Tugas Besar Lalu Lintas Heri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KecepatanArusBebas

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), kecepatan arus bebas adalah kecepatan
rata-ratateoritis(km/jam)lalulintaspadakerapatansamadengannol,yaitutidakadakendaraanyang
lewat.Kecepatanarusbebasmerupakankecepatan(km/jam)kendaraanyangtidakdipengaruhioleh
kendaraan lain (yaitu kecepatan dimana pengendara merasakan perjalanan yang nyaman, dalam
kondisigeometrik,lingkungandanpengaturanlalulintasyangada,padasegmen jalandimanatidak
adakendaraanyanglain).Penentuankecepatanarusbebaspadakondisisesungguhnyadapatdihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
FV =(FVO+FVW)xFFVSFxFFVCS
dimana:
FV=Kecepatanarusbebaskendaraanringan (km/jam).
FVO=Kecepatanarusbebasdasarkendaraan ringan (km/jam).
FVW=Penyesuaianlebarjalurlalulintasefektif(km/jam)penjumlahan. FFV SF =
Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping (perkalian).
FFVCS=Faktorpenyesuaianukurankota(perkalian).

Untuk jalan tak terbagi, analisis kecepatan arus bebas dilakukan pada kedua arah lalu lintas.
Untuk jalan terbagi, analisis dilakukan terpisah pada masing-masing arah lalu lintas, seolah-olah
masing-masing arah merupakan jalan satu arah yang terpisah.

KapasitasJalan
Kapasitas satu ruas jalan dalam satu sistem jalan raya adalah jumlah kendaraan maksimum
yang memiliki kemungkinan yang cukup untuk melewati jalan tersebut (dalam satu maupun kedua
arah)dalamperiodewaktutertentudandibawahkondisijalandanlalulintasyangumum,(Oglesby,
C.H,1993).Besarnyakapasitasdipengaruhiolehkapasitasdasar,faktorpenyesuaian lebarjalurlalu
lintas, faktor penyesuaian pemisah arah, faktor penyesuaian hambatan samping dan faktor
penyesuaianukurankota(MKJI1997).Makapenentuankapasitaspadakondisisesungguhnyadapat
dihitung dengan rumus:
C= COxFCWxFCSPxFCSFxFCCS
dimana:
C=kapasitas(smp/jam)
CO=kapasitasdasar(smp/jam)
FCW=faktorpenyesuaianlebarjalurlalulintas
FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping
FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota

DerajatKejenuhan
MenurutMKJI(1997),derajatkejenuhan adalah perbandinganrasio arus(smp/jam)terhadap
kapasitas (smp/jam) dan digunakan sebagai faktor kunci dalam menilai dan menentukan tingkat
kinerja suatu segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukan apakah segmen jalan akan
mempunyai masalah kapasitas atau tidak
DS= Q/C
dimana
DS=Derajatkejenuhan, Q
= Arus lalu lintas,
C= Kapasitas

TingkatPelayananJalan
Terdapat dua definisi tingkat pelayanan pada suatu ruas jalan yaitu tingkat pelayanan
tergantung arus dan tingkat pelayanan tergantung fasilitas (HRB, 1965 dalam Tamin O.Z., 2008).
Tingkatpelayananruasjalanyangtergantungpadaaruslalulintasberkaitandengankecepatan
operasi yang tergantung pada perbandingan antara arus dengan kapasitas jalan. MKJI membagi
tingkat pelayanan jalan menjadi 6 keadaan seperti ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel1.TingkatPelayanan Jalan

Tingkat
KarekteristikLaluLintas NilaiV/Cratio
Pelayanan
A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih 0,00–0,20
kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan
B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu 0,20–0,44
lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepatan
C Arusstabil,tetapikecepatandangerakkendaraandikendalikan, pengemudi 0,45–0,74
dibatasi dalam memilih kecepatan
D Arusmendekatitidakstabil,kecepatanmasihdikendalikan 0,75–0,84
E Volume lalu lintas mendekati / berada pada kapasitas, arus tidak stabil, 0,85–1,00
kecepatan terkadang terhenti.
F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah,volume dibawah >1,00
kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar

Jarak Kereb
Lebar Median
Tipejalan Ruas jalan Lebar Lajur (m) Lebar Jalur (m) Dalam
(m)
dan Luar (m)
3.25 m
Segmen 1 3.25 m 6.80 m
3.25 m 0.30 m dan
4/2 D 1.50 m
3.60 m 0.25 m
Segmen 2 3.60 m 9.90 m
3.60 m
Tabel2.DataGeometrikJalan

Gambar1.PetaRuasJalanMTHaryonoKotaKendari
Data Arus Lalu Lintas
Pengumpulan data arus lalu lintas dilakukan dengan survey lalu lintas untuk setiap arah.
Surveydilakukanselama2(dua)hari,yaituhariRabu,April2024(weekdays)danhariMinggu,April
2024(weekends). Pencatatan jumlah kendaraan dilakukan setiap periode 15 menit untuk satu jam
puncak pagi (08.00-09.00), siang (12.00-13.00) dan sore (17.00-18.00). Data hasil survey arus
lalu lintas ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel3. DataArusLaluLintas

Periode Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Sepeda Motor Arus Total


Ruas Jalan
Waktu (Kend /jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam)

Segmen 1 2550 46 3690 6286


08.00-09.00 Segmen 2
Segmen 1 2568 58 2415 5041
12.00-13.00 Segmen 2
Segmen 1 2362 70 3717 6149
17.00-18.00 Segmen 2

Segmen 1 605 49 899 1553


08.00-09.00 Segmen 2
Segmen 1 2275 75 1472 3822
12.00-13.00 Segmen 2
Segmen 1 2029 66 2029 4124
17.00-18.00 Segmen 2

ArusLLsebelahTimur(Segmen1)

Gambar2.KondisiExistingRuasJalan MTHaryonoKotaKendari

Berdasarkantabeldataaruslalulintas,diketahuiaruslalulintasmaksimumterjadipada:
1. Ruas jalan segmen 1 dengan periode waktu hari kerja (Weekdays) pukul08.00-09.00
dengan arus total sebesar 6340 kend/jam.

AnalisaKecepatanArusBebas
Kecepatan kendaraan arus bebas dianalisis sesuai ketentuan MKJI 1997 dengan hasil
perhitungan berdasarkan penjelasan tentang kondisi fisik jalan dan berdasarkan rumus (1). Pada
segmen 1 didapat nilai kecepatan arus bebas adalah 56.99 km/jam.
Kecepatan arus bebas dasar (FVO) untuk jalan perkotaan

Penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas (FVW) pada kecepatan arus bebas
kendaraan ringan, jalan perkotaan
Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVSF) pada
kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.

Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan
ringan (FFVCS), jalan perkotaan.

Tabel4.AnalisaKecepatanArusBebas(FV)
Ruas
jalan Fvo FVw FFVSF FFVCS FV
Segme
n1 57 0 0.99 1.01 56.99
Segme
n2

AnalisaKapasitasJalan
Analisis kapasitas ruas Jalan Medan Merdeka Barat dilakukan dengan berpedoman pada
ManualKapasitasJalanIndonesia(MKJI)1997.Nilaikapasitasjalandiperolehdenganmenggunakan
rumus(2).Padasegmen1didapatnilaikapasitasjalan sebesar4188smp/jam
Kapasitas dasar jalan perkotaan

Penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas untuk jalan perkotaan (FCW)

Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)


Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FCSF)
pada jalan perkotaan dengan bahu.

Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) pada jalan perkotaan

Tabel5. AnalisaKapasitasJalan
Ruas jalan Co FCw FCSP FCSF FCCS C
Segmen 1 1,650 1 1 0,94 0,9 1,340
Segmen 2

AnalisaDerajatKejenuhan
Berdasarkannilaivolumelalulintaspadajampuncakdankapasitasjalanyangtelahdianali
sa, derajat kejenuhan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus (3).Pada segmen
1didapatnilai derajatkejenuhansebesar0,75dimanatingkat layanan jalan beradapadakelasD
dengankarakteristik lalu lintasnya menunjukkan arus mendekati tidak stabil dan
kecepatan masih dikendalikan.
AnalisaKecepatanRata-rata

Kecepatan pada kondisi lalu lintas, hambatan samping dan kondisi geometrik
sesungguhnya diperoleh menggunakangrafik kecepatan sebagaifungsidariDSuntuk jalan banyak-
lajurdan satu- arah berikut ini.

Gambar3.KecepatansebagaifungsidariDSuntukjalanbanyak-lajurdansatu-arah

Tabel6.AnalisaKecepatanRata-rata
Q Kecepatan Panjang Segmen Waktu Tempuh
Rumus Jalan DS
(smp/jam) (Km/Jam) jalan (Km) (Jam)
Segmen 1 1,156 0,86 30 1 0,033
Segmen 2

Pada segmen 1 didapatkecepatan rata-rata sebesar 48 km/jam denganpanjangsegmenjalan1 km dan


waktutempuh 0,033 jam.
Kesimpulan
Dari hasilpenelitian di atasmakadapatdiambilkesimpilansebagaiberikut:
1. Tingkat pelayanan ruas jalan MT Haryono Kota Kendari dengan arus lalu lintas dari arah barat
( segmen 1 ) adalah C Arusstabil,tetapikecepatandangerakkendaraandikendalikan, pengemudi
dibatasi dalam memilih kecepatan
2. Kecepatan rata-rata pada ruas MT Haryono Kota Kendari Barat dengan arus lalu lintas dari arah
timur ( segmen 1 ) sebesar 30 km/jam dengan panjang segmen 1 dan waktu tempuh 0,033

Anda mungkin juga menyukai