuk mengentalkan pasta zat pewarna dan
mordan yang digunakan pada percetakan kain dengan
warna cepat
4. Digunakan untuk menyiapkan wol lapis dan percetakan
permadani
5. Untuk menyiapkan tinta pencetak, lem, dan musilago
6. Untuk memoles sereal
7.Digunakan dalam pembuatan korek api, pemadam
kebakaran, dan bahan peledak
Heteroglikan

Klasifikasi Gom alami


1.Gom eksudat
2.Gom biji
3.Gom laut
4.Gom mikrobial
1. Gom Eksudat

Digunakan sebagai bahan pembantu


farmaseutikal, yaitu gom akasia, gom
tragakan, dan gom karaya
Gom eksudat dihasilkan dari kulit kayu
yang digores atau dirusak pada tanaman
yang tumbuh dilingkungan semiarid. Yang
akan menutup goresan untung mencegah
dehidrasi
Gom Akasia
(Gom Indian, Gom Arab)
Sumber biologis
Eksudasi bergetah kering dari batang dan
ranting Acacia senegal, dan Acacia
arabica (L.) Willd defamili leguminoceae
atau Akasia afrika lainnya.
Sumber geografis
terdapat di India, Arab, Sudan dan
Kordofan
Pengumpulan
1. tanaman liar : setelah dikumpulkan gom dibersihkan dari
kullit kayu dan bahan organik asing, dikeringkan dibawah
matahari langsung yang membantu pemutihan gom
alami
2. tanaman yang diolah dan ditanami : biasanya irisn
melintang dilakukan pada kulit kayu dan kemudian
bagian atas dan bawah irisan dikuliti dengan panjang 2-3
kaki dan lebar 2-3 inch. Dengan oksidasi, gom mengeras
menjadi manik manik translusens setelah 2-3 minggu,
yang disebut air mata. Kemudian dikumpiulkan dengan
tangan, diputihkan dengan cahaya matahari, dirusak,
disortiir, dan dikemas
Deskripsi
Warna : putih, kuning pucat, terkaang coklat krem
hingga merah
Bau : tidak berbau ( ada hubungan erat antara
warna dan rasa karena adanya tanin)
Rasa : lembut dan berlendir
Bentuk dan ukuran : sferoidal atau bulat telur
dengan diameter2.5-3cm
Tampilan : selalu bersifat buram
Kandungan kimia
(-)-arabinosa, (+)-galaktosa, (-)-rhamnosa, (+)-
asam glukuronat dan enzim peroksidase

Hidrolisis gom akasia dengan H2SO4 0.01N


membantu menghilangkan (-)-arabinosa dan (+)-
galaktosa, sedangkan residunya terdiri (+)-
galaktosa dan (+)-glukoronat. Dengan rasio
pembentukan 3:1
Kegunaan
1. Musilago akasia sebagai demulsen
2. Bahan pembantu farmaseutikal (emulsifikasi,
dan bahan pengental)
3. Bahan pengikat untuk tablet
4. Proses granulasi pada pembuatan tablet
5. Digunakan bersama gelatin membentuk
mikroenkapsulasi obat
6. Penstabil koloid
7. Kaqdar pembuatan permen dan produk
makanan lainnya
Gom Tragakan

Sumber biologi : eksudasi gom kering dari


Astragalus gummifer Labill atau spesies asiatik
Astragalus lainnya dengan famili Leguminoceae
sumber geografis : Iran, Irak, Armenia, Siria,
Yunani, dan Turki
Pengumpulan
irisan melintang poada bagian dasar batang
sehgingga dihasilkan gom padda jejari empulur.
Sehingga absorpsi air membantu gom
mengembang daan keluar melalui irisan
. Eksudat gom dikumulkan dan dikeringkan dengan cepat
untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik. Waktu
yang dibutukhan sekitar 1 minggu
Deskripsi
Warna : putih, atau putih kekuningan pucat
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Bentuk : lengkungan atau pita membelit-seperti serpih yang
ditandai dengan rabung konsentrasi yang mengindikasikan
eksudasi dan pemadatan. Retakan, pendek dan bertanduk.
Ukuran : serpih, 25 x 12 x12 mm
Tampilan : translusens
Kandungan kimia
Terdiri dari tragakantin yang larut air dan
bassorin yang tidak larut air. Keduanya
tidak larut dalam alkohol. Dapat
dipisahkan dengan filtrasi sederhana
musilago tragakan yang sangat encer
dengan konsentrasi bassorin 60-70% dan
tragakantin 30-40%. Dalam air bassorin
akan mengembang menjadi gel
sedangkan tragakantin akan membentuk
koloid instan.
Kegunaan
1. Sebagai demulsen dalam sediaan tenggorokan
2. Sebagai emulien dalam kosmetik (lotion tangan)
3. Sebagai bahan pembantu farmaseutikal (bahan
pengsuspensiuntuk serbuk berat dan tidak larut dalam
campuran)
4. Sebagai bahan pengikat dalam sediaan tablet dan pil
5. Sebagai pencetak kain belacu dan pembuatan permen
6. Digunakan dalam pembuatan jelly medisinal, seperti jelly
spernisidal
7. Untuk menghasilkan konsistensi tablet hisap
8. Sebagai perekat dalam musilago dan pasta
Gom Karaya
(Gom Kadaya, Gom Katilo, Gom Kulo, Gom
Sterkulia, Gom Mukara)
Sumber Biologis
Eksudat kering pohon Sterculia urens Roxb, S. fillosa Roxb, S.
tragacantha Lindley, famili Sterculeaceae
Sumber Geografis
S. urens ditemukan di Gujarat, India
Pembuatan
Gom diperoleh dengan memberi irisan pada tanaman, eksudat
tanaman dikumpulkan setelah 24 jam dengan massa 250 gram - 1
kg. gom biasanya disadap pada musim kering (Maret-Juni). Untuk
pengeringan yang efektif, gumpalan gom dipecah kemudian partikel
asing dihilangkan. Gom murni terbagi 2. Pertama, gom
granular/kristal. Ukuran partikel mesh 6-30. Kedua, gom serbuk
dengan mesh 150.
Deskripsi
Warna : putih, merah jambu, coklat
Bau : sedikit berbau asam asetat
Rasa : lunak dan berlendir
Bentuk : tidak teratur atau vermiformis
Gom karaya tidak larut dalam air, tetapi
menghasilkan larutan koloid tranlusens
Kandungan kimia
Polisakarida terasetilasi yang sebagian mengandung 8%
gugus asetil dan 37% residu asam uronat. Didalam
media asam akan terhidrolisis dan menghasilkan (+)-
galaktosa, (-)-rhamnosa,(+)-asam galakturonat, dan zat
asam trisakarida. Gom karaya terdiri atas gugus
heterosakarida bercabang yang mengandung rantai
utama ikatan 1,4--(+)-asam galakturonat bersama
dengan ikatan 1,2(-)-ramnopiranosa dengan (+)-asam
glukopiranosiluronat pendek yang mengandung rantai
samping yang melekat 1 3 ke rantai utama, yaitu
gugus (+)-asam galakturonat
Kegunaan
1. Sebagai adhesif gigi palsu
2. Sebagai pengikat pada industri kertas
3. Sebagai zat pengental untuk zat pewarna pada
industri tekstil
4. Sebagai penstabil, pengental, pembuat tekstur,
dan pengemulsi pada makanan
5. Sebagai komposisi besar/bulk pada pencahar
6. Digunakan pada tablet hisap
7. Digunakan pada larutan penggelobang dan
losion kulit
2. Gom Biji

Gom biji adalah hidrokoloid yang terdapat


pada beberapa embrio biji yang berperan
penting sebagai cadangan makanan
polisakarida
Contoh : biji plantago, pektin, Locus bean
gum, dan gom guar
Biji Plantago
(Biji Psyllium, Biji Plaintain, Biji Kutu,
Ispaghula, Isapgol)
Kata Plantago berasal dari bahasa Latin
dan berarti tapak kaki, terkait dengan
bentuk daunnya. demikian halnya,
Psyllium berasal dari bahasa Yunani dan
berarti kutu yang menjelaskan biji tersebut
Sumber Biologi
Biji matang kering Plantago psyllium L., atau
Plantago arenaria Waldst & Kit (P. ramosa
Asch.) (biji psyllium Perancis atau Spanyol) atau
Plantago ovata (biji plantago Indian atau pirang)
atau Plantago amplexicaulis, famili
Plantaginaceae

Sumber Geografis
P. amplexicaulis ditemukan di dataran rendah
Panjab, Malwa, dan Sind, meluas hingga Eropa
Selatan. P. psyllium tanaman asli negara
Mediterania. P. ovata banyak tumbuh dipakistan
3. Gom laut

Gom laut adalah bagian dari komponen


dinding sel dan membran atau berada di
daerah intraseluler sebagai bahan
makanan cadangan.
Contoh gom laut : algin, agar
Algin
Sumber biologis :
gangang laut coklat raksasa (Giant kelp. Macrocystic
pyrifera (L.) Ag.,Lessoniaceae) atau dari ekor kuda kelp
(Laminaria digitata (L) Lamour, Laminariaceae) atau dari
gula kelp (Laminaria saccarina (L) Lamour). Beberapa
spesies umum lainnya adalah Laminaria hyperborea dan
Ascophyllum nodosum.
Sumber geografis :
Varietas gangang laut yang berbeda selalu ditemukan di
pasifik dan samudera atlantik, lebih khususnya
disepanjang garis pantai Amerika Serikat, Kanada,
Scotlandia, Jepang dan Australia.
Deskripsi
Warna : putih kekuningan/krem
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Kelarutan :
tidak larut dalam alkohol, eter, kloroform,
dan asam kuat, sangat larut dalam air
Viskositas:
larutan air 1% (b/v) pada 20C
menunjukan viskositas antara 20-400
centipoise
Kegunaan :
pembuatan es krim, flokulasi endapan
tersuspensi, zat penstabil dan pengental
dalam industri makanan dan farmasi,
penyerap pakaian hemostatik, zat
penghancur dan pengikat pada tablet dan
obat batuk.
Agar
Sumber biologis :
agarosit alga yang termasuk ke dalam kelas
Rhodophyceae, Getidium amansii yang
termasuk ke dalam famili Gelidaceae, dan
beberapa spesies alga merah lainnya.
Sumber geografis :
sebagian besar diproduksi di Jepang, Australia,
India, Selandia baru, dan Amerika Serikat, juga
ditemukan di Korea, Spanyol, Afrika Selatan dan
di daerah pesisir Teluk Benggala (India) juga di
pantai atlantik dan spesifik Amerika Serikat
Deskripsi
Warna : putih kekuningan/abu-abu
kekuningan
Bau : tidak berbau
Rasa : lunak dan berlendir
Bentuk :
tersedia dalam bentuk berbeda seperti pita,
irisan, serpihan, helaian dan bubuk kasar
Ukuran :
pita lebar = 4cm; panjang = 40-50cm.
Helaian lebar = 10-15cm; panjang = 45-
60cm. Irisan lebar = 4mm; panjang 12-
15cm
Kegunaan :
digunakan dalam pembuatan emulsi
fotografi, untuk bahan pencahar,
digunakan dalam penyiapan gel dalam
kosmetik, zat pengental pada produk
kembang gula dan susu, digunakan dalam
produksi salep dan enkapsulasi obat,
dalam mikrobiologi digunakan dalam
penyiapan media biakan bakteri, dan
sebagainya.
4. Gom mikrobial

Gom mikrobial adalah zat yang diproduksi


oleh mikroorganisme tertentu dalam
proses fermentasi. Eksopolisakarida yang
dihasilkan biasanya diisolasi dari kaldu
fermentasi dengan menggunakan
prosejdur yang tepat.
Contoh gom mikrobial : gom xantan, kitin
Gom xantan
Sumber biologis :
bakteri Xantomonas campestris pada karbohidrat
tertentu yang sesuai
Deskripsi :
gom mikrobial merupakan krim berwarna, tidak berbau,
dan bubuk mudah mengalir. Gom ini cepat larut dalam
air dengan pengocokan dan menghasilkan larutan yang
sangat kental pada konsentrasi yang relatif rendah.
Larutan air bersifat sangat pseudoplastik, dengan
penguapan menghasilkan lapisan yang kuat. Gom
mikrobial cukup stabil dan resisten terhadap degradasi
termal. Viskositas tidak berubah pada temperatur 10-70
derajat celcius. Gom ini hampir kompatibel dengan
berbagai macam garam.
Kegunaan :
potensinya dalam meningkatkan
pemulihan minyak secara kimiawi sangat
terkenal, sifat pseudoplastik larutan airnya
menyebabkan pasta gigi dan salep dapat
menahan bentuk dan menyebar dengan
mudah, digunakan dalam farmasetikal
karena sifat pensuspensi dan
pengemulsinya yang bagus.
Kitin
Kitin ditemukan di beberapa jamur
misalnya ergot, juga pada beberapa
hewan invertebrata misalnya kepiting,
udang, lobster khususnya yang terletak di
eksoskeleton tubuh, selain itu kitin
terdapat di anggota tubuh krustacea dan
serangga.
Sumber biologis :
Miselia spesies Penicillium, cangkang
krustacea kepiting, udang dan lobster,
spora jamur dan ragi.
Deskripsi :
kitin merupakan suatu padatan amorf, praktis tidak larut dalam air,
asam encer, alkali encer, dan pekat, alkohol, dan pelarut organik
lainnya. Kitin larut dalam HCl, H2SO4 pekat, HCOOH, dan H3PO4
anhidrat (78-97%).

Kegunaan :
1. kitosan, yaitu kitin yang terdeasetilasi banyak digunakan dalam
pelaksanaan pengolahan air.
2. Digunakan dalam emulsi folografik
3. Digunakan dalam memperbaiki kemampuan pewarnaan serat
sintetis dan kain
4. Secara terapeutik digunakan dalam sediaan penyembuhan luka
5. Kitin menunjukan adesifitas yang cukup dengan plastik dan kaca
6. Sebagai zat perekat pada kapas, wol, rayon, dan serat sintetis

Anda mungkin juga menyukai