Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Guna Memenuhi Tugas Tengah Semester
Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr. H Muhlisin, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Nofitasari
NIM. 246040004

PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

i
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... I

DAFTAR ISI ........................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam...........................................3

1. Definisi Pemimpin ...............................................................................3

2. Definisi Pendidikan Islam ....................................................................3

3. Kepemimpinan Pendidikan Islam ........................................................4

B. Karakteristik dan Model Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam ................5

1. Karakteristik Kepemimpinan ....................................................................5

2. Model Kepemimpinan ..............................................................................6

C. Problem Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam……………….………...7


D. Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Kepemimpinan……………………10

BAB III KESIMPULAN…………………………………...…………………….12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan, suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah serta bentuk dorongan terhadap anak ataupun remaja supaya
memperoleh kemampuan serta kefahaman, juga kesadaran penuh terhadap
hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.1 Sebuah pendidikan,
pastinya memiliki ruang lingkup didalmnya, diantaranya adanya kepala
sekolah, pendidik, peserta didik, tujuan prioritas, manajemen, struktur jadwal
waktu, materi, media, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian, serta
biaya.2 Ruang lingkup pendidikan tersebut, diperlukan adanya pengaturan serta
penataan secara professional dan sistematis sesuai bagiannya masing-masing,
hal tersebut diatur dalam ilmu manajemen. Adanya ilmu manajemen sebagai
bentuk pengaturan suatu sekolah atau madrasah.
Segala sesuatu yang sudah diatur, pastinya berasal dari kesepakatan antar
anggota yang diketuai oleh seorang pemimpin. Sebuah sekolah atau madrasah,
pasti adanya pengorganisasian didalamnya. yang dipimpin oleh kepala sekolah,
adanya kepala sekolah sebagai pemimpin sebagai bentuk upaya guna
menggerakkan semua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu
organisasi.3 Oleh karena itu, kehidupan suatu organisasi sangatlah bergantung
bagaimana pemimpinnya.
Pemimpin yang ideal, memiliki beberapa karakteristik kepemimpinan
yang baik. Karakteristik kepemimpinan yang baik salah satunya adalah
berkarismatik, transaksional, transformasonal, demokratis.4 Apabila
karakteristik tersebut dimiliki oleh pemimpin atau kepala sekolah, pastinya
memperoleh hasil yang baik dan juga maju. Hal tersebut, sesuai dengan teori

1
Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit TERAS 2009), 1.
2
Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, 7-12.
3
Marno, Triyo Suppriyanto, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
Reflika Aditma 2008), 30.
4
Istikomah, Budi Haryanto, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Sidoarjo:
Nizamia Learning Center, 2021), 56.
umum. Dalam pandangan Islam, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang
memiliki kategori sifat amanah, adil, syura (musyawarah), amr’ ma’ruf dan
nahi munkar.5 Oleh karena itu, penulis akan memperdalam tentang
“Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam”

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep kepemimpinan dalam pendidikan Islam?
2. Apa saja karakteristik kepemimpinan dalam pendidikan Islam?
3. Apa saja problematika kepemimpinan dalam pendidikan Islam?
4. Bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai islami dalam kepemimpinan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kepemimpinan dalam pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui karakteristik kepemimpinan dalam pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui problematika kepemimpinan dalam pendidikan Islam.
4. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam kepemimpinan.

5
Istikomah, Budi Haryanto, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam, 80.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam


1. Definisi pemimpin
Secara umum, kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam
kehidupan. Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berasal dari kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me”
menjadi “memimpin” yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan
membimbing6.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kepemimpinan. Antara
lain :

1. Menurut Seokarto Indrafachrudi kepemimpinan adalah kemampuan dan


kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan dan jika perlu memaksa
orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu
yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu7.
2. Menurut Nanang Fattah “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang
mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di
dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan”8.

2. Definisi Pendidikan Islam


Pengertian Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan
rohani dan jasmani menurut ajaran islam dengan hikmah, mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran
Islam. Dalam pengertian ini dapat diartikan bahwa di dalam proses pendidikan
islam terdapat usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui suatu proses yang

6
Wahyu Wijaswanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 1999), 769.
7
Seokarto Indrafachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan( Surabaya : Usana
Offset Printing, 1983), 23.
8
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan( Bandung : Rosdakarya, 1996), 88.
setingak demi setingkat akan menuju pada tujuan yang telah di tetapkan, yaitu
menanamkan akhlak dan takwa serta menegakkan kebenaran sehingga
terbentuklah manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur dengan ajaran
islam.
Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang
tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan,
sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang
tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah
untuk manusia saja.

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


kepemimpinan Pendidikan Islam adalah suatu kemampuan untuk memotivasi
atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan guna
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pada kegiatannya
pemimpin memiliki wewenang untuk mengarahkan dan mempengaruhi
bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada
tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang
jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan
hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam


Kepemimpinan pada lembaga pendidikan yaitu, kepala sekolah. Kepala
sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.9 Karena, kepala sekolah itu
sebagai penentu atau komando utama dalam menentukan arah yang ingin dicapai
dengan maksimal, maju, bermutu, serta berakhlakul karimah. Blimberg (1987)
membagi tugas kepala sekolah sebagai berikut :
a. Menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as peaceful
as possible).

9
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional( Bandung:Remaja Rosda Karya, 2004),
24.
b. Menangani konflik atau menghindarinya.
c. Memulihkan kerjasama
d. Membina para staf dan murid
e. Mengembangkan organisasi, dan
f. Mengimplementasi ide-ide pendidikan10.
B. Karakteristik dan Model Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam
1. Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam
Sebelum mengetahui tentang karakteristik dan model kepemimpinan dalam
Pendidikan Islam, ada beberapa ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam
kepemimpinan pendidikan islam itu sendiri antara lain:
a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan
lembaga atau organisasinya.
b. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih di banding orang lain.
c. Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain.
e. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar
orang lain simpatik kepadanya.
f. Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan pengalaman
mereka.
g. Mempunyai pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena seorang
pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota,
meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan
mencengah kemungkaran.
h. Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang
yang ikhlas jarang sekali kita peroleh11.
Sehingga, dengan adanya ciri-ciri di atas, Kepala sekolah harus mampu
memberikan petunjuk dan pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga
kependidikan, pandai berkomunikasi, dan membagi tugas. Kemampuan yang

10
Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam
http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam-pendidikan.html diakses pada
17 Februari 2017
11
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), 277.
harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian,
pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan
mengambil keputusan dan kemempuan berkomunikasi. Kepribadian kepala
sekolah sebagai leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri,
tanggungjawab, berani mengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi
yang stabil, teladan. Memiliki kepribadian yang kuat, Memahami semua
personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya
berbeda dengan yang lainnya, Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan
guru dan karyawannya.
Sehingga untuk mencapai tujuan yang akan di capai oleh seorang pemimpin
dan aggotanya seorang pemimpin setidaknya memiliki tujuh karakteristik
kepemimpinan, antara lain :
a. Memiliki karakter shidiq (jujur).
Kepemimpinan mengedepankan integritas moral (akhlak), satunya kata dan
perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai-nilai
transedental yang mencintai dan mengacu kepada kebenaran yang datangnya
dari Allah SWT (Shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Perilaku
pemimpin yang "shiddiq" (shadiqun) selalu mendasarkan pada kebenaran dari
keyakinannya, jujur dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang diyakini
pihak lain yang mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri atau
pihaknya paling benar.12
b. Memiliki karakter amanah (terpercaya).
Kepemimpinan mengahadirkan nilai-nilai bertanggungjawab, dapat
dipercaya, dapat diandalkan, jaminan kepastian dan rasa aman, cakap,
profesional dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karakter
tanggungjawab, terpercaya atau trustworthy (amanah) adalah sifat pemimpin
yang senantiasa menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan orang lain. Karakter
amanah dapat menajamkan kepekaan bathin seorang pemimpin untuk bisa
memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik/organisasi.

12
Istikomah, Budi Haryanto, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam, 80.
c. Memiliki karakter tabligh (menyampaikan).
Kepemimpinan profetik menggunakan kemampuan komunikasi secara
efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan. Seorang
pemimpin itu memerlukan kemampuan komunikasi dan diplomasi dengan
bahasa yang mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh).
Sosok pemimpin (seperti karakter nabi dan rasul) bahasanya sangat berbobot,
penuh visi dan menginspirasi orang lain.
d. Memiliki karakter fathanah (cerdas).
Kepemimpinan profetik itu mempunyai kecerdasan, baik intelektual,
emosional maupun spiritual, kreativitas, peka terhadap kondisi yang ada dan
menciptakan peluang untuk kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas,
kompeten, dan profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah
nabi adalah pemimpin pembelajar, mampu mengambil pelajaran/hikmah dari
pengalaman, percaya diri, cermat, inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran,
berkomitmen pada keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta sadar
bahwa yang dijalankan adalah untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yang
akan dicapai dengan cara-cara yang etis.
e. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian).
Kepemimpinan profetik mengutamakan perbaikan berkelanjutan
(continuous improvement (Istiqamah). Pemimpin yang istiqamah adalah
pemimpin yang taat azas (peraturan), tekun, disiplin, pantang menyerah,
bersungguh-sungguh, dan terbuka terhadap perubahan dan pengembangan.
f. Memiliki karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang).
Kepemimpinan profetik mengutamakan ajaran cinta (mahabbah) bukan
kebencian dan pemaksaan. Karakter pemimpin profetik selalu peduli (care)
terhadap moral dan kemanusiaan, mudah memahami orang lain/berempati,
suka memberi tanpa pamrih (altruistik), mencintai semua makhluk karena
Allah, dan dicintai para pengikutnya dengan loyalitas sangat tinggi.13

13
Istikomah, Budi Haryanto, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam, 80.
g. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak).
Kepemimpinan profetik adalah wujud sebuah ketaatan kepada Allah
dan mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan, kearifan dan kebajikan
bagi masyarakatnya. Ketaatan dan keshalehan para nabi atau rasul
berpedoman pada wahyu dan mu'jizat dari Allah. Karakter shaleh/arif dapat
melahirkan pesona kharismatik yang merupakan ilham dari ilahi, yang
terpancar pada permukaan kulit, tutur kata, pancaran mata, sikap, tindakan,
dan penampilan. Seorang pemimpin yang shaleh mempunyai kualitas
kepribadian individu yang utuh sehingga menyebabkan orang lain menaruh
simpati, percaya dan menganut apa yang diinginkannya. Pemimpin shaleh
berarti pemimpin yang dirinya diakui pengikut, karena ketaatannya kepada
Allah.14
2. Model Kepemimpinan dalam Islam
Berdasarkan karakteristik kepemimpinan yang sudah dijabarkan, maka
ada beberapa model kepemimpinan. Model memiliki makna yang sama dengan
gaya, sehingga model merupakan gaya atau tipe yang dimiliki oleh pemimpin
dalam mengatur suatu organisasi atau sekolah. Berikut merupakan
penjabarannya:
a. Model Kontinuum Otokratik-Demokratif
Pada model kontinuum otokratif ini, bercirikan seorang pemimpin yang
selalu membuat keputusan sendiri, tanpa melibatkan bawahan dan tanpa
mendelegasikan tugas kepada bawahan.
Kemudian, pada model demokratif ini, merupakan kebalikannya dari
model kontinuum otokratik, yaitu seorang pemimpin dengan gaya ketegasan
disertai dengan perilaku yang berpusat pada penyelesaian tugas. Dalam hal
ini, adalah menjadi seorang pemimpin yang siap selalu menjadi pendengar
yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan
kebutuhan bawahan.

14
Istikomah, Budi Haryanto, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam, 85.
b. Model Interaksi-Bawahan
Pada model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
interaksi yang terjadi antar pemimpin dengan stafnya. Pemimpin dikatakan
efektif, apabila: memiliki hubungan yang baik dengan bawahannya, serta
posisi kewenangan pemimpinnya tergolong kuat.
c. Model Situasional
Pada model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung
bagaimana gaya pemimpin dalam menghadapi situasi atau keadaan tertentu.
Sebagai contoh, gaya yang diterapkan pemimpin adalah: memberitahukan,
mengajak bawahan ikut serta, kemudian pendelegasian. 15
d. Model Jalan-Tujuan
Model ini, pemimpin sebagai penentu jalan. Menunjukkan jalan yang
dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal
tersebut, dilihat dari kejelasan tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan,
serta perhatian yang diberikan bawahan. Dalam hal ini, seorang pemimpin
bisa menjadi motivasional bagi bawahannya.
e. Model Pimpinan-Peran serta Bawahan
Perhatian pada model ini, perilaku pemimpin berkaitan dengan proses
pengambil Keputusan. Perilaku pemimpin harus sesuai dengan struktur tugas
yang harus diselesaikan oleh bawahannya, yang mana serangkaian ketentuan
yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk juga tingkat peran
serta bawahan pada pengambilan keputusan.16
C. Problem Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam
Di dalam Lembaga Pendidikan Islam, pastinya memiliki pemimpin, dan
pastinya dapat dirasakan bagaimana keefektivitas dan efisiensi dari sisi
kepemimpinan, model atau gaya kepemimpinan, serta aspek-aspek yang berkaitan
tentang kepemimpinan. Suatu organisasi, pasti ada suatu masalah, dalam hal ini

15
Muhammad Ichsan Thaib, Kepemimpinan Pendidikan dalam Islam, Jurnal Intelektualita,
Vol. 4, No. 1, 2016, 87-89.
16
Muhammad Ichsan Thaib, Kepemimpinan Pendidikan dalam Islam, Jurnal Intelektualita,
Vol. 4, No. 1, 2016, 89.
akan membahas tentang masalah-masalah kepemimpinan secara umum dalam
Pendidikan Islam, antara lain:
1. Model Kepemimpinan yang otokratik, maksudnya kaku dalam memutuskan
segala Keputusan secara sepihak tanpa meminta persetujuan bawahannya.
2. Pendelegasian wewenang yang buruk dari pimpinan ke bawahan. Penyerahan
wewenang atau tugas yang diberikan kepada bawahan, tidak disesuaikan
dengan kemampuannya.
3. Manajemen konflik yang buruk, kurang mahir dalam mengatur dan
menyelesaikan konfil yang terjadi.
4. Kurangnya motivasi pemimpin, kurangnya dorongan atau pun contoh yang
memberikan semangat kepada bawahannya. Sehingga, tidak ada inovasi atau
perkembangan yang baru.
5. Tugas pokok pemimpin tidak dijalankan
6. Sifat pemimpin yang tidak peduli terhadap bawahannya, ataua tidak
memberikan apresiasi pada bawahannya.
7. Kurang bijaksana dalam mengambil keputusan.17
D. Implementasi Nilai-Nilai Islami dalam Kepemimpinan
Implementasi kepemimpinan dalam Pendidikan islam, bisa dikaitkan dengan
nilai-nilai Islami dalam kepemimpinan, antara lain: keadilan, kejujuran, tanggung
jawab, dan keteladanan.
1. Penerapan Nilai-Nilai Islami Dalam Kepemimpinan Sekolah
a. Kepala sekolah, harus menerapkan keadilan, dalam mengambil Keputusan,
distribusi sumber daya, dan perlakuan terhadap siswa juga guru tanpa
diskriminasi.
b. Kepala sekolah, harus jujur sebagai bentuk komunikasi antara kepala
sekolah, guru, siswa, dan orang tua guna menciptakan kepercayaan.
c. Tanggung jawab, penerapannya dapat dilihat dari upaya kepala sekolah
dalam memastikan segala program Pendidikan yang sudah ditetapkan.

17
Rifki Ahda Sumantri, Problematika Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam,
Jurnal An Nur, Vol. V No. 1, 2013, 154-157.
d. Keteladanan, kepala sekolah memberikan keteladanan atau contoh nyata
yang baik kepada guru atau pun siswa.
2. Kualitas Pembelajaran
a. Guru akan termotivasi juga didukung dalam pelaksanaan tugasnya,
dikarenakan kepemimpinannya berorientasi pada nilai-nilai Islam.
b. Siswa akan memperoleh peningkatan, juga pemahaman terhadap
pengetahuan, dan menumbuhkan karakter yang baik.
c. Program-program ekstrakurikuler atau pembiasaan lainnya, yang bersifat
religious, misalnya: membiasakan salat berjamaah, pembelajaran tahfidz,
atau pembiasaan penanaman karakter dalam kehidupan sehari-hari. Dan
lain-lain.
3. Partisipasi Orang Tua dan Komunitas
a. Orang tua akan sering terlibat, apabila kepala sekolahnya memberlakukan
manajemen sekolah yang adil juga transparan.
b. Hubungan yang harmonis, dapat membantu mengembangkan program-
program Pendidikan yang sesuai dengan keadaan juga yang dibutuhkan
siswa.
4. Peningkatan Motivasi dan Kinerja Guru
a. Guru merasa diapresiasi, sehingga memiliki dorongan untuk selalu maju,
dan lebih berinovasi.
b. Kinerja guru akan meningkat, sehingga berdampak positif terhadap hasil
belajar siswa.
5. Penguatan Karakter Siswa
a. Adanya nilai-nilai Islami, yang diterapkan di Sekolah maka akan
membentuk karakter siswa
b. Siswa lebih berfikir dan bertindak positif, baik di sekolah ataupun di luar
sekolah.18

18
Khidayat Muslim, dkk., Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Islami dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama
Islam, Vol. 2, No. 4, 2024. 418.
6. Tantangan dan Rekomendasi
Meskipun ada beberapa manfaat, namun tidak memungkinkan jika ada
tantangan, salah satunya adalah resistensi terhadap perubahaan dari sebagian
guru, orang tua, juga keterbatasan sumber daya. Maka ada beberapa saran, antara
lain: a) pengembngan softskill untuk kepala sekolah juga guru secara berkala, b)
meningkatkan kolaborasi dan komunikasi, antara kepala sekolah, guru, orang
tua, juga ulama’, c) mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan nilai-
nilai Islam, d) mengkolaborasikan media pembelajaran dengan teknoligi juga,
misalnya dengan video, atau pun lainnya.19
7. Melakukan Evaluasi dan Pengembangan yang Berkelanjutan
Dalam hal ini, kepala sekolah harus melibatkan semua orang yang
bersangkutan, dalam rangka mengmbangkan segala program-program yang sudah
berjalan.20

19
Khidayat Muslim, dkk., Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Islami dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama
Islam, Vol. 2, No. 4, 2024. 420.
20
Khidayat Muslim, dkk., Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Islami dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama
Islam, Vol. 2, No. 4, 2024. 421.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kepemimpinan Pendidikan Islam adalah suatu kemampuan untuk memotivasi


atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan guna
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Seorang pemimpin setidaknya memiliki tujuh karakteristik kepemimpinan
profetik yang bisa saya uraikan pada tulisan ini, yaitu antara lain:
karakter shidiq (jujur), karakter Amanah (terpercaya), karakter tabligh
(menyampaikan), karakter fathanah (cerdas), karekter istiqamah (konsisten/teguh
pendirian), karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang), karakter shaleh/ma'ruf (baik,
arif, bijak).
Masalah-masalah kepemimpinan secara umum dalam Pendidikan Islam, antara
lain: model Kepemimpinan yang otokratik, pendelegasian wewenang yang buruk
dari pimpinan ke bawahan, manajemen konflik yang buruk, kurangnya motivasi
pemimpin, tugas pokok pemimpin tidak dijalankan, sifat pemimpin yang tidak
peduli terhadap bawahannya, kurang bijaksana dalam mengambil Keputusan.
Implementasi kepemimpinan dalam Pendidikan islam, bisa dikaitkan dengan
nilai-nilai Islami dalam kepemimpinan, antara lain: keadilan, kejujuran, tanggung
jawab, dan keteladanan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Indrafachrudi, seokarto dkk. 1983. Pengantar Kepemimpinan
Pendidikan, Surabaya : Usana Offset Printing.
Istikomah, Budi Haryanto. 2021. Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Kartono, kartini.1998. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam
http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam
pendidikan.html diakses pada 17 Februari 2017.
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit TERAS 2009.
Marno, Triyo Suppriyanto, 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan
Islam. Bandung: Reflika Aditma.
Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muslim, Khidayat, dkk., Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Islami dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar. Jurnal
Manajemen dan Pendidikan Agama Islam, Vol. 2, No. 4. 2024.
Nanang, Fattah .1996. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : Rosdakarya.
Nasution, Syamruddin. Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru, Riau: Pusaka Riau,
2014.
Qomar Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga.Mughni,
Syafiq.“Pengantar Berpikir Holistik dalam Studi Islam,” dalam Studi Islam
Prespektif Insider/Outsider. Yogyakarta: IRCiSoD, 2013.
Sumantri, Rifki Ahda. Problematika Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam.
Jurnal An Nur, Vol. V No. 1. 2013.
Syukur, Fatih. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2011.
Thaib, Muhammad Ichsan. Kepemimpinan Pendidikan dalam Islam. Jurnal
Intelektualita, Vol. 4, No. 1. 2016.
Wijaswanto, Wahyu. Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka,
1999), 769.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1993.

13

Anda mungkin juga menyukai