Dina Hastuti - 1984202031 - Uas Metlit Dan Anreal-1
Dina Hastuti - 1984202031 - Uas Metlit Dan Anreal-1
Dina Hastuti - 1984202031 - Uas Metlit Dan Anreal-1
A. Judul Penelitian
PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING MODEL WEB CENTRIC COURSE TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil observasi wawancara dengan guru matematika di SMP 02 Nusantara, dapat
disimpulkan bahwa pemahaman konsep dan kemandirian belajar matematika siswa tergolong rendah.
Oleh karena itu, peserta didik diajak untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian
belajar matematika yaitu dengan menggunakan model pembelajaran e-learning model web centric
course.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka ditetapkan rumusan masalah :
1) Apakah ada pegaruh model pembelajaran e-learning model web centric course terhadap
pemahaman konsep?
2) Apakah ada pegaruh model pembelajaran e-learning model web centric course terhadap
kemandirian belajar matematika siswa?
3) Apakah ada pegaruh model pembelajaran e-learning model web centric course terhadap
pemahaman konsep dan kemandirian belajar matematika siswa?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui pegaruh pembelajaran e-learning model web centric course terhadap pemahaman
konsep dan kemandirian belajar matematika siswa.
2) Mengetahui pegaruh model pembelajaran e-learning model web centric course terhadap
kemandirian belajar matematika siswa.
3) Mengetahui pegaruh model pembelajaran e-learning model web centric course terhadap
kemandirian belajar matematika siswa.
4. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis, penelitian ini akan menguji ada tidaknya hubungan antara penggunaan
pembelajaran e-learning model web centric course terhadap pemahaman konsep dan kemandirian
belajar matematika siswa.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain :
1. Peserta didik supaya menjadi masukan yang berguna bagi dirinya untuk kemudian dapat
diambil manfaat dan diamalkan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Guru supaya menjadi koreksi terhadap kinerjanya selama ini, apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan ataukah masih ada yang mesti diadakan perubahan,baik dari strategi maupun
metode.
3. Orang tua/wali supaya membantu mendorong/memotivasi anaknya demi tercapainya cita-cita.
4. Masyarakat supaya mengetahui betapa pentingnya pendidikan dan betapa besarnya
pengaruh pembelajaran e-learning model web centric course terhadap pemahaman konsep dan
kemandirian belajar matematika siswa.
C. Kajian Pustaka
1. Deskripsi Teori
Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika
seperti yang dinyatakan Zulkardi (2003, hlm. 7) bahwa mata pelajaran matematika menekankan pada
konsep. Artinya dalam mempelajari matematika peserta didik harus memahami konsep
matematika terlebih dahulu agar dapat meyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan
pembelajaran tersebut di dunia nyata. Pengertian dari konsep itu sendiri beragam, menurut Gagne
(dalam Usman 2003, hlm. 33), “konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan
benda-benda (objek) ke dalam contoh dan non contoh”. Salah satu kecakapan (proficiency) dalam
matematika yang penting dimiliki oleh siswa adalah pemahaman konsep (conceptual
understanding). Menurut Kilpatrick, Swafford dan Findell (2001, hlm. 116) pemahaman konsep
adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi dan relasi dalam matematika. Berdasarkan
pemaparan dari beberapa tokoh, pemahaman konsep memungkinkan siswa untuk menerapkan dan
mengadaptasikan beberapa ide matematika yang diperoleh untuk situasi baru. Adapun indikator
pemahaman konsep menurut Benjamin Bloom (dalam Syaiful, 2011, hlm.157) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut (1) penerjemahan (translation), (2) penafsiran
(interpretation), dan (3) ekstrapolasi (extrapolation).
Pembelajaran yang bersifat student centered akan membuat penguasaan konsep siswa lebih
baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membuat pelajaran bersifat student centered adalah
pembelajaran melalui e–learning. Dengan e–learning, siswa akan mendapat kedalaman materi yang
siswa inginkan, peserta didik dapat berhenti dan atau melanjutkan sesuai dengan tingkat penguasaan
peserta didik terhadap suatu konsep. Melalui e-learning siswa mendapat informasi yang lebih
dari internet dan pembelajaran menjadi lebih praktis serta efisien karena siswa dapat bertanya
kepada guru secara online ketika siswa di dalam kelas kurang bisa memahami materi pembelajaran.
Pembelajaran e-learning dapat mendorong siswa belajar lebih aktif (berpusat kepada siswa) dan guru
lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Guru memberikan materi yang ditanam pada software Moodle dan siswa diwajibkan
mempelajari, menjawab soal-soal atau memecahkan permasalahan yang telah disediakan. Tugas-tugas
yang dibebankan kepada siswa harus diselesaikan sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Hal ini
dapat memotivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang sudah disediakan. Dengan demikian,
siswa tidak menunda-nunda belajar dan mengerjakan tugas.
Dengan pembelajaran e-learning ini pemahaman konsep matematika siswa lebih baik hal ini
terlihat dari pemahaman konsep matematika pada kelas eksperimen lebih baik dari pada pemahaman
konsep kelas kontrol, ini dikarenakan informasi yang siswa dapatkan jauh lebih banyak dari pada
informasi yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran menggunakan media powerpoint. Pada
pembelajaran e-learning, siswa dalam memecahkan masalahnya dapat mempelajari kembali materi
padahalaman web, belajar kelompok maupun bertanya pada guru. Interaksi seperti ini tidak
terjadi pada pembelajaran menggunakan media powerpoint yang disampaikan secara tatap muka.
Kegiatan pembelajarannya didominasi oleh guru. Pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa tidak
dapat secara leluasa belajar menurut caranya sendiri karena mereka harus mengikuti tahap-tahap
pembelajaran yang diarahkan guru. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Umoh dan
Ekemini,(2014, hlm. 68), diperoleh kesimpulan manfaat e-learning dapat meningkatkan pemahaman
matematika siswa.
Selain pemahaman konsep matematika siswa, kemandirian belajar pun merupakan komponen
penting dalam pembelajaran matematika yang harus ditingkatkan. Kemandirian belajar tersebut turut
menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar serta menunjukkan pengaruh positif terhadap
pembelajaran dan pencapaian hasil belajar yang diantaranya temuan dari Darr dan Fisher, Pintrich dan
Groot (dalam Izzati, 2012, hlm.13) yang menunjukkan bahwa kemandirian belajar berkorelasi
kuat dengan kesuksesan seorang peserta didik.
Pembelajaran e-learning dapat membuat kemandirian belajar matematika siswa dan lebih
efisien waktu. Hal ini dapat dilihat ketika siswa membutuhkan remedial atau pengayaan siswa
tinggal membuka materi yang ada di halaman web, sehingga siswa lebih mandiri. Efisien waktu
dalam hal ini artinya ketika siswa membutuhkan remedial ataupun pengayaan, siswa tidak
bergantung pada waktu yang dimiliki guru. Senada dengan hal ini Mubaraq (2009) menyatakan
pembelajaran berbasis web mampu menumbuhkan kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya, ditunjukkan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep dan siswa
memberikan tanggapan yang baik. Pembelajaran e-learning dapat membuat siswa lebih termotivasi
untuk melakukan pembelajaran mandiri. Hal ini senada dengan Bawaneh (2011, hlm. 43)
menyatakan bahwa blended learning dapat meningkatkan performansi peserta didik. Peranan
pembelajaran e-learning dalam menumbuhkan kemandirian belajar berasal dari faktor desain
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi untuk belajar sebagai komponen dasar dalam
belajar mandiri. Motivasi untuk belajar ini tumbuh karena belajar melalui portal belajar
online terasa menyenangkan. Motivasi juga tumbuh karena adanya bimbingan dan dorongn dari
guru untuk menggunakan fitur diskusi langsung (chatting). Keefektifan desain e-learning dalam
penelitian ini terhadap kemandirian belajar matematika siswa dilihat dari siswa yang mengeksplorasi
materi dari berbagai sumber (misalnya mengakses materi melalui internet, baik halaman web yang
telah disiapkan oleh guru melalui tautan (link) ke alamat portal e-learning maupun melakukan
pencarian sendiri dan melakukan pemecahan masalah melalui diskusi online pada fasilitas chating.
2. Kerangka Berfikir
Pembelajaran melalui e-learning merupakan salah satu proses belajar siswa, karena pembelajaran lebih
efisien dan siswa dapat bertanya kepada guru secara online ketika siswa di dalam kelas kurang
memahami materi pelajaran. Selain itu, siswa mempunyai banyak sumber dari internet untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, baik di sekolah ataupun di rumah.
3. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.:
H0 : Ada pegaruh pembelajaran e-learning model web centric course terhadap pemahaman konsep
dan kemandirian belajar matematika siswa.
H1 : Tidak ada pengaruh pembelajaran e-learning model web centric course terhadap pemahaman
konsep dan kemandirian belajar matematika siswa.
D. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang menggunakan angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasil penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dipilihnya pendekatan korelasional kuantitatif dalam penelitian ini karena penulis ingin mengetahui
pengaruh suatu perlakuan, yakni pembelajaran e-learning model web centric course dalam
pembelajaran matematika terhadap sesuatu variable secara mendalam yang terjadi di lapangan.
Rancangan penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode eksperimen yang digunakan adalah
dengan menggunakan bentuk Quasi Experimental Design. Menurut Borg & Gall (1983),
menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang paling dapat diandalkan
keilmiahannya (paling valid), karena dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel-
variabel pengganggu di luar yang dieksperimenkan.
Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan
cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian guna membangkitkan
sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab akibat) yang pembuktiannya diperoleh
melalui komparasi/perbandingan antara lain :
a. Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (yang tidak diberikan
perlakuan); atau
b. Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP 02 Nusantara, sedangkan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih di
mana satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran e-learning model web
centric course dan satu kelas lainnya adalah kelas dengan pembelajaran menggunakan media
powerpoint.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber referensi baik dari buku, jurnal, ataupun artikel.