Hama Tanaman

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tikus sawah (Rattus argentiventer Rob & Kloss) merupakan hama utama tanaman

padi, Tikus sawah dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi mulai dari saat
pesemaian padi hingga padi siap dipanen, dan bahkan menyerang padi di dalam
gudang tempat penyimpanan beras.

Gejala serangan:

1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan;


2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat
penyimpanan;
3. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji-bijian tetapi juga batang
tumbuhan muda;
4. Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di
semak-semak.

Baca juga: Vertebrata Hama

Wereng

Wereng atau biasa disebut dengan serangga penghisap cairan tumbuhan merupakan
anggota ordo Homoptera. Selain sebagai hama memakan tumbuhan langsung,
wereng juga menjadi media untuk penularan virus pada tumbuhan lainnya.

Gejala serangan:

1. Menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang-lubang.


2. Daun dan batang kemudian kering, dan pada akhirnya mati

Baca Juga: Wereng Coklat, Wereng Hijau

Walang Sangit

Walang sangit (Leptocorisa oratorius Fabricius) adalah anggota ordo


Himiptera (bangsa kepik sejati). Serangga ini menjadi hama terpenting pada
tanaman budidaya, terutama padi. Walang sangit menghisap cairan tanaman dari
tangkai bunga (paniculae) dan juga cairan buah padi yang masih tahap masak susu
sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning ( klorosis), dan
perlahan-lahan melemah.

Gejala serangan:

1. Menghisap butir-butir padi yang masih cair.


2. Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
3. Kulit biji yang sudah diisap akan berwarna kehitam-hitaman.
4. Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi
hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
5. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji-biji yang sudah mengeras, yaitu
dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat
6. Faktor-faktor yang mendukung yang mendukung populasi walang sangit antara
lain sebagai berikut:
o Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
o Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
o Penanaman tidak serentak

Baca juga: Walang Sangit

Ulat

Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang termasuk kupu-
kupu dan ngengat. Sebagian besar hama ulat memakan tumbuhan, dan juga
serangannya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya. Ulat
memiliki tiga pasang tungkai yang sejati pada tiga segmen dana, ditambah dengan
empat pasang tungkai semu yang biasa disebut tungkai perut pada segmen perut
terakhir.

Gejala serangan:

1. Aktif memakan dedaunan bahkan pangkat batang, terutama pada malam hari.
2. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunnya saja

Tungau

Tungau merupakan hama berukuran sangat kecil (kurang dari 1 mm), mirip laba-laba,
dan hidup di daun bagian bawah. Hama ini merupakan salah satu avertebrata yang
paling beraneka ragam dan mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan
lingkungan. Hama tungau menyerang daun-daun muda. Permukaan bawah daun yang
terserang menjadi berwarna cokelat. mengilap. Daun menjadi kaku dan melengkung
ke bawah (gejala “sendok terbalik”) dan pertumbuhan pucuk tanaman menjadi
terhambat.

Gejala serangan:

1. Tungau(kutu kecil) biasanya terdapat di bawah sebuah daun untuk mengisap


daun tersebut
2. Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak-bercak kecil kemudian daun
akan menjadi kuning lalu gugur

Lalat bibit

Lalat bibit atau dalam Bahasa latinnya ( Atherigona exigua, A. Oryzae), merupakan
salah satu hama tanaman yang sangat merugikan bagi petani karena serangannya
dapat merusak tanaman hingga 80% bahkan lebih. Gejala awal akibat serangan lalat
bibit yaitu berubahnya warna daun dari hijau menjadi kuning kecokelatan. Lalat bibit
dewasa sangat aktif terbang serta sangat tertarik dengan tanaman yang baru
tumbuh di atas permukaan tanah.

Gejala serangan:

1. Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari.
2. Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna
kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1
minggu menjadi imago yang siap untuk kawin.
3. Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi

Anjing tanah

Anjing tanah atau biasa disebut orong- orong yang nama latinnya Gryllotalpa hirsute,
merupakan serangga yang berwarna cokelat terang dan cokelat gelap. Serangga ini
merupakan serangga yang aktif pada malam hari dan pada musim dingin melakukan
hibernasi. Serangga ini dapat merusak tanaman pada semua fase tumbuh, ia
memotong tanaman pada pangkal batang dan merusak akar muda tanaman.

Gejala serangan:

1. Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan.


2. Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih
besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
3. Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya
berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari.

Uret
Uret yang nama latinnya Leucopholis rorida adalah fase larva dari kumbang
Scarabaeidae. Uret memiliki ukuran gemuk dan putih, badan tembus cahaya dengan
kepala yang berwarna cokelat dan mempunyai taring yang besar. Hama ini banyak
menyerang tanaman jagung, padi, tebu, serta ubikayu.

Gejala serangan:

1. Uret yang merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis


hypoleuca,Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
2. Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur larva (uret) pupa
imago (kumbang).
3. Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan tidak begitu merusak dibanding
uretnya.

Ganjur

Ganjur atau Orseolia oryzae merupakan serangga yang memakan tanaman padi
pada titik tumbuh yang menyebabkan daun tumbuh berbentuk gulungan seperti daun
bawang. Pada titik tumbuh inilah larva serangga makan dan berlindung sehingga
tumbuhan rusak.

Gejala serangan:

1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali
seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat
kemerahan dan menetas setelah 3 hari.
2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun
padi jadi tidak normal.
3. Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 - 12 hari.
Siklus hidup keseluruhan 19 - 26 hari.

Kutu daun persik

Kutu daun persik (Myzus persicae Sulzer), serangga ini memiliki antena yang Panjang
seperti Panjang tubuhnya. Pada umumnya warna tubuh, kepala, dan dadanya
berwarna cokelat dan perut berwarna hijau kekuningan.

Gejala serangan:

1. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk
dan daun muda tanaman cabai.
2. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain
sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan
akhirnya mati.
3. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
4. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun
mengecil.
5. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan
ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis.
Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.

Belalang

Belalang atau Melanoplus femurrubrum adalah serangga pemakan tumbuhan yang


memiliki ciri antena pendek, tiga pasang kaki, serta mempunyai sayap. Serangga ini
juga dapat meloncat sejauh 15 sampai 25 kali panjang tubuhnya. Belalang sering
dianggap sebagai hama karena sering memakan/ menyerang tanaman hingga rusak,
serangannya meruka daun, batang dan tangkai pada tanaman

Gejala serangan:
1. Hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak tanaman pada
bagian daun dan pucuk (pada musim kering dapat menyebebkan kerusakan
parah).
2. Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun
tidak dimakan.
3. Gejalanya kadang-kadang sulit dibedakan dengan gejala lubang-lubang kerusakan
daun oleh serangan ulat daun.
4. Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan,
sedangkan akibat serangan ulat lebih halus.
5. Tanaman inang lainnya, antara lain adalah kapas, jati, kelapa, kopi, cokelat,
jarak, wijen, ketela, waru, kapuk, nangka, karet, jagung, dan pisang.

Anda mungkin juga menyukai