Perbandingan Kepmenkes & Permenkes
Perbandingan Kepmenkes & Permenkes
Perbandingan Kepmenkes & Permenkes
I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah
kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan
strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang
dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga
perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan
kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat
mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih
berkembang.
Kebijakan tentang Puskesmas diatur dalam KEPMENKES
168/2004 yang kini telah digantikan oleh PERMENKES
75/2014.
Tujuan
Laporan
ini
bertujuan
mengetahui
perbedaan
KEPMENKES
128/2004
PERMENKES 75/2014.
untuk
dari
dan
II. TINJAUAN
PUSTAKA
A.1 Puskesmas
Pengertian
puskesmas
berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128 tahun 2004 adalah unit
pelaksana
teknis
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung
tombak
pembangunan
kesehatan
di
Indonesia.
B.1 Puskesmas
Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas sebagai pusat pengembangan
kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat
dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat.
III.
PEMBAHASAN
1. TUJUAN PUSKESMAS
Pada KEPMENKES 128/2004 dan PERMENKES 75/2014
dibahas.
Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
Puskesmas
diselenggarakan
bertujuan
untuk
mewujudkan masyarakat yang :
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. PRINSIP
3. TUGAS
Pada KEPMENKES 128/2004 tidak
dibahas, sedangkan pada PERMENKES
75/2014 dibahas.
Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
4. FUNGSI
Pada KEPMENKES 128/2004 dan PERMENKES 75/2014
dibahas.
Bab II
Pasal 6 fungsi wewenang puskesmas berdasarkan pasal
5 huruf a
Pasal 7 fungsi wewenang puskesmas berdasarkan pasal
5 huruf b
Pasal 8 fungsi Puskesmas dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
5. KEWENANGAN
Pada KEPMENKES 128/2004 tidak dibahas, sedangkan pada
PERMENKES 75/2014 dibahas.
Bab II
Pasal 6 wewenang puskesmas berdasarkan pasal 5 huruf a
Pasal 7 wewenang puskesmas berdasarkan pasal 5 huruf b
Pasal 8 Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan Tenaga Kesehatan.
6. PERSYARATAN
MENDIRIKAN
Pada KEPMENKES 128/2004 tidak dibahas , sedangkan pada
PERMENKES 75/2014 dibahas.
Pasal 9 Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
Pasal 10 Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan
Pasal 11 Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan
Pasal 12 Selain bangunan Puskesmas sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal 11, setiap Puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas
Tenaga Kesehatan.
Pasal 13 Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi
7. PERALATAN KESEHATAN
Pada KEPMENKES 128/2004
PERMENKES 75/2014 dibahas.
tidak
dibahas,
sedangkan
pada
tidak
dibahas,
sedangkan
pada
(3) Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
terdiri atas:
dokter atau dokter layanan primer;
dokter gigi;
perawat;
bidan;
tenaga kesehatan masyarakat;
tenaga kesehatan lingkungan;
ahli teknologi laboratorium medik;
tenaga gizi; dan
tenaga kefarmasian.
4) Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapat
mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan
kegiatan operasional lain di Puskesmas.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan jumlah minimal Tenaga Kesehatan dan
tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
9. KATEGORI PUSKESMAS
Pada KEPMENKES 128/2004 tidak dibahas, sedangkan pada PERMENKES
75/2014 dibahas.
PERMENKES 75/ 2014 TENTANG PUSKESMAS
BAB IV Kategori Puskesmas
Pasal 20 dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaraan.
Pasal 21 pembagian kategori
Pasal 22 kriteria kawasan perkotaan
Pasal 23 kriteria kawasan pedesaan
Pasal 24 wilayah kerja Puskesmas
Pasal 25 pembagian berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
13. AKREDITASI
Akreditasi tidak dibahas pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 2004.
Bab IV dari KEPMENKES Nomor 128 Tahun 2004
membahas mengenai upaya dan azas penyelenggaraan.
Permenkes Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
dibahas mengenai akreditasi pada bab IV bagian ketiga
pasal 39. Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan
terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan
oleh Menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah
memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah
ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan
16. PENDANAAN
PERMENKES RI Nomor 75 Tahun 2014 menjelaskan
mengenai masalah pendanaan pada bab VII pasal
42 yang berisi Pendanaan di Puskesmas bersumber
dari; Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
KEPMENKES Nomor 128 Tahun 2004 membahas
masalah pendanaan pada bab VI dan disebutkan
bahwa sumber pembiayaan puskesmas berasal dari
pemerintah, pendapatan puskesmas dan sumber
lain.
IV. KESIMPULAN