Hama Tanaman
Hama Tanaman
Hama Tanaman
padi, Tikus sawah dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi mulai dari saat
pesemaian padi hingga padi siap dipanen, dan bahkan menyerang padi di dalam
gudang tempat penyimpanan beras.
Gejala serangan:
Wereng
Wereng atau biasa disebut dengan serangga penghisap cairan tumbuhan merupakan
anggota ordo Homoptera. Selain sebagai hama memakan tumbuhan langsung,
wereng juga menjadi media untuk penularan virus pada tumbuhan lainnya.
Gejala serangan:
Walang Sangit
Gejala serangan:
Ulat
Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang termasuk kupu-
kupu dan ngengat. Sebagian besar hama ulat memakan tumbuhan, dan juga
serangannya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya. Ulat
memiliki tiga pasang tungkai yang sejati pada tiga segmen dana, ditambah dengan
empat pasang tungkai semu yang biasa disebut tungkai perut pada segmen perut
terakhir.
Gejala serangan:
1. Aktif memakan dedaunan bahkan pangkat batang, terutama pada malam hari.
2. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunnya saja
Tungau
Tungau merupakan hama berukuran sangat kecil (kurang dari 1 mm), mirip laba-laba,
dan hidup di daun bagian bawah. Hama ini merupakan salah satu avertebrata yang
paling beraneka ragam dan mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan
lingkungan. Hama tungau menyerang daun-daun muda. Permukaan bawah daun yang
terserang menjadi berwarna cokelat. mengilap. Daun menjadi kaku dan melengkung
ke bawah (gejala “sendok terbalik”) dan pertumbuhan pucuk tanaman menjadi
terhambat.
Gejala serangan:
Lalat bibit
Lalat bibit atau dalam Bahasa latinnya ( Atherigona exigua, A. Oryzae), merupakan
salah satu hama tanaman yang sangat merugikan bagi petani karena serangannya
dapat merusak tanaman hingga 80% bahkan lebih. Gejala awal akibat serangan lalat
bibit yaitu berubahnya warna daun dari hijau menjadi kuning kecokelatan. Lalat bibit
dewasa sangat aktif terbang serta sangat tertarik dengan tanaman yang baru
tumbuh di atas permukaan tanah.
Gejala serangan:
1. Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari.
2. Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna
kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1
minggu menjadi imago yang siap untuk kawin.
3. Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi
Anjing tanah
Anjing tanah atau biasa disebut orong- orong yang nama latinnya Gryllotalpa hirsute,
merupakan serangga yang berwarna cokelat terang dan cokelat gelap. Serangga ini
merupakan serangga yang aktif pada malam hari dan pada musim dingin melakukan
hibernasi. Serangga ini dapat merusak tanaman pada semua fase tumbuh, ia
memotong tanaman pada pangkal batang dan merusak akar muda tanaman.
Gejala serangan:
Uret
Uret yang nama latinnya Leucopholis rorida adalah fase larva dari kumbang
Scarabaeidae. Uret memiliki ukuran gemuk dan putih, badan tembus cahaya dengan
kepala yang berwarna cokelat dan mempunyai taring yang besar. Hama ini banyak
menyerang tanaman jagung, padi, tebu, serta ubikayu.
Gejala serangan:
Ganjur
Ganjur atau Orseolia oryzae merupakan serangga yang memakan tanaman padi
pada titik tumbuh yang menyebabkan daun tumbuh berbentuk gulungan seperti daun
bawang. Pada titik tumbuh inilah larva serangga makan dan berlindung sehingga
tumbuhan rusak.
Gejala serangan:
1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali
seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat
kemerahan dan menetas setelah 3 hari.
2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun
padi jadi tidak normal.
3. Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 - 12 hari.
Siklus hidup keseluruhan 19 - 26 hari.
Kutu daun persik (Myzus persicae Sulzer), serangga ini memiliki antena yang Panjang
seperti Panjang tubuhnya. Pada umumnya warna tubuh, kepala, dan dadanya
berwarna cokelat dan perut berwarna hijau kekuningan.
Gejala serangan:
1. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk
dan daun muda tanaman cabai.
2. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain
sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan
akhirnya mati.
3. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
4. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun
mengecil.
5. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan
ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis.
Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Belalang
Gejala serangan:
1. Hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak tanaman pada
bagian daun dan pucuk (pada musim kering dapat menyebebkan kerusakan
parah).
2. Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun
tidak dimakan.
3. Gejalanya kadang-kadang sulit dibedakan dengan gejala lubang-lubang kerusakan
daun oleh serangan ulat daun.
4. Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan,
sedangkan akibat serangan ulat lebih halus.
5. Tanaman inang lainnya, antara lain adalah kapas, jati, kelapa, kopi, cokelat,
jarak, wijen, ketela, waru, kapuk, nangka, karet, jagung, dan pisang.