Blue Print OSCE
Blue Print OSCE
Blue Print OSCE
Hematologi
1) Melakukan Pemeriksaan Hematologi
a. Melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit
• Bahan pemeriksaan :
Darah kapiler atau darah EDTA
• Prosedur Kerja
1. Darah dihisap sampai tanda 0,5
2. Pengencer sampai 101, homogenkan
3. Buang 3 – 4 tetes, masukkan KH
4. Hitung dalam 80 bidang kecil di tengah, dg perbesaran 400x
Pengenceran dg Tabung
• Prosedur Kerja :
1.Siapkan reagen 3,98 ml (3980 µl) dlm tabung
2.Tambahkan 0,02 ml (20 µl) darah. Homogenkan
3.Ambil 1 tetes, masukkan KH
4.Hitung dlm 80 bdg kecil, Perbesaran 400x
• Perhitungan :
volume 1 bidang kecil eritrosit = 1/4000 mm3
volume 80 bidang kecil eritrosit = 80/4000 mm3 = 1/50 mm3
Pengenceran = 200x
• Jumlah eritrosit / μl darah adalah
rumus = x . P
------
volume bidang
= x . 200
---------
1/50
= x . 10.000
• Nilai Normal :
Pria : 4,6 – 6,2 jt / μl darah
Wanita: 4,2 – 5,4 jt / μl darah
• Prosedur Kerja :
- Darah dihisap dg pipet thoma sampai tanda 0,5
- dilanjutkan memipet larutan pengencer sampai tanda 11
- homogenkan, buang 3-4 tetes
- masukkan KH Improved Neubauer, biarkan mengendap
- hitung dg pembesaran 100x, dlm 4 bidang besar dipinggir
• Perhitungan :
Jumlah lekosit / μl darah adalah:
Rumus =
Keterangan :
x = jumlah lekosit ditemukan
P = pengenceran (volume total -1) / volume darah = (11-1)/0,5 = 20x
50 = faktor konversi
Prinsip :
Darah diencerkan dg reagen yang akan mewarnai trombosit menjadi
biru. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu di bilik hitung.
Dengan faktor konversi, jumlah trombosit / μL darah bisa
diperhitungkan.
Prosedur Pemeriksaan
Pengenceran pipet thoma
Cara kerja :
1.Reagen Rees Ecker dihisap sampai tanda 1, buang lagi
2.Darah dihisap sampai tanda 0,5
3.Reagen Rees & Ecker sampai tanda 101
4.homogenkan, buang 3-4 tetes
5.teteskan dalam bilik hitung
6.letakkan bilik hitung dlm cawan petri dg dialasi kapas basah agar
trombosit mengendap
7.hitung trombosit dlm 25 bidang sedang ditengah, dengan lensa
objektif 40X
Penghitungan :
Jumlah trombosit / μL darah = jumlah trombosit yang dihitung (N) X
faktor(F)
F = Faktor pengenceran (P) / Volume bilik hitung (V)
Pengenceran tabung
1.Pipet reagen Ammonium Oxalat 1% sebanyak 0,5 mL. masukkan
dalam tabung
2.Tambahkan 0,02 mL darah EDTA, homogenkan
3.Masukkan bilik hitung Improved Neubauer
4.Simpan dlm cawan petri yg dialasi kapas basah ± 10’ agar
trombosit mengendap
5.Hitung semua trombosit pd 5 bidang sedang ditengah, dg lensa
objektif 40x
Interpretasi Hasil
normal jika berjumlah 150.000-450.000 trombosit /μL darah.
• Bahan
Darah vena (EDTA, Heparin, Oxalat)
Darah kapiler
• Reagen
New Methilen Blue (NMB) atau Brilliant Cresyl Blue (BCB)
• Prosedur Kerja (Indoreagen)
1.Ambil 200 μl darah di+ 0,5 μl reagen
2.Homogenkan, inkubasi 15-30 menit 37oC
3.Buat sediaan basah atau kering
4.Periksa dan hitung jumlah retikulosit dg mikroskop perbesaran
1000x + minyak imersi dalam 1000 eritrosit
5.Rumus = (jumlah retikulosit : jumlah eritrosit) x100%
• Pewarnaan supravital
NMB/BCB stain
• Nilai Normal :
Anak-anak & dewasa = 0,5 – 1,5 % dr jumlah eritrosit atau 25.000 –
75.000/μl darah
Bayi = 2 – 6% dr jumlah eritrosit
e. Melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit
f. Melakukan pemeriksaan LED
• Cara Pemeriksaan manual : - Metode Wintrobe
- Metode Westergen
Metode Wintrobe :
• Teknik Kerja :
1.Dg pipet Wintrobe, masukkan darah kedalam pipet Wintrobe
sampai garis tanda 0 mm, jgn ada busa.
2.Biarkan tabung tegak lurus selama 1 jam
3.Bacalah tingginya plasma dg mm dan laporkan angka itu sebagai LED
• Nilai Normal :
♂ : < 10 mm/jam
♀ : < 20 mm/jam
Metode Westergen :
• Teknik Kerja :
1.Siapkan Rg Na Sitrat 3,8% sebanyak 0,4 ml kedalam tabung
2.Tambahkan darah sebanyak 1,6 ml. Homogenkan
3.Isap kedalam tabung Westergen sampai garis tanda 0 mm. Biarkan
tegak lurus selama 1 jam.
4.Baca tingginya lapisan plasma dg mm dan laporkan angka itu sbg LED.
• Nilai Normal :
♂ : < 10 mm/jam
♀ : < 15 mm/jam
Alat :
- Tabung Wintrobe.
- Pipet Pasteur
- Centrifuge makro
- Penggaris
2. Metode Mikrokapiler
Prinsip : Darah dengan antikoagulan heparin dimasukkan ke dalam
pipet kapiler kemudian di putar dalam waktu 3-5 menit dengan
kecepatan 12.000 - 16.000 rpm sehingga sel-sel terpisah dalam
keadaan memadat. Tingginya sel eritrosit dihitung sebagai nilai
hematokrit
Alat :
- Pipet kapiler dengan antikoagulan Heparin
- Centrifuge mikrohematokrit
- Skala pembacaan
- Dempul / lampu spiritus
Reagen : -
Cara kerja :
1. Hisap darah sampai 3⁄4 pipet kapiler.
2. Sumbat salah satu ujung dengan dempul atau dibakar dengan
lampu spiritus.
3. Lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit
dengan posisi yang tersumbat menghadap kelua.r
4. Baca dengan skala, dengan melihat tingginya eritrosit sebagai nilai
hematokrit.
5. Jika nilainya ≥50%, ulang lagi pemutarannya.
Nilai Rujukan :
Pria : 40–54%
Wanita : 38-47%
Cara Pemeriksaan :
1.Bersihkan jari pasien dengan alkohol 70%.
2.Tunggu sampai kering, kemudian tusuk dengan lancet.
3.Darah yang keluar pertama dibuang, tetes berikutnya isap dengan
kertas saring sampai meresap betul dan ditunggu sampai semua Hb
berubah menjadi HbO2 (yang warnanya lebih tua dan suram).
4.Setelah kering pada suhu kamar dibandingkan warnanya dengan
cara meletakkan bercak darah di bawah lubang skala warna
Talquist.
5.Catat berapa persentase kadar hemoglobin yang sama dengan buku
Bila sama dengan warna standar 80, berarti kadar Hb = 80%.
Interpretasi Hasil :
- < 70% : anemia
- 70-80% : borderline
- > 80% : normal
Alat :
✓ Lancing device + jarum
✓ Gelas ukur atau beaker glass 30-50 mL
✓ Pipet Pasteur
Cara kerja :
1. Bersihkan jari pasien dengan alkohol 70%.
2. Tunggu sampai kering, kemudian tusuk dengan lancet.
3. Darah yang keluar pertama dibuang, tetes berikutnya isap dengan
pipet pasteur sehingga minimal cukup 1 tetes.
4. Teteskan 1 tetes darah dari pipet pasteur tersebut dengan posisi
pipet tegak lurus dari ketinggian kurang lebih 1 cm, di atas
larutan CuSO4 di dalam beaker gelas.
5. Tetesan yang baik tidak bergelembung. Perhatikan keadaan/gerak
tetesan darah di dalam larutan tersebut dalam waktu 15 detik.
6. Dalam 5 detik pertama tetesan darah dengan gaya beratnya akan
menembus permukaan larutan sedalam 1-2 cm.
7. Dalam 10 detik berikutnya perhatikan tetesan darah tadi apakah
terapung, melayang atau tenggelam.
Interpretasi hasil :
▪ terapung menunjukkan kadar Hb ≤12 gr/dL yang berarti calon donor
tidak memenuhi persyaratan untuk menyumbangkan darahnya
▪ melayang menunjukkan kadar Hb =12 gr/dL yang juga berarti tidak
memenuhi persyaratan untuk menjadi donor darah.
▪ tenggelam menunjukkan kadar Hb ≥12 gr/dL yang juga berarti
donor memenuhi persyaratan untuk menyumbangkan darahnya.
Cara Kerja :
1. Memasukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,1 N atau sampai tanda angka 2
pada tabung pengencer.
2. Menghisap darah dengan pipet Sahli sampai garis tanda 20 μL,
hapus kelebihan darah yang melekat pada sebelah luar ujung
pipet.
3. Memasukkan darah ke dasar tabung pengencer yang berisi HCl,
jangan sampai terjadi gelembung udara.
4. Pipet Sahli diangkat sedikit, lalu hisap larutan HCl yang jernih
dibagian atas ke dalam pipet, untuk membilas batang kapiler dari
darah yang masih tertinggal.
5. Homogenkan isi tabung; berturut-turut eritrosit akan pecah
(hemolisis), kemudian Hb yang keluar dari eritrosit akan diurai
menjadi hem dan globin. Selanjutnya hem dengan HCl akan
membentuk hematin-HCl, yaitu suatu senyawa yang berwarna
coklat dan lebih stabil di udara daripada Hb.
6. Tambahkan aquades setetes demi tetes, tiap kali diaduk dengan
batang pengaduk yang tersedia, sampai warnanya sama dengan
standar warna pada alat. Persamaan campuran dan warna standar
harus dicapai dalam waktu 3-5 menit setelah darah dan HCl
dicampur. Pada usaha mempersamakan warna hendaknya sambil
memutar tabung sehingga garis bagi (skala) tidak terlihat.
7. Baca kadar Hb dengan satuan gram/dL darah.
Nilai Normal :
Pria : 13,5-18,0 g/dL
Wanita : 12,0-16-0 g/dL
Wanita hamil : 11,0-16,0 gr/dL
Anak-anak 6 bln - 6 thn : 11,0-16,0 gr/dL
Anak-anak 6 thn-14 thn : 12,0-16,0 gr/dL
Interpretasi Hasil :
Anemia : Kadar Hb yang rendah atau dibawah nilai normal.
Polisitemia : Kadar Hb yang tinggi atau diatas nilai normal.
Alat :
✓ Tabung reaksi
✓ Pipet ukur 5 ml + bulb
✓ Mikropipet 20 μL + yellow tip
✓ Fotometer / Spektrofotometer
✓ Cuvette
Reagen : Drabkin
Cara Kerja :
1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 5,0 mL larutan Drabkin.
2. Dengan mikropipet hisap 20 μL darah; bagian luar ujung pipet
dibersihkan dengan tisu, lalu masukkan ke dalam tabung dengan
membilasnya beberapa kali sampai tidak ada darah yang
tertinggal dalam yellow tip.
3. Campurlah isi tabung sampai homogen. Tindakan ini juga akan
merubah hemoglobin menjadi sianmethemoglobin.
4. Baca dalam spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm;
dalam waktu 3- 5 menit setelah percampuran darah dan reagen,
sebagai blanko digunakan larutan Drabkin.
5. Hitung kadar Hb dengan rumus = absorbansi sampel x faktor
konversi (= 36,77)
Nilai Rujukan :
Pria : 13,5-18,0 g/dL
Wanita : 12,0-16-0 g/dL
Wanita hamil : 11,0-16,0 gr/dL
Anak-anak 6 bln - 6 thn : 11,0-16,0 gr/dL
Anak-anak 6 thn-14 thn : 12,0-16,0 gr/dL
Alat :
✓ Alat “familyDr.Hb”, rentang pengukuran : 5-25 gr/dL
✓ Lancing device + lancet
✓ Mikropipet 7 μL + yellow tip
✓ Baterai 1.5V 2x AAA
Cara Kerja :
1. Hidupkan alat dan masukkan chip kode. Pastikan nomor chip kode
cocok dengan nomeor kode yang ditulis pada botol strip tes
2. Masukkan strip tes sampai keluar suara “bip” dan check Kembali
nomer kode chip pada layer monitor.
3. Hisap spesimen darah sebanyak 7 μL dengan menggunakan
mikropipet dan teteskan pada strip tes sehingga darah terserap
kedalam strip tes.
4. Hasil pengukuran kadar hemoglobin akan ditampilkan dalam layer
monitor dalam waktu 5 detik.
5. Rentang pengukuran alat adalah 5 – 25 gr/dL. Jika hasil lebih tinggi
dari 25 gr/dL maka akan muncul tulisan HI (High) sedangkan jika
hasil kurang dari 5 gr/dL maka akan muncul tulisan LO (Low)
dilayar monitor.
Prosedur :
Metode Duke
- Alat disiapkan.
- Bagian daun telinga diantisepsis menggunakan kapas alcohol 70%
lalu dibiarkan mengering.
- Pada bagian bawah telinga dilakukan penusukan menggunakan
lanset dengan kedalaman 2 mm.
- Stopwatch dijalankan ketika terlihat adanya tetesan darah dari
daerah yang dilukai.
- Tetes darah yang keluar diisap menggunakan kertas saring setiap
30 detik (penghisapan tetesan darah dilakukan tidak dengan cara
menekan kertas saring ke daerah bagian perlukaan).
- Stopwatch dihentikan ketika darah tidah dapat dihisap lagi.
- Waktu pada stopwatch dicatat sebagai masa perdarahan pasien.
Metode Ivy
1.Alat disiapkan.
2.Bagian voler lengan bawah diantisepsis menggunakan kapas
alcohol 70% lalu dibiarkan mengering.
3.Manset spygmomanometer dipasang di lengan atas dan dipompa
hingga tekanan 40 mmHg (tekanan dipertahankan selama
pemeriksaan berlangsung).
4.Tegangkan kulit bagian lengan bawah menggunakan tangan kiri,
kira-kira 3 cm dibawah lipat siku lakukan penusukan menggunakan
lanset dengan kedalaman 3 mm.
5.Stopwatch dijalankan ketika terlihat adanya tetesan darah dari
daerah yang dilukai.
6.Tetes darah yang keluar diisap menggunakan kertas saring setiap
30 detik (penghisapan tetesan darah dilakukan tidak dengan cara
menekan kertas saring ke daerah bagian perlukaan).
7.Stopwatch dihentikan ketika darah tidah dapat dihisap lagi.
8.Waktu pada stopwatch dicatat sebagai masa perdarahan pasien.
INTERPRETASI HASIL
I. Metode Duke
normal jika perdarahan terjadi selama 1-3 menit.
II. Metode Ivy
normal jika perdarahan terjadi selama1-6 menit
b. Metode Slide
Masa pembekuan dihitung mulai keluarnya darah pada ujung jari
setelah dilakukan penusukan sampai terjadi benang-benang fibrin pada
tetesan darah kedua objek glass.
B. TUJUAN PEMERIKSAAN PT
Memanjangnya PT mengindikasikan kelainan jalur ekstrinsik dari
faktor pembekuan darah I, II, V, VII, dan X, baik kelainan didapat
atupun kongenital
C. ALAT PEMERIKSAAN PT
1. Tourniquette
2. Spuit dan Neddle
3. Torniquette
4. Sentrifuge dan tabungnya.
5. Mikropipet volume 100 uL dan 200 uL
6. Tabung reaksi plastik berukuran 10 x 200 mm
7. Waterbath 37OC
8. Stopwatch
D. BAHAN PEMERIKSAAN PT
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. Tromboplastin jaringan (ekstrak otak kelinci)
3. Buffer (larutan garam, CaCl2, sodium azide)
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN PT
A. Pembuatan Plasma
1. Kedalam tabung sentrifuge masukkan 0,5 ml Na. Citrat 3,8 %.
2. Darah vena 4,5 mL masukkan ke dalam tabung yang berisi Na
Citrat lalu homogenkan dengan adekuat. Putar pada sentrifuge
selama 20 menit pada 3000 rpm
3. Pisahkan plasma yang terjadi, masukkan kedalam tabung dan kalau
plasma tidak segera diperiksa masukkan kedalam lemari es.
C. Pemeriksaan PT
- Tabung reaksi 10 x 200 mm dan RGT dimasukkan ke dalam
waterbath dengan suhu 37OC hingga hangat.
- Kontrol/plasma dimasukkan sebanyak 100 uL kedalam tabung tadi
lalu diinkubasi selama tiga menit pada suhu 370C.
- Reagensia yang telah dihangatkan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, bertepatan dengan masuknya reagensia, stopwatch
dinyalakan.
- Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin
dengan memiriingkan tabung reaksi
- Hentikan stopwatch pada saat terdapat benang fibrin. Lamanya
waktu terbentuknya benang fibrin disebut Masa Protrombin
plasma
Interpretasi :
Nilai normal : 10- 14 detik.
F. INTREPRETASI
Nilai normal 22 – 27,9 detik
Pemeriksaan sampel
- Kedalam tabung reaksi yang telah dihangatkan, dimasukkan 200 μL
sampel/standar/kontrol, lalu diinkubasi selama 4-6 menit pada suhu
37OC.
- Tekan tombol baca, ketika pada layar terlihat tulisan ready maka
Reagens fibrinogen ditambahkan sebanyak 200μL.
- Pemeriksaan bahan sampel/standar/control dilakukan duplo. Hasil
yang dilaporkan adalah nilai rata-rata dari pemeriksaan tersebut.
F. INTREPRETASI HASIL PEMERIKSAAN KADAR FIBRINOGEN
Nilai target yang diharapkan adalah 150 – 400 mg/dL