746 April 2023 3046-3054

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054

ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Dampak Integrasi Teknologi pada Pengalaman Belajar Mahasiswa


Perguruan Tinggi
Isep Sunandi1, Juliati Juliati2, Wawan Hermawan3, Gilang Ramadhan4
1,2,3,4 Program Studi PPKn, Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dampak integrasi teknologi terhadap pengalaman
belajar mahasiswa. Kajian menggunakan pendekatan literasi dalam upaya penyelesaian
permasalahan dengan bantuan data sekunder berupa buku dan artikel jurnal yang telah
diterbitkan secara internasional. Temuan dari hasil penelitian antara lain: Peningkatan
aksesibilitas materi pembelajaran yang memungkinkan siswa mengakses materi kapan saja
dan dimana saja, Pengembangan keterampilan digital yang penting untuk persiapan siswa
dalam dunia kerja yang semakin digital, Kolaborasi dan komunikasi yang lebih efektif antara
siswa dan siswa. dosen melalui platform online, kemampuan personalisasi pembelajaran,
yang memungkinkan mahasiswa memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan minatnya. Perguruan tinggi harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan
keterampilan teknologi bagi dosen dan mahasiswa sehingga dapat mengoptimalkan
penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penting untuk memastikan aksesibilitas teknologi
dan koneksi internet yang stabil tersedia untuk semua mahasiswa, diperlukan perhatian
khusus untuk kebijakan privasi dan keamanan data siswa hingga perlindungan informasi
pribadi, pengembangan platform pembelajaran yang lebih baik dan berkelanjutan harus
menjadi prioritas, termasuk antarmuka yang ramah pengguna dan analisis pembelajaran yang
lebih kuat, kolaborasi dengan perusahaan teknologi lain dan universitas dapat membantu
dalam mengembangkan inovasi dalam teknologi pendidikan

Kata kunci: Integrasi teknologi, Pengalaman belajar, Pelajar, Pendidikan Tinggi

Abstract

This research aims to reveal the impact of technology integration on the learning experience
of university students. Study using a literacy approach in an effort to solve problems with the
help of secondary data in the form of books and journal articles that have been published
internationally. Findings from the research results include: Increasing the accessibility of
learning materials which allows students to access materials anytime and anywhere,
Development of digital skills which are important for students' preparation in an increasingly
digital world of work, More effective collaboration and communication between students and
students. lecturers through online platforms, the ability to personalize learning, which allows
students to choose learning paths that suit their needs and interests. Higher education
institutions must invest in training and development of technological skills for lecturers and
students so that they can optimize the use of technology in learning, it is important to ensure
technological accessibility and stable internet connections are available for all students, special
attention is needed to privacy policies and student data security to information protection
personal, the development of better and sustainable learning platforms should be a priority,
including user-friendly interfaces and stronger learning analytics, collaboration with other
technology companies and universities can help in developing innovations in educational
technology.

Keywords: Technology integration, Learning experience, Students, Higher education

Jurnal Pendidikan Tambusai 3046


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang memiliki peran penting
dalam membentuk dan meningkatkan kemampuan intelektual serta keterampilan mahasiswa.
Dalam era digital yang terus berkembang, integrasi teknologi menjadi suatu hal yang tak
terhindarkan dalam konteks pendidikan tinggi. Teknologi telah mengubah cara kita belajar dan
mengakses informasi. Oleh karena itu, perlu untuk memahami dampak integrasi teknologi
pada pengalaman belajar mahasiswa perguruan tinggi agar pendidikan dapat disesuaikan
dengan tuntutan zaman. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat,
serta pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mempersiapkan mahasiswa untuk
menghadapi tuntutan zaman.
Beberapa teori melatar belakangi penelitian ini, pertama, teori konstruktivisme dalam
pendidikan menekankan pentingnya konstruksi pengetahuan oleh individu melalui
pengalaman pribadi dan interaksi dengan lingkungan. Integrasi teknologi dalam pembelajaran
dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan mahasiswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran, menciptakan pengetahuan secara mandiri, dan berpartisipasi dalam proses
belajar secara konstruktif (Jonassen, D. H. (1991). Kedua, teori pembelajaran berbantuan
teknologi (Technology-Enhanced Learning), Teori ini menekankan bahwa teknologi dapat
menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam
pendidikan dapat memfasilitasi akses ke sumber daya pembelajaran yang lebih beragam,
memungkinkan pembelajaran berdasarkan kecepatan dan gaya belajar individu, dan
memfasilitasi pembelajaran kolaboratif (Anderson, T., & Dron, J. (2011). Dan yang ketiga, teori
penerimaan teknologi (Technology Acceptance Theory), teori ini mengkaji faktor-faktor yang
memengaruhi penerimaan dan adopsi teknologi. Pemahaman tentang bagaimana mahasiswa
merespons dan mengadopsi teknologi dalam pembelajaran dapat membantu dalam
mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi dan cara meningkatkan penerimaan
teknologi di lingkungan perguruan tinggi (Davis, F. D. (1989).
Selain teori diatas, ada kerangka konseptual yang melatarbelakangi kajian yang
dilakukan: pertama, Kerangka Kerja TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).
Kerangka kerja TPACK menggabungkan tiga jenis pengetahuan: teknologi, pedagogi, dan
pengetahuan tentang konten. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana dosen
di perguruan tinggi mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran mereka dan bagaimana
kombinasi pengetahuan ini memengaruhi pengalaman belajar mahasiswa Mishra, P., &
Koehler, M. J. (2006). Kedua, Kerangka Kerja Pengalaman Pengguna (User Experience - UX).
Pengalaman pengguna adalah bidang penelitian yang memahami bagaimana individu
berinteraksi dengan teknologi dan bagaimana interaksi tersebut memengaruhi persepsi dan
kepuasan mereka. Penggunaan kerangka kerja UX dapat membantu dalam memahami
bagaimana mahasiswa merasakan pengalaman belajar mereka ketika teknologi digunakan
dalam konteks pendidikan tinggi (Hassenzahl, M., 2001). Dengan merujuk pada teori dan
kerangka konseptual di atas, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih
mendalam tentang dampak integrasi teknologi pada pengalaman belajar mahasiswa
perguruan tinggi, termasuk bagaimana teknologi memengaruhi konstruksi pengetahuan,
penerimaan teknologi, dan pengalaman pengguna dalam konteks pendidikan tinggi.
Terdapat beberapa kesenjagan dalam kajian yang dilakukan, antara lain: 1) Teori-teori
tentang dampak integrasi teknologi pada pengalaman belajar mahasiswa mungkin telah
berkembang, tetapi penelitian empiris yang memvalidasi atau mengevaluasi secara sistematis
klaim-klaim teori ini mungkin terbatas atau belum mencakup keragaman konteks perguruan
tinggi. Studi empiris yang lebih mendalam dan luas dapat membantu mengisi kesenjangan ini
(Chick, N., & Hassel, H., 2020). 2) Penelitian empiris tentang dampak integrasi teknologi pada
pengalaman belajar mahasiswa mungkin telah melibatkan beberapa jenis teknologi tertentu,
seperti platform pembelajaran daring atau perangkat lunak spesifik. Namun, masih mungkin
ada kesenjangan dalam pemahaman tentang dampak penggunaan teknologi tertentu
terhadap pengalaman belajar mahasiswa dalam berbagai konteks perguruan tinggi (Picciano,
A. G., & Seaman, J., 2017). 3) Studi yang lebih terfokus pada perspektif mahasiswa dan
bagaimana mereka mengalami integrasi teknologi dalam pengalaman belajar mereka mungkin

Jurnal Pendidikan Tambusai 3047


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

masih belum cukup banyak. Kesinambungan penelitian dapat muncul dalam mendengarkan
suara mahasiswa secara lebih intensif (Borup, J., et al., 2012). Dengan mengidentifikasi GAP
penelitian dalam hal-hal ini, penelitian Anda dapat difokuskan pada mengisi kesenjangan
pengetahuan atau memberikan kontribusi baru yang relevan dalam bidang studi ini.

METODE
Pendekatan metode yang digunakan adalah pendekatan literasi atau studi kepustakaan,
yang menggunakan berbagai sumber data sekunder berupa buku, artikel jurnal bahkan segala
sumber yang telah dipublikasi secara internasional, yang digunakan dalam upaya menjawab
segala permasalahan yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Konsep Integrasi Teknologi dalam Pendidikan merujuk pada penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif dan bermakna dalam konteks pembelajaran dan
pengajaran. Integrasi Teknologi ini tidak hanya tentang penggunaan perangkat keras atau
perangkat lunak teknologi, tetapi lebih pada bagaimana teknologi digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar siswa, memfasilitasi pengajaran yang lebih efektif, dan
mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik.
Integrasi Teknologi dalam Pendidikan melibatkan beberapa aspek, termasuk: 1)
Perangkat Keras (Hardware): Ini mencakup penggunaan perangkat fisik seperti komputer,
tablet, ponsel cerdas, proyektor, dan perangkat lainnya yang digunakan dalam pembelajaran,
2) Perangkat Lunak (Software): Ini mencakup aplikasi, program, platform e-learning, dan
sumber daya perangkat lunak lainnya yang digunakan dalam konteks pembelajaran, 3)
Koneksi Internet: Akses internet yang cepat dan stabil memungkinkan akses ke sumber daya
daring, kolaborasi online, dan pembelajaran jarak jauh, 4) Metode Pembelajaran: Integrasi
Teknologi melibatkan perubahan atau penyesuaian dalam metode pengajaran, di mana
teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran aktif, kolaboratif, dan personal, 5)
Konten Digital: Ini mencakup penggunaan materi pembelajaran digital seperti e-book, video
pembelajaran, simulasi, dan konten interaktif lainnya, 6) Evaluasi dan Pengukuran: Teknologi
dapat digunakan untuk mengukur kemajuan siswa, melakukan penilaian formatif dan sumatif,
serta memberikan umpan balik yang lebih cepat.
Definisi Integrasi Teknologi dalam Pendidikan dapat bervariasi, tetapi pada dasarnya, itu
mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar dan pengajaran.
Contoh definisi yang relevan adalah: "Integrasi Teknologi dalam Pendidikan adalah
penggunaan sumber daya teknologi yang relevan dan efektif untuk mendukung tujuan
pembelajaran. Ini melibatkan pemilihan, penerapan, dan integrasi teknologi ke dalam
kurikulum dan proses pengajaran, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang
berfokus pada siswa, kolaboratif, dan interaktif." (Ertmer, 1999).
Definisi lain mengenai Integrasi Teknologi dalam Pendidikan, antara lain:
1. Definisi dari International Society for Technology in Education (ISTE): ISTE
mendefinisikan Integrasi Teknologi dalam Pendidikan sebagai "penggunaan teknologi
digital oleh pendidik untuk meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan kinerja siswa.
Integrasi Teknologi mencakup penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran,
penilaian, pemahaman, dan pengajaran siswa." (ISTE, 2008);
2. Definisi dari UNESCO: UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyatakan bahwa Integrasi Teknologi
dalam Pendidikan adalah "penggunaan teknologi yang relevan, inovatif, dan efektif untuk
memungkinkan dan mendukung pembelajaran di semua tingkatan pendidikan,
memfasilitasi akses ke sumber daya pendidikan yang berkualitas, dan meningkatkan
kualitas dan relevansi pendidikan." (UNESCO, 2013);
3. Definisi dari Heinecke and Blasi: mendefinisikan Integrasi Teknologi dalam Pendidikan
sebagai "penggunaan teknologi sebagai alat bantu yang memungkinkan guru untuk
memperluas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, memfasilitasi komunikasi dan

Jurnal Pendidikan Tambusai 3048


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

kolaborasi, dan menyediakan akses ke sumber daya pendidikan global." (Heinecke, W.


F., & Blasi, L., 2002);
4. Definisi dari Puentedura: Dr. Ruben R. Puentedura mengembangkan kerangka kerja
SAMR (Substitution, Augmentation, Modification, Redefinition) yang menggambarkan
tingkat integrasi teknologi dalam pendidikan. Dalam kerangka ini, Integrasi Teknologi
melibatkan pemindahan dari penggunaan teknologi sebagai pengganti aktivitas yang
sudah ada hingga mengubah cara kita mengajar dan siswa belajar secara mendasar
(Puentedura, R. R., 2006).
Definisi-definisi ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang Integrasi Teknologi
dalam Pendidikan dan berbagai perspektif tentang bagaimana teknologi dapat digunakan
untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran.
Konsep Integrasi Teknologi dalam Pendidikan berhubungan erat dengan tujuan
penggunaan teknologi dalam konteks pembelajaran. Tujuan Integrasi Teknologi dalam
Pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses pembelajaran serta
memungkinkan hasil pembelajaran yang lebih baik.
1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Salah satu tujuan utama Integrasi Teknologi adalah
untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Teknologi dapat digunakan
untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan
bagi siswa. Hal ini dapat menciptakan motivasi yang lebih tinggi untuk belajar (Kim, C., et
al., 2013);
2. Meningkatkan Akses ke Sumber Daya Pendidikan: Integrasi Teknologi juga bertujuan
untuk memberikan akses yang lebih luas dan merata terhadap sumber daya pendidikan.
Melalui teknologi, siswa dapat mengakses materi pembelajaran, konten, dan sumber daya
pendidikan global yang sebelumnya tidak tersedia (Warschauer, M., 2003);
3. Mendorong Pembelajaran Kolaboratif: Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi
kolaborasi antara siswa dan guru, serta antara siswa satu sama lain. Tujuannya adalah
mengembangkan keterampilan kolaboratif yang penting dalam dunia modern
(Dillenbourg, P., 1999);
4. Personalisasi Pembelajaran: Integrasi Teknologi dapat membantu mempersonalisasi
pembelajaran, memungkinkan siswa untuk belajar pada tingkat dan gaya mereka sendiri.
Ini dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan sesuai dengan
kebutuhan individu (Hwang, G. J., et al., 2015);
5. Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Teknologi: Integrasi Teknologi juga
bertujuan untuk mengembangkan literasi digital siswa, memungkinkan mereka untuk
menjadi kompeten dalam penggunaan teknologi dalam berbagai konteks dan untuk
berbagai tujuan (Eshet-Alkalai, Y., 2004);
6. Meningkatkan Efisiensi Pengajaran: Teknologi juga dapat membantu meningkatkan
efisiensi pengajaran dan manajemen kelas, memungkinkan guru untuk lebih fokus pada
pembimbingan dan interaksi dengan siswa (Picciano, A. G., 2017).
Tujuan-tujuan ini mencerminkan bagaimana Integrasi Teknologi dalam pendidikan
bertujuan untuk memaksimalkan manfaat teknologi dalam mendukung pembelajaran dan
menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih efektif dan relevan bagi siswa
Konsep Integrasi Teknologi dalam Pendidikan melibatkan penggunaan berbagai jenis
teknologi yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa
jenis teknologi yang dapat diintegrasikan dalam pendidikan, antara lain:
1. Perangkat Keras (Hardware): Ini mencakup perangkat fisik seperti komputer, laptop,
tablet, ponsel cerdas, proyektor, papan tulis interaktif, dan perangkat keras lainnya yang
digunakan dalam proses pembelajaran (Moeller, B., & Reitzes, T., 2011);
2. Perangkat Lunak (Software): Ini termasuk aplikasi, program, platform e-learning, dan
perangkat lunak pendidikan yang mendukung proses pembelajaran, termasuk
manajemen kelas, desain pembelajaran, dan evaluasi (Roblyer, M. D., & Doering, A. H.,
2014);

Jurnal Pendidikan Tambusai 3049


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

3. Internet dan Riset Online: Internet memungkinkan akses ke sumber daya pendidikan
global, basis data, jurnal online, dan alat riset yang dapat digunakan oleh siswa untuk
mendukung pembelajaran mereka (Grabe, M., & Grabe, C., 2004);
4. Sumber Daya Pembelajaran Digital: Ini mencakup materi pembelajaran digital seperti e-
book, video pembelajaran, simulasi, permainan pembelajaran, dan sumber daya digital
lainnya yang dapat digunakan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran (Lai, C.
L., & Hwang, G. J., 2016);
5. Papan Tulis Interaktif (Interactive Whiteboards): Papan tulis interaktif memungkinkan guru
untuk menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan melibatkan
siswa dalam proses pembelajaran (Zainuddin, Z., & Halili, S. H., 2016);
6. Aplikasi dan Platform E-Learning: Aplikasi mobile dan platform e-learning memungkinkan
siswa untuk belajar secara mandiri, mengikuti kursus online, dan mengakses materi
pembelajaran di mana saja dan kapan saja (Garrison, D. R., & Kanuka, H., 2004);
7. Simulasi dan Realitas Virtual (VR): Simulasi dan VR memungkinkan siswa untuk
mengalami situasi atau lingkungan yang sulit diakses dalam dunia nyata, seperti
eksplorasi dalam ilmu pengetahuan atau sejarah (Dalgarno, B., & Lee, M. J., 2010).
Integrasi teknologi ini dapat membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih interaktif, menarik, dan relevan bagi siswa. Referensi yang disertakan dapat menjadi
sumber informasi tambahan untuk memahami berbagai jenis teknologi yang dapat
diintegrasikan dalam pendidikan.
Penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa berkaitan erat dengan
perkembangan penggunaan teknologi dalam perguruan tinggi. Dalam beberapa tahun
terakhir, teknologi telah menjadi komponen integral dalam pendidikan tinggi dan telah
memengaruhi berbagai aspek pengalaman belajar mahasiswa. Penjelasan mengenai
penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa yang terkait dengan
perkembangan penggunaan teknologi dalam perguruan tinggi, adalah sebagai berikut:
1. Akses ke Materi Pembelajaran: Mahasiswa sekarang memiliki akses lebih mudah dan
cepat ke materi pembelajaran melalui platform daring, perpustakaan digital, dan repositori
online. Mereka dapat mengunduh materi, buku teks elektronik, dan sumber daya
pendidikan lainnya, yang memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri (Oblinger,
D. G., & Oblinger, J. L., 2005);
2. Pembeajaran Jarak Jauh: Perkembangan teknologi telah memungkinkan institusi
perguruan tinggi untuk menawarkan lebih banyak program pembelajaran jarak jauh atau
online. Mahasiswa dapat mengikuti kuliah dari jarak jauh, mengikuti kuliah daring, dan
berpartisipasi dalam diskusi melalui platform online (Allen, I. E., & Seaman, J., 2017);
3. Kolaborasi dan Komunikasi: Teknologi telah memfasilitasi kolaborasi antara mahasiswa
dan dosen, serta antara mahasiswa satu sama lain. Mahasiswa dapat berkomunikasi
melalui email, forum diskusi online, dan alat kolaborasi seperti Google Docs, yang
memungkinkan mereka untuk bekerja sama secara efisien (Palloff, R. M., & Pratt, K.,
2013); Evaluasi dan Penilaian: Teknologi telah mengubah cara penilaian dilakukan.
Dosen dapat menggunakan perangkat lunak untuk memberikan umpan balik kepada
mahasiswa, mengelola penilaian daring, dan menganalisis data pembelajaran untuk
meningkatkan pengajaran (Brown, G. T. L., & Hirschfeld, G., 2008);
4. Materi Pembelajaran Interaktif: Teknologi memungkinkan pembuatan materi
pembelajaran yang interaktif seperti simulasi, video pembelajaran, dan perangkat
pembelajaran berbasis permainan. Ini dapat membantu mahasiswa memahami konsep-
konsep dengan lebih baik (Gee, J. P., 2003);
5. Mengikuti Perkembangan Terkini: Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan terkini
dalam disiplin ilmu mereka melalui akses mudah ke jurnal ilmiah daring, sumber berita
ilmiah, dan konferensi daring (Davis, M. H., & Harden, R. M., 2003).
Penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa terus berkembang seiring
perkembangan teknologi itu sendiri. Hal ini memungkinkan pendidikan tinggi untuk menjadi
lebih fleksibel, terjangkau, dan relevan. Referensi-referensi yang disertakan dapat menjadi

Jurnal Pendidikan Tambusai 3050


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

panduan untuk memahami dampak perkembangan penggunaan teknologi dalam perguruan


tinggi terhadap pengalaman belajar mahasiswa.
Penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa melibatkan berbagai alat
(tools) dan platform yang sering digunakan untuk mendukung pembelajaran. Penjelasan
mengenai penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa terkait dengan
beberapa tools dan platform yang umum digunakan, adalah sebagai berikut:
1. Learning Management System (LMS): LMS adalah platform online yang digunakan oleh
perguruan tinggi untuk mengelola kursus dan materi pembelajaran. Ini mencakup fitur
seperti penugasan online, forum diskusi, pengunggahan materi, dan penilaian (Arbaugh,
J. B., 2014);
2. Videoconferencing dan Webinar Tools: Platform seperti Zoom, Microsoft Teams, dan
WebEx digunakan untuk mengadakan kuliah dan pertemuan virtual. Mahasiswa dapat
berpartisipasi dalam kuliah online, berinteraksi dengan dosen, dan berkolaborasi dengan
sesama mahasiswa (Means, B., et al., 2010);
3. Platform Pembelajaran Daring: Platforms seperti edX, Coursera, dan Udacity
menyediakan akses ke kursus online dari berbagai institusi dan disiplin ilmu. Mahasiswa
dapat mengambil kursus tambahan atau spesialisasi sesuai minat mereka (Yuan, L., &
Powell, S., 2013);
4. Google Workspace for Education: Platform ini menyediakan alat kolaborasi seperti Google
Docs, Sheets, dan Slides yang memungkinkan mahasiswa untuk bekerja sama secara
online, berbagi dokumen, dan melakukan proyek bersama (Hart, C., 2009);
5. Sistem Manajemen Konten (CMS): CMS seperti WordPress atau Drupal digunakan untuk
membuat dan mengelola situs web kursus atau blog. Mahasiswa dapat mengakses materi
pembelajaran dan berbagi pemikiran dan proyek mereka secara online (Johnson, L., et
al., 2015);
6. Platform Sosial dan Kolaborasi Online: Sosial media seperti Facebook, Twitter, dan
LinkedIn digunakan dalam konteks pendidikan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan
berbagi sumber daya dengan sesama mahasiswa dan dosen (Greenhow, C., & Askari,
E., 2017);
7. Perangkat Mobile dan Aplikasi: Mahasiswa sering menggunakan perangkat mobile seperti
smartphone dan tablet untuk mengakses materi pembelajaran, aplikasi pembelajaran, dan
alat kolaborasi di mana saja dan kapan saja (Sharples, M., et al., 2007).
Penggunaan tools dan platform ini memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi
pembelajaran, berinteraksi dengan dosen dan sesama mahasiswa, dan berpartisipasi dalam
pembelajaran secara online. Referensi yang disertakan dapat menjadi panduan untuk
memahami dampak penggunaan teknologi ini dalam pengalaman belajar mahasiswa.
Penggunaan teknologi dalam pengalaman belajar mahasiswa memiliki berbagai
keunggulan yang dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran. Beberapa
keunggulan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang terkait dengan pengalaman
belajar mahasiswa, antara lain:
1. Akses Terhadap Sumber Daya Pendidikan Global: Melalui internet, mahasiswa dapat
mengakses sumber daya pendidikan global seperti jurnal ilmiah, perpustakaan digital, dan
kursus online dari universitas terkemuka di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan mereka
untuk mengakses informasi terbaru dan beragam (Oblinger, D. G., & Oblinger, J. L., 2005);
2. Pembelajaran yang Bersifat Mandiri dan Dikustomisasi: Teknologi memungkinkan
pembelajaran yang bersifat mandiri, di mana mahasiswa dapat mengatur tempo belajar
mereka sendiri. Mereka juga dapat memilih sumber daya dan materi yang sesuai dengan
minat dan gaya belajar mereka (Bates, A. W., & Sangrà, A., 2011);
3. Kolaborasi dan Komunikasi yang Meningkat: Platform online, forum diskusi, dan alat
kolaborasi memungkinkan mahasiswa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan
sesama mahasiswa dan dosen, baik dalam konteks lokal maupun global (Palloff, R. M., &
Pratt, K., 2013);

Jurnal Pendidikan Tambusai 3051


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

4. Pengembangan Keterampilan Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran


membantu mahasiswa mengembangkan literasi digital dan keterampilan teknologi yang
relevan untuk dunia kerja modern (Eshet-Alkalai, Y., 2004);
5. Evaluasi yang Lebih Efisien dan Umpan Balik yang Cepat: Dosen dapat menggunakan
perangkat lunak untuk memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara lebih cepat
dan efisien. Penilaian formatif dan sumatif dapat dikelola dengan lebih baik (Brown, G. T.
L., & Hirschfeld, G., 2008);
6. Pembelajaran Aktif dan Interaktif: Teknologi memungkinkan pengembangan materi
pembelajaran yang interaktif seperti simulasi, video pembelajaran, dan perangkat
pembelajaran berbasis permainan. Ini membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif
(Gee, J. P., 2003);
7. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran dan
berpartisipasi dalam kursus dari mana saja dan kapan saja, memungkinkan fleksibilitas
dalam jadwal dan lokasi pembelajaran (Garrison, D. R., & Kanuka, H., 2004)
Keunggulan-keunggulan ini mencerminkan bagaimana penggunaan teknologi dalam
pembelajaran dapat meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan mempersiapkan
mereka untuk tantangan dunia modern. Referensi-referensi yang disertakan dapat
memberikan wawasan lebih lanjut tentang keunggulan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran. Dampak positif peningkatan aksesibilitas materi pembelajaran melalui integrasi
teknologi adalah bahwa mahasiswa memiliki akses yang lebih mudah dan luas ke sumber
daya pendidikan, yang mendukung pembelajaran aktif dan memungkinkan mereka untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan lebih baik. Referensi-referensi yang
disertakan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang pentingnya aksesibilitas materi
pembelajaran dalam konteks teknologi pendidikan.

SIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan tinggi
memiliki dampak positif yang signifikan pada pengalaman belajar mahasiswa. Beberapa
temuan utama termasuk: Peningkatan aksesibilitas materi pembelajaran, yang memungkinkan
mahasiswa untuk mengakses materi kapan saja dan di mana saja, Pengembangan
keterampilan digital yang penting untuk persiapan mahasiswa dalam dunia kerja yang semakin
terdigitalisasi, Kolaborasi dan komunikasi yang lebih efektif antara mahasiswa dan dosen
melalui platform daring, Kemampuan personalisasi pembelajaran, yang memungkinkan
mahasiswa untuk memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat
mereka.
Perguruan tinggi harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
teknologi bagi dosen dan mahasiswa agar mereka dapat mengoptimalkan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran, penting untuk memastikan bahwa aksesibilitas teknologi dan
koneksi internet yang stabil tersedia bagi semua mahasiswa, diperlukan perhatian khusus
terhadap kebijakan privasi dan keamanan data mahasiswa untuk melindungi informasi pribadi,
pengembangan platform pembelajaran yang lebih baik dan berkelanjutan harus menjadi
prioritas, termasuk antarmuka yang ramah pengguna dan analitik pembelajaran yang lebih
kuat, kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan universitas lain dapat membantu dalam
mengembangkan inovasi dalam teknologi pendidikan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pimpinan Universitas Linggabuana
PGRI Sukabumi, terutama Program Studi PPKn, atas izin melakukan kajian hingga tahapan
luaran melakukan publikasi hasil kajian. Tak lupa kepada team Lembaga Penelitian
Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi, yang telah membantu dalam proses pengkajian
serta penyusunan artikel menuju publikasi pada jurnal. Dan terakhir penulis ucapkan banyak
terimakasih kepada seluruhnya yang telah membantu penyelesaian kegiatan, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3052


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

DAFTAR PUSTAKA
Allen, I. E., & Seaman, J. (2017). Digital Learning Compass: Distance Education Enrollment
Report 2017. Babson Survey Group.
Anderson, T., & Dron, J. (2011). Three generations of distance education pedagogy. The
International Review of Research in Open and Distributed Learning, 12(3), 80-97.
Arbaugh, J. B. (2014). Learning management system versus social media: A longitudinal study
of a course management system in business. Decision Sciences Journal of Innovative
Education, 12(2), 107-131.
Bates, A. W., & Poole, G. (2003). Effective teaching with technology in higher education:
Foundations for success. John Wiley & Sons.
Bates, A. W., & Sangrà, A. (2011). Managing technology in higher education: Strategies for
transforming teaching and learning. John Wiley & Sons.
Bates, T. (2019). Teaching in a Digital Age: Guidelines for Designing Teaching and Learning.
Tony Bates Associates Ltd.
Borup, J., West, R. E., & Graham, C. R. (2012). Improving online social presence through
asynchronous video. The Internet and Higher Education, 15(3), 195-203.
Brown, G. T. L., & Hirschfeld, G. (2008). Students' conceptions of assessment: Links to
outcomes. Assessment & Evaluation in Higher Education, 33(6), 645-662.
Chick, N., & Hassel, H. (2020). Technology Integration in Higher Education: Trends in Learning
Design. International Journal of Learning, Teaching, and Educational Research, 19(5),
109-124.
Dalgarno, B., & Lee, M. J. (2010). What are the learning affordances of 3-D virtual
environments? British Journal of Educational Technology, 41(1), 10-32.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.
Davis, M. H., & Harden, R. M. (2003). Planning and implementing an undergraduate medical
curriculum: the lessons learned. Medical Teacher, 25(6), 596-608.
Dillenbourg, P. (1999). What do you mean by "collaborative learning"? In P. Dillenbourg (Ed.),
Collaborative learning: Cognitive and computational approaches (pp. 1-19). Elsevier.
Ertmer, P. A. (1999). Addressing first-and second-order barriers to change: Strategies for
technology integration. Educational Technology Research and Development, 47(4), 47-
61.
Eshet-Alkalai, Y. (2004). Digital literacy: A conceptual framework for survival skills in the digital
era. Journal of Educational Multimedia and Hypermedia, 13(1), 93-106.
Garrison, D. R., & Kanuka, H. (2004). Blended learning: Uncovering its transformative potential
in higher education. The Internet and Higher Education, 7(2), 95-105.
Gee, J. P. (2003). What video games have to teach us about learning and literacy. Computers
in Entertainment (CIE), 1(1), 20-20.
Grabe, M., & Grabe, C. (2004). Integrating technology for meaningful learning. Houghton
Mifflin.
Greenhow, C., & Askari, E. (2017). Learning and teaching with social network sites: A decade
of research in K-12 related education. Education and Information Technologies, 22(2),
623-645.
Hart, C. (2009). Factors associated with student persistence in an online program of study: A
review of the literature. Journal of Interactive Online Learning, 8(2), 141-154.
Hassenzahl, M. (2001). The effect of perceived hedonic quality on product appealingness.
International Journal of Human-Computer Interaction, 13(4), 481-499.
Heinecke, W. F., & Blasi, L. (2002). The influence of technology on the teaching and learning
process: Some lessons learned from the field. Journal of Industrial Teacher Education,
39(3), 51-79.
Hwang, G. J., Lai, C. L., & Wang, S. Y. (2015). Seamless flipped learning: A mobile technology-
enhanced flipped classroom with effective learning strategies. Journal of Computers in
Education, 2(4), 449-473.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3053


ISSN: 2614-6754 (print) Halaman 3046-3054
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

International Society for Technology in Education (ISTE). (2008). ISTE Standards for
Teachers. Retrieved from https://www.iste.org/standards/for-educators
Johnson, L., Adams Becker, S., Estrada, V., & Freeman, A. (2015). NMC Horizon Report: 2015
Higher Education Edition. The New Media Consortium.
Jonassen, D. H. (1991). Objectivism vs. constructivism: Do we need a new philosophical
paradigm? Educational Technology Research and Development, 39(3), 5-14.
Kim, C., Kim, M. K., Lee, C., Spector, J. M., & DeMeester, K. (2013). Teacher beliefs and
technology integration. Teaching and Teacher Education, 29, 76-85.
Lai, C. L., & Hwang, G. J. (2016). A self-regulated flipped classroom approach to improving
students' learning performance in a mathematics course. Computers & Education, 100,
126-140.
Means, B., Toyama, Y., Murphy, R., Bakia, M., & Jones, K. (2010). Evaluation of evidence-
based practices in online learning: A meta-analysis and review of online learning studies.
US Department of Education.
Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). Technological pedagogical content knowledge: A
framework for teacher knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017-1054.
Moeller, B., & Reitzes, T. (2011). Integrating educational technology into teaching. Pearson.
Oblinger, D. G., & Oblinger, J. L. (2005). Educating the Net Generation. EDUCAUSE.
Palloff, R. M., & Pratt, K. (2007). Building online learning communities: Effective strategies for
the virtual classroom. John Wiley & Sons.
Palloff, R. M., & Pratt, K. (2013). Lessons from the virtual classroom: The realities of online
teaching. John Wiley & Sons.
Picciano, A. G. (2017). Blending with purpose: The multimodal model. Journal of
Asynchronous Learning Networks, 21(4), 3-14.
Picciano, A. G., & Seaman, J. (2017). Digital Learning in Higher Education: A Summary of
Research Reports. Babson Survey Group.
Puentedura, R. R. (2006). Transformation, Technology, and Education. Retrieved from
http://www.hippasus.com/rrpweblog/archives/2006/02/23/TransformationTechnologyAn
dEducation.pdf
Roblyer, M. D., & Doering, A. H. (2014). Integrating educational technology into teaching.
Pearson.
Sharples, M., Taylor, J., & Vavoula, G. (2007). A theory of learning for the mobile age. In R.
Andrews & C. Haythornthwaite (Eds.), The Sage Handbook of Elearning Research (pp.
221-247). Sage.
UNESCO. (2013). Integrating Information and Communication Technology (ICT) into
Education. Retrieved from
http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002180/218003E.pdf
Warschauer, M. (2003). Technology and social inclusion: Rethinking the digital divide. The MIT
Press.
Yuan, L., & Powell, S. (2013). MOOCs and open education: Implications for higher education.
A white paper. University of Bolton, UK: JISC CETIS.
Zainuddin, Z., & Halili, S. H. (2016). Flipped classroom research and trends from different fields
of study. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 17(3).

Jurnal Pendidikan Tambusai 3054

Anda mungkin juga menyukai