TUGAS PRAKTEK 1b
TUGAS PRAKTEK 1b
TUGAS PRAKTEK 1b
Nim : 877623378
Prodi : PGSD B1
UNIVERSITAS TERBUKA
2024
Siklus :1
Semester : Genap
Tema/Subtema : 4/1
Kelas : II
I. Tujuan Perbaikan
Untuk meningkatkan motivasi peserta didik kelas II dalam membaca dengan menggunakan teknik
permainan menyusun kata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di UPT SDN 1 Keteguhan
Apakah ada Peningkatan Keterampilan Membaca pada peserta didik kelas rendah dengan teknik susun
kata ?
V. Rujukan Penelitian
Deskripsi Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa melalui teknik
permainan menyusun kata dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SDN Inpres 5
Birobuli. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan angka persentase ketuntasan belajar siswa pada kondisi
awal yang hanya 54% meningkat menjadi 71% pada siklus I dan mencapai angka 92% pada akhir siklus II.
Total peningkatan ketuntasan adalah sebesar 46%. Hasil capaian rata-rata pada tahap prasiklus sebesar
58 meningkat menjadi 71 pada siklus I dan menjadi 87 pada siklus II. Total peningkatan rata-rata adalah
29 poin.
Link : http://eprints.unm.ac.id/19591/1/ARTIKEL%20PENERAPAN%20PERMAINAN%20KARTU%20KATA
%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KEMAMPUAN%20MEMBACA%20NYARING%20SISWA.pdf
Deskripsi Hasil :
Hasil yang dicapai pada siklus I yaitu berada pada kategori cukup dan pada siklus II hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa penerapan permainan kartu kata dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas
II SD Negeri 72 Bontoloe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
Link : https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1411/0
Deskripsi Hasil :
Hasil analisis data observasi yang dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan menerapkan metode
silaba terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menujukkan
bahwa pada siswa kelas I UPT SD Negeri 266 Gresik Presentase kemampuan membaca setiap siklus
semakin naik dengan presentase tuntas 43% pada siklus I dan 78,57% pada siklus II. Penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode silaba terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca
siswa
Apakah ada Peningkatan Keterampilan Membaca pada peserta didik kelas rendah dengan teknik susun
kata.
1. Kemampuan Membaca
d. Menurut Khotimah dkk. (Liswina dan Nurjamaludin, Journal Bale Aksara, Vol.1,
2020: 32) “Membaca adalah kegiatan melisankan atau membaca hanya dalam hati
dengan melihat tulisan pada sebuah teks bacaan.”
e. Menurut Ghazali (Budi dan Haryanto, Jurnal Prima Edukasia, Vol.2. 2014: 129)
membaca merupakan proses pemecahan sandi terhadap simbol-simbol tertulis,
karena di awali dengan memahami segmen-segmen terkecil (huruf, suku kata, kata)
dalam teks dan kemudian dibangun agar mencakup unit-unit yang lebih besar.
Pengertian ini mengandung makna bahwa seseorang bisa membaca apabila sudah
mengetahui segmen-segmen terkecil seperti huruf, suku kata dan kata, baru
kemudian bisa merangkai kata-kata tersebut menjadi suatu kalimat.
c. Menurut Munandar (Andang Ismail, 2009:23) permainan adalah suatu aktivitas yang
membantu siswa dalam mencapai perkembangan yang utuh baik fisik, intelektual,
sosial, moral, dan emosional.
d. Permainan susun kata merupakan permainan menempel kata yang sesuai dengan
gambar yang telah tersedia. Melalui permainan susun kata siswa akan belajar untuk
mengeja dan memahami kata dengan bacaan (Nisak, 2013). Permainan ini dapat
dilakukan secara individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, permainan susun
kata dilakukan secara individu karena untuk mengetahui minat baca siswa. Langkah-
langkah permainan susun kata yaitu sebagai berikut: (1) guru menjelaskan tujuan
dan proses permainan; (2) guru membagikan kertas berisi gambar yang akan
ditempel kartu kata oleh siswa; (3) siswa menempel kata yang sesuai dengan
gambar yang tersedia; (4) siswa bersama guru membahas hasil pekerjaan siswa; (5)
siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran (Nisak, 2013).
e. Menurut Mustikawati metode suku kata adalah “metode yang diawali dengan
pengenalan suku kata dan dirangkai menjadi kata-kata bermakna.metode ini dapat
mempermudah siswa dalam pembelajaran membaca permulaan kelas satu”.
Metode suku kata ini biasa disebut dengan metode silabel. Dalam proses
pembelajaran membaca permulaan diawali dengan pengenalan suku kata,
contohnya seperti :
Dari suku kata tersebut akan dirangkai menjadi sebuah kata-kata bermakna, contohnya dari daftar suku
kata tadi, gru daat membuat berbagai macam perpaduan suku kata menjadi sebuah kata-kata yang
bermakna. Kata-kta yang dimaksud, misalnya seperti:
Ba - ju cu- ci da –ki ka - ki Bi - ru
ca- ci da – ra ku- ku Bi – bi ci – ci
Pembelajaran ini dapat dilanjutkan dengan merangkai kata kelompok kata atau sebuah kalimat
sederhana. Contohnya seperti :
(RPP) SIKLUS 1
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Bahasa Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung 3.7.1. Tulisan tegak bersambung dalam
dalam cerita dengan memperhatikan cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf
penggunaan huruf kapital (awal kalimat, kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama
nama bulan dan hari,nama orang) serta orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat
mengenal tanda titik pada kalimat berita berita dan tanda tanya pada kalimat Tanya
dan tanda tanya pada kalimat tanya.
4.7 Menulis dengan tulisan tegak 4.7.1 Membaca Kosakata dan konsep
bersambung menggunakan huruf kapital tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi,
(awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama sosial dan budaya di lingkungan sekitar
diri) serta tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat tanya
dengan benar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks puisi yang ditulis dengan huruf tegak bersambung, siswa dapat
membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2. Setelah peserta didik berdiskusi maka peserta didik dapat dengan cepat menyusun kata
dalam acakan kertas tersebut menjadi kalimat.
3. Dengan begitu peserta didik dapat lebih mudah dalam lancar membaca dan meningkat
dalam motivasi membaca
Melalui permainan menyusun kata, peserta didik mampu membaca dengan baik dan lancar
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, suatu proses
yang menuntut agar kelompok kata yang akan terlihat dalam suatu pandangan dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak terlaksana dengan baik dalam pembelajaran
membaca itu sendiri.
Permainan menyusun kata adanya seperangkat peraturan yang eksplisit yang harus diperhatikan oleh
para pemain dan adanya tujuan yang harus dicapai dan tugas yang dikerjakan, permainan menyusun
kata bersifat individu dan kelompok. Permainan menyusun kata adalah permainan yang digunakan
istimewa bagi kemampuan membaca. Penerapannya yakni pendidik melafalkan perkataan, peserta didik
harus menyusun kata-kata menjadi kalimat yang sesuai kalimat yang dibaca oleh pendidik. Dan
permainan menyusun yang memakai suatu referensi pada pendidikan membaca.
c. Pendidik memberikan kertas kata pada peserta didik setiap kelompok mendapatkan
beberapa kertas kata
d. Pendidik memberikan waktu untuk berdiskusi
g. Kelompok yang paling cepat dan paling benar dalam menyusun kata menjadi
pemenangnya
h. Setiap anggota kelompok wajib maju kedepan untuk diberi tanggung jawab akan
melafalkan bacaan yang tampak pada papan stereofor
Pendekatan : Scientific
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Ayo Membaca
Ayo Mencoba
Ayo Berlatih
H. PENILAIAN
a. Penelitian proses.
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal
kegiatan sampai dengan kegiatan akhir.
b. Instrument penilaian
Skor penilaian :
Skor perolehan
∑ Skor perolehan
Nilai = X100
Skor maksimal
Skor maksimal :
Keterangan :
70-80 : Baik
60-69 : Cukup
0-59 : Kurang