5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(P.K.L)

DI PT. YUTAKA MANUFACTURING INDONESIA


BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, K3 PELAYANAN KESEHATAN KERJA,
K3 BAHAN BERBAHAYA

PELATIHAN CALON AHLI K3


UMUM ANGKATAN KE - 370

KELOMPOK 4

1. Almas Faizul Kamal


2. Bella A. Asmara
3. Heru Kuncoro
4. Jeremy Rudolf Natanael Pardede
5. Oscar Empe Rampengan
6. Rina Supriani
7. Ryan Thabrani
8. Vaqar Agimena Garba

PENYELENGGARA
PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO
Bogor, 17 Juli 2024
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................................3

B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................................3

C. Ruang Lingkup...........................................................................................................................4

D. Dasar Hukum..............................................................................................................................4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja.................................................................................................6

B. Temuan.........................................................................................................................................9

BAB III ANALISIS

A. Analisis Temuan Positif.............................................................................................................11

B. Analisis Temuan Negatif............................................................................................................19

BAB IV PENUTUPAN

A. Kesimpulan...................................................................................................................................27

B. Saran.............................................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam operasi dan produksi barang dan jasa khususnya di sebuah perusahaan, pencegahan
kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja merupakan upaya perlindungan bagi tenaga kerja dan
juga merupakan salah satu tujuan utama dalam mewujudkan visi perusahaan. Memasuki era
globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mewujudkan visinya dikarenakan
perkembangan teknologi yang semakin tinggi, penggunaan bahan yang beraneka ragam, serta
penggunaan peralatan yang semakin kompleks. Sehingga diperlukan tenaga kerja yang ahli dan
terampil dan harus didukung dengan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tenaga kerja.
Terjadinya resiko kerja seperti kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, ledakan, dan
pencemaran lingkungan dapat diakibatkan karena dua hal yaitu tindakan tidak aman (unsafe act)
dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Semua itu dapat dicegah dengan memahami
keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam melindungi tenaga kerja di Indonesia, pemerintah
Indonesia telah mengamanatkan di dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Untuk menerapkan isi amanat Negara tersebut diperlukan seorang Ahli K3 Umum yang bertugas
mengawasi ditaatinya undang-undang tersebut. Untuk itu perusahaan perlu membentuk lembaga K3
yang disebut Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Adapun P2K3 merupakan
wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian
dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, dalam
proses produksi PT. Yutaka Manufacturing Indonesia (PT. YMI) ada beberapa potensi bahaya yang
perlu diidentifikasi dan dikendalikan dengan SMK3.
Pada kegiatan PKL ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan PKL di PT. YMI
yang merupakan joint venture dari Astra Honda Group. PT. YMI ini memiliki kegiatan
memproduksi sparepart, cakram, dan knalpot dari scooter matic hingga mobil. Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Calon
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (Rabu, 17 Juli 2024) kami melakukan PKL secara
online pada PT. YMI. Pada kegiatan PKL ini, mendapatkan tugas untuk menganalisa hasil
observasi baik temuan positif maupun temuan negatif, memberikan rating risiko dan saran sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan


Praktik kerja lapangan di PT. Yutaka Manufacturing Indonesia bertujuan untuk:
1. Memungkinkan calon Ahli K3 Umum untuk memahami peraturan perundang-undangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
2. Menyediakan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran peran calon Ahli K3 dalam menjaga
keselamatan kerja di tempat kerja.
3. Membantu calon Ahli K3 Umum memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 di tempat
kerja, sehingga mereka dapat mengaplikasikan keahlian mereka di tempat kerja.
4. Menjadi dasar dan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi sebagai Ahli K3 Umum.
C. Ruang Lingkup
Praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. Yutaka Manufacturing Indonesia, pada hari Rabu
tanggal 17 Juli 2024. Ruang lingkup PKL ini sebagai berikut:
1. Pengawasan K3 Bidang Lingkungan Kerja
2. Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja
3. Pengawasan K3 Bidang Bahan-Bahan Berbahaya dan Beracun.

D. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum Keselamatan Kerja
a. UUD 1945
b. UU No.13 Tahun 2023 Tentang Ketenagakerjaan.

2. Pengawasan K3 Bidang Lingkungan Kerja


a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

b. UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai Hygiene
Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor.
c. Permenakertrans Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Lingkungan Kerja.
d. Permenakertrans Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
e. SE Menaker Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Pengadaan Kantin Dan Ruang Tempat Makan.
f. Permenakertrans Nomor 04 Tahun 1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
g. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 2/M/BW/BK/1984 Tentang Pengesahan Alat
Pelindung Diri.
h. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 05/M/BW/97 Tentang Pengawasan Alat
Pelindung Diri.
i. Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No. SE . 05/BW/1997 tentang
Penggunaan Alat Pelindung Diri.
j. Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No.SE. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran
Alat Pelindung Diri.

3. Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja


a. UU No 3 Th 1951 Tentang Pengawasan Ketenagakerjaan.

b. UU No 1 Th 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

c. UU No 21 Th 2003 Tentang Pengesahan Konvensi ILO No 81 Mengenai Pengawasan


Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan.
d. UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN.
e. UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS.

f. PP No.44 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian.
g. Permenakertrans Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Kewajiban dan Latihan Hygiene
Perusahaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Paramedis Perusahaan.
h. Perpres Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit akibat kerja.

i. Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik.


j. Permenakertrans Nomor 02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
k. Permenakertrans Nomor 03 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.

l. Permenakertrans Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Kerja.
m. Permenakertrans Nomor 1 Tahun 1978 Tentang Wajib Latihan Hyperkes Bagi Dokter
Perusahaan.
n. Permen No. 01 tahun 1981 Tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja.
o. Kepmen No. 333 tahun 1989 Tentang Diagnosis dan pelaporan penyakit akibat kerja.
p. Kepmen No. 333 tahun 1989 Tentang Diagnosis dan pelaporan penyakit akibat kerja.
q. Kepmenakertrans No. 68 Tahun 2004 Tentang Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS
diTempat Kerja.
r. Kep dirjen PPK N0.Kep. 22/DJPPK/VI/2008 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja.

4. Pengawasan K3 Bidang Bahan-Bahan Berbahaya:


a. Peraturan Menteri Lingkungan Kerja Hidup dan Kehutanan Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
b. Peraturan Menteri Lingkungan Kerja Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
c. Permenaker No. 3/Men/1986 Tentang Syarat Syarat K3 di Tempat Yang Mengelola
Pestisida
d. Kepmenaker Nomor 187 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja.
e. SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 140/MEN/PPK-KK/II/2004 tentang Major
Hazard Installation.
f. Kepdirjen DJPPK BINWASNAKER NO.113 TAHUN 2016 tentang Pedoman K3 Ruang
Terbatas.
BAB II
KONDISI
PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


PT. Yutaka Manufacturing Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Astra
Honda Motor, bersama dengan Yutaka Giken.co.Ltd Jepang, berlokasi di kota industri
MM2100, Cikarang Barat, Bekasi, Provinsi Jawa Barat. PT Yutaka Manufacturing Indonesia
telah berdiri sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang manufaktur spare part otomotif (disc brake
dan muffler).
Produk utama yang diproduksi oleh PT. Yutaka Manufacturing Indonesia adalah disc plate
dan muffle atau knalpot, sehingga pemasaran produk-produk perusahaan tidak hanya diedarkan
dalam negeri saja. PT Yutaka Manufacturing Indonesia telah menjadi salah satu produsen spare
part otomotif besar di Indonesia.
PT. Yutaka Manufacturing Indonesia memiliki dua plant, yaitu Plant 1 dan Plant 2 dengan
jumlah tenaga kerja 1300 orang. Jumlah tenaga kerja di plant 1 sekitar 300 orang dan di plant 2
sekitar 1000 orang. Plant 2 memiliki luas wilayah sebesar 42.208 m ² dengan luas area produksi
sebesar 30.635m². Proporsi jam kerja pada perusahaan adalah 40 jam per minggu dan telah
terbagi dalam 4 bagian bergantung pada keadaan perusahaan. Shift 1 dari jam 07.00 sampai jam
17.00, shift 2 dari jam 19.00 sampai jam 05.00, shift 3 dari jam 23.00 sampai jam 07.00
(disesuaikan jika produksi dengan 3 shift), dan non shift jam 07.00 sampai jam 17.00. Setiap
shift juga mendapatkan jam istirahat selama 1 jam kecuali yang produksi dengan 3 shift
sehingga jam kerja yang diterapkan oleh perusahaan pun dapat berubah sesuai kebijakan
perusahaan.
Kegiatan produksi pada PT Yutaka Manufacturing Indonesia sudah mengadaptasikan dengan
proses bantuan robotik dan beberapa bantuan mesin di dalam proses produksinya. Seperti dalam
welding, Beberapa tes uji kelayakan produk sampai dengan proses quality control dari
produknya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sendiri semakin berkembang dengan
perkembangan zaman bukan hanya dari segi teknologi serta dalam pengembangan sumber daya
manusianya (SDM).
1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
To be the best world supplier of Disc Brake 2 wheeler and Exhaust Systems.
b. Misi Perusahaan
a. To be the best QCDSM supplier for Disc Brake 2 wheeler and Exhaust System
through good operation management and harmonious collaboration between
Yutaka Giken & Astra Group.
b. To be the good corporate governance implementation, through continuous
improvement and green product output, high-competence human resources,
operational excellence, health financial company and focus on customer
satisfaction.
c. Having commitment of compliance on law and regulations especially towards
environment, labor, secure and safety.

2. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi


PT. Yutaka Manufacturing Indonesia

Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Yutaka Manufacturing Indonesia per Juli 2024
adalah sebanyak 1300 orang.
3. Alur Proses Produksi

Anda mungkin juga menyukai