Tugas III - SATUAN OPERASI INDUSTRI - DEVI
Tugas III - SATUAN OPERASI INDUSTRI - DEVI
Tugas III - SATUAN OPERASI INDUSTRI - DEVI
Berdasarkan kasus tersebut, menurut pendapat saya pabrik gula dapat mengaplikasikan
teknologi membran yaitu reverse osmosis (RO) atau nanofiltrasi (NF) yang ada untuk
mengentalkan ekstrak gula sebelum dikristalisasi. Alasannya adalah sebagai berikut :
Salah satu alternatif teknologi yang dapat menghasilkan gula dengan kualitas tinggi
dengan biaya yang relatif rendah adalah membran filtrasi. Penerapan membran filtrasi dalam
industri gula dapat meningkatkan kualitas hasil (warna dan kandungan bahan pengotor rendah
serta bebas dari sulfur). Teknologi membran filter dapat memperpendek proses, mereduksi
kebutuhan bahan kimia dan energi sehingga biaya produksi dapat direduksi. Ada dua jenis
proses konsentrasi membran yaitu reverse osmosis (RO) dan ultrafiltrasi. Membran filtrasi
yang digunakan untuk pemekatan nira sebagai pengganti evaporasi adalah dengan reverse
osmosis (RO). Keuntungan membran konsentrasi dibandingkan dengan evaporasi antara lain :
a. Kehilangan zat gizi dan komponen volatil rendah
b. Penggunaan energi lebih efisien
c. Biaya tenaga kerja dan biaya operasional lebih rendah
d. Instalasi lebih sederhana, dan
e. Tidak membutuhkan broiler.
Aplikasi RO di industri pangan salah satu contohnya adalah konsentrasi whey pada susu.
Pada awalnya proses pemekatan whey menggunakan proses evaporasi, namun kemudian mulai
dicari metode lainnya untuk mengurangi kemungkinan terdenaturasinya protein whey. RO
menjadi salah satu metode yang menjanjikan karena rendahnya tingkat energi yang diperlukan
dan temperatur operasi yang relatif sama dengan suhu ruang. Hal ini sama dengan saat
pemekatan nira menggunakan sistem RO. Dengan mengganti proses evaporasi dengan proses
membran filtrasi kebutuhan energi dapat direduksi dan kerusakan produk akibat pemasaran
dapat diminimumkan. Mengingat sekitar 50% kebutuhan energi untuk produksi gula tebu
digunakan dalam tahap evaporasi (pemekatan nira), maka potensi tertinggi untuk mereduksi
energi terletak pada tahapan peningkatan konsentrasi nira encer, misalnya peningkatan
konsentrasi bahan kering refraktometrik dari 12-14% menjadi maksimum 30% menggunakan
membran filtrasi. Hasil uji coba (Abbara et al. 2007) menunjukkan bahwa penggunaan
membran nano-filtrasi mampu meningkatkan konsentrasi sukrosa dari 14% menjadi 17-19%
dengan tingkat fluks sekitar 30L/m2jam pada tekanan 40 bar. Permeat mengandung gula kurang
dari 0,5%. Keberhasilan proses membran untuk penjernihan nira yaitu dapat mengeliminasi
partikel – partikel terlarut dan tersuspensi, makromolekul seperti polisakarida, dekstrans, pati,
gum, lilin dan klorofil. Pemekatan nira ditujukan juga untuk meningkatkan konsentrasi nira dari
13-16 Bx menjadi 55-65 Bx agar gula dapat dikristalkan yang biasa dilakukan dengan
menguapkan sebagian besar air yang ada pada nira pada tekanan hampa dan temperatur rendah.
Selain itu keuntungan penggunaan sistem RO adalah :
- Kebutuhan energi rendah karena tidak terjadi perubahan fase
- Temperatur operasi rendah sehingga dapat mengurangi kerusakan gula
- Perancangan sistem sederhana
B. Yang dapat saya usulkan untuk mengatasi mahalnya biaya produksi kristalisasi
ekstrak tebu di pabrik gula
Pada kasus ini, pabrik tersebut dapat mencoba untuk mengalihkan metode evaporasi
dengan sistem sirkulasi alami. Di mana metode ini relatig lebih ekonomis, relatif murah,
mudah konstruksi dan perawatannya juga sederhana meskipun kecepatan evaporasinya
rendah. Selain itu dapat juga digunakan proses konsentrasi dengan membran di mana
pengurangan air dilakukan dengan cara pemisahan air dari bahan dengan media membran
atau filter sehingga konsumsi energi untuk proses kristalisasi dari ekstrak larutan tebu dapat
diminimalisir.
Tahapan pengkristalan : Proses pemisahan padatan – cairan dilakukan melalui alih masa
dari fase cair ke fase padat murni dengan cara pendinginan, penguapan atau kombinasi
keduanya. Kristalisasi dalam pengolahan gula bertujuan untuk mendapatkan kristal gula
sebanyak – banyak secara mudah, sederhana, dan ekonomis dari larutan yang mengandung
sukrosa. Opsi lain selain kedua cara tersebut, kristalisasi dilakukan dalam benjana pemasak
di stasiun rafinasi dengan kondisi operasi : tekanan 66 cm Hg vacuum (atau 10 cmHg)
dengan pemanasan uap bertemperatur 180°C sehingga temperatur mencapai 65-70°C
sederhana untuk menghemat investasi dan biaya operasional. Demikian pula alat – alat
proses utama masih sama dan menggunakan alat baku sudah banyak digunakan. Dengan
pertimbangan ini maka proses defekasi atau karbonasi dapat digunakan. Jika pilihannya
adalah paling sederhana maka proses defekasi lebih baik dan gula yang dihasilkan dapat
memenuhi baku mutu lokal.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara pendinginan dan pembekuan dari sisi
mekanisme proses, peralatan, dan komponen peralatannya dan aplikasinya pada industri
pangan.
Jawab:
Hariyadi, P., Suyatma, N. E., dan Hartati, A. (2022). Satuan Operasi Industri Pangan. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka
Suprihatin. (2007). Penjernihan Nira Tebu Menggunakan Membran Ultrafilttrasi dengan Sistem
Aliran Silang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Agustus 2007, hlm. 93-99
Bantacut, T. (2013). Pengembangan Pabrik Gula Mini untuk Mencapai Swasembada Gula. Artikel
Pangan, Vol. 22. No.4, Desember 2013 : 299 -316