Tugas Metpen Literatur Indah bnr-1
Tugas Metpen Literatur Indah bnr-1
Tugas Metpen Literatur Indah bnr-1
SKINCARE
Indah Mufidah
Didit Darmawan
Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur
untuk menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap minat beli pada Skincare. Data
dikumpulkan dari sumber literatur relevan, seperti buku dan artikel jurnal, yang membahas
hubungan antara persepsi harga dan minat beli. Analisis data dilakukan melalui pendekatan
analisis konten, di mana peneliti mengkodekan data berdasarkan tema yang relevan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi harga yang positif memiliki dampak signifikan
terhadap minat beli konsumen. Semakin baik persepsi harga terhadap harga produk,
semakin besar kemungkinan mereka untuk melakukan pembelian. Penelitian ini
menekankan pentingnya strategi penetapan harga yang tepat dalam menarik minat beli
konsumen. Oleh karena itu perusahaan disarankan untuk meningkatkan nilai yang dirasakan
melalui promosi dan pelayanan, serta membuka ruang eksplorasi lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat beli.
Kata Kunci : Persepsi Harga, Minat Beli, Skincare, Strategi Penetapan Harga
Pendahuluan
Tren kebutuhan masyarakat pada skincare (perawatan kulit) semakin tinggi. Kulit
wajah yang cantik dan sehat merupakan salah satu faktor penting dalam membantu
menunjang penampilan. Skincare atau perawatan kulit wajah merupakan salah satu upaya
untuk menjaga, merawat serta mempertahankan kondisi kulit, sehingga kulit dapat terlihat
cantik, sehat dan indah dipandang. Bukan itu saja masyarakat melakukan perawatan kulit
wajah itu juga merupakan salah satu bentuk apresiasi, kepedulian dan menghargai diri
sendiri serta orang lain. Dengan adanya standar kecantikan di kalangan masyarakat
membuat semua orang ingin memiliki kulit wajah yang mulus, terang berseri dan kelihatan
muda (Sinaga, et al. 2022). Skincare merupakan produk kosmetika yang digunakan
untuk melindungi, menutrisi dan meremajakan kulit, baik yang kosmeseutikal (produk
kosmetik yang mengandung bahan aktif biologis yang memiliki manfaat terapeutik pada
permukaan yang diterapkan) ataupun yang membutuhkan resep dalam penggunaannya.
Skincare atau perawatan wajah dapat berupa krim, sabun, lotion ataupun suntikan
(Nahai dan Minotto, 2022). Produk skincare adalah produk yang memiliki pemaknaan yang
signifikan bagi konsumen. Semua informan setuju bahwa kondisi fisik seseorang
merupakan representasi akan identitas diri seseorang. Memprioritaskan penampilan visual
menjadi salah satu pertimbangan yang rasional dan emosional pada informan, dengan
kondisi fisik yang sehat dan menarik membuat informan merasa lebih percaya diri ketika
harus berkomunikasi dengan orang lain (Derivanti, et al. 2022).
Kotler (2016) menyatakan minat beli adalah perilaku konsumen dimana
konsumen memiliki keinginan dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk. Minat
beli akan timbul apabila seseorang konsumen sudah berpengaruh terhadap mutu dan
kualitas dari suatu produk dan informasi suatu produk. Menurut Basiya et al. (2012)
Minat beli adalah kondisi psikis seseorang yang menggambarkan rencana untuk melakukan
beberapa tindakan dalam jangka waktu tertentu. Minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode waktu tertentu (Ali Hasan, 2014).
Setiadi (2011) menyatakan bahwa minat beli dibentuk dari sikap konsumen terhadap
produk yang terdiri dari kepercayaan konsumen terhadap merek dan evaluasi merek,
sehingga dari dua tahap tersebut munculah minat untuk membeli. Dalam strategi pemasaran
perilaku konsumen menjadi perhatian yang serius bagi produsen atau penyedia jasa, salah
satunya adalah niat pembelian (Saifudin, 2019). Adapun faktor yang mempengaruhi
minat beli menurut Kotler (2016) seperti faktor brand/merek, faktor kemasan, faktor
persepsi harga, faktor ketersediaan barang dan faktor promosi. Menurut Schiffman dan
Kanuk (2011) komponen komponen indikator minat beli, yakni Tertarik pada informasi
mengenai produk, Mempertimbangkan untuk membeli, Tertarik untuk mencoba, Ingin
mengetahui produk, Jadi ingin memiliki produk.
Menurut Hawkins et al (1986), persepsi adalah sebuah proses yang diawali dengan
pemaparan konsumen dan perhatian terhadap rangsangan pemasaran dan berakhir dengan
penafsiran oleh konsumen. Sedangkan, Menurut Kotler dan Keller (2012) harga adalah satu
elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.
Menurut Lee et al (2011) berpendapat bahwa persepsi harga adalah konsumen penilaian dan
bentuk emosional yang terkait mengenai apakah harga yang ditawarkan oleh penjual dan
harga tersebut dibandingkan dengan pihak lain adalah wajar, dapat diterima atau
dibenarkan. Menurut Schiffman dan Kanuk (2011) mengungkapkan bahwa persepsi harga
merupakan suatu proses seorang individu menyeleksi, mengorganisasi, dan
menterjemahkan stimulus informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang
menyeluruh. Amilia (2017) juga berpendapat bahwa persepsi harga ialah bagaimana cara
konsumen melihat harga sebagai yang tinggi, rendah dan adil.
Persepsi harga mencerminkan proses dimana konsumen secara aktif memahami
informasi harga dan memberikan arti yang signifikan terhadap keputusan pembelian mereka
(Olson et al, 2016). Persepsi atas harga mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen
dalam menentukan pilihan, persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk
menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk.
Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang
dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang
dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri (Kotler & Armstrong,
2008). Indikator persepsi harga menurut (Kotler & Keller, 2016) terdapat empat indikator
yakni keterjangkauan harga yang dijual dapat dijangkau konsumen sesuai dengan pemilihan
segmen pasar tertentu, kesesuaian harga dengan kualitas jumlah uang yang harus dibayar
oleh konsumen sebanding dengan kualitas yang diberikan kaitannya dengan spesifikasinya,
daya saing harga harga yang ditawarkan bisa jadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari
rata-rata dan kesesuaian harga dengan manfaat konsumen tentunya akan merasa puas
dengan manfaat yang diberikan setelah mendapatkan suatu barang dengan harga yang
sesuai.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa skincare atau perawatan kulit merupakan
upaya untuk merawat tubuh agar tetap terjaga, sehat, cantik dan enak untuk dipandang.
Pada era sekarang Skincare menjadi hal yang penting bagi sebagian kalangan masyarakat.
Banyaknya peminat terhadap skincare banyak produsen yang berinovasi dalam membuat
skincare yang bermanfaat dan berkualitas bagi konsumen. Adanya inovasi ini menimbulkan
berbagai jenis skincare yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Minat beli
konsumen merupakan suatu perilaku konsumen yang berkeinginan untuk membeli dan
memiliki dalam memakai suatu produk yang menarik bagi konsumen. Minat beli bisa
timbul karena beberapa hal salah satunya yaitu dari persepsi harga. Persepsi harga adalah
suatu pandangan atau penilaian konsumen terhadap harga suatu produk yang ditawarkan
penjual yang menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen. Tujuan penulisan ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap minat beli skincare.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur
untuk menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap minat beli pada skincare Dalam
penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber literatur yang relevan,
seperti buku, artikel jurnal, dan laporan penelitian, yang membahas hubungan antara
persepsi harga dan keputusan pembelian konsumen. Proses pengumpulan data dilakukan
dengan mengidentifikasi sumber yang berkualitas, mencatat informasi yang berkaitan
dengan tema penelitian, dan mengkategorikan data sesuai dengan pola dan tema yang
muncul. Analisis data dilakukan melalui pendekatan analisis konten, di mana peneliti
mengkodekan data berdasarkan tema yang relevan, serta menginterpretasikan hasil analisis
untuk menjelaskan hubungan antara persepsi harga dan minat beli. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli skincare, serta memberikan rekomendasi bagi produsen dan
pemasar dalam strategi penetapan harga.
Tabel 1. Studi tentang Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Skincare
Peneliti Lokasi Penelitian Fokus Penelitian Temuan Utama
Alvina (2020) Di Jakarta Pengaruh Kualitas Produk, Hasil penelitian ini
Persepsi Harga Dan Citra menunjukkan bahwa
Merek Terhadap Minat secara uji t kualitas
Beli Konsumen Pada produk, persepsi harga
Produk Kosmetik Pixy dan citra merek
memiliki pengaruh
positif dan signifikan.
Christian (2022) Di Malang Pengaruh Promosi, Brand Hasil yang diperoleh
Image Dan Persepsi Harga menunjukan bahwa
Terhadap Minat Beli masing-masing
Produk Skincare Wardah variabel yaitu;
promosi, brand image,
dan persepsi harga,
ketiganya berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat dan
daya beli konsumen.
Muna et al. Di Kota Pengaruh Celebrity Hasil penelitian
(2024) Banjarnegara Endorser, Brand Image, menunjukan bahwa
Persepsi Harga Dan celebrity endorser,
Electronic Word Of Mouth brand image,
Terhadap Minat Beli persepsi
Konsumen Produk harga, dan electronic
Scarlett Whitening word of mouth
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli
konsumen produk
Scarlett Whitening
Penutup
Berdasarkan analisis komprehensif dari literatur yang ada, dapat disimpulkan
beberapa poin utama. Secara umum, persepsi harga memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap minat beli produk skincare. Minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode waktu tertentu. adapun beberapa
faktor yang mempengaruhi minat beli, yaitu factor brand/merek, faktor kemasan, faktor
persepsi harga, faktor ketersediaan barang dan faktor promosi. Persepsi harga
merupakan elemen krusial dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Persepsi
harga tidak hanya mencakup angka yang tertera pada kemasan tetapi juga meliputi
pemahaman konsumen terhadap nilai yang terkandung dalam produk tersebut. Konsumen
sering kali mengaitkan harga dengan kualitas sehingga harga yang dianggap terlalu tinggi
dapat membuat konsumen ragu untuk membeli sementara harga yang terlalu rendah
dapat menimbulkan keraguan mengenai kualitas produk. Kesimpulannya, persepsi harga
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli skincare. Penetapan harga
yang baik dan sesuai dengan konsumen dapat menarik minat beli untuk keputusan
pembelian pada produk tersebut.
Daftar Pustaka
Alvina, I. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga Dan Citra Merek Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Produk Kosmetik Pixy. Skripsi, Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Mercu Buana.
Ali, H. (2014). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan.CAPS, Yogyakarta.
Alma, B. (2012). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.
Amada, C. Y. (2024). Pengaruh Social Media Live Streaming Tiktok, Persepsi Harga, Dan
Brand Awareness Terhadap Minat Beli Produk Skintific Di Boyolali. Skripsi, Prodi
Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Raden Mas Said Surakarta.
Amilia, S. (2017). Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Merek Xiaomi Di Kota Langsa. Jurnal Manajemen Dan
Keuangan Unsam, 6(1), 660–669.
Atmajayanti, B. A., D. S. Wulandari, & B. S. Pitoyo (2024). Pengaruh Kualitas Produk,
Citra Merek, Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Make Over Di Kota
Bekasi. Jurnal riset manajemen dan ekonomi, 2(2), 339-351.
Apriliani, D., I. G. Arimbawa, & A. Wulandari. (2020). Bagaimana Review Youtube
Beauty Vlogger,Kesesuaian Diri, dan Pengaruh Persepsi Harga terhadap Pembelian
Impulsif, dan Dampaknya Terhadap Pembelian Kembali Niat (Studi Kasus Pada
Remaja Pengguna Kosmetik Emina DiSurabaya). Quantitative economics and
management studie, 1(2), 33-43.
Ariyanti, K. & Iriani, S. S. (2014). Pengaruh Persepsi Nilai dan Persepsi Resiko Terhadap
Niat Beli Kosmetik Organik. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(4), 1186–1196.
Basiya, R., H. Ayuningtyas, & A. Rozak. (2012). Kualitas dayatarik wisata, kepuasan dan
niat kunjungan kembali wisatawan mancanegara di jawa tengah. Dinamika
Kepariwisataan, 2(11), 1–12.
Christian, M. Y., Novitawati, R. A. D., & Susanti, R. A. D. (2022). Pengaruh Promosi,
Brand Image Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Skincare Wardah
(Pada Masyarakat Kota Malang). Skripsi, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang).
Derivanti, D. A. et al. (2022). Studi Fenomenologi: Perilaku Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Produk Skincare Melalui Media Platfrom Digital di Era COVID-19.
Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi dan Pendidikan, 1(9),
1617-1628.
Gunawan, I. K., M. Mataji. & S. Santoso. (2023). Pengaruh Medua Sosial Marketing, Brand
Image, Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Skincare MS Glow Di
Surabaya. Jurnal Bisnis, 3(4), 1-10.
Hawkins, D.I., R.J, Best. & K.A. Coney. (1986). Consumer Behavior. Business Publication, Texas.
Hermawan, H., S. Hersona, & D. J. Suyaman. (2024). Pengaruh Influencer Marketing,
Content Marketing, Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen
(Investigasi Terhadap Konsumen Kosmetik Luxcrime Di Karawang). Jurnal ilmiah
manajemen, 8(2), 189-205.
Kotler, P. & K. L. Keller. (2016). Manajemen Pemasaran. Indeks, Jakarta.
Kotler, P. & K. L. Keller. (2012). Marketing Management. Pearson Pretice Hall, Inc.
Kotler, P. & G. Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Lee, S., A. Illia, & A. Lawson‐Body. (2011). Perceived price fairness of dynamic
pricing. Industrial Management & Data Systems, 111(4), 531-550.
Lunga, A. P. (2024). Pengaruh Promosi, Kualitas Produk, Persepsi Harga, Terhadap Minat
Beli Produk Emina Di Kota Yogyakarta Dan Sekitarnya. Skripsi, Prodi Manajemen
Fakultas Bisnis Unversitas Kristen Duta Wacana.
Maghfiroh, P. B., R. F. Wijayanti, & J. Samboro (2023). Pengaruh Inovasi Produk dan
Persepsi Harga terhadap Minat Beli Produk Ms Glow di Kota Lamongan. Journal of
social science research, 3(6), 4089-4099.
Muna, R. M. N. et al. (2024). Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image, Persepsi Harga
Dan Electronic Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Produk Scarlett
Whitening Di Kota Banjarnegara. Majalah Imiah Manajemen dan Bisnis, 21(1),
214-224.
Nahai, F., & G. C. Miotto (2022). Soft tissue assessment, optimization, and
planning. Aesthetic Surgery of the Facial Skeleton. Elsevier, 354-62.
Nulufi, K., & Murwatiningsih. (2015). Minat Beli sebagai Mediasi Pengaruh Brand Image
dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Batik di Pekalongan.
Semarang: Universitas Negeri Semarang. Management Analysis Journal, 4(2), 129–
141.
Nuraeni, P. & T. D. Harsoyo. (2024). East Asian Journal of Multidisciplinary Research,
3(7), 2941 - 2954.
Olson, C. & J. P. Peter (2016). Consumer Behaviour and Marketing Strategy. McGraw-
Hill, Boston.
Retnowulan, J. (2017). Pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap Minat beli
Smartphone Xiaomi. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 17(2), 139-145.
Rizky, M. F., & Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli
Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal Manajemen
& Bisnis, 14(02), 135-143.
Saifudin, S. 2019. Pengaruh Iklan Islami Terhadap Minat Beli Calon Konsumen Matahari
Dept. Store di Jawa Tengah, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 7 (2), 143-160.
Safrina, D., S. S. Putra, & K. Digdowiseiso. (2023). Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga
Dan Promosi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Kecantikan Di Aplikasi
Socilla. Economic jurnal, 12(4). 2248-2260.
Setiadi, N. J. (2011). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Bandung.
Schiffman, L.G. & L. L Kanuk. (2011). Consumer Behavior. Prentice Hall, New Jersey.
Sinaga, B. Y. P. R. et al. (2022). Analisis Pengaruh Brand Image, Harga, dan Review
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Skincare Wardah Pada Mahasiswa UNAI.
Jurnal Intelektiva, 3(8), 12-25.
Tude, R. D. (2023). Pengaruh Brand Ambassador, Promosi, Dan Persepsi Harga Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Produk Skincare Y.O.U Di Kota Yogyakarta. Skripsi.
Prodi Manajemen Fakultas Bisnis. Universitas Kristen Duta Wacana.
Wang, H. Y. & L. Y. Chen. (2016). “An Empirical Study of the Effect of Perceived Price
on Purchase Intention Evidence from Low-Cost Carriers”. International Journal of
Business and Social Science, 7(4), 97-107.
Widayati, C. C. et al. (2020). The role of destination image on visiting decisions
through word of mouth in urban tourism in Yogyakarta. International
Journal of Innovation, Creativity and Change, 12(3), 177-198.