Makalah PPKN Keragamana Yang Ada Di Indonesia
Makalah PPKN Keragamana Yang Ada Di Indonesia
Makalah PPKN Keragamana Yang Ada Di Indonesia
A. Upacara Adat
Upacara adat adalah salah satu bentuk adat istiadat atau kebiasaan masyarakat tradisional
yang diduga masih mempunyai nilai-nilai relevan bagi kehidupan dan kebutuhan masyarakat
sekitarnya. Hal itu dirasa sebagai bentuk upaya manusia agar dapat berhubungan dengan arwah
atau roh para leluhur dan bentuk kesanggupan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan diri akan
alam dan lingkungan luas.
Upacara adat dikenal sebagai salah satu warisan nenek moyang dari masing-masing
daerah yang telah dijaga dan dilestarikan secara turun-temurun. Meskipun perkembangan zaman
semakin maju dan canggih, akan tetapi upacara adat tak dilupakan oleh sebagian masyarakat,
khususnya masyarakat yang kental akan adat. Hal itu karena upacara adat dirasa mempunyai nilai
filosofis dan kekuatan tersendiri oleh sebagian masyarakat setempat.
Bhineka Tunggal Ika
Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Itulah semboyan yang dipegang kuat oleh bangsa Indonesia. Semboyan itu
menggambarkan bahwa meskipun bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, suku bangsa, ras,
bahasa, dan agama, tetapi bangsa ini tetap memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan.
Kita sebagai masyarakat Indonesia pastinya tahu bahwa negara ini memiliki segudang
keragaman budaya dengan berbagai ciri khas dan karakteristik masing-masing, bahkan
keragaman budaya Indonesia ini di antaranya banyak diketahui oleh masyarakat asing.
Lalu, sebenarnya apa sih arti dari keragaman budaya itu sendiri? Dan apa saja
keragaman budaya yang ada di Indonesia?
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka bumi ini dengan
beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula dengan keragaman budaya
Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia, tak dapat memungkiri bahwa keberadaan negara
Indonesia sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman ras, suku
bangsa hingga bahasa.
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia yang tak
ada tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat
tradisional, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan-
kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di masyarakatnya. Adapun munculnya
keragaman budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat
sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan kebudayaan mempunyai
peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal itu karena budaya lokal memuat
nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, tradisi upacara adat banyak dilakukan oleh masyarakat berbagai
daerah yang mana di tiap-tiap daerah tentu memiliki upacara adatnya masing-masing. Berikut
dijelaskan secara ringkas mengenai upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai
daerah di Indonesia.
1. Upacara Adat di Aceh
Upacara adat di Aceh, yakni Peusijuk. Peusijuk dikenal sebagai tradisi turun-temurun yang
dilakukan oleh masyarakat Aceh sebagai perwujudan syukur atas anugerah yang diberikan oleh
Allah. Umumnya, upacara adat Peusijuk diselenggarakan saat acara kelahiran, naik haji,
pernikahan, dan sebagainya
Upacara adat di Kepulauan Riau dikenal sebagai Tepuk Tepung Tawar. Adapun
maksud dan tujuan digelarnya upacara ini guna memberikan berkah demi keselamatan dan
kesejahteraan, serta menghapus kesialan orang yang melakukan upacara adat ini.
Lalu, upacara adat di Riau dinamai sebagai upacara Balimau Kasai. Upacara adat ini
dilakukan guna menyambut bulan Ramadhan. Balimau sendiri bermakna mandi dengan air yang
dicampur dengan buah limau.
Upacara adat Jawa Barat, yaitu Sisingaan yang dilakukan dengan metode
mengarak anak sehari sebelum dikhitan. Biasanya, upacara ini lebih sering dilaksanakan oleh
masyarakat Subang.
Upacara adat di Jawa Tengah, yakni Ruwatan. Ruwatan dilakukan dengan cara meruwat
(membersihkan atau menyucikan) seseorang dari berbagai nasib buruk dan memberikan
kesejahteraan dalam hidup.
Sementara upacara di Jawa Timur disebut Kasada. Kasada adalah perayaan adat Suku
Tengger yang diselenggarakan tiap hari ke-14 pada bulan Kasada (sesuai tanggal Jawa). Metode
yang dilakukan, yaitu dengan melempar berbagai sesajen ke arah kawah Gunung Bromo.
Upacara adat di Banten dinamai Seren Raun yang diselenggarakan sebagai perwujudan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berbagai hasil dari bidang pertanian.
Upacara adat di Yogyakarta disebut sebagai Upacara Sekaten. Upacara Sekaten
diselenggarakan guna sebagai peringatan lahirnya Nabi Muhammad yang dilaksanakannya di
alun-alun Yogyakarta dan utara Surakarta.
Upacara adat di Bali yang terkenal ialah Ngaben. Upacara Ngaben dilaksanakan dengan
mengkremasi atau membakar jenazah di Bali. Tujuan dan maksud upacara Ngaben guna
mengantar jenazah ke kehidupan selanjutnya.
Upacara adat di Kalimantan Barat dinamai Naik Dango. Upacara adat ini memang
kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dayak sebagai ucapan syukur pada Sang
Pencipta atau mereka menyebutnya Nek Jubata atas panen padi.
Upacara adat di Kalimantan Tengah ialah Uluh Matei yang selenggarakan guna
mengantar jiwa manusia yang sudah meninggal menuju ke daerah-daerah yang berada di langit
ke tujuh.
Berikutnya, upacara adat di Kalimantan Selatan adalah Aruh Bahari yang dilaksanakan
setelah masyarakat suku Dayak Dusun Halong selesai musim panen. Kemudian, upacara adat
Kalimantan Timur ialah Dahau. Dahau dikenal sebagai tradisi pemberian nama anak dari turunan
bangsawan yang berlangsung selama satu bulan disertai dengan ritual adat.
Upacara adat Kalimantan Utara adalah Nyadar yang memang tradisi masyarakat petani
garam Desa Pinggir Papas. Umumnya, dilakukan di sekitar wilayah makam leluhur.
12. Upacara Adat di Sulawesi dan Gorontalo
Upacara adat di Sulawesi Utara disebut sebagai Mekikuwa yang diselenggarakan suku
Minahasa sebagai ucapan permohonan sekaligus rasa syukur pada Tuhan. Kemudian, di Sulawesi
Tengah dikenal sebagai ritual Mora’akeke sebagai bentuk permohonan agar Tuhan mengurangi
sinar matahari. Di Sulawesi Tenggara dikenal sebagai upacara adat Posuo yang memang
dilaksanakan terkait kesucian seorang wanita.
Di Sulawesi Selatan dikenal upacara adat Mappalili yang dilaksanakan guna mengawali
musim tanam di sawah. Lalu, di Sulawesi Barat dinamai Sayyang Pattu’du yang diselenggarakan
sebagai bentuk syukur anak-anak berhasil khatam membaca Al-Qur’an. Sementara di Gorontalo
terdapat upacara adat Momondo yang bermakna terhadap pengesahan kedua calon pengantin
yang hendak nikah.
Upacara adat di Papua, yakni Pesta Bakar Batu yang terdiri dari 3 tahapan, di antaranya
persiapan, bakar babi, dan terakhir makan bersama. Kemudian, di Papua Barat ada Tanam Sasi,
yaitu rangkaian upacara adat kematian dengan menanam Sasi atau sejenis kayu.
Pariwisata pusaka dapat di artikan sebagai “kegiatan wisata untuk menikmati berbagai
adat istiadat lokal, benda-benda cagar budaya dan alam beserta isinya di tempat asalnya yang
bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman akan keanekaragaman budaya dan alam
bagi pengunjungnya.”
B. Pakaian Adat
Pakaian adat adalah salah satu ciri suku tertentu di Indonesia. Umumnya, pakaian adat
dipakai saat berlangsungnya proses upacara adat, misalnya, pernikahan yang memang
menerapkan adat istiadat dari daerah tersebut.
Ragam budaya Indonesia yang satu ini tetap bertahan dan berbagai perkembangan busana
atau pakaian modern yang terbilang cepat. Bahkan, beberapa di antara generasi sekarang, banyak
yang memodifikasi pakaian adat agar terlihat trendi, meskipun dikenakan saat acara informal.
Pakaian adat Indonesia memang menjadi simbol di tiap daerahnya. Tentunya masing-
masing provinsi memiliki karakteristik baju tradisional sebagai bentuk keunikan daerah tersebut.
Adapun untuk warna dan corak dari masing-masing pakaian tradisional di Indonesia memiliki
keberagaman, mulai dari kombinasi warna cerah hingga cenderung gelap. Tak hanya itu, pakaian
adat dari tiap daerah di Indonesia juga memiliki nama tersendiri.
Rumah adat tradisional adalah sebuah bangunan atau konstruksi yang sengaja dibangun
dan dibuat sama persis dari tiap-tiap generasinya, tanpa adanya modifikasi. Rumah adat masih
dipertahankan, baik segi kegunaan, fungsi sosial, dan budaya di balik corak atau desain bangunan
tersebut.
Pada setiap rumah adat yang dimiliki oleh 34 provinsi di Indonesia, tentu memiliki ciri
karakteristik masing-masing. Rumah adat sendiri dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau
hunian suatu suku bangsa tertentu dan bisa pula menjadi tempat yang bersejarah, serta dipakai
sebagai pelaksanaan upacara adat.
Selain itu, rumah adat di tiap-tiap provinsi di Indonesia memiliki namanya masing-masing.
Berikut ini daftar nama-nama rumah adat beserta provinsi asalnya.
Alat musik tradisional Indonesia merupakan alat musik yang sudah turun-temurun dari generasi
ke generasi dan berkembang di daerah-daerah tertentu. Dengan begitu, hal itu menjadi bukti
bahwa Indonesia memiliki aset yang beragam.
Dalam masyarakat adat, lazimnya alat musik tradisional memiliki 3 fungsi, di antaranya:
1. Alat musik tradisional digunakan sebagai salah satu media atau sarana upacara adat yang
memang diselenggarakan secara turun-temurun.
2. Alat musik tradisional dapat berfungsi sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan seni
daerah setempat.
3. Alat musik tradisional bisa menjadi sarana ekspresi, kreasi, bahkan komunikasi.
Indonesia mempunyai berbagai alat musik tradisional khas dan unik yang mana tidak akan
didapati di negara lain. Hebatnya, beberapa alat musik tradisional Indonesia telah dikenal hingga
ke ranah Internasional. Apa saja alat musik itu? Berikut akan dijabarkan beberapa alat musik
khas negara Indonesia yang telah menyebar dan terkenal hingga ke seluruh dunia.
1. Angklung
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional dari Jawa Barat yang telah dikenal
hingga ke ranah Internasional. Angklung adalah alat musik yang terbuat dari belahan bambu yang
dirangkai dan disusun sehingga apabila digoyangkan akan menciptakan nada yang khas.
Angklung termasuk budaya Indonesia yang telah menjadi daya pikat wisatawan asing. Seperti
yang diketahui bahwa angklung telah diakui UNESCO sebagai “Warisan Budaya Dunia.”
2. Gamelan
Sejak tahun 2014, Alat musik tradisional Jawa, Sunda, Bali dan Lombok ini telah diakui
The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Terlebih, di
beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, juga Inggris telah mengadakan
pendidikan seni gamelan.
3. Tifa
Alat musik tradisional Tifa berasal dari Maluku dan Papua, bentuknya mirip tabung yang
dimainkannya dengan dipukul. Lazimnya, tifa dimainkan saat upacara adat, mengiringi tarian
tradisional khas Indonesia, serta pertunjukan musik tradisional. Berdasarkan jenisnya, tifa terbagi
menjadi tifa jekir, dasar, bas, dan potong.
4. Sasando
5. Kolintang
Kolintang adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara yang biasanya difungsikan
untuk mengiringi upacara adat penghormatan arwah leluhur. Tahun 2019, kolintang dimainkan
oleh 1.223 orang hingga akhirnya berhasil memecahkan rekor dunia. Seiring berkembangnya
zaman, fungsi kolintang beralih ke ranah industri kreatif, seperti menjadi pengiring lagu
tradisional, pengiring tari tradisional, bahkan orkestra.
Tarian adat tradisional menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia yang terkenal dan banyak
diperlihatkan di acara penting tingkat Internasional. Berbagai provinsi di Indonesia mempunyai
tarian adat tradisionalnya tersendiri, bahkan satu provinsi dapat memiliki lebih dari satu ragam
tarian. Untuk mengetahui berbagai nama tarian adat tradisional, kalian bisa baca 25 Nama Tarian
Daerah dan Asalnya
6. Senjata Tradisional
Senjata tradisional adalah hasil budaya yang sangat berkaitan dengan suatu masyarakat
daerah tertentu. Senjata tradisional berfungsi guna berlindung dari serangan musuh, kemudian
aktivitas berburu dan berladang. Seiring berjalannya waktu, senjata tradisional menjadi jati diri
suatu bangsa sebagai bentuk aset kebudayaan bangsa Indonesia.
Setiap provinsi di Indonesia tentu memiliki senjata tradisional yang berbeda antara satu dan
lainnya, serta memiliki nilai aturan selaras dengan norma budaya yang diberlakukan.
Adapun beberapa senjata tradisional Indonesia, di antaranya Keris berasal dari Jawa, Kawali atau
Badik dari Sulawesi, Mandau dari provinsi Kalimantan, celurit dari Madura (Jawa Timur),
Rencong dari Aceh, Parang Salawaku dari Maluku, dan sebagainya.
F. Lagu Daerah
Lagu daerah adalah semacam lantunan yang dinyanyikan oleh masyarakat suatu daerah.
Bisa dikatakan, lagu daerah menyerupai lagu kebangsaan yang sifatnya ‘kedaerahan’.
Karena Indonesia adalah negara dengan beragam suku bangsa juga budaya, hal itu
menjadikan lagu-lagu daerah di Indonesia sangat banyak dan pastinya di tiap daerah memiliki
lagunya masing-masing. Lazimnya, lagu daerah menggunakan bahasa daerah setempat.
Lagu-lagu daerah di Indonesia yang cukup populer, di antaranya Kicir-Kicir dan Jali-Jali
dari DKI Jakarta, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Apuse dari Papua, Ayam Den
Lapeh dari Sumatera Barat, Bubuy Bulan dari Jawa Barat, Bungong Jeumpa dari Aceh, Gundul
Pacul berasal dari Jawa Tengah, Indung-Indung dari Kalimantan Timur, serta tentunya masih
banyak lagi.
G. Makanan Khas
Disusun oleh
Nama : Qhorira Qhoratu
Kelas : VII.7