Resume KB 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Kegiatan Belajar : Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa Bani


Umayyah dan Bani Abbasiyah (KB 2)
Refleksi : Setelah membaca dan mempelajari materi tentang
perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah di Damaskus, Bani Abbasiyah dan Bani Umayyah
di Andalusia., alhamdulillah dapat menambah ilmu dan
memperluas wawasan tentang sejarah Islam di masa
kekhalifahan. Sejarah seperti ini mesti dipelajari sebagai
bahan evaluasi dan juga mengambil hikmah tentang
bagaimana Islam di masa kekhalifahan. Insyaallah saya
juga akan mengajak peserta didik untuk mengambil dari
sejarah Islam yang dipelajari.

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI


UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH

Masa Bani Umayyah di Masa Bani Umayyah di


Masa Bani Abbasiyah
Damaskus Andalusia

Sejarah Berdirinya Bani Sejarah Berdirinya Bani Sejarah Berdirinya Bani


Umayyah di Damaskus. Abbasiyah Umayyah di Andalusia

Sistem Pemerintahan Sistem Pemerintahan


Sistem Pemerintahan
Bani Umayyah di Bani Umayyah di
Bani Abbasiyah
Damaskus. Andalusia

Perkembangan Ilmu Perkembangan Ilmu


Perkembangan Ilmu
Pengetahuan pada Masa Pengetahuan pada Masa
Pengetahuan pada Masa
Bani Umayyah di Bani Umayyah di
Bani Abbasiyah
Damaskus. Andalusia

Kemunduran Bani Kemunduran Bani Kemunduran Bani


Umayyah di Damaskus. Abbasiyah Umayyah di Andalusia
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI
ABBASIYAH

A. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah di Damaskus


1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah di Damaskus
Tradisi Bani Umayyah bertahan sekitar 90 tahun (40-132 H atau 661-750 Masehi),
dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahan. Wadah Muawiyah Abi Sufyan (Promosi
661-680) adalah tokoh di balik tradisi Bani Umayyah dan pemimpin sebuah kerajaan
besar. Selama masa pemerintahannya yang panjang ia dikaitkan dengan berbagai
konflik dengan para ahli Romawi baik dalam pertarungan darat maupun lautan. Wilayah
tradisi ini meliputi Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Muawiyah wafat pada hari
Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun.
Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus adalah:

Tahun
NO Nama Khalifah
Kepemimpinan

1 Muawiyah bin Abi Sufyan (41-61 H/661-680 M)


2 Yazid bin Mu’awiyah (61-64 H/680-683 M)
3 Muawiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M)
4 Marwan bin al-Hakam (65-66 H/684-685 M)
5 Abd al-Malik ibn Marwan (66-86 H/685-705 M)
6 Al-Walid bin Abd al-Malik (86-97 H/705-715 M)
7 Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M)
8 Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M)
9 Yazid II bin Abd al-Malik (102-106 H/720-724 M)
10 Hisyam bin Abd al-Malik (106-126 H/724-743 M)
11 Al-Walid II bin Yazid (126-127 H/743-744 M)
12 Yazid III bin al-Walid (127 H/744 M)
13 Ibrahim bin al-Walid (127 H/744 M)
14 Marwan II (127-133 H/744-750 M

2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus


Tatanan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Bani Umayyah merupakan sistem
pemerintahan monarki (Monarchiheridetis), dimana progresi inisiatif dilakukan dari satu
zaman ke zaman lainnya. Prosedur untuk mendelegasikan penguasa ini bertentangan
dengan standar-standar penting dan pelajaran-pelajaran dari pemikiran.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Damaskus
Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus terdapat
pada beberapa bidang saja. Latihan logis ini difokuskan di Kuffah dan Basrah, Irak.
Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di masa Bani Umayyah, yaitu;
a. Ilmu Tafsir
b. Ilmu Hadits
c. Ilmu Kalam
d. Ilmu Qiraat
e. Ilmu Nahwu
f. Tarikh dan Geografi
g. Seni bahasa

4. Kemunduran Bani Umayyah di Damaskus


Penyebab kemunduran dan kehancuran Dinasti Umayyah dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan hancurnya Dinasti Umayyah yaitu:
1) Konflik antara Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi Thalib
2) Sistem Pemerintahan Demokrasi menjadi Monarki Heridetis
3) Terjadinya Perebutan Kekuasaan
4) Kelalaian Pemimpin dalam Menjalankan Roda Pemerintahan Dinasti Umayyah
5) Perbedaan Derajat
6) Perang antar Suku
b. Faktor Eksternal
Pada masa pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik, munculnya kekuasaan baru yang
dipimpin oleh keturunan Abbas bin Abdul Muttalib bertanggung jawab langsung atas
runtuhnya Dinasti Bani Umayyah. Organisasi lain memberikan dukungan penuh kepada
gerakan Abbasiyah.

B. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah


1. Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah lahir sekitar tahun 750 M atau 132 H. Nama suku Abbasiyah ini diambil
dari nama pendiri Bani Abbasiyah, Abas bin Abdul Muttalib, paman Nabi Muhammad SAW.
Kemenangan Abu Abbas Assafah atas Marwan bin Muhammad, khalifah Bani Umayyah
terakhir, dalam perang terbuka (al-Zab) menandai dimulainya Dinasti Abbasiyah. Karena
keberanian dan kemampuannya menggunakan pedang terhadap lawan politiknya, Abu
Abbas diberi gelar Assafah.
Pendiri Bani Abbasiyah, Abu Abbas Assafah, hanya menduduki posisi kepemimpinan
dalam waktu singkat. Meski baru memerintah selama empat tahun, ia mampu menjadikan
lingkungan dan kondisi Bani Abbasiyah sama sterilnya dengan lingkungan dan kondisi Bani
Umayyah sebagai lawan politiknya yang baru saja dikalahkan dan dikuasai.
2. Sistem Pemerintahan Bani Abbasiyah
Adapun sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Abbasiyah adalah sistem monarkhi
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun.

Khalifah-khalifah yang memimpin Bani Abbasiyah:

Tahun
NO Nama Khalifah
Kepemimpinan
1. Abu Abbas As-Saffah 132-136 H/749-754 M
2. Abu Ja'far al-Manshur 136-158 H/750-775 M
3. Abu Abdullah Muhammad 158-169 H/ 775-785 M
4. Abu Muhammad Musa al-Hadi 169-170 H/ 785-786 M
5. Abu Ja’far Harun ar-Rasyid 170-193 H/ 786-809 M
6. Abu Musa Muhammad Al-Amin 193-198 H/ 809-813 M
7. Abu Ja’far Abdullah Al- Ma'mun 198-201 H/ 813-817 M
8. Ibrahim bin al-Mahdi di Baghdad (201-203 H/ 813-819 M)
9. Abu Ishaq Muhammad (218-227 H/ 833-842 M)
10. Abu Ja’far Harun Al-Watsiq (227-232 H/ 842-847 M)
11. Abul Fadl Ja’far Al-Mutawakkil (227-232 H/ 842-847 M)
12. Abu Ja’far Muhammad (247-248 H/ 861-862 M)
13. Abu Abbas Ahmad Al-Musta'in (248-252 H/ 862-866 M)
14. Abu Abdullah Muhammad (252-255 H-866-869 M)
15. Abu Ishaq Muhammad (255-256 H/ 869-870 M)
16. Abu Al-Abbas Ahmad (256-279 H/ 870-892 M
17. Abu Al-Abbas Ahmad (279-289 H/ 892-902 M)
18. Abu Muhammad Ali al-Muktafi (289-295 H/ 902-908 M
19. Abu Fadl Ja’far Al-Muqtadir (295-320 H/ 908-932 M
20. Abu Mansur Muhammad (320-322 H/ 932-934 M)
21. Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Radhi (322-329 H/ 934-940 M
22. Abu Al-Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi (329-333 H/ 940-944 M
23. Abu Al-Qasim Abdullah (333-334 H/ 944-946 M
24. Abu Al-Qasim al-Fadl Al- Mu’thi (334-363 H/ 946-974 M
25. Abu Al-Fadl Abdul Karim At-Tha'i (363-381 H/ 974-991 M
26. Abu Al-Abbas Ahmad Al- Qadir (381-422 H/ 91-1031 M)
27. Abu Ja’far Abdullah Al-Qa'im (422-467H/1031-1075 M
28. Abu Al-Qasim Abdullah (467-487H/1075-1094 M
29. Abu Al-Abbas Ahmad (487-512H/1094-1118M
30. Abu Mansur Al-Fadl (512-529H/1118-1135M)
31. Abu Ja’far al-Mansur Ar-Rasyid (529-53 H/ 1135-1136 M
32. Abu Abdullah Muhammad 530-555 H/ 1136-1160 M
33. Abu Al-Muzaffar Al-Mustanjid (555-566H/1160-1170 M
34. Abu Muhammad Al-Hasan (566-575H/1170-1180 M
35. Abu Al-Abbas Ahmad An-Nashir (575-622H/1180-1225 M
36. Abu Nashr Muhammad Az- Zahir (622-623H/1225-1226 M
37. Abu Ja’far Al-Mansur (623-640H/1226-1242 M
38. Abu Ahmad Abdullah (640-656H/1242-1258M)

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah


1. Ilmu Tafsir
Al-Farra', karya Tafsir pertama yang disesuaikan dengan sistematika Al-Qur'an,
merupakan salah satu karya Tafsir yang agung. Setelah itu, At-Tabari muncul dan
menyusun seperangkat tafsir berdasarkan tokoh-tokoh sebelumnya. Lalu muncullah
kelompok ulama yang memberikan tafsir rasional terhadap Al-Quran, seperti Tafsir Al-
Jahiz.
2. Ilmu Hadis
Kitab Hadits “Kutub as-Sittah” berhasil disusun oleh enam ulama Hadits yaitu Imam
Muslim yang wafat pada tahun 261 H; Imam Bukhori yang wafat pada tahun 256 H;
Imam Turmudzi yang wafat pada tahun 279 H; Ibnu Majjah yang wafat pada tahun 273
H; Imam Nasa'i yang wafat pada tahun 303 H; dan Abu Daud yang wafat pada tahun 275
H.
3. Ilmu Kalam
Pemerintahan Bani Abbas mengadopsi sekte Mu'tazilah sebagai sekte resminya.
Pada saat itu, ilmu kalam berperan penting dalam melindungi Islam dari gagasan Kristen
dan Yahudi. Abu Huzail al-Allaf yang meninggal pada tahun 235 H, An-Nazzam yang
meninggal pada tahun 835 H, Bisri Ibnu Mu'tamir, Abu Ishaq Ibrahim, dan Amru bin
Ubaid termasuk di antara para teolog paling terkenal.

4. Ilmu Fiqh
Fakta bahwa Imam Abu Hanifah (meninggal tahun 129 H.), Imam Malik (meninggal
tahun 179 H.), Imam Syafi'i (meninggal tahun 204 H.), dan Imam Ahmad bin Hambal
(meninggal tahun 241 H.) termasuk di antara empat ulama terkemuka. Fiqih pada masa
itu dan berlanjut hingga saat ini merupakan salah satu hal yang dibanggakan oleh
pemerintahan Bani Abbasiyah. Terdapat bukti bahwa kitab-kitab terkenal seperti Al-
Muwatta', Al-Kharaj, dan Al-Mustasfa ditulis ketika pemikiran Islam sedang berada pada
titik paling maju.
5. Ilmu Tasawuf
Para sufi terkemuka seperti (1) Abu Kasim Abdul Karim bin Hawzin al Qusairi yang
wafat pada tahun 465 H dan terkenal dengan kitabnya Ar-Risala al-Qusyairiyah
menyebarkan ilmu ini ke seluruh negeri Islam di wilayah Abbasiyah. (2) Karya Abu Haffas
Umar bin Muhammad Sahabuddin yang wafat pada tahun 1163 H yang terkenal adalah
Awariful Ma'arif. (3) Ihya 'Ulumuddin merupakan karya paling terkenal dari Imam al
Ghazali yang wafat pada tahun 502 H.
6. Ilmu Filsafat
Filsafat berkembang pesat pada masa Daulah Abbasiyah, khususnya pada masa
pemerintahan Al-Ma'mun dan Harun Al-Rasyid karena adanya terjemahan karya-karya
filsafat berbahasa Arab, khususnya yang ditulis dalam bahasa Yunani. Alih-alih
mengadopsi filsafat Yunani secara keseluruhan, para ilmuwan Muslim memodifikasinya
agar sesuai dengan ajaran Islam, mengubahnya menjadi filsafat Islam.
7. Sains dan Teknologi
Ilmu sains dan teknologi yang berkembang saat itu adalah;
a. Ilmu kedokteran
b. Ilmu kimia
c. Ilmu astronomi
d. Ilmu matematika

4. Kemunduran Bani Abbasiyah


Berikut ini adalah beberapa faktor yang turut menyebabkan kemunduran Bani Abbasiyah:
a. Faktor dalam hancurnya Daulah Abbasiyah disebabkan oleh faktor dalam diri seperti:
1) Beberapa bangsa yang tergabung dalam Daulah Abbasiyah, khususnya Arab, Persia, dan
Turki, terlibat dalam persaingan yang tidak sehat.
2) Terjadi perselisihan pendapat di antara berbagai kelompok pemikiran agama, yang
mengakibatkan meninggalnya beberapa orang.
3) Terbentuknya dinasti-dinasti kecil akibat perpecahan sosial yang berkepanjangan.
4) Perbedaan pendapat politik pada akhirnya menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi.
b. Faktor Luar Nasib dinasti ini berada di ambang kehancuran total baik oleh faktor eksternal
maupun faktor internal.
1) Perang Salib
2) Serangan Mongol
C. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah
Antara abad ke-8 dan ke-12, kekhalifahan Islam yang dikenal sebagai Bani Umayyah
menguasai Semenanjung Iberia. Mereka berlokasi di Andalusia. Penyebaran Islam ke
Andalusia disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, faktor internal, seperti keinginan kuat
penguasa Islam untuk memperluas dan menjadikannya wilayah Islam. Tharif bin Malik, Tariq
bin Ziyad, dan Musa bin Nushair adalah tiga pahlawan Islam yang patut diberi penghargaan
karena memberikan kontribusi maksimal terhadap penaklukan Spanyol. Kedua, faktor
eksternal, khususnya keadaan spesifik Spanyol.
2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia
Pada tahun 929 M, pemerintahan Kesultanan Cordoba yang merupakan sisa Dinasti
Umayyah menjadi pemerintahan Kekhalifahan Cordoba. Pada masa Abdurrahman III
memimpin Cordoba, terjadi pergeseran status kekuasaan. Selama berada di Andalusia,
Dinasti Umayyah dipimpin oleh sejumlah penguasa besar. Secara umum, ada tiga
pemimpin yang menonjol: Abdurrahman yang memerintah pada tahun 931 hingga 961 M,
Al Hakam II yang memerintah pada tahun 961 hingga 976 M, dan Hisyam II yang
memerintah pada tahun 976 hingga 1009 M.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
Di antara kemajuan yang bahkan mempengaruhi Eropa yaitu:
a) Ilmu Filsafat
Adapun karya filosofinya yang utama adalah “Tahafut al-Tahafut.” Mempelajari filsafat
mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah
yang ke-5, yakni Muhammad Ibn al-Rahman (832-886).
b) Ilmu Kedokteran
Ibn Rusyd dan Ibn Juljul, dua ahli medis, keduanya lahir di Spanyol, sebuah unit
budaya. Ibnu Juljul terkenal sebagai seorang filosof sekaligus dokter. Abu Qasim al-
Zanrawi, yang namanya dilatinkan menjadi Abulcasim dari barat, adalah seorang
spesialis yang luar biasa. Pada masa Abdurrahman al-Nasir, ia belajar lebih banyak. Ia
terkenal sebagai pionir dalam bidang diagnosis medis, pengobatan, dan pembedahan.
Dia juga seorang dokter gigi. Ahli penyakit kolera dan mata, Ibnu Khatib dan Ibnu
Khatima.
c) Astronomi
Tokoh tersebut dikenal dengan nama Abu Ma'syar dalam bidang astronomi. Ia
terkenal dengan karyanya sebagai astronom. Ia berpendapat bahwa bintang berdampak
pada fundamental kehidupan manusia, termasuk pembuahan dan kematian. Selain itu,
Al-Majriti adalah seorang ahli astronomi, matematika, kedokteran, dan kimia.
d) Matematika
Perhitungan merupakan cabang matematika baru yang muncul pada saat itu.
Meskipun ahli matematika Muslim menganggap nol sebagai bagian dari suatu bilangan
dan karenanya menggunakannya dalam perhitungan mereka, terkadang kita percaya
bahwa nilainya tidak terlalu penting. Seorang ahli matematika mengatakan bahwa angka
nol akan lebih mudah digunakan dibandingkan angka Romawi yang digunakan di dunia
Kristen pada saat itu.
e) Bahasa dan Sastra
Di Spanyol, khususnya di Cordova, bahasa dan sastra telah menjadi bahasa resmi
administrasi pemerintahan Islam. Baik Muslim maupun non-Muslim bisa menerima hal
ini. Faktanya, penutur asli bahasa Spanyol sangat menghargai bahasa mereka. Selain
itu, banyak dari mereka memiliki keterampilan berbicara dan tata bahasa Arab yang
sangat baik.
f) Sejarah dan Geografi
Wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkemuka di bidang sejarah
dan geografi. Ibnu Jubair, yang tinggal di Valencia dari tahun 1145 hingga 1228 M,
menulis tentang negara-negara Muslim di Mediterania dan Sisilia, dan Ibnu Batuthah,
yang tinggal di Tangier dari tahun 1304 hingga 1377 M, melakukan perjalanan ke
Tiongkok dan Samudera Pasai. Ibnu Khatib, yang hidup pada tahun 1317 hingga 1374
M, menulis sejarah Granada, dan Ibnu Khaldun dari Tunisia menulis filsafat sejarah.
Semua sejarawan sebelumnya tinggal di Spanyol sebelum pindah ke Afrika.

4. Kemunduran Bani Umayyah di Andalusia


Kekhalifahan Umayyah di Andalusia mengalami kemunduran karena berbagai faktor,
yaitu:
1) Konflik Islam dengan Kristen.
2) Tidak adanya ideologi pemersatu.
3) Kesulitan ekonomi.
4) Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
Peradaban Islam di Spanyol sulit untuk meminta bantuan dari kekuatan Islam di
tempat lain, kecuali Afrika Utara

Anda mungkin juga menyukai