keaneka ragaman budaya indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Bhineka Tunggal Ika

Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Itulah semboyan yang dipegang kuat oleh bangsa Indonesia. Semboyan


itu menggambarkan bahwa meskipun bangsa Indonesia memiliki beragam
budaya, suku bangsa, ras, bahasa, dan agama, tetapi bangsa ini tetap
memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan.

Kita sebagai masyarakat Indonesia pastinya tahu bahwa negara ini


memiliki segudang keragaman budaya dengan berbagai ciri khas dan
karakteristik masing-masing, bahkan keragaman budaya Indonesia ini di
antaranya banyak diketahui oleh masyarakat asing.

Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka


bumi ini dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu
pula dengan keragaman budaya Indonesia. Kita sebagai warga negara
Indonesia, tak dapat memungkiri bahwa keberadaan negara Indonesia
sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman
ras, suku bangsa hingga bahasa.

Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya


Indonesia yang tak ada tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat,
pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu
tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.

Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai


kebudayaan-kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di
masyarakatnya. Adapun munculnya keragaman budaya tersebut akibat
dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat sehingga
menciptakan kebudayaan itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan


kebudayaan mempunyai peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat
nasionalis. Hal itu karena budaya lokal memuat nilai-nilai sosial yang perlu
diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu sendiri.

Macam-Macam Keragaman Budaya


Indonesia
1. Upacara Adat
Upacara adat adalah salah satu bentuk adat istiadat atau kebiasaan
masyarakat tradisional yang diduga masih mempunyai nilai-nilai relevan
bagi kehidupan dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Hal itu dirasa
sebagai bentuk upaya manusia agar dapat berhubungan dengan arwah
atau roh para leluhur dan bentuk kesanggupan masyarakat sekitar untuk
menyelaraskan diri akan alam dan lingkungan luas.

Upacara adat dikenal sebagai salah satu warisan nenek moyang dari
masing-masing daerah yang telah dijaga dan dilestarikan secara turun-
temurun. Meskipun perkembangan zaman semakin maju dan canggih,
akan tetapi upacara adat tak dilupakan oleh sebagian masyarakat,
khususnya masyarakat yang kental akan adat. Hal itu karena upacara
adat dirasa mempunyai nilai filosofis dan kekuatan tersendiri oleh
sebagian masyarakat setempat.

Di Indonesia sendiri, tradisi upacara adat banyak dilakukan oleh


masyarakat berbagai daerah yang mana di tiap-tiap daerah tentu memiliki
upacara adatnya masing-masing. Berikut dijelaskan secara ringkas
mengenai upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai
daerah di Indonesia.

Upacara Adat di Aceh

sumber Upacara Adat Aceh Peusijuk “Khitanan” (sumber: bjpotret)

Upacara adat di Aceh, yakni Peusijuk. Peusijuk dikenal sebagai tradisi


turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Aceh sebagai perwujudan
syukur atas anugerah yang diberikan oleh Allah. Umumnya, upacara adat
Peusijuk diselenggarakan saat acara kelahiran, naik haji, pernikahan, dan
sebagainya

Berbagai ilmu pengetahuan lainnya terkait masyarakat Aceh yang secara


detail dan rinci digambarkan pada buku Orang Aceh yang ada dibawah ini.

Upacara Adat di Sumatera


Sumber : Upacara Adat Tabuik (sumber: infobudaya)

Upacara adat di Sumatera Utara adalah Tradisi Mangokkal Holi. Tradisi ini
dikenal sebagai ritual untuk mengambil tulang belulang leluhur
masyarakat dari dalam pemakaman, kemudian disimpan dalam peti dan
diletakkan di salah satu bangunan tugu yang memang disediakan secara
khusus.

Sementara upacara adat di Sumatera Barat adalah Perayaan Tabuik.


Perayaan ini dilaksanakan oleh masyarakat Pariaman (Sumatera Barat)
guna memberikan peringatan meninggalkan cucu Nabi Muhammad, yakni
Hasan dan Husein.

Selanjutnya, upacara adat di Sumatera Selatan adalah Sedekah Rame.


Upacara ini dilaksanakan oleh suku Lahat dan diselenggarakan oleh para
petani setempat yang berkaitan dengan kegiatan pertanian pula.

Upacara Adat Jambi


Upacara adat Jambi, yakni Upacara Besale. Upacara Besale adalah bentuk
pengobatan tradisional guna mengusir arwah atau roh jahat yang dirasa
menjadi asal mula penyakit dari warga suku Anak Dalam.

Upacara Adat Kepulauan Bangka Belitung


Upacara adat dari Kepulauan Bangka Belitung adalah Perang Ketupat.
Perang Ketupat dilaksanakan tiap 1 Muharram atau Tahun Baru Islam di
pantai Tempilang, tepatnya Kabupaten Bangka Barat.

Upacara Adat Bengkulu dan Lampung


Upacara adat di Bengkulu dinamai sebagai Bakar Gunung Api. Upacara ini
diselenggarakan dengan menumpuk batok kelapa sampai menyerupai
gunung, lalu membakarnya. Hal itu sebagai perwujudan rasa syukur pada
Tuhan.

Kemudian, upacara adat di lampung ialah upacara Ngebabali yang


dilaksanakan oleh warga apabila ingin membuka ladang baru, mendirikan
rumah baru, serta membersihkan tempat yang dirasa memiliki aura
negatif atau ghaib.

Upacara Adat DKI Jakarta


Upacara adat di DKI Jakarta, yakni Mapas. Mapas dilaksanakan
masyarakat Betawi bilamana terdapat seorang Ibu yang baru melahirkan
anak. Dalam upacara itu, para ibu diwajibkan memakan sayur papasan
agar ibu dan bayi selalu sehat.

Upacara Adat Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur


Upacara adat Jawa Barat, yaitu Sisingaan yang dilakukan dengan metode
mengarak anak sehari sebelum dikhitan. Biasanya, upacara ini lebih
sering dilaksanakan oleh masyarakat Subang.

Upacara adat di Jawa Tengah, yakni Ruwatan. Ruwatan dilakukan dengan


cara meruwat (membersihkan atau menyucikan) seseorang dari berbagai
nasib buruk dan memberikan kesejahteraan dalam hidup.

Sementara upacara di Jawa Timur disebut Kasada. Kasada adalah


perayaan adat Suku Tengger yang diselenggarakan tiap hari ke-14 pada
bulan Kasada (sesuai tanggal Jawa). Metode yang dilakukan, yaitu dengan
melempar berbagai sesajen ke arah kawah Gunung Bromo.
Sumber : Upacara Adat Kasada (sumber: dictio)

Upacara Adat Banten, Yogyakarta, dan Bali


Upacara adat di Banten dinamai Seren Raun yang diselenggarakan
sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berbagai hasil dari bidang pertanian.

Upacara adat di Yogyakarta disebut sebagai Upacara Sekaten. Upacara


Sekaten diselenggarakan guna sebagai peringatan lahirnya Nabi
Muhammad yang dilaksanakannya di alun-alun Yogyakarta dan utara
Surakarta.

Sumber : Upacara Adat Sekaten (sumber: jogjaland)

Upacara adat di Bali yang terkenal ialah Ngaben. Upacara Ngaben


dilaksanakan dengan mengkremasi atau membakar jenazah di Bali.
Tujuan dan maksud upacara Ngaben guna mengantar jenazah ke
kehidupan selanjutnya.
Upacara Adat NTB dan NTT
Upacara adat di Nusa Tenggara Barat adalah U’a Pua. Tradisi ini
berlangsung selama tujuh hari berturut-turut serta berkaitan dengan
peringatan Maulid Nabi Muhammad. Adapun tradisi ini dilaksanakan
dengan berbagai atraksi dari masyarakat Bima dan Mbojo.

Upacara adat Nusa Tenggara Timur adalah Pesta Adat Reba yang
dilaksanakan guna menyambut pergantian tahun. Ciri khas dari tradisi ini
ialah memakan ubi secara bersama-sama dengan diiringi musik serta
tarian adat setempat.

Upacara Adat di Kalimantan


Upacara adat di Kalimantan Barat dinamai Naik Dango. Upacara adat ini
memang kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dayak
sebagai ucapan syukur pada Sang Pencipta atau mereka menyebutnya
Nek Jubata atas panen padi.

Upacara adat di Kalimantan Tengah ialah Uluh Matei yang selenggarakan


guna mengantar jiwa manusia yang sudah meninggal menuju ke daerah-
daerah yang berada di langit ke tujuh.

Berikutnya, upacara adat di Kalimantan Selatan adalah Aruh Bahari yang


dilaksanakan setelah masyarakat suku Dayak Dusun Halong selesai
musim panen. Kemudian, upacara adat Kalimantan Timur ialah Dahau.
Dahau dikenal sebagai tradisi pemberian nama anak dari turunan
bangsawan yang berlangsung selama satu bulan disertai dengan ritual
adat.

Upacara adat Kalimantan Utara adalah Nyadar yang memang tradisi


masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Umumnya, dilakukan di
sekitar wilayah makam leluhur.

Upacara Adat di Sulawesi dan Gorontalo


Upacara adat di Sulawesi Utara disebut sebagai Mekikuwa yang
diselenggarakan suku Minahasa sebagai ucapan permohonan sekaligus
rasa syukur pada Tuhan. Kemudian, di Sulawesi Tengah dikenal sebagai
ritual Mora’akeke sebagai bentuk permohonan agar Tuhan mengurangi
sinar matahari. Di Sulawesi Tenggara dikenal sebagai upacara adat Posuo
yang memang dilaksanakan terkait kesucian seorang wanita.

Di Sulawesi Selatan dikenal upacara adat Mappalili yang dilaksanakan


guna mengawali musim tanam di sawah. Lalu, di Sulawesi Barat dinamai
Sayyang Pattu’du yang diselenggarakan sebagai bentuk syukur anak-anak
berhasil khatam membaca Al-Qur’an. Sementara di Gorontalo terdapat
upacara adat Momondo yang bermakna terhadap pengesahan kedua
calon pengantin yang hendak nikah.

Upacara Adat di Maluku dan Papua


Upacara adat di Maluku dikenal sebagai Pukul Sapu yang digelar
seminggu setelah Idul Fitri atau setiap 7 Syawal oleh para lelaki,
sementara di Maluku Utara dikenal dengan Tradisi Abdau, yakni
penyambutan Idul Adha.

Upacara adat di Papua, yakni Pesta Bakar Batu yang terdiri dari 3
tahapan, di antaranya persiapan, bakar babi, dan terakhir makan
bersama. Kemudian, di Papua Barat ada Tanam Sasi, yaitu rangkaian
upacara adat kematian dengan menanam Sasi atau sejenis kayu.

2. Pakaian Adat
Pakaian adat adalah salah satu ciri suku tertentu di Indonesia. Umumnya,
pakaian adat dipakai saat berlangsungnya proses upacara adat, misalnya,
pernikahan yang memang menerapkan adat istiadat dari daerah tersebut.

Ragam budaya Indonesia yang satu ini tetap bertahan dan berbagai
perkembangan busana atau pakaian modern yang terbilang cepat.
Bahkan, beberapa di antara generasi sekarang, banyak yang
memodifikasi pakaian adat agar terlihat trendi, meskipun dikenakan saat
acara informal.

Pakaian adat Indonesia memang menjadi simbol di tiap daerahnya.


Tentunya masing-masing provinsi memiliki karakteristik baju tradisional
sebagai bentuk keunikan daerah tersebut. Adapun untuk warna dan corak
dari masing-masing pakaian tradisional di Indonesia memiliki
keberagaman, mulai dari kombinasi warna cerah hingga cenderung gelap.
Tak hanya itu, pakaian adat dari tiap daerah di Indonesia juga memiliki
nama tersendiri.

Nama-Nama Pakaian Adat pada Tiap-Tiap Provinsi di Indonesia


1. Provinsi Aceh, yaitu Pakaian Adat Ulee Balang
2. Provinsi Sumatera Utara, yaitu Pakaian Adat Ulos
3. Provinsi Sumatera Barat, yaitu Pakaian Adat Bundo Kanduang, Limpapeh
Rumah Nan Gadang
4. Provinsi Riau, yaitu Pakaian Adat Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
5. Kepulauan Riau, yaitu Pakaian Adat Kebaya Labuh dan Teluk Belanga
6. Provinsi Jambi, yaitu Baju Kurung Tanggung
7. Provinsi Bengkulu, yaitu Pakaian Adat Rejang Lebong
8. Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Pakaian Adat Aesan Gede
9. Provinsi Bangka Belitung, yaitu Pakaian Adat Paksian
10.Provinsi Lampung, yaitu Pakaian Adat Tulang Bawang
11.Provinsi Banten, yaitu Pakaian Adat Pangsi
12.Provinsi Jawa Barat, yaitu Pakaian Adat Bedahan
13.Provinsi DKI Jakarta, yaitu Pakaian Adat Sadariah
14.Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kebaya
15.Provinsi DI Yogyakarta, yaitu Kebaya Kesatrian
16.Provinsi Jawa Timur, yaitu Pakaian Adat Pesa’an
17.Provinsi Bali, yaitu Pakaian Adat Payas Agung
18.Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu Pakaian Adat Rimpu
19.Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu Baju Adat Nusa Tenggara Timur
20.Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Pakaian Adat King Baba atau King Tompang
21.Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Pakaian Adat Sangkarut
22.Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Pakaian Adat Kustin
23.Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq
24.Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Babaju Kun Galung Pacinan
25.Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Pakaian Adat Pattuqduq Towaine
26.Provinsi Sulawesi Utara, yaitu Pakaian Adat Laku Tepu
27.Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Pakaian Adat Nggembe
28.Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Pakaian Adat Bodo
29.Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Pakaian Adat Babu Nggawi
30.Provinsi Gorontalo, yaitu Pakaian Adat Biliu dan Makuta
31.Provinsi Maluku, yaitu Pakaian Adat Cele
32.Provinsi Maluku Utara, yaitu Pakaian Adat Manteren Lamo dan Kimun Gia
33.Provinsi Papua Barat, yaitu Pakaian Adat Ewer
34.Provinsi Papua, yaitu Koteka dan Rok Rumbai

3. Rumah Adat Tradisional


Rumah adat tradisional adalah sebuah bangunan atau konstruksi yang
sengaja dibangun dan dibuat sama persis dari tiap-tiap generasinya,
tanpa adanya modifikasi. Rumah adat masih dipertahankan, baik segi
kegunaan, fungsi sosial, dan budaya di balik corak atau desain bangunan
tersebut.

Pada setiap rumah adat yang dimiliki oleh 34 provinsi di Indonesia, tentu
memiliki ciri karakteristik masing-masing. Rumah adat sendiri dapat
digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian suatu suku bangsa
tertentu dan bisa pula menjadi tempat yang bersejarah, serta dipakai
sebagai pelaksanaan upacara adat.

Selain itu, rumah adat di tiap-tiap provinsi di Indonesia memiliki namanya


masing-masing. Berikut ini daftar nama-nama rumah adat beserta
provinsi asalnya.

Daftar Nama Rumah Adat beserta Provinsinya

No
. Nama-Nama Rumah Adat Provinsi
1 Rumoh Aceh Aceh

2 Rumah Adat Bolon Sumatera Utara

3 Rumah Adat Gadang Sumatera Barat

Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kepulauan Riau dan


4 Kembar Riau

5 Rumah Adat Panggung Jambi

6 Rumah Adat Bubungan Lima Bengkulu

7 Rumah Adat Limas Sumatera Selatan

8 Rumah Adat Nuwou Sesat Lampung

9 Rumah Adat Gapura Candi Bentar Bali

10 Rumah Adat Kebaya DKI Jakarta

11 Rumah Adat Kesepuhan Jawa Barat

Jawa Timur dan Jawa


12 Rumah Adat Joglo Tengah

13 Rumah Adat Bangsal Kencono DI Yogyakarta


14 Rumah Adat Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat

Rumah Adat Sao Ata Mosa


15 Lakitana Nusa Tenggara Timur

16 Rumah Adat Panjang Kalimantan Barat

17 Rumah Adat Betang Kalimantan Tengah

18 Rumah Adat Banjar Kalimantan Selatan

19 Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur

20 Rumah Adat Bolaang Mongondow Sulawesi Utara

21 Rumah Adat Souraja/Rumah Raja Sulawesi Tengah

22 Rumah Adat Laikas Sulawesi Tenggara

23 Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan

24 Rumah Adat Baileo Maluku

25 Rumah Adat Dulohupa Gorontalo


26 Rumah Adat Honai Papua

4. Alat Musik Tradisional


Alat musik tradisional Indonesia merupakan alat musik yang sudah turun-
temurun dari generasi ke generasi dan berkembang di daerah-daerah
tertentu. Dengan begitu, hal itu menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki
aset yang beragam.

Dalam masyarakat adat, lazimnya alat musik tradisional memiliki 3 fungsi,


di antaranya:

1. Alat musik tradisional digunakan sebagai salah satu media atau sarana
upacara adat yang memang diselenggarakan secara turun-temurun.
2. Alat musik tradisional dapat berfungsi sebagai pengisi latar musik pada
pertunjukan seni daerah setempat.
3. Alat musik tradisional bisa menjadi sarana ekspresi, kreasi, bahkan
komunikasi.
Indonesia mempunyai berbagai alat musik tradisional khas dan unik yang
mana tidak akan didapati di negara lain. Hebatnya, beberapa alat musik
tradisional Indonesia telah dikenal hingga ke ranah Internasional. Apa saja
alat musik itu? Berikut akan dijabarkan beberapa alat musik khas negara
Indonesia yang telah menyebar dan terkenal hingga ke seluruh dunia.

Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia


1. Angklung
Sumber : Angklung (sumber: dunia kesenian)
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional dari Jawa Barat
yang telah dikenal hingga ke ranah Internasional. Angklung adalah alat
musik yang terbuat dari belahan bambu yang dirangkai dan disusun
sehingga apabila digoyangkan akan menciptakan nada yang khas.

Angklung termasuk budaya Indonesia yang telah menjadi daya pikat


wisatawan asing. Seperti yang diketahui bahwa angklung telah diakui
UNESCO sebagai “Warisan Budaya Dunia.”

2. Gamelan

Gamelan adalah perpaduan dari beberapa alat musik tradisional Indonesia


yang dimainkan bersamaan, terdiri dari gong, gambang, saron, kenong,
dan beberapa alat musik lainnya.

Sejak tahun 2014, Alat musik tradisional Jawa, Sunda, Bali dan Lombok ini
telah diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO). Terlebih, di beberapa negara, seperti Amerika
Serikat, Australia, Kanada, juga Inggris telah mengadakan pendidikan seni
gamelan.

4. Tifa
Sumber : Tifa (sumber: cinta Indonesia)
Alat musik tradisional Tifa berasal dari Maluku dan Papua, bentuknya
mirip tabung yang dimainkannya dengan dipukul. Lazimnya, tifa
dimainkan saat upacara adat, mengiringi tarian tradisional khas
Indonesia, serta pertunjukan musik tradisional. Berdasarkan jenisnya, tifa
terbagi menjadi tifa jekir, dasar, bas, dan potong.

5. Sasando

Sejak abad ke-7, Sasando telah dipakai di Rote, tepatnya Nusa Tenggara
Timur. Alat musik tradisional NTT ini, berupa kawat yang dimainkannya
dengan dipetik. Sasando memiliki keunikan, yakni pada bagian utama
dengan bentuk tabung panjang dari belahan bambu. Keunikan tersebut
mengantarkan sasando menjadi alat musik tradisional Indonesia yang
mendapatkan penghargaan dari The United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO).

Sumber : Ilustrasi seorang wanita sedang memainkan alat musik Sasando


(sumber: interaktif.kompas)
5. Kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara yang biasanya
difungsikan untuk mengiringi upacara adat penghormatan arwah leluhur.
Tahun 2019, kolintang dimainkan oleh 1.223 orang hingga akhirnya
berhasil memecahkan rekor dunia. Seiring berkembangnya zaman, fungsi
kolintang beralih ke ranah industri kreatif, seperti menjadi pengiring lagu
tradisional, pengiring tari tradisional, bahkan orkestra.

Sumber : Kolintang (sumber: museum Nusantara)

5. Tarian Adat Tradisional


Tarian adat tradisional adalah tarian yang berkembang dan tentunya
dilestarikan oleh daerah tertentu dari generasi ke generasi berikutnya.
Tarian adat tradisional lazimnya memiliki karakteristik yang
memperlihatkan budaya dan kearifan daerah setempat.

Tarian adat tradisional menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia


yang terkenal dan banyak diperlihatkan di acara penting tingkat
Internasional. Berbagai provinsi di Indonesia mempunyai tarian adat
tradisionalnya tersendiri, bahkan satu provinsi dapat memiliki lebih dari
satu ragam tarian. Untuk mengetahui berbagai nama tarian adat
tradisional, kalian bisa baca 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya

6. Senjata Tradisional
Senjata tradisional adalah hasil budaya yang sangat berkaitan dengan
suatu masyarakat daerah tertentu. Senjata tradisional berfungsi guna
berlindung dari serangan musuh, kemudian aktivitas berburu dan
berladang. Seiring berjalannya waktu, senjata tradisional menjadi jati diri
suatu bangsa sebagai bentuk aset kebudayaan bangsa Indonesia.
Setiap provinsi di Indonesia tentu memiliki senjata tradisional yang
berbeda antara satu dan lainnya, serta memiliki nilai aturan selaras
dengan norma budaya yang diberlakukan.

Adapun beberapa senjata tradisional Indonesia, di antaranya Keris berasal


dari Jawa, Kawali atau Badik dari Sulawesi, Mandau dari provinsi
Kalimantan, celurit dari Madura (Jawa Timur), Rencong dari Aceh, Parang
Salawaku dari Maluku, dan sebagainya.

Berbagai senjata tradisional yang berbahan baku dari yang ada disekitar
lingkungan daerah tersebut pada zamannya juga bisa Grameds temukan
pada buku Ensiklopedia Negeriku Senjata Tradisional.

7. Lagu Daerah
Lagu daerah adalah semacam lantunan yang dinyanyikan oleh
masyarakat suatu daerah. Bisa dikatakan, lagu daerah menyerupai lagu
kebangsaan yang sifatnya ‘kedaerahan’.

Karena Indonesia adalah negara dengan beragam suku bangsa juga


budaya, hal itu menjadikan lagu-lagu daerah di Indonesia sangat banyak
dan pastinya di tiap daerah memiliki lagunya masing-masing. Lazimnya,
lagu daerah menggunakan bahasa daerah setempat.

Lagu-lagu daerah di Indonesia yang cukup populer, di antaranya Kicir-Kicir


dan Jali-Jali dari DKI Jakarta, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan,
Apuse dari Papua, Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat, Bubuy Bulan
dari Jawa Barat, Bungong Jeumpa dari Aceh, Gundul Pacul berasal dari
Jawa Tengah, Indung-Indung dari Kalimantan Timur, serta tentunya masih
banyak lagi.

8. Makanan Khas
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa keragaman ras dan suku
bangsa Indonesia melahirkan berbagai bentuk keragaman budaya, salah
satunya makanan khas daerah.

Sebagai negara kepulauan dengan tanahnya yang subur serta dapat


menumbuhkan berbagai jenis tanaman, menjadikan Indonesia kaya akan
rempah-rempah.
Dari situlah, Indonesia mampu menciptakan makanan khas dengan cita
rasa rempah-rempah yang melekat di setiap hidangannya. Dengan
demikian, Indonesia mampu menjadi salah satu negara dengan wisata
kuliner yang diapresiasi oleh mancanegara.

Beberapa makanan khas daerah di Indonesia yang cukup terkenal, di


antaranya.

Makanan Khas Pulau Sumatera

 Rendang (Padang, Sumatera Barat)


 Sate Padang (Sumatera Barat)
 Pempek (Palembang, Sumatera Selatan)
 Tekwan (Palembang, Sumatera Selatan)
 Ayam Pop (Sumatera Barat)
 Bika Ambon (Medan, Sumatera Utara)
 Kari atau Kare (Sumatera Utara)
 Mie Aceh (Aceh)
 Nasi Gurih (Aceh)
 Mie Jalak Sabang (Aceh)
 Tasak Telur (Aceh)
 Gulai Kambing khas Aceh (Aceh)
 Ayam Tangkap (Aceh)

Makanan Khas Pulau Jawa


 Rawon (Jawa Timur)
 Lontong Balap (Jawa Timur)
 Rujak Cingur (Jawa Timur)
 Soto Lamongan (Jawa Timur)
 Bakso Malang (Jawa Timur)
 Soto Kudus (Jawa Tengah)
 Garang Asem (Jawa Tengah)
 Lumpia Semarang (Jawa Tengah)
 Gudeg (Yogyakarta)
 Cenil (Yogyakarta)
 Krecek (Yogyakarta)
 Mangut Lele (Yogyakarta)
 Nasi Timbel (Jawa Barat)
 Mie Kocok (Jawa Barat)
 Kupat Tahu (Jawa Barat)
 Karedok (Jawa Barat)
 Asinan Betawi (Jakarta)
 Lontong Sayur (Jakarta)
 Nasi Uduk (Jakarta)
 Kerak Telor (Jakarta)
Makanan Khas Bali
 Bebek Betutu
 Nasi Jinggo
 Sate Lilit
 Sate Pentul
 Bebek Bengil
 Ayam Betutu
 Rujak Buleleng
 Siobak Khe Lok
 Nasi Campur Bali
 Ikan Asap Sambal Matah
 Rujak Kuah Pindang
Makanan Khas Pulau Kalimantan
 Soto Banjar (Kalimantan Selatan)
 Ikan Patin Baubar (Kalimantan Selatan)
 Ketupat Kandangan (Kalimantan Selatan)
 Iwak Pakasam (Kalimantan Selatan)
 Tumis Kapah (Kalimantan Utara)
 Ikan Asin Richa (Kalimantan Utara)
 Sate Ikan Pari (Kalimantan Utara)
 Kepiting Soka (Kalimantan Utara)
 Bubur Pedas (Kalimantan Barat)
 Mie Sagu (Kalimantan Barat)
 Kerupuk Basah (Kalimantan Barat)
 Asam Pedas Tempoyak (Kalimantan Barat)
 Nasi Kuning Ikan Haruan (Kalimantan Timur)
 Sate Payau (Kalimantan Timur)
 Ikan Jelawat (Kalimantan Tengah)
 Kalumpe (Kalimantan Tengah)
 Terong Mapui (Kalimantan Tengah)
Makanan Khas Pulau Sulawesi
 Coto Makassar (Sulawesi Selatan)
 Konro (Sulawesi Selatan)
 Pisang Ijo (Sulawesi Selatan)
 Bolu Peca’ (Sulawesi Selatan)
 Nasi Jaha (Sulawesi Utara)
 Cakalang Fufu (Sulawesi Utara)
 Sambal Roa (Sulawesi Utara)
 Bubur Manado (Sulawesi Utara)
 Mie Cakalang (Sulawesi Utara)
 Toppa Ikan Tuna (Sulawesi Barat)
 Kue Cucur (Sulawesi Barat)
 Sambusa (Sulawesi Barat)
 Ikan Dole (Sulawesi Tenggara)
 Sate Gogos Pokea (Sulawesi Tenggara)
 Kabuto (Sulawesi Tenggara)
Makanan Khas Pulau Papua
 Papeda
 Kue Lontar
 Ikan Bakar Manokwari
 Sagu Lempeng
 Ikan Bungkus
 Udang Selingkuh
 Kue Bagea
 Sambal Colo-Colo

Anda mungkin juga menyukai