Perencanaan Beton Pratekaan
Perencanaan Beton Pratekaan
Perencanaan Beton Pratekaan
tinggi balok 160 cm. Adapun untuk spesifikasi dimensi yang sudah ada adalah sebagai
berikut :
Lebar Tebal
Kode Kode
(m) (m)
b1 0.550 h1 0.125
b2 0.185 h2 0.075
b3 0.180 h3 1.250
b4 0.235 h4 0.100
b5 0.650 h5 0.225
h 1.600
Gambar 6 Dimensi balok prategang
1
Mutu Beton
Mutu beton girder prestress : K-400
Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K/10 = 33,20 Mpa
Modulus elastik beton, Ec = 4700*√fc' = 27081,1Mpa
Angka Poisson, u = 0.15
Modulus geser, G = Ec/[2*(1+u)] = 11774,4 Mpa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 10 x 10-6 / oC
Baja Prategang
Ada 4 (empat) buah benda uji yakni benda uji tanpa lubang, benda uji dengan lubang
2
Section Properties
Diambil lebar efektif plat lantai, Be = 2,01 m
Kuat tekan beton plat, fc'(plat) = 0.83 * K(plat) = 33,20 Mpa
Kuat tekan beton balok, fc'(balok) = 0.83 * K(balok) = 41.50 Mpa
Modulus elastik plat beton, Eplat = 4700 * √fc'(plat) = 23452.95 Mpa Modulus elastik
balok beton prategang, Ebalok =0.043*(Wc)1.5*√fc'(balok) =35669.972Mpa
Nilai perbandingan modulus elastik plat dan balok, n = Eplat / Ebalok = 0.657
Jadi lebar pengganti beton plat lantai jembatan, Beff = n* Be = 1.205 m
Untuk section properties balok prategang dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
3
Tabel 5 Section Properties Balok Komposit
Jarak
Statis Inersia Inersia
Dimensi Luas terhadap
No. Lebar Tinggi Tampang Alas Momen Momen Momen
b h A y A*y A * y2 Io
(m) (m) (m2) (m) (m3) (m4) (m4)
0 1.205 0.200 0.2410 1.700 0.40977 0.69660 0.000803
1 0.550 0.125 0.0688 1.538 0.10570 0.16252 0.000090
2 0.185 0.075 0.0139 1.425 0.01977 0.02817 0.000004
3 0.180 1.250 0.2250 0.850 0.19125 0.16256 0.029297
4 0.235 0.100 0.0235 0.258 0.00607 0.00157 0.000013
5 0.650 0.225 0.1463 0.113 0.01645 0.00185 0.000627
Total : 0.7184 0.74902 1.05328 0.030824
Tinggi total balok komposit : hc = 2,10 m
Luas penampang balok komposit : Ac = 0.7184 m2
Letak titik berat : ybc = Ac*y / Ac = 1.0426 m
yac = hc - ybc = 0.7574 m
Momen inersia terhadap alas balok : Ibc = Ac * y + Ico = 1.084 m4
Momen inersia terhadap titik berat balok komposit : Ixc = Ibc - Ac * y 2 bc= 0.303 m4
Tahanan momen sisi atas plat: Wac = Ixc / yac = 0.400 m3
Tahanan momen sisi atas balok : W'ac = Ixc /( yac - ho) = 0.544 m3
Tahanan momen sisi bawah balok : Wbc = Ixc / ybc = 0.291 m3
4
Momen maks di tengah bentang L, Mmax = (1/2*n*x3-x2-x1) * W = 309.93kN/m
Berat diafragma ekuivalen, Qdiafragma = 8 * Mmax / L2= 4.305 kN/m Berat Balok
Prategang, Wbalok = A * L * wc = 292.2 kN
Berat balok prategang + 10 % Qbalok = Wbalok / L = 12.173 kN/m
5
Beban Angin (EW)
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan diatas lantai jembatan dihitung dengan rumus:
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2
= 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan
dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan. h =2m
Jarak antara roda kendaraan, x = 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ] = 1.008 kN/m
Gaya geser dan momen maksimum akibat beban angin :
VEW = 1/2 * QEW * L = 12.096 kN
EW 2
MEW = 1/8 * Q * L = 72.576 kNm
Berdasarkan perhitungan beban yang bekerja pada jembatan adalah sebagai berikut: Tabel
8 Resume momen dan gaya geser pada balok
Kode Q P Q
No. Jenis Beban Keterangan
beban (kN/m) (kN) (kNm)
1 Berat balok prategang balok 12.173 - - Beban merata, Qbalok
2 Berat plat plat 9.165 - - Beban merata, Qplat
3 Berat sendiri MS 25.643 - - Beban merata, QMS
4 Mati Tambahan MA 4.931 - - Beban merata, QMA
5 Lajur "D" TD 16.497 125.744 - Beban merata, QMA &terpusat, PTD
6 Gaya rem TB - - 166.088 Beban momen MTB
7 Angin EW 1.008 - - Beban merata QEW
8 Gempa EQ 3.408 - - Beban merata QEQ
6
Momen Pada Balok Prategang
Analisis momen yang terjadi pada balok prategang dapat dilihat pada tabel yang disajikan
berikut ini.
7
Gaya Prategang, Eksentrisitas, dan Jumlah Tendon
Dari persamaan (2) dan (3) diperoleh jumlah tendon yang diperlukan :
nt = Pt / (0.85*0.80*Pb1) = 2.975 Tendon Jumlah tendon, nt = 3 Tendon
Jumlah kawat untaian (strands cable) yang diperlukan,
ns = Pt / (0.85*0.80*Pbs) = 35.709 Strands Digunakan ns = 36 Strands
Persentase tegangan leleh yang timbul pada baja ( % Jacking Force) :
po = Pt / ( 0.85 * ns * Pbs ) * 100% = 79.35% <80% (OK)
8
Gaya prategang yang terjadi akibat jacking :
Pj = po * ns * Pbs = 5351.295kN
Diperkirakan kehilangan tegangan ( loss of prestress ) = 30%
Gaya prategang akhir setelah kehilangan tegangan (loss of prestress) sebesar 30%:
Peff = 70% * Pj = 3745.906kN
Berdasarkan persamaan lintasan tendon di atas diperoleh lintasan tendon seperti pada grafik
berikut ini :
9
Tegangan Yang Terjadi
Tegangan pada saat transfer
Mutu beton balok prategang = K-400
Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500kPa
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' =33200kPa
Tegangan ijin tekan beton, - 0.6 * fci' =-19920kPa
10
Lendutan Yang Terjadi Pada Balok
Lendutan Pada Balok Prestress (Sebelum Composit)
Ebalok = 3.57.E+07 kPa
Ix = 0.1456m4
L = 24.00 m
Lendutan maksimum pada balok komposit akibat kombinasi pembebanan terjadi pada
kombinasi 4 yakni sebesar 0.01258 m < L/300 (OK)
11
Tinjauan Ultimit Balok Prategang
fps = feff +150 + fc' / (100*ρp) = 1370.6 MPa fps = feff + 400 = 1536.7 MPa
fps = 0.8 * fpy = 1264 MPa
Diambil kuat leleh baja prategang, fps = 1264.0 MPa
Untuk, fc' =41.5 MPa
b1 =0.85 - 0.05*( fc' - 30 )/7 = 0.768
Letak titik berat tendon baja prategang terhadap alas balok, zo = 0.175 m T
inggi efektif balok, d = h + ho - zo = 1.63 m
Kuat leleh baja prategang, fps = 1264000 kPa
Gaya tarik pada baja prestress, Ts = Aps * fps = 4491.24 kPa
Diperkirakan, a < ( h0 + h1 ) h0 + h1 = 0.325 m
Gaya tekan beton, Cc = [ Beff * ho + b1 * ( a – ho ) ] * 0.85 * fc'
Cc = Ts
maka, a = [ Ts / (0.85 * fc') - Beff * ho ] / b1 + ho = 0.2315 m
a < ho + h1 perkiraan benar (OK)
Jarak garis netral terhadap sisi atas, c = a / b1 = 0.301 m
Regangan baja prestress, eps = 0.003 * (d - c) / c
= 0.0132 < 0.03 (OK!)
12
Gambar 12 Kapasitas momen ultimit balok
13
Momen ultimit balok dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
1. Kesimpulan
Dari hasil desain dan analitis yang telah dilakukan pada tulisan ini didapat
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
Untuk jembatan bentang 44 m dibutuhkan girder prategang yang ideal dengan
tinggi 200cm.
Berdasarkan SNI 1725 2016 pembebanan untuk jembatan prategang bentang
44 m dibutuhkan jumlah tendon sebanyak 5 buah dengan tiap tendon terdiri
dari 12 strand dengan diameter 12.7 mm.
Kehilangan prategang yang digunakan pada asumsi awal desain sebesar 30%
dan setelah perhitungan mendapatkan kehilangan prategang sebesar 24.52%
pada balok girder.
14