Bab 1 Memahami Agama Sebagai Moral
Bab 1 Memahami Agama Sebagai Moral
Bab 1 Memahami Agama Sebagai Moral
PENDAHULUAN
1
2
dan zat adiktif), berdasarkan catatan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro
Jaya, pengguna NAPZA di kalangan remaja DKI Jakarta tercatat terus naik dalam
empat tahun terakhir. Pada tahun 2011, sebanyak 1.345 orang pengguna
merupakan siswa SMP. Tahun berikutnya naik menjadi 1.424 orang, selanjutnya
tercatat 262 orang sebagai pengguna baru pada awal tahun 2013. Siswa SMA
tidak mau ketinggalan, sebanyak 3.187 orang tercatat sebagai pengguna di tahun
2011, tahun berikutnya menjadi 3.410 orang. Adapun pengguna di kalangan SMA
di tahun 2013 tercatat sebanyak 519 orang.6 Lebih dari itu, pendidikan di
Indonesia sedang dihadapkan pada ujian besar yang dihadapi oleh bangsa, yaitu
permasalahan “krisis multidimensi”. Yaitu krisis yang tidak hanya dalam bidang
keuangan (finansial), melainkan juga dalam urusan pemerintahan dengan adanya
pengelolaan yang lemah (weak governance), sehingga semakin merambahnya
permasalahan meliputi segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.7
Berdasarkan kondisi tersebut, sudah sepatutnya bahwa garapan utama dunia
pendidikan adalah mengatasi krisis moral yang tengah merusak negeri ini,
terutama moral para generasi muda yang notabene dipunggung merekalah masa
depan bangsa ini bersandar.Karakter yang baik menjadi suatu hal yang
fundamental bagi manusia dalam rangka membangun kehidupan dalam
kedamaian dan bebas dari tindakan-tindakan yang merusak.
Pada masa usia remaja ini dari segi jasmani bisa dikatakan telah matang, artinya
segala fungsi jasmaniah telah dapat berfungsi dan bekerja. Kekuatan dari segi
jasmani ini hampir dapat dianggap sama dengan orang dewasa. Bahkan pula seks,
mereka sudah mampu berketurunan. Dorongan yang bersifat biologis ini dapat
menimbulkan emosi yang tidak stabil diantara para remaja, yang selanjutnya
membawa berbagai sikap, kelakuan, tindakan, dan perilaku yang menjurus ke arah
pemuasan emosi tersebut. Menurut Bambang Syamsul Arifin, berbagai kelakuan
dan sikap yang terjadi akibat kematangan tersebut berbeda satu sama lain diantara
para remaja, sesuai dengan lingkungan tempat mereka hidup yang telah
mengontruksi pribadinya masing-masing. Oleh karena itu pada masa ini
merupakan masa labil, meskipun secara biologis sudah mencapai
kematangan.Dalam upayanya membentuk karakter Islami siswa, munculah
3
B. Tujuan
Tujuan membentuk karakter pendidik sesuai ajaran agama adalah untuk
membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki etika serta rasa berbudaya
yang baik. Pendidikan agama memiliki peran penting dalam pembentukan
karakter, di antaranya:
1. Memberikan landasan kuat bagi nilai-nilai moral dan etika.
2. Membangun kepribadian yang kuat.
3. Mengembangkan spiritualitas.
4. Meningkatkan rasa toleransi.
5. Mengurangi perilaku negatif.
6. Mengembangkan kedisiplinan.
7. Membimbing individu dalam persiapan menuju akhirat.
8. Mengajarkan keyakinan tentang kehidupan sesudah mati.
9. Menyampaikan pemahaman tentang hari kiamat.
4
Pendidikan karakter penting bagi setiap orang, sehingga guru, dosen, dan
orang tua perlu senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak
didiknya.
C. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah mengenai "Membentuk Karakter Pendidik
Sesuai Ajaran Agama" sebagai berikut :
1. Bagaimana pentingnya pembentukan karakter pendidik yang sesuai dengan
ajaran agama dalam konteks pendidikan?
2. Apa saja nilai-nilai agama yang dapat dijadikan dasar dalam pembentukan
karakter pendidik?
3. Bagaimana cara mengintegrasikan ajaran agama dalam proses pembentukan
karakter pendidik yang efektif?
4. Apa tantangan yang dihadapi dalam membentuk karakter pendidik sesuai
dengan ajaran agama di lingkungan pendidikan saat ini?
5. Sejauh mana pembentukan karakter pendidik yang berbasis ajaran agama
dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan moral siswa?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dalam ajaran Islam, karakter yang harus dimiliki pendidik adalah
Mencintai peserta didik dan memperlakukannya seperti anak sendiri, Meneladani
Rasulullah Saw, Bersikap objektif, Bersikap luwes dan bijaksana dalam
menghadapi peserta didik, Bersedia mengamalkan ilmunya. Pendidikan agama
Islam merupakan pilar penting dalam membentuk karakter peserta didik.
Pendidikan agama Islam dapat membantu membentuk karakter peserta didik
dengan: Memberikan dasar moral yang kuat Menanamkan sikap bekerja sama
antara keluarga dan sekolah Mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran,
keadilan, kesederhanaan, saling menghormati, dan toleransi Membantu siswa
memperkuat ikatannya dengan agamanya Membantu siswa mengembangkan sikap
dan perilaku positif Membantu siswa menanamkan nilai-nilai moral dan etika
sebagai landasan dalam mengambil keputusan yang baik.Membentuk karakter
pendidik sesuai ajaran agama berarti mengembangkan sikap, nilai, dan perilaku
seorang pendidik yang selaras dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam agama
yang diyakininya. Ini melibatkan penerapan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam cara berinteraksi dengan siswa, kolega, maupun dalam
cara mendidik secara umum. Karakter pendidik yang dibentuk dengan dasar
agama akan mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kasih sayang, tanggung jawab,
disiplin, dan adil, yang semuanya menjadi teladan bagi para siswa. Dengan
demikian, pendidik tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga
membentuk karakter dan moral siswa berdasarkan ajaran agama yang diyakini.
Adapun pembahasan mengenai membentuk karakter pendidik sesuai
dengan ajaran agama yaitu :
1. Pentingnya Pembentukan Karakter Pendidik yang Sesuai dengan Ajaran
Agama dalam Konteks Pendidikan Pembentukan karakter pendidik yang
sesuai dengan ajaran agama sangat penting karena pendidik bukan hanya
mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan
5
6
jawab, yang tidak hanya membantu mereka dalam dunia akademik, tetapi juga
dalam kehidupan sosial mereka. Dengan demikian, pendidikan yang
mengintegrasikan nilai-nilai agama tidak hanya menciptakan individu yang
cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Secara
keseluruhan, pembentukan karakter pendidik yang berbasis ajaran agama
adalah fondasi yang penting untuk menciptakan pendidikan yang holistik,
yang tidak hanya mengembangkan. kecerdasan intelektual tetapi juga
kecerdasan emosional dan spiritual siswa.
juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang memandu individu
dalam bersikap dan bertindak secara profesional.
Beberapa poin utama dalam konsep ini adalah:
1. Pendidikan Agama sebagai Pembentuk Karakter
Pendidikan agama mengajarkan prinsip-prinsip moral yang dapat
membimbing individu untuk menjalani profesinya dengan integritas,
kejujuran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai seperti keadilan, empati, dan
kedisiplinan yang diajarkan dalam agama dapat diterapkan dalam kehidupan
profesional sehari-hari.
2. Etika Profesional Berbasis Agama
Setiap profesi, baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, hukum,
maupun lainnya, memerlukan pedoman etika yang jelas. Pendidikan agama
dapat memberikan landasan moral yang kokoh untuk menghadapi dilema-
dilema profesional, seperti pengambilan keputusan yang adil, menjaga
kepercayaan, dan bertindak dengan rasa hormat terhadap hak orang lain.
3. Keseimbangan Duniawi dan Spiritual
Pendidikan agama membantu individu untuk tidak hanya fokus pada
pencapaian duniawi, tetapi juga pada keseimbangan dengan nilai-nilai
spiritual. Hal ini mendorong pekerja untuk tidak hanya mengejar keuntungan
atau kesuksesan materi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan etis dari
tindakan mereka.
4. Mengembangkan Empati dan Tanggung Jawab Sosial
Dalam banyak ajaran agama, ada penekanan pada kepedulian terhadap
sesama, serta tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam
konteks profesi, nilai-nilai ini mengarah pada sikap peduli terhadap
kesejahteraan orang lain, serta pengambilan keputusan yang tidak hanya
menguntungkan diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat
secara keseluruhan.
5. Pendidikan Agama dalam Konteks Globalisasi
Dalam dunia kerja yang semakin global, pendidikan agama membantu
individu untuk menghargai perbedaan budaya, agama, dan etnis. Ini sangat
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membentuk karakter pendidik sesuai dengan ajaran agama adalah langkah
penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya
mengutamakan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk akhlak dan moral
yang baik. Ajaran agama memberikan panduan yang kuat dalam mengembangkan
nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, empati, tanggung jawab, dan keadilan.
Karakter pendidik yang sesuai dengan ajaran agama dapat menjadi teladan bagi
peserta didik, membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk
perkembangan diri yang holistik, baik secara intelektual maupun spiritual.
B. Saran
1. Pengembangan Diri Berkelanjutan
Pendidik sebaiknya terus meningkatkan pemahaman dan pengamalan
ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat menjadi contoh
nyata bagi siswa.
2. Pendidikan Karakter
Pendidik perlu menyusun kurikulum yang tidak hanya fokus pada
pengajaran akademik, tetapi juga mencakup pembentukan karakter sesuai
dengan nilai-nilai agama yang relevan.
3. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Pembentukan karakter pendidik harus melibatkan kolaborasi antara
sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung pembentukan karakter yang baik.
4. Pelatihan dan Penguatan Moral
Sekolah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan pelatihan khusus bagi
pendidik mengenai pengembangan karakter yang berbasis agama, agar
mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan dalam mendidik generasi
muda. Dengan demikian, pendidik yang memiliki karakter yang baik dan
12
13
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
Disusun oleh:
1. Milda Eriza
2. Sindy Sundar
T.A.2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis
17
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................... 5
A. Pengertian ............................................................................. 5
B. Konsep Pendidikan Agama .................................................... 8
BAB 3 PENUTUP ................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii