TUGAS PRAKTEK 1b

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 1b

PDGK 4501 PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Nama Tutor : ZULMADI, M.Pd.

Nama Mahasiswa : RINA SARI

Nim : 877623378

Prodi : PGSD B1

UPBJJ : POKJAR KEDATON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
2024

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus :1

Semester : Genap

Tema/Subtema : 4/1

Mat Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : II

I. Tujuan Perbaikan

Untuk meningkatkan motivasi peserta didik kelas II dalam membaca dengan menggunakan teknik
permainan menyusun kata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di UPT SDN 1 Keteguhan

II. Identifikasi Masalah

1. Siswa terlalu ribut saat belajar

2. Siswa kurang lancar dalam membaca

3. Siswa tampak mengantuk saat belajar

III. Analisis Masalah

1. Proses pembelajaran bahasa indonesia yang terlalu monoton

2. Guru mengajari membaca tanpa menggunakan media

3. Proses pembelajaran hanya terjadi satu arah saja.

IV. Perumusan Masalah

Apakah ada Peningkatan Keterampilan Membaca pada peserta didik kelas rendah dengan teknik susun
kata ?

V. Rujukan Penelitian

1. Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada


Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli

Link : https://media.neliti.com/media/publications/107680-ID-peningkatan kemampuan-membaca-


melalui-te.pdf

Deskripsi Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa melalui teknik
permainan menyusun kata dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SDN Inpres 5
Birobuli. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan angka persentase ketuntasan belajar siswa pada kondisi
awal yang hanya 54% meningkat menjadi 71% pada siklus I dan mencapai angka 92% pada akhir siklus II.
Total peningkatan ketuntasan adalah sebesar 46%. Hasil capaian rata-rata pada tahap prasiklus sebesar
58 meningkat menjadi 71 pada siklus I dan menjadi 87 pada siklus II. Total peningkatan rata-rata adalah
29 poin.

2. Penerapan Permainan Kartu Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring


Siswa Kelas II SD Negeri 72 Bontoloe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Link : http://eprints.unm.ac.id/19591/1/ARTIKEL%20PENERAPAN%20PERMAINAN%20KARTU%20KATA
%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KEMAMPUAN%20MEMBACA%20NYARING%20SISWA.pdf

Deskripsi Hasil :

Hasil yang dicapai pada siklus I yaitu berada pada kategori cukup dan pada siklus II hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa penerapan permainan kartu kata dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas
II SD Negeri 72 Bontoloe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

3. Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I dengan Metode Silaba di Sekolah


Dasar

Link : https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1411/0

Deskripsi Hasil :

Hasil analisis data observasi yang dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan menerapkan metode
silaba terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menujukkan
bahwa pada siswa kelas I UPT SD Negeri 266 Gresik Presentase kemampuan membaca setiap siklus
semakin naik dengan presentase tuntas 43% pada siklus I dan 78,57% pada siklus II. Penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode silaba terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca
siswa

VI. Rujukan Teori

Apakah ada Peningkatan Keterampilan Membaca pada peserta didik kelas rendah dengan teknik susun
kata.

Kata Kunci : Keterampilan membaca, Teknik susun kata.

1. Kemampuan Membaca

a. D.P Tampubolon (1990:7) menjelaskan bahwa kemampuan membaca adalah


kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan.
b. Kemampuan membaca pemahaman adalah kesanggupan memahami ide atau isi
pesan yang tersurat maupun tersirat yang hendak disampaikan penulis melalui teks
bacaan atau bahasa tulis (Fahrudin, 2009:45).

c. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:623), “kemampuan” berarti


kesanggupan atau kecakapan, membaca dapat diartikan suatu aktivitas yang
kompleks yang melibatkan kegiatan fisik maupun mental untuk mengetahui dan
memahami makna suatu tulisan.

d. Menurut Khotimah dkk. (Liswina dan Nurjamaludin, Journal Bale Aksara, Vol.1,
2020: 32) “Membaca adalah kegiatan melisankan atau membaca hanya dalam hati
dengan melihat tulisan pada sebuah teks bacaan.”

e. Menurut Ghazali (Budi dan Haryanto, Jurnal Prima Edukasia, Vol.2. 2014: 129)
membaca merupakan proses pemecahan sandi terhadap simbol-simbol tertulis,
karena di awali dengan memahami segmen-segmen terkecil (huruf, suku kata, kata)
dalam teks dan kemudian dibangun agar mencakup unit-unit yang lebih besar.
Pengertian ini mengandung makna bahwa seseorang bisa membaca apabila sudah
mengetahui segmen-segmen terkecil seperti huruf, suku kata dan kata, baru
kemudian bisa merangkai kata-kata tersebut menjadi suatu kalimat.

2. Teknik Permainan Menyusun Kata

a. Menurut Suyatno mengemukakan bahwa permainan menyusun kata adanya


seperangkat peraturan yang eksplisit yang harus diperhatikan oleh para pemain dan
adanya tujuan yang harus dicapai dan tugas yang dikerjakan, permainan menyusun
kata bersifat individu dan kelompok.

b. Permainan adalah perpaduan yang harmoni antara bimbingan kelompok, karena


dengan kegiatan bermain dapat melatih siswa baik secara kognitif, afektif, dan
psikomotornya, sehingga mampu untuk menumbuhkan siswa dalam melakukan
eksplorasi, melatih imajinasi, dan memberikan peluang untuk berhubungan dengan
orang lain, serta merasa tidak jenuh ketika berada dalam proses mempelajari
keterampilan dan pengetahuan baru (Lancy, Russ 2004,dalam Nandang Rusmana
2009:14).

c. Menurut Munandar (Andang Ismail, 2009:23) permainan adalah suatu aktivitas yang
membantu siswa dalam mencapai perkembangan yang utuh baik fisik, intelektual,
sosial, moral, dan emosional.

d. Permainan susun kata merupakan permainan menempel kata yang sesuai dengan
gambar yang telah tersedia. Melalui permainan susun kata siswa akan belajar untuk
mengeja dan memahami kata dengan bacaan (Nisak, 2013). Permainan ini dapat
dilakukan secara individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, permainan susun
kata dilakukan secara individu karena untuk mengetahui minat baca siswa. Langkah-
langkah permainan susun kata yaitu sebagai berikut: (1) guru menjelaskan tujuan
dan proses permainan; (2) guru membagikan kertas berisi gambar yang akan
ditempel kartu kata oleh siswa; (3) siswa menempel kata yang sesuai dengan
gambar yang tersedia; (4) siswa bersama guru membahas hasil pekerjaan siswa; (5)
siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran (Nisak, 2013).

e. Menurut Mustikawati metode suku kata adalah “metode yang diawali dengan
pengenalan suku kata dan dirangkai menjadi kata-kata bermakna.metode ini dapat
mempermudah siswa dalam pembelajaran membaca permulaan kelas satu”.
Metode suku kata ini biasa disebut dengan metode silabel. Dalam proses
pembelajaran membaca permulaan diawali dengan pengenalan suku kata,
contohnya seperti :

/ba, bi,bu, be, bo/

/ca, ci, cu, ce, co/

/da, di, du. De, do/

/ka, ki, ku, ke, ko/ dan bisa seterusnya

Dari suku kata tersebut akan dirangkai menjadi sebuah kata-kata bermakna, contohnya dari daftar suku
kata tadi, gru daat membuat berbagai macam perpaduan suku kata menjadi sebuah kata-kata yang
bermakna. Kata-kta yang dimaksud, misalnya seperti:

Ba - ju cu- ci da –ki ka - ki Bi - ru

ca- ci da – ra ku- ku Bi – bi ci – ci

da- du ka – ku Ba-ca ka – ca du –ka

Pembelajaran ini dapat dilanjutkan dengan merangkai kata kelompok kata atau sebuah kalimat
sederhana. Contohnya seperti :

Ka-ki ku-da Ba-ca-bu-ku


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS 1

Sekolah : SDN 1 Keteguhan

Kelas /Semester : 2 / 1 (satu )

Tema 4 : Tugasku Sehari-hari

Subtema 1 : Tugasku Sehari-hari di Sekolah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)


dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung 3.7.1. Tulisan tegak bersambung dalam
dalam cerita dengan memperhatikan cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf
penggunaan huruf kapital (awal kalimat, kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama
nama bulan dan hari,nama orang) serta orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat
mengenal tanda titik pada kalimat berita berita dan tanda tanya pada kalimat Tanya
dan tanda tanya pada kalimat tanya.

4.7 Menulis dengan tulisan tegak 4.7.1 Membaca Kosakata dan konsep
bersambung menggunakan huruf kapital tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi,
(awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama sosial dan budaya di lingkungan sekitar
diri) serta tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat tanya
dengan benar.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca teks puisi yang ditulis dengan huruf tegak bersambung, siswa dapat
membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.

2. Setelah peserta didik berdiskusi maka peserta didik dapat dengan cepat menyusun kata
dalam acakan kertas tersebut menjadi kalimat.

3. Dengan begitu peserta didik dapat lebih mudah dalam lancar membaca dan meningkat
dalam motivasi membaca

D. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Melalui permainan menyusun kata, peserta didik mampu membaca dengan baik dan lancar

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, suatu proses
yang menuntut agar kelompok kata yang akan terlihat dalam suatu pandangan dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak terlaksana dengan baik dalam pembelajaran
membaca itu sendiri.

2. Pengertian menyusun kata

Permainan menyusun kata adanya seperangkat peraturan yang eksplisit yang harus diperhatikan oleh
para pemain dan adanya tujuan yang harus dicapai dan tugas yang dikerjakan, permainan menyusun
kata bersifat individu dan kelompok. Permainan menyusun kata adalah permainan yang digunakan
istimewa bagi kemampuan membaca. Penerapannya yakni pendidik melafalkan perkataan, peserta didik
harus menyusun kata-kata menjadi kalimat yang sesuai kalimat yang dibaca oleh pendidik. Dan
permainan menyusun yang memakai suatu referensi pada pendidikan membaca.

3. Langkah –langkah permainan menyusun kata

a. Pendidik menyediakan papan stereoform bersama paku-paku kecil akan di tempelkan

b. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok

c. Pendidik memberikan kertas kata pada peserta didik setiap kelompok mendapatkan
beberapa kertas kata
d. Pendidik memberikan waktu untuk berdiskusi

e. Pendidik membacakan satu persatu kalimat

f. Tiap-tiap kelompok berlomba-lomba akan menyusun kata dengan papan stereoform


sampai menjadikan kalimat yang cocok pada kalimat saat dilafalkan oleh pendidik

g. Kelompok yang paling cepat dan paling benar dalam menyusun kata menjadi
pemenangnya

h. Setiap anggota kelompok wajib maju kedepan untuk diberi tanggung jawab akan
melafalkan bacaan yang tampak pada papan stereofor

F. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : permainan menyusun kata

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan 10


mengecek kehadiran siswa. menit

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang


siswa.

3. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru


memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan.

4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,


manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap


disiplin yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

6. Pembiasaan membaca. Siswa dan guru mendiskusikan


perkembangan kegiatan literasi yang telah dilakukan.
Kegiatan inti LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 50
menit
Ayo Membaca

 Siswa membaca teks puisi yang


berjudul Kelinciku

 Guru membimbing siswa agar


puisi dapat dibaca secara
menarik.

 Guru meminta salah satu siswa


untuk maju membacakan puisi.

 Guru dapat memberikan catatan


siswa tentang sikap percaya dirinya ketika ada siswa yang
berani maju ke depan tanpa ditunjuk.

Ayo Membaca

 Siswa membaca teks tentang Lani dan teman-temannya


yang mematuhi aturan di sekolah.

 Guru memberi penekanan mengenai tata tertib di sekolah


dengan melakukan umpan balik.

 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai tata tertib yang


berlaku di sekolah. Beberapa siswa diminta untuk bercerita
mengenai pengalamannya mematuhi tata tertib di sekolah.

Ayo Mencoba

 Pendidik menyiapkan papan stereform, paku-paku kecil,


kertas kata

 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok

 Pendidik membagikan kertas kata.

 Pendidik melafalkan satu persatu kalimat, dari teks Lani dan


teman-temannya

 Pendidik memberikan waktu untuk berdiskusi.

Ayo Berlatih

 Masing-masing kelompok mulai berlomba-lomba untuk


menyusun kata pada papan stereoform hingga membentuk
kalimat yang sesuai dengan kalimat yang akan dibacakan
oleh pendidik.

 Kelompok yang paling cepat dan paling benar dalam


menyusun kata menjadi pemenangnya.

Penutup  Peserta didik mampu mengemukan hasil belajar hari ini 10


menit
 Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan

 Peserta didik diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan


menambahkan informasi dari peserta didik lainnya.

 Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

H. PENILAIAN

a. Penelitian proses.

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal
kegiatan sampai dengan kegiatan akhir.

b. Instrument penilaian

Penilaian proses pengamatan ( terlampir)

Skor penilaian :

Skor perolehan

∑ Skor perolehan

Nilai = X100

Skor maksimal

Skor maksimal :

Keterangan :

81-100 : Sangat Baik

70-80 : Baik

60-69 : Cukup

0-59 : Kurang

Anda mungkin juga menyukai