Ira Arivah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ira Arivah

NIM : 051405319

Prodi : Manajemen

Instrumen Kebijakan Moneter


Seperti yang telah diketahui, kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan ekonomi
terhadap kontrol peredaran uang serta pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai
variabel makroekonomi yakni tingkat pengangguran dan inflasi. Akan tetapi, tidak sekadar
itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya yakni sebagai berikut.

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

Kebijakan diskonto adalah sebuah instrumen kebijakan moneter yang diukur dengan melalui
tingkat suku bunga bank. Kondisi di mana bank-bank umum meminjamkan dana kepada
bank Indonesia selaku bank sentral dengan tujuan untuk membuat peredaran jumlah uang
teratur.

Perhatikan hal-hal berikut ini:

Apabila bank sentral menaikkan suku bunga, akan menyebabkan pengurangan jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi terjadinya inflasi

Jadi, saat suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di
bank. Hal ini terjadi dikarenakan uang yang ditabung akan mendapatkan bunga yang lebih
besar. Karena minat tinggi masyarakat untuk menabung, maka uang yang beredar dalam
masyarakat akan turut berkurang.

Jika bank menurunkan suku bunga akan memberikan dampak untuk menambah jumlah
uang yang beredar untuk mengatasi terjadinya deflasi

Jadi, saat suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk memakai uang
karena jika ditabung hanya mendapatkan bunga atau keuntungan yang sedikit.

2. Operasi Pasar Terbuka

Saat pemerintah mengontrol peredaran uang dengan melalui penjualan atau pembelian
surat-surat berharga yang dimiliki oleh pemerintah, maka yang dijadikan instrumen
kebijakan moneter ialah operasi terbuka.

Yang perlu diperhatikan:

Jika bank sentral menjual SBI, akan berpegaruh untuk mengurangi jumlah uang beredar
untuk mengatasi inflasi

Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, yang berakibat
bisa untuk mengurangi jumlah uang beredar.
Jika bank sentral membeli SBI kembali, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi defaluasi.

Saat bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang,
sehingga uang yang beredar di masyarakat akan turut bertambah.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Berikutnya, instrumen kebijakan moneter yakni rasio cadangan wajib. Rasio cadangan wajib
merupakan kebijakan bank sentral untuk menaikkan maupun menurunkan cadangan kas
bank umum.

Jika bank sentral menaikkan cadangan kas, akan mengurangi jumlah uang beredar dan
berfungsi untuk mengatasi inflasi.

Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang dengan lebih banyak sebagai cadangan
sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Jika bank menurunkan cadangan kas
maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi.

Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan
uang tersebut sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar akan bertambah
di masyarakat.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan

Untuk mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia mempunyai wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang dengan melalui suku bunga.

Kredit Ketat merupakan kebijakan bank sentral yang berguna untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar demi mengatasi inflasi, maksudnya ialah syarat pemberian yang ketat akan
mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha untuk emndapatkan kredit, karena kesulitan
dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang semakin dipersulit.

Kredit longgar merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang
beredar untuk mengatasi terjadinya deflasi, maksudnya ialah syarat pemberian yang longgar
akan berguna untuk menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa mendapatkan
kredit karena syarat-syarat yang juga dipermudah.

Besaran suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia akan dijadikan sebagai acuan
bank umum di seluruh Indonesia untuk menjalankan kegiatannya. Dengan demikian, jumlah
uang yang beredar bisa ditingkatkan.

5. Imbauan Moral

Terakhir instrumen kebijakan moneter yakni imbauan moral. Dalam hal ini, Bank Indonesia
sebagai bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan
penurunan maupun peningkatan suku bunga pinjaman
Kebijakan moneter merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah guna untuk
menunjang kegiatan ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah
peredaran uang dalam masyarakat.

Tujuan utama dari adanya kebijakan moneter ialah untuk menjaga kestabilan ketersediaan
uang dari suatu negara. Kebijakan moneter harus dilakukan karena persediaan uang negara
akan mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan lain
sebagainya.

Sumber refrensi : https://www.gramedia.com/literasi/instrumen-kebijakan-moneter/

Anda mungkin juga menyukai