Asuhan Keperawatan Keluarga - Kelompok 3 (2) - Halaman-Dihapus
Asuhan Keperawatan Keluarga - Kelompok 3 (2) - Halaman-Dihapus
Asuhan Keperawatan Keluarga - Kelompok 3 (2) - Halaman-Dihapus
I. PENGKAJIAN
Nama Pengkaji : Shinta Maharani
Tanggal Pengkajian : 20 Januari 2024
A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. A
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Serang, Magelang
2. Komposisi Keluarga
10
3. Genogram
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.A menetap dalam satu rumah berjumlah 3 orang dengan ayah, ibu, dan
anak.
11
5. Suku Bangsa
Keluarga Tn.A bersuku Jawa. Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari
keluarga adalah bahasa Indonesia. Tidak ada nilai-nilai tertentu yang dianut dan
pertentangan dengan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan gagal ginjal yang
dialami oleh Tn.A.
6. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.A beragama Islam, dimana keluarganya menerapkan nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari. Tn.A mengatakan keluarganya melaksanakan
sholat 5 waktu dan puasa ramadhan.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn.A adalah pegawai swasta. Penghasilan yang didapatkan Tn.A Rp 2.000.000
perbulan. Pengeluaran biasanya untuk kebutuhan sehari-hari seperti : makan,
membayar listrik, iuran kebersihan, dan iuran sosial.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny.M mengatakan jika ada waktu luang dan Tn.A libur bekerja, mereka biasanya di
rumah saja dan meluangkan waktu bersama seperti menonton TV dengan keluarga yang
tinggal satu rumah.
B. Riwayat Perkembangan
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.A saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa, dimana dalam keluarga ini anaknya sudah bekerja dan orang tua
tetap membantu anaknya untuk mandiri sesuai kemampuannya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.A yang belum terpenuhi yaitu membantu anaknya
untuk mandiri dengan keluarga barunya atau menikah.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn.A mengetahui dirinya memiliki riwayat penyakit hipertensi yang diturunkan dari
ibunya, namun tidak memiliki keturunan dengan penyakit ginjal yang sedang dialami
oleh Tn.A. Sedangkan Ny. M mengatakan dirinya tidak memiliki riwayat hipertensi
yang diturunkan dari orangtuanya.
12
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. A mengatakan darah tingginya diturunkan dari ibunya, dan Ny.M mengatakan tidak
memiliki riwayat hipertensi yang diturunkan dari orangtuanya.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. A menempati rumah dengan jenis bangunan rumah permanen, luas
bangunan yaitu 7x10 m2, serta luas pekarangan yaitu 9x12 m2 dengan status
kepemilikan rumah pribadi. Kondisi ventilasi rumah dan jendela memadai, kondisi
penerangan rumah saat pengkajian terlihat terang dengan lampu yang terang di setiap
ruangan sehingga pencahayaan bagus, lantai rumah terbuat dari keramik, namun lantai
nampak sedikit kotor. Kebersihan rumah secara keseluruhan yaitu rumah tampak cukup
rapi namun sedikit kotor, dengan pembagian ruangan dirumah yang terdiri dari 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 kamar mandi, dan 1 dapur, bagian depan rumah
terdapat teras, dan depan rumah langsung jalan setapak. Pengelolaan sampah keluarga
Tn. A biasanya dibuang di tempat pembuangan, kadang juga dibakar, sumber air bersih
dalam keluarga menggunakan air pam, kondisi jamban keluarga menggunakan wc
jongkok dan pembuangan limbah keluarga menggunakan septic tank.
Denah Rumah
13
Keterangan :
1 : Teras 4 : Ruang keluarga 7 : Kamar mandi
2 : Ruang tamu 5 : Kamar 2
3 : Kamar 1 6 : Dapur
D. Struktur keluarga
1. Struktur komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari hari. Pola
komunikasi yang digunakan keluarga adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas dalam menyampaikan pendapat baik untuk keluhan atau tanggapan
keluarga. Keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Sebelum mengambil keputusan keluarga Tn. A bermusyawarah terlebih dahulu dengan
keluarganya. Untuk masalah kesehatan keluarga biasanya memeriksa anggota
keluarganya ke pelayanan kesehatan.
14
3. Struktur peran
Keluarga mempunyai peran masing-masing seperti Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny.
M sebagai ibu rumah tangga, An. D sebagai anak yang sudah bekerja sebagai pegawai
swasta. adapun peran keluarga di lingkungan masyarakat adalah sebagai pekerja
swasta, IRT.
4. Struktur norma dan budaya
Norma dan budaya yang dianut keluarga adalah menganut adat istiadat yang digunakan
dalam masyarakat dimana keluarga Tn. A menghormati orang yang lebih tua, saling
menyayangi anggota keluarga, saling menguatkan, dan patuh terhadap peraturan yang
telah disepakati dalam keluarga.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif
Keluarga Tn. A membiasakan untuk saling menyayangi, menghargai, mendukung dan
menghormati satu sama lain. Apabila ada anggota keluarga yang kesulitan maka akan
saling membantu. Jika ada keluarga yang sakit maka akan dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. A baik dan cukup erat, interaksi dalam berkeluarga
harmonis. Keluarga selalu mengajarkan untuk bertegur sapa, menghargai orang lain,
selalu berbuat baik kepada sesama serta mengajarkan untuk selalu membantu dan
mengunjungi keluarga yang sakit.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga sangat sadar bahwa kesehatan sangat penting dan perlu dijaga. Setiap ada
anggota yang sakit keluarga akan langsung memeriksakannya ke dokter atau membeli
obat ke apotek. Keluarga selalu mengingatkan untuk selalu meminum obat jika ada
anggota keluarga yang sakit. Keluarga saling membantu dan merawat anggota keluarga
yang sakit bersama-sama.
4. Fungsi reproduksi
Tn.A sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak laki-laki.
5. Fungsi ekonomi
Tn.A mengatakan selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan
menyisihkan uangnya untuk dana darurat atau tabungan. Tn. A dan keluarga yakin
bahwa rezeki sudah ditentukan dan diatur oleh Allah SWT.
15
F. Tugas keperawatan keluarga
1. Mengenal masalah keluarga
Keluarga dan klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakit gagal ginjal kronik
mengenai pengertian, tanda gejala, penyebab dan cara pengobatan. Keluarga sering
bertanya apakah gagal ginjal bisa disembuhkan.
2. Mengambil keputusan
Keluarga Tn. A sudah mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat, dibuktikan dengan ketika ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa
atau diperiksa ke pelayanan kesehatan terdekat.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. A sudah mampu merawat anggota keluarga yang sakit dibuktikan dengan
ketika salah satu dari anggota keluarga ada yang sakit akan dibelikan obat di apotek
maupun di warung terdekat. Namun dalam merawat Tn. A keluarga belum mengetahui
bagaimana cara merawat Tn. A.
4. Modifikasi lingkungan
Klien dan keluarga paham dengan makanan yang harus dihindari pasien gagal ginjal
yaitu makanan yang mengandung protein tinggi seperti kuning telur, tahu, tempe, susu,
ikan dan intake cairan terpenuhi.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan, dan juga
keluarga mempunyai BPJS. Keluarga berharap perawat dapat membantu
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi keluarganya.
16
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga dapat mengatasi stress dengan memecahkan masalah dengan cara
bermusyawarah
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kasar atau bersikap
mengancam pada anak dan istrinya dalam menyelesaikan masalah
H. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.A senang dengan adanya perawat yang datang ke rumah dan berharap dengan
adanya perawat dapat membantu dalam perawatan Tn. A sehingga kecemasan dan gangguan
pola tidur yang dialami oleh Tn. A lebih membaik
I. Pemeriksaan fisik
17
Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip
7. Telinga Simetris, Tidak Simetris, Tidak Simetris, Tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen,
Fungsi Fungsi Fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
8. Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, Gigi lembab, Gigi lembab, Gigi
bersih, Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah
bersih bersih bersih
9. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran tiroid
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
10. Jantung I : ictus cordis I : ictus cordis I : ictus cordis
tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat
P : ictus cordis P : ictus cordis P : ictus cordis
teraba pada IC5 teraba pada IC5 teraba pada IC5
P : redup P : redup P : redup
A : S1, S2 Reguler A : S1, S1 A : S1, S2 Reguler
Reguler
11. Paru-Paru I : Pergerakan I : Pergerakan I: Pergerakan
simetris simetris simetris
P : Vokal premitus P : Vokal P: Vokal premitus
simetris premitus simetris simetris
P : Sonor P : Sonor P: Sonor
A : Vesikuler A: Vesikuler A: Vesikuler
18
Tidak terdapat kecoklatan, Tidak Tidak Terdapat
luka, CRT < 2 terdapat luka, luka, CRT < 2
detik CRT < 2 detik detik
15. Ekstremitas Lengkap, Lengkap, tidak Lengkap, tidak
Ekstremitas terdapat edema terdapat edema
bawah,Terdapat
Edema
5 3 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5
19
- Klien dan keluarga
tampak cemas
3. DS : Gangguan pola tidur - Hambatan
- Tn. A mengeluh sulit lingkungan
tidur, istirahatnya 5-6 - Kurang kontrol
jam/hari, mudah tidur
terbangun saat tidur,
dan pola tidurnya
berubah-ubah.
DO :
- Mata Tn. A nampak
cekung dan tampak
lelah.
20
- Tinggi 3 memberikan pemahaman yang cukup
- Cukup 2 1 mengenai penyakit gagal ginjal,
- Rendah 1 mengajarkan cara merawat pasien
gagal ginjal dan mendorong serta
melibatkan keluarga dalam
memberikan perawatan terhadap Tn.A
4. Menonjolnya 2/2x1 = 1 Tn.A mengalami gagal ginjal kronik
masalah : yang harus segera ditangani untuk
- Masalah berat, 2 mencegah penyakit lain
harus segera
ditangani
1
- Ada masalah,
1
tetapi tidak perlu
segera ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 4 2/3
21
masalah kesehatan Tn. A. Kecemasan harus
- Masalah berat, 2 segera ditangani
harus segera
ditangani
1
- Ada masalah,
1
tetapi tidak perlu
segera ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 3 2/3
22
segera ditangani
- Masalah tidak
dirasakan 0
Jumlah 3 1/3
23
V. INTERVENSI
NO Dx SLKI SIKI
1. I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali kunjungan SIKI : Edukasi Kesehatan (I.12383)
diharapkan masalah defisiensi pengetahuan teratasi dengan kriteria :
Observasi
SLKI : Manajemen Kesehatan Keluarga (L. 12105)
1) Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
No. Kriteria Hasil Skala
informasi
Awal Tujuan 2) Identifikasi faktor-faktor
yang dapat meningkatkan
1 Kemampuan 1 5 dan menurunkan motivasi
menjelaskan perilaku hidup sehat
masalah
kesehatan yang Terapeutik
dialami
1) Sediakan materi dan media
2 Aktivitas 2 5 pendidikan kesehatan
keluarga 2) Jadwalkan pendidikan
mengatasi kesehatan sesuai kesepakatan
masalah 3) Berikan kesempatan untuk
kesehatan tepat bertanya
3 Tindakan untuk 2 5 Edukasi
mengurangi
faktor resiko 1) Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
24
2) Ajarkan perilaku hidup
Keterangan : bersih dan sehat
3) Ajarkan strategi yang dapat
1 : Menurun digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
2 : Cukup Menurun bersih dan sehat
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali kunjungan SIKI : Reduksi Ansietas (I.09314)
2 II diharapkan masalah anxietas teratasi dengan kriteria :
Observasi
SLKI : Tingkat Ansietas (L. 09093)
1) Identifikasi saat tingkat
ansietas berubah
No. Kriteria Hasil Skala
1) Identifikasi kemampuan
Awal Tujuan mengambil keputusan
2) Monitor tanda-tanda ansietas
1 Verbalisasi khawatir 3 1
akibat kondisi yang Terapeutik
dihadapi
1) Temani pasien untuk
2 Verbalisasi 3 1 mengurangi kecemasan
kebingungan 2) Dengarkan dengan penuh
perhatian
25
3 Perilaku gelisah 3 1 3) Tempatkan barang pribadi
yang tenang dan meyakinkan
Keterangan : Edukasi
1 : Meningkat 1) Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
2 : Cukup Meningkat
ketegangan
3 : Sedang 2) Anjurkan keluarga untuk
bersama keluarga pasien
4 : Cukup Menurun 3) Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan peresepsi
5. Menurun
26
3 III Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali kunjungan SIKI : Edukasi Kesehatan (I.12383)
diharapkan masalah gangguan pola tidur teratasi dengan kriteria : Observasi :
1. Mengenal masalah
1) Identifikasi kesiapan dan
SLKI : Tingkat pengetahuan (L. 12111) kemampuan menerima
informasi
2) Identifikasi faktor - faktor
No. Kriteria Hasil Skala
yang dapat meningkatkan
Awal Tujuan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup dan sehat
1 Verbalisasi minat 3 4
dalam belajar Terapeutik :
27
5. Meningkat
28
4 : Cukup Meningkat SIKI : Dukungan tidur (I.09265)
5. Meningkat Observasi :
Keterangan : Edukasi :
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
29
SIKI : Dukungan Koping Keluarga
4. Memodifikasi lingkungan (I.09260)
Observasi :
SLKI : Status Koping Keluarga (L.09088)
1) Identifikasi respon emosional
No. Kriteria Hasill Skala terhadap kondisi saat ini
2) Identifikasi pemahaman
Awal Tujuan tentang keputusan perawatan
setelah pulang
1 Komitmen pada 4 1 3) Identifikasi kesesuaian antara
perawatan harapan pasien, keluarga, dan
2 Kemampuan 4 1 tenaga kesehatan
memenuhi
kebutuhan anggota Terapeutik :
keluarga
1) Dengarkan masalah,
3 Komunikasi antar 3 1 perasaan, dan pertanyaan
anggota keluarga keluarga
2) Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
Keterangan : keluarga
3) Terima nilai - nilai keluarga
1 : Meningkat
dengan cara yang tidak
2 : Cukup Meningkat menghakimi
Edukasi :
3 : Sedang
1) Informasikan kemajuan
4 : Cukup menurun pasien secara berkala
2) Informasikan fasilitas
5 : Menurun perawatan kesehatan yang
tersedia
30
5. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keterangan : Edukasi :
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
31
VI. IMPLEMENTASI
32
sesuai kesepakatan dengan
keluarga Tn.A
- Mengajarkan strategi
perilaku hidup bersih dan
sehat yang dapat digunakan
untuk meningkatkan
kesehatan
33
II Sabtu, 20 10.05 - - Membina hubungan saling S:
Januari 2024 10.30 WIB percaya dengan pasien dan - Keluarga mengatakan masih cemas dengan
keluarga agar pasien tidak kesehatan Tn. A.
merasa cemas - Keluarga ingin Tn. A segera sembuh dan
- Mengidentifikasi tingkat tidak kembali ke rumah sakit lagi
ansietas Tn.A O:
- Menemani pasien untuk - Tn. A terlihat cemas
mengurangi kecemasan dan A:
mendengarkan cerita pasien - Masalah belum teratasi
dengan penuh perhatian P:
- Memberi kesempatan pada - Lanjutkan intervensi
keluarga untuk
mengungkapkan perasaan
dan kecemasan yang
dialami dan memberi
motivasi keluarga agar
cemas yang dirasakan
berkurang dan merasa lebih
tenang tidak menyerah
untuk merawat Tn. A
dengan cara mendukung
kemampuan dan semua
aktifitas yang dilakukan
keluarga.
- Melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
pada pasien
34
III Sabtu, 20 10.30 - - Mengidentifikasi pola tidur S:
Januari 2024 11.00 WIB dan faktor yang - Tn.A mengatakan terimakasih dan tampak
mengganggu tidur senang diperhatikan
- Menganjurkan pasien untuk O:
menutup jendela dan tirai - Tn.A menyetujui anjuran yang diberikan
pada kamar tidur pasien perawat dan mengikuti anjuran perawat
- Memberikan jadwal tidur A:
kepada pasien minimal 1 - Masalah belum teratasi
hari 8-10 jam P:
- Menjelaskan kepada pasien - Lanjutkan intervensi
tentang manfaat istirahat
yang cukup dan tidak
begadang
- Mendengarkan masalah
pasien dan menghargai
perasaan pasien
35
mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan kesehatan
36
tenang sehingga dapat - Masalah teratasi sebagian
beristirahat dengan cukup P:
- Mengingatkan kepada - Lanjutkan intervensi
pasien untuk selalu tidur
yang cukup
- Mengedukasi kepada
pasien tentang pentingnya
kebutuhan istirahat dan
tidur yang cukup.
VII. EVALUASI
37
SLKI : Manajemen Kesehatan Keluarga (L.12105)
Skala
No Kriteria Hasil
Awal Tujuan Akhir
1. Kemampuan menjelaskan 1 5 3
masalah kesehatan yang
dialami
2. Aktivitas keluarga mengatasi 2 5 3
masalah kesehatan tepat
3. Tindakan untuk mengurangi 2 5 3
faktor resiko
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
P:
- Lanjutkan Intervensi
Sabtu, 20 Januari II S:
2024 - Keluarga Tn. A mengatakan masih cemas dengan kesehatan Tn. A
- Keluarga ingin Tn. A segera sembuh dan tidak bolak balik ke rumah sakit
O:
10.35 WIB - Ekspresi wajah Tn. A menunjukan ekspresi wajah yang sedih karena menderita gagal
ginjal yang hanya kemungkinan kecil untuk sembuh
38
A:
- Masalah ansietas yang dialami keluarga Tn. A belum teratasi
1. Verbalisasi khawatir 3 1 3
akibat kondisi yang
dihadapi
2. Verbalisasi 3 1 3
kebingungan
3 Perilaku gelisah 3 1 3
Keterangan:
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
P:
- Lanjutkan semua intervensi untuk mengurangi cemas pada keluarga
39
O:
- Tn.A telah menyetujui dan mau mengikuti anjuran perawat yang diberikan.
A:
- Masalah belum teratasi dengan adanya respons positif dari Tn.A terhadap intervensi
perawat.
1. Mengenal masalah
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
40
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
2. Mengambil keputusan
1 Adaptasi keluarga 3 5 3
terhadap situasi
2 Kemampuan keluarga 3 5 3
berkomunikasi secara
terbuka diantara
anggota keluarga
3 Kemampuan 3 5 3
keluarga mencari
bantuan secara tepat
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
41
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
42
5 : Meningkat
4. Memodifikasi lingkungan
1 Komitmen pada 4 1 3
perawatan
2 Kemampuan 4 1 3
memenuhi
kebutuhan anggota
keluarga
3 Komunikasi antar 3 1 3
anggota keluarga
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
43
5 : Menurun
1 Pemenuhan 2 5 3
Kebutuhan Anggota
Keluarga
2 Anggota Keluarga 3 5 3
Saling Mendukung
3 Adaptasi Terhadap 3 5 3
Masalah
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
44
P:
- Lanjutkan semua intervensi dengan selalu memantau perkembangan Tn.A.
Minggu, 21 Januari I S:
2024 - Tn.A mengatakan sudah mengerti tentang penyakit gagal ginjal kronik
O:
- Keluarga dan Tn.A mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
A:
- Masalah teratasi sebagian
09.35 WIB
SLKI: Manajemen Kesehatan Keluarga (L.12105)
Keterangan:
1 : Menurun
45
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
P:
- Lanjutkan intervensi
Minggu, 21 Januari II S:
2024 - Tn.A dan keluarga Tn.A mengatakan rasa cemas sudah tidak ada dan Tn.A sudah bisa
menerima kondisinya saat ini.
O:
- Ekspresi Tn.A tampak lebih rileks dari sebelumnya.
A:
- Masalah teratasi sebagian
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
46
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
P:
- Hentikan intervensi.
1. Mengenal masalah
47
suatu topik
3 Perilaku sesuai dengan 2 4 3
pengetahuan
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
2. Mengambil keputusan
No. Skala
Kriteria Hasil
Awal Tujuan Akhir
1 Adaptasi keluarga 3 5 4
terhadap situasi
2 Kemampuan keluarga 3 5 4
berkomunikasi secara
terbuka diantara
anggota keluarga
48
3 Kemampuan 3 5 4
keluarga mencari
bantuan secara tepat
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
49
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
4. Memodifikasi lingkungan
1 Komitmen pada 4 1 2
perawatan
2 Kemampuan 4 1 2
memenuhi
kebutuhan anggota
keluarga
3 Komunikasi antar 3 1 2
anggota keluarga
50
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
1 Pemenuhan 2 5 4
Kebutuhan Anggota
Keluarga
2 Anggota Keluarga 3 5 4
Saling Mendukung
3 Adaptasi Terhadap 3 5 4
Masalah
51
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
P:
- Lanjutkan intervensi
52
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit ginjal kronis adalah kondisi yang terjadi karena penurunan kemampuan ginjal
dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Penyebabnya dapat berasal dari faktor prerenal,
intrarenal, atau pascarenal. Gejala yang muncul mencakup berbagai sistem tubuh, termasuk
ginjal, kardiovaskuler, respiratory, gastrointestinal, integumen, neurologis, endokrin,
hematopoietik, dan muskuloskeletal. Patofisiologi CKD melibatkan kerusakan nefron yang
progresif dan komplikasi yang mungkin timbul termasuk anemia, gangguan mineral dan tulang,
risiko kardiovaskular, dan dislipidemia. Terapi seperti hemodialisis dan diet yang tepat penting
untuk mengelola kondisi ini.
3.2 Saran
1. Bagi penulis
Harapannya dalam penulisan studi tindakan keperawatan selanjutnya dapat
ditemukannya hasil lengkap pada pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosa
dalam keperawatan.
2. Bagi masyarakat
Sebagai perawat diharapkan dapat memberikan edukasi maupun pendidikan kesehatan
kepada masyarakat bagaimana cara mengatasi rasa nyeri dengan teknik
nonfarmakologi.
3. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
Dengan asuhan keperawatan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
informasi mengenai gagal ginjal kronik sehingga perawat lebih mudah untuk
melakukan asuhan keperawatan dan sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya.
53