Supervisi Pendidikan Bahasa Arab
Supervisi Pendidikan Bahasa Arab
Supervisi Pendidikan Bahasa Arab
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah : Supervisi Pendidikan
Di susun oleh :
Fatchur Rahman
Rovi Lusmiati
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kita nikmat kesehatan dan kekuatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagai tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum dengan judul: “KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN”
Makalah ini penulis susun dengan maksud menyelesaikan tugas mata kuliah :
(ADM) dan Supervisi pendidikan . Terlaksana penulisan makalah tidak terlepas
bantuan dari:
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah kami masih memiliki banyak
kekurangan baik dalam penulisan huruf, pemilihan kata ataupun segala hal yang
menyangkut isi dari makalah ini, saran dan masukan sangat kami perlukan agar kami
dapat lebih baik lagi kedepannya dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk
para mahasiswa Institut Agama Islam Abuya Salek Sarolangun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………….…………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………..............………..14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang
masingmasing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja
sama untuk mencapai tujuan.Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber
daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa,
dan orang tua siswa.Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan
melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada
kemampuannya sebagai manajer.
Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-
sumber,dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Pemimpin yang ideal adalah
seseorang yang memiliki hidup dan karakter yang dapat mendorong orang lain untuk
meneladaninya. Pemimpin yang baik adalah yang berwibawa, memiliki cara hidup
benar dan layak untuk diteladani; bukan karena ia berkuasa dan punya gengsi,
kepribadian, atau jabatan tertentu. Sebaliknya, banyak "kepemimpinan" di dunia ini
yang tidak lebih dari sekadar rekayasa manusia, mengandalkan ancaman hukuman dan
iming-iming imbalan.Kepemimpinan harus berusaha memberi dorongan bagi orang-
orang dengan berbicara dari hati ke hati, bukan dengan tekanan atau paksaan dari luar.
Untuk itu melalui artikel ini penulis memberikan arahan dan pengajaran bahwa peran
dan tugas dari kepemimpinan dalam pendidikan itu adalah hal yang paling penting agar
proses pendidikan bisa dapat berjalan dengan efektif dan juga unggul dalam proses
pembelajaran. Selain itu semua komponen sekolah atau warga sekolah harus juga
terlibat dalam meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
B . Rumusan masalah
C . Tujuan
4
1. untuk mengetahui pengertian pemimpin
2. mengetahui peranan pemimpin
3. untuk mengetahui fungsi peranan seorang pemimpin
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pasolong Harbani, Kepemimpinan Birokrasi (Bandung: CV. Alfabeta, 2008)..
2
Sulton Syahril, “Teori-Teori Kepemimpinan,” RI’AYAH 4, no. 2 (2019): 209–210
3
Pasolong Harbani, Kepemimpinan Birokrasi (Bandung: CV. Alfabeta, 2008).
6
dan tuntunan perkembangan organisasi agar organisasi tetap eksis dan dapat
meningkatkan kinerjanya.4
7. Menurut Gardner(1990) Kepemimpinan adalah “The process of persuasion or
example by which an individual (or leadership team) induces a group to persue
objectives held by the leader or shared by the leader and his followers”. Artinya
kepemimpinan adalah seseorang yang mampu membujuk atau mengajak suatu
kelompok untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Jadi menurut definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-
orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
mengikuti kehendak pimpinan itu. Kepemimpinan adalah hubungan antara
seorang pemimpin dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara
sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin.
2. Pengertian Pendidikan
Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa latin
berarti educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan dari luar
dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco
berarti sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya
guna mengembangkan kemampuan diri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun
kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun
pelatihan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat berguna
bagi semua orang baik anak-anak maupun orang dewasa dan juga pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Oleh karena itu
dapat penulis simpulkan Kepemimpinan Pendidikan merupakan suatu kemampuan
untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif,efesien dan bahkan unggul. Kepemimpinan
dalam pendidikan di dalam manajemen pendidikan karena pada dasarnya setiap
instansi atau lembaga pendidikan diperlukan seorang figur pemimpin yang dimana
4
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta: Pt. Rajagrafindo,2010),Hlm.16-17
7
bertujuan untuk membimbing,mengkoordinasi, mempengaruhi agar kegiatan dapat
berjalan dengan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran
dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan
pengerahan seluruh sumber daya organisasi.
3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan
hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan pember-
dayaan serta melakukan perubahan.
4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya
atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya. Susanto(2014) menyatakan peranan
kepemimpinan dalam pendidikan sebagai berikut:
1. Kapten, yaitu seorang pemimpin harus mampu menetapkan arah dengan jelas dan
cepat, bekerja mengatasi kompleksitas isu-isu penting, mengenali masalah dan
peluang, serta mengambil keputusan yang tepat.
2. Dokter , yaitu seorang pemimpin harus mampu mengintegrasikan informasi yang
berasal dari berbagai sumber, membangun perspektif yang komprehensif dan
mengoptimalkan organisasi;
8
3. Eksekutor, yaitu pemimpin harus mampu membangun dan menyelaraskan sumber
daya yang dimiliki, menyelesaikan berbagai permasalahan dengan cepat,
mengawasi dan melaksanakan tugas.
4. Ahli Strategi, yaitu seorang pemimpin harus mampu memahami secara utuh
persoalan, membangun arah jangka panjang, serta menguasai visi dan nilai-nilai
strategi organisasi:
5. Pelatih (coach) dan Pembimbing (counselor), yaitu pemimpin harus mampu
menarik, mengembangkan dan mempertahankan bakat-bakat terbaik dalam
organisasi, membangun, memfasilitasi dan mendorong pengembangan:
6. Group dynamizer (pendinamis kelompok), yaitu pemimpin harus menjamin
dinamika kelompok guna membangun komitmen bersama,membangkitkan energi
dan antusiasme dan membangun kepercayaan.
7. Change agent (agen perubahan), yaitu pemimpin harus pandai dalam
mengidentifikasi ide-ide dan peluang bagi perubahan,memperkenalkan dan
mendorong perubahan tersebut.
8. Entrepreneur, yaitu pemimpin harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
sebagai wirausahawan yang mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang
yang ada, merubah ancaman menjadi peluang dan berani untuk mengambil risiko.5
9. Corporate, yaitu pemimpin harus berusaha secara optimal memperhatikan dan
memenuhi kepentingan dari para Pemangku kepentingan, menyeimbangkan tujuan
jangka panjang dengan keuntungan jangka pendek serta menjamin
diimplementasikannya tata kelola yang baik dan manajemen risiko. Di samping itu,
pemimpin juga harus mampu mengarahkan pengikut nya secara "ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani".(KI ajar Dewantara.)
Artinyapemimpin harus mampu mengarahkan, menyemangati, dan mendorong para
pendidik, tenaga kependidikan, dan para staf lainnya yang memiliki semangat dan
motivasi tinggi dalam bekerja; yang masih belum optimal dalam bekerja, bahkan
yang masih malas).
C. Fungsi Kepemimpinan dalam Pendidikan
5
Rohmat. Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, (INSANIA,2016),hlm.1-11.
9
berarti suatu usaha dan harus dilakukan oleh pemimpin sesuai dengan kedudukannya
sebagai pemimpin. Dengan kata lain seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi bawahannya untuk melakukan suatu pekerjaan yang baik. Fatonah
(2017, h. 114) mengemukakan pendapat bahwa Kepemimpinan terkhusus dalam ranah
kependidikan dimaknai sebagai kesanggupan seorang individu dalam membimbing,
menggerakkan dan mengarahkan anggota atau bawahannya berkenaan dengan
implementasi proses pendidikan dan pengajaran dalam rangka mewujudkan tujuan yang
telah ditetapkan.6
6
Khamdani, P,Kepemimpinan dan Pendidikan Islam. Jurnal Madaniyah, (2014),hlm. 259-276.
7
Khamdani, P,Kepemimpinan dan Pendidikan Islam. Jurnal Madaniyah, (2014),hlm. 259-276.
10
Fungsi kepemimpinan dalam pendidikan yakni guna mengefisienkan
guru, staff karyawan, siswa dan masyarakat untuk mendukung segala kegiatan
yang ada di sekolah. Dalam mewujudkan tujuan kepemimpinan di sekolah
memerlukan tiga fungsi utama yaitu :
11
1. Fungsi Perencanaan. Seorang pemimpin harusnya membuat perencanaan yang
matang dalam organisasi maupun pendidikan baik itu untuk diri sendiri maupun untuk
anggotanya.
6. Fungsi Memberi Motivasi. Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang peduli
dengan anggotanya. pemimpin dapat memberikan semangat kepada anggotanya agar
dapat menajalankan tugasnya dengan baik di dalam organisasi yang dipimpin.
Engkoswara dan Komariah (2015) menyatakan ada 2 (dua) fungsi utama dari
kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi yang berkaitan dengan tugas (task related) atau fungsi pemecahan masalah,
yaitu fungsi yang memudahkan dan mengkoordinasikan usaha kelompok dalam
memilih, mendefinisikan dan memecahkan masalah bersama.
2. Fungsi yang berkaitan dengan pembinaan kelompok atau fungsi sosial (group
maintenance), yaitu membantu kelompok dalam menengahi perbedaan pendapat,
meredam konflik dan memancarkan perasaan hangat dan empati kepada anggota
kelompok.
12
tetapi dari eksternal organisasi. Sutrisno (2017) menyatakan bahwa seorang pemimpin
dalam kepemimpinannya memiliki peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam
upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individu, kelompok dan
organisasi. Artinya, efektivitas kepemimpinan tersebut tidak semata-mata tertuju
kepada bawahan, namun juga secara vertikal maupun horizon pembelajaran.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15