RMK Pertemuan 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH

Mencatat, Menghitung, dan Menyusun Laporan Harga Produksi pada


Perusahaan Job-Order

Dosen Pengampu :
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Ni Putu Ishaka Pradnya Maharani (2207531198)


Made Redi Bawa Adnyana (2207531259)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
Contoh 1 : PT Eliona berusaha dalam bidang percetakan. Dalam bulan November
20X1, PT Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1.500 lembar dari PT
Rimendi. Harga yangdibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp3.000 per lembar. Dalam
bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak
20.000 lembar dari PT Oki, dengan harga yang dibebankan kepada pemesan sebesar Rp 1.000 per
lembar pesanan dari PT Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan dari PT Oki diberi nomor 102.

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tanggal 3 November perusahaan
membeli bahan baku dan bahan penolong berikut ini:
Bahan Baku
Kertas jenis X 85 rim @ Rp10.000 Rp 850.000
Kertas jenis y 10 roll @ Rp35.000 3.500.000
Tinta jenis A 5 kg @ Rp100.000 500.000
Tinta jenis B 25 Kg @ Rp25.000 625.000
Jumlah bahan baku yang dibeli 5.475.000
Bahan Penolong

Bahan penolong P 17 kg @ RP10.000 Rp 170.000


Bahan penolong Q 60 liter @ Rp5.000 300.000
Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp 470.000
Jumlah Total Rp 5.945.000
Kemudian pembelian bahan baku dan bahan penolong dijurnal sebagai berikut :

Jurnal #1
Persediaan Bahan Baku Rp 5.475.000
Utang Dagang Rp 5.475.000

Jurnal #2
Persediaan Bahan Penolong Rp 470.000
Utang Dagang Rp 470.000

2. Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi

Bahan Baku untuk Pesanan #101


Kertas jenis X 85 rim@ Rp10.000 Rp 850.000
Tinta jenis 5 Kg@ Rp 100.000 500.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan #101 Rp 1.350.000
Bahan Baku untuk Pesanan #102

Kertas jenis Y 10 roll @Rp35.000 Rp 3.500.000


Tinta jenis B 25 kg@ Rp25.000 625.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan #102 Rp 4.125.000
Rp 5.475.000
Jumlah bahan baku yang dipakai

Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai
berikut :
Bahan penolong P 10 Kg @ Rp 10.000 RP 100.000
Bahan penolong Q 40 liter @Rp 5.000 200.000
Jumlah bahan penolong yang dipakai dalam produksi Rp 300.000

Pencatatan pemakaian bahan baku dalam metode harga pokok pesanan dilakukan dengan
mendebit rekening barang dalam proses dan mengkredit rekening persediaan bahan baku atas dasar
dokumen bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Pendebitan rekening barang dalam
proses ini diikuti dengan pencatatan rincian bahan baku yang dipakai dalam kartu harga pokok
pesanan yang bersangkutan.

Jurnal #3
Barang Dalam Proses-Biaya bahan baku Rp 5.475.000
Persediaan Barang Dagang Rp 5.475.000

Karena dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya produksi
langsung dari biaya produksi tidak langsung, maka bahan penolong yang merupakan unsur biaya
produksi tidak langsung dicatat pemakaiannya dengan mendebit rekening kontrol biaya overhead
pabrik sesungguhnya.

Jurnal #4
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 300.000
Persediaan barang penolong Rp 300.000

3. Pencatatan biaya tenaga kerja

Dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara upah tenaga kerja langsung
dengan upah tenaga kerja tidak langsung. Upah tenaga kerja langsung dicatat dengan mendebit
rekening barang dalam proses dan dicatat pula dalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan. Upah tenaga kerja tidak langsung dicatat dengan mendebit rekening biaya overhead
pabrik sesungguhnya
Misalnya biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi adalah sebagai berikut:
Upah langsung untuk pesanan #101 225 jam @Rp 4.000 Rp 900.000
Upah Langsung untuk pesanan #102 1.250 jam @ Rp4.000 5.000.000
Upah tidak langsung 3.000.000
Jumlah upah Rp 8.900.000
Gaji karyawan administrasi dan umum Rp 4.000.000
Gaji karyawan bagian pemasaran 7.500.000
Jumlah gaji Rp 11.500.000
Jumlah biaya tenaga kerja Rp 20.400.00

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui tiga tahap s e p e r t i berikut ini:

a) Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang pada perusahaan

Jurnal #5
Gaji dan upah Rp 20.400.000
Utang gaji dan upah Rp 20.400.000

b) Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja


Biaya tenaga kerja langsung : dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan dengan
mendebit rekening barang dalam proses dan mencatatnya dalam kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung : merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dan
dicatat sebagai unsur biaya overhead pabrik serta didebitkan dalam rekening biaya
overhead pabrik sesungguhnya.
Biaya tenaga kerja nonproduksi : merupakan unsur biaya nonproduksi dan dibebankan ke
dalam rekening kontrol biaya administrasi dan umum atau biaya pemasaran.

Jurnal #6
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 5.900.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya 3.000.000
Biaya administrasi dan umum 4.000.000
Biaya pemasaran 7.500.000
Gaji dan Upah Rp 20.400.000

c) Pencatatan pembayaran gaji dan upah

Jurnal #7
Utang gaji dan upah Rp 20.400.000
Kas Rp 20.400.000
4. Pencatatan Biaya Overhead pabrik

Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif ebesar 150 % dari
biaya tenagakerja.
Pesanan #101 150 % X Rp900.000 Rp 1.350.000
Pesanan #102 150% X Rp 5.000.000 7.500.000
Jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp 8.850.000

Jurnal #8
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 8.850.000

Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp 8.850.000

Misalnya biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi (selain biaya bahan penolong
Rp 300.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp 300.000 seperti tersebut dalam
jurnal#4 dan #6)
Biaya depresiasi mesin Rp 1.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin 700.000
Biaya pemeliharaan mesin 1.000.000
Biaya pemeliharaan gedung 500.000
Jumlah Rp 5.000.000

Jurnal #9
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 5.700.000
Akm dep mesin Rp 1.500.000
Akm dep gedung 2.000.000
Persekot asuransi 700.000
Persediaan suku cadang 1.000.000
Persediaan bahan bangunan 500.000

Jurnal #10

Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp 8.850.00


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 8.850.000

Saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya adalah sebagai berikut :

Debit
Jurnal #4 Rp 300.000
Jurnal #6 3.000.000
Jurnal #9 5.700.000
Jumlah debit Rp 9.000.000

Kredit

Jurnal #10 8.850.000


Selisih pembebanan kurang (underapplied) Rp 150.000
Jurnal #11
Selisih biaya overhead pabrik Rp 150.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 150.000

5. Pencatatan harga produk jadi

Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer ke bagian gudang oleh bagian
produksi. Harga pokok pesanan yang telah selesai diproduksi ini dapat dihitung dari
informasi biaya yangdikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Misalnya dari contoh di ataspesanan #101 telah selesai diproduksi, maka dari kartu
harga pokoknya akan dapat dihitung biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk
pesanan yang bersangkutan. Harga pokok pesanan#101 dihitung sebagai berikut:

Biaya bahan baku Rp 1.350.000


Biaya tenaga kerja langsung 900.000
Biaya overhead pabrik 1.350.000
Jumlah harga pokok pesanan # 101 Rp 3.600.000

Jurnal #12

Persediaan produk jadi Rp 3.600.000


Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 1.350.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung 900.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik 1.350.000

6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses

Pada akhir periode kemungkinan terdapat pesanan yang belum selesai diproduksi.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk pesanan tersebut dapat dilihat dalam kartu harga
pokok pesanan yang bersangkutan.

Jurnal #13

Persediaan produk dalam proses Rp 16.625.000


Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 4.125.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung 5.000.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik 7.500.000
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual

Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening harga
pokok penjualan dan rekening persediaan produk.

Jurnal #14

Harga pokok penjualan Rp 3.600.000


Persediaan produk jadi Rp 3.600.000

8. Pencatatan pendapatan penjualan produk.

Pesanan #101 berupa pesanan 1500 lembar undangan dengan harga jual Rp 1.500/lembar
atauharga total Rp 4.500.000.

Jurnal #15
Piutang dagang Rp 4.500.000
Hasil penjualan Rp 4.500.000

Anda mungkin juga menyukai