10) Jurnal Dewi Irmayani (74-80)
10) Jurnal Dewi Irmayani (74-80)
10) Jurnal Dewi Irmayani (74-80)
Abstrak
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan studi penelitian lapangan
(field research). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terkait
pembinaan karakter religius siswa melalui kegiatan Rohani Islam (ROHIS) di SMA Negeri 1 Kecamatan
Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini memperoleh informasi dengan pengumpulan
datanya yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari sumber data primer maupun
sekunder. Data Primer bersumber dari beberapa informan sebagai narasumber kegiatan wawancara, yaitu
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru/ pembina ROHIS, guru Bimbingan Konseling (BK) dan
perwakilan beberapa siswa/i muslim yang aktif mengikuti kegiatan ROHIS di SMA Negeri 1 Kecamatan
Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Data di analisis dengan menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data, dan membuat kesimpulan/ verifikasi. Data penelitian diperiksa keabsahannya dengan
menggunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan menggunakan bahan
referensi. Hasil penelitian penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Perencanaan kegiatan Rohani Islam
(ROHIS) dalam membina karakter religius siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi yaitu:
perencanaan terkait dengan jadwal, program kerja/ kegiatan, materi, metode, dan sarana prasarana yang
mendukung dalam kegiatan ROHIS. 2) Pelaksanaan kegiatan ROHIS dalam membina karakter religius
siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi yaitu: Pembukaan kegiatan ROHIS oleh moderator,
dilanjutkan dengan membacakan ayat suci tilawatil Quran, mengabsensi kehadiran siswa/i, kemudian
kegiatan inti dalam penyampaian materi oleh Pembina ROHIS /murabbi. dilanjutkan dengan berdiskusi
berdasarkan tema/ materi pembahasan, diakhiri dengan renungan dan penutup. Beberapa proses di
antaranya ialah: Pembina memberikan contoh yang positif (keteladanan) kepada siswa, menumbuhkan
kesadaran iman kepada siswa, melakukan beberapa pembiasaan yang di lakukan secara berulang-ulang
dan memotivasi siswa sehingga kegiatan ROHIS yang dilakukan dengan proses tersebut dapat menjadikan
siswa berkarakter religius. 3) Evaluasi: Dapat diketahui berdasarkan beberapa program kerja kegiatan
ROHIS yang telah terlaksana, berdasarkan absensi kehadiran siswa/i muslim yang mengikuti kegiatan
ROHIS, berdasarkan nilai sikap keseharian siswa dan catatan buku binaan Bimbingan Konseling (BK),
dalam hal ini, hakikat karakter religius seseorang itu tetap tidak dapat terukur, namun kembali kepada
mawas diri sendiri, dan faktor lingkungan. pembinaaan karater religius dilaksanakan sebagai bentuk
ikhtiar agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Abstract
This research uses a qualitative descriptive approach with a field research study design. This research
aims to determine the planning, implementation and evaluation related to fostering students' religious
character through Spiritual Islamic activities (Islamic Spirituality) at State Senior High School 1,
Tebing Tinggi District, Serdang Bedagai Regency. This research obtained information by collecting
data through observation, interviews and documentation from primary and secondary data sources.
AT-TARBIYAH 74
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
Primary data comes from several informants as sources for interview activities, namely the principal,
deputy principal, Islamic Spirituality teacher/counsel, Guidance Counseling teacher and
representatives of several students who actively take part in Islamic Spirituality activities at State Senior
High School 1 Tebing Tinggi District Serdang Bedagai Regency. Data was analyzed using data
reduction techniques, data presentation, and making conclusions/verification. Research data is checked
for validity using extended observations, increasing persistence, triangulation and using reference
materials.The results of this research show that 1) Planning for Islamic Spiritual activities in developing
the religious character of students at State Senior High School 1, Tebing Tinggi District, namely:
planning related to schedules, work programs/activities, materials, methods and infrastructure that
support Spiritual activities Islam. 2) Implementation of Islamic Spiritual activities in developing the
religious character of students at State High School 1, Tebing Tinggi District, namely: Opening of
Islamic Spiritual activities by the moderator, followed by reading the holy verses of the Koran, taking
attendance of students, then the main activity in delivering the material by Islamic Spiritual Guide /
murabbi. followed by discussion based on the theme/discussion material, ending with reflections and
closing. Some of the processes include: The coach provides a positive example (exemplary) to students,
fosters awareness of faith in students, carries out several habits which are carried out repeatedly and
motivates students so that Islamic spiritual activities carried out with this process can make students
have character. religious. 3) Evaluation: It can be seen based on several work programs for Islamic
Spiritual activities that have been implemented, based on the attendance of Muslim students who take
part in Islamic Spiritual activities, based on the students' daily attitude values and the notes in the
Guidance Counseling guidance book, in this case, the nature of a person's religious character It still
cannot be measured, but it comes back to self-awareness and environmental factors. Religious
character development is carried out as a form of effort to become a better person.
.
Keywords: Religious Character, Islamic Spirituality
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah upaya sadar untuk memungkinkan manusia mewujudkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran. Islam adalah agama Allah yang diturunkan melalui ajaran
yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW kepada manusia agar bisa menjadi hamba Allah
yang taat beribada kepada-Nya. Dalam dunia pendidikan, selain untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, peserta didik juga memerlukan pembinaan karakter. Sebab karakter
menghasilkan pribadi atau tingkah laku manusia yang berkaitan erat dengan Habluminalla dan
Habminanas.
Sebagaimana dikemukakan oleh Nurul Zuria yang dikutip oleh Mochamad Iskarim,
pendidikan adalah pengajaran dan bimbingan serta mempunyai dua fungsi utama:
menyampaikan ilmu pengetahuan dan menyampaikan nilai-nilai.(transfer of knowledge and
transfer of value).(Nuraini, 2021)
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter. Indonesia adalah bangsa berbudaya yang menjunjung tinggi
akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kebijaksanaan dan budi pekerti. (Kemendikbud, 2016) Sebuah
gerakan penguatan pendidikan karakter, religius menjadi nilai utamanya. Sikap religius
merupakan bagian penting dalam kepribadian seseorang dan dapat dijadikan sebagai orientasi
moral untuk meningkatkan keterampilan sosial, internalisasi nilai-nilai keimanan, dan etos
kerja. Lyna Dwi Syahro berpendapat bahwa ranah religius sangat penting bagi tumbuh
kembang peserta didik agar peserta didik mampu menyesuaikan perkataan, pikiran, dan
tindakannya berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan norma-norma ajaran agama yang mereka
miliki. Artinya ajaran dan agama yang dianut peserta didik benar-benar diamalkan, dipahami
dan diamalkan dengan baik setiap harinya. (Syaroh & Mizani, 2020)
Kurangnya pemahaman terhadap ilmu agama, membuat peserta didik saat ini semakin
menjauh dari Al-Quran dan Sunnah. Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), kemajuan teknologi ibarat dua sisi mata uang yang sama. Dari segi
AT-TARBIYAH 75
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
kepraktisan dan efektivitas, masyarakat banyak merasakan dampak positif dari pengaruh
teknologi. Berkat teknologi, pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, jarak tidak
lagi persoalan dan pertukaran informasi sangat cepat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran teknologi membawa dampak negatif. (Andrianie et al., 2022)
Diananda mengatakan, masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak- anak
dan masa dewasa seseorang. Sejalan dengan jiwa remaja yang berada pada masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa, remaja mengalami ketidakstabilan mental dan mudah gelisah,
perkembangan pemikiran dan emosinya bersifat abstrak, dan motivasinya bersifat otonom.
mudah kesal, ragu, khawatir, mengalami konflik batin. Keadaan ini membuat remaja sulit
menentukan pilihan yang tepat, sehingga cenderung memilih jalannya sendiri, dan dengan
demikian perilaku menyimpang sangat mungkin terjadi. (Diananda, 2019)
Dalam situasi seperti ini, ekstrakurikuler ROHIS dapat menjadi salah satu alternatif bagi
siswa untuk menjauhi hal-hal negatif yang dapat mengubah moral dan perilakunya. Dalam
pendidikan intelektual, Rohani Islam (ROHIS) berperan penting dalam menyelesaikan
permasalahan baik di dalam maupun di luar sekolah, dan melalui kegiatan organisasi ini kita
dapat mengatasi permasalahan generasi muda masa kini yang belum memahami ajaran Islam.
Apalagi kegiatan ini senantiasa dapat memberikan semangat kepada generasi muda yang akan
membangun Ikhwanul Muslimin dan menjadi generasi tangguh bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, penekanan terhadap ilmu dan wawasan keagamaan perlu ditekankan dan diwujudkan di
kalangan generasi muda umat Islam saat ini, agar seiring dengan bertambahnya ilmu
pengetahuan mereka, mereka mampu menerapkan dan mengamalkan sikap keagamaan dalam
kehidupan sehari-hari.(Susilo, 2023)
Fakta nyata, SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai telah
menerapkan pelaksaan kegiatan ROHIS sebagai ekstrakurikuler yang wajib diikuti peserta
didik. ROHIS SMAN 1 Kecamatan Tebing Tinggi, selain untuk meningkatkan kualitas
keimanan/ketaqwaan peserta didik, ROHIS SMAN 1 Kecamatan Tebing Tinggi dibentuk
dalam rangka menyikapi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat,
sehingga para peserta didik diharapkan dapat terhindar dari pengaruh globalisasi yang
mengarah keperbuatan tercela.Dalam hal ini contoh kasus nyata karakter tercela atau siswa
yang tidak yang tidak mencerminkan karakter religius dapat diketahui dalam buku catatan
binaan siswa oleh guru Bimbingan Konseling. Dalam hal ini pula, SMA Negeri 1 Kecamatan
Tebing Tinggi mengharapkan peran guru, guru Bimbingan Konseling, guru Pendidikan Agama
Islam, saling bekerja sama mengarahkan siswa, mebina siswa menjadi pribadi yang lebih baik.
Kegiatan ROHIS Sebagai alternatif efisiensi waktu dalam Pendidikan Agama Islam.
Kegiatan pembelajaran di kelas yaitu 40 menit x 3 jam pelajaran per minggu masih belum
efektif dalam membina karakter religius siswa SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten
Serdang Bedagai. Berdasarkan dari pemaparan latar belakang permasalahan tersebut, penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pembinaan Karakter Religius Siswa Melalui
Kegiatan Rohani Islam (ROHIS) di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Serdang Bedagai”.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan dari judul, latar belakang masalah, dan tujuan penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan langkah-
langkah penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari
orang-orang dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif menurut Moleong adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.
Dengan cara mendiskripsikan data yang berupa kata-kata lisan dan tertulis dari orang-orang
dan perilaku yang diamati dan yang di wawancarai. (Moleong, 2019)
AT-TARBIYAH 76
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang
dalam memperoleh informasi dan pengumpulan datanya dilakukan dengan pengamatan
lapangan secara langsung dan dengan mendatangi narasumber yang ada di lokasi penelitian.
Lokasi dalam hal ini adalah SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai.Lokasi
penelitian ini beralamat lengkap di Jl. Besar Paya Mabar, Kel. Paya Mabar, Kec. Tebing Tinggi,
Kab. Serdang Bedagai, Prov. Sumatera Utara. Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada
setelah Seminar proposal.
AT-TARBIYAH 77
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
- PHBI dan Pesantren Kilat serta Ifthar Gathring (Buka Puasa Bersama)
Pelakasanaan Kegiatan ROHIS yang dilakukan oleh pembina ROHIS kepada siswa/i
SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai ialah sesuai dengan
perencanaan, yaitu sesuai dengan jadwal dan program kerja yang telah dibuat.
Adapun rutinitas pelaksanaan kegiatan ROHIS:
-Pembukaan Kegiatan ROHIS oleh moderator
-Pembukaan Kegiatan ROHIS dengan membacakan tilawatil Qur’an
-Menanyakan kehadiran, kabar dan memotivasi semangat awal Kegiatan
-Penyampaian materi oleh Pembina ROHIS /murabbi.
-Diskusi berdasarkan Tema/ Materi pembahasan.
-Renungan dan penutup.
Adapun dalam pelaksanaan rutinitas kegiatan ROHIS tersebut terdapat didalamnya proses: 1)
Memberikan Kesadaran keimanan kepada siswa, 2) Memberikan keteladanan kepada siswa, 3)
Memberikan pembiasaan kepada siswa, 4) Memberikan motivasi kepada Siswa. Empat proses
tersebut, dilakukan dan diaplikasikan dalam program kerja/ kegiatan ROHIS di SMA Negeri 1
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai yaitu: Bimbingan Baca dan Tulis Al-
Qur’an (BTQ), Sholat Fardhu rutin berjamaah dan Praktek sholat Jenazah,
Tausyiah/Muhadhoroh Akhwat di hari Jum’at Tausyiah/Muhadhoroh Ikhwan di hari Sabtu,
PHBI dan Pesantren Kilat serta Ifthar Gathring
Evaluasi kegiatan Rohani Islam (ROHIS) dalam membina karakter religius siswa dalam
hal ini ialah dapat diketahui berdasarkan beberapa program kerja kegiatan ROHIS yang telah
terlaksana, berdasarkan absensi kehadiran siswa/i muslim yang mengikuti kegiatan ROHIS,
dan catatan buku binaan Bimbingan Konseling (BK), dalam hal ini, hakikat karakter religius
seseorang itu tetap tidak dapat terukur, namun kembali kepada mawas diri sendiri, dan faktor
lingkungan. Karakter siswa yang telah terbina masih tetap harus dalam pengawasan, tidak
sebatas sampai ditaap itu agar karater tetap terjaga, Adapun pembinaaan karater religius
dilaksanakan sebagai bentuk ikhtiar agar siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Evaluasi
kegiatan ROHIS tersebut dapat dilihat pencapaian nya melalui sikap keseharian siswa dalam
menerapkan karakter religius di SMA Negeri 1 keacamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang
Bedagai.
AT-TARBIYAH 78
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
berdasarkan nilai sikap keseharian siswa dan catatan buku binaan Bimbingan Konseling (BK),
dalam hal ini, hakikat karakter religius seseorang itu tetap tidak dapat terukur, namun kembali
kepada mawas diri sendiri, dan faktor lingkungan. pembinaaan karater religius dilaksanakan
sebagai bentuk ikhtiar agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Untuk Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang
Bedagai, diharapkan untuk memaksimalkan program kegiatan yang sudah ada untuk
meningkatkan mutu sekolah dan mencapai tujuan kebijakan adanya kegiatan ROHIS di SMA
Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai.
Untuk pembina ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS) SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing
Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, diharapkan Pembina dapat menjalankan amanah dan
tanggung jawabnya untuk membina siswa dengan baik, dan meingkatkan semangat siswa untuk
antusias mengikuti kegiatan ROHIS dengan baik pula.
REFERENSI
Aisah, S., & Shaleh, K. (2021). Aktivitas Dakwah Islam melalui Kegiatan Liqo dan Dampak
terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat di Kp. Nyalindung Kelurahan Ciumbuleuit
Kota Bandung. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 21–28.
al-Albani, S. M. N. (n.d.). e-book Shahih Sunan Tirmidzi.
AL-BUKHARI, B. I. (n.d.). Shahih Bukhari Dan Shahih Muslim.
Al Albani, M. N. (2016). Shahih Sunan Ibnu Majah 2. Pustaka Azzam.
Andrianie, S., Arofah, L., & Ariyanto, R. D. (2022). Karakter Religius: Sebuah Tantangan
dalam Menciptakan Media Pendidikan Karakter. Penerbit Qiara Media.
Departemen, L. P. M. al-Q. (2019). Agama.(2019). Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi
Penyempurnaan.
Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan
Dan Pemikiran Islam, 1(1), 116–133.
Helmi, M. (2016). Peranan Dakwah dalam pembinaan umat. Semarang: Dies Natalies, IAIN
Walisongo Semarang.
Indonesia, S. N. R., & No, U. U. (20 C.E.). tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003.
Indonesia, T. R. K. B. B. (2018). Kamus besar bahasa Indonesia.
Kemendikbud, S. J. (2016). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Khusnia, N. (2019). Pembentukan karakter religius di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama
MINU Tratee Putera Gresik. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Lickona, T. (2022). Mendidik untuk membentuk karakter. Bumi Aksara.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Muchtar, D., & Suryani, A. (2019). Pendidikan karakter menurut kemendikbud. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 3(2), 50–57.
Nuraini, R. Z. (2021). Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Pembiasaan Menghafal
Juz’Amma, Hadits, Dan Do’a-Do’a Harian Di MTsN 1 Ponorogo. IAIN Ponorogo.
Ridho, S. (2020). Peranan Ekstrakurikuler Rohis (Rohani Islam) dalam Membentuk Perilaku
Keagamaan Siswa di SMK Negeri 6 Medan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Rofiah, C., & Bungin, B. (2024). ANALISIS DATA KUALITATIF: MANUAL DATA
ANALISIS PROSEDUR. Develop, 8(1), 1–13.
Rosyidi, R., & Sariroh, L. (2023). STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN NURUL
HUDA DESA PAKAMBAN LAOK UNTUK MENINGKATKAN AKHLAK SANTRI.
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 4(1), 1–14.
Subyantoro, A. (2018). Peran Rohani Islam (ROHIS) dalam membina akhlak siswa di SMA
Dharmawangsa Medan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Sugiyono, S., & Lestari, P. (2021). Metode penelitian komunikasi (Kuantitatif, kualitatif, dan
AT-TARBIYAH 79
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024
cara mudah menulis artikel pada jurnal internasional). Alvabeta Bandung, CV.
Susilo, M. A. C. (2023). PERAN ROHIS DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS
SISWA SMAN 1 NGUNTORONADI WONOGIRI. IAIN Ponorogo.
Syaroh, L. D. M., & Mizani, Z. M. (2020). Membentuk Karakter Religius dengan Pembiasaan
Perilaku Religi di Sekolah: Studi di SMA Negeri 3 Ponorogo. Indonesian Journal of
Islamic Education Studies (IJIES), 3(1), 63–82.
Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: sebuah tinjauan teori & praktik. Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray.
AT-TARBIYAH 80
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 Nomor 1, Oktober 2024