B Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH


“Metode dan teknik pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah”

Disusun oleh:

Depi yuliana(211014286206060)

Dosen pengampu:

Refril Dani, S.pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Bungo 1 april 2023

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

KATAPENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUANA.

A. Latar Belakang.............................................................................................
1
B. RumusanMasalah.........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASANA.

A. Metode pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah


1.pengertian netode
2.metode pembelajaran
B. Teknik pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah

BAB III PENUTUP.

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Kritik dan
saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau


mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai
keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian,
pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan
pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa
sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu
aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab
keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya. .

Tugas guru adalah mengajar. Guru mempunyai tuntutan untuk menjawab


pertanyaan saat mengajara. Guru juga harus memiliki kompetensi
dalammengajar. Paling tidak guru memiliki penerapan dan pemahaman secara
tatisdalam pendekatan metode, serta teknik belajra, mengajar. Dalam hal ini
membantu guru dalam hal mengajar, selalu memiliki
kemampuandalmamemahami pendekatan, metode, serta teknik belajar,
mengajar guru diharapkan dapat mengenalkan masalah- masalah sosial balik
dari pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan dalam memecahkan
persoalan sosial.

Dalam mengajar, guru harus memiliki caranya sendiri untuk dapa


tmengetahui karakteristik anak SD dan seusiannya, dan tau bagaimana cara
pendekataan yang baik agar siswa tidak bosan atau pasif dalam
pembelajaran. Untuk ini guru diwajibkan harus menguasai pendekatan,
metode serta teknik yang baik untuk mengajar pembelajaran bahasa agar
siswanya lebih tertarikdan tidak membosankan pada mata pelajaran tersebut

Pengajaran Bahasa Indonesia (MK, 1991) adalah proses mengajar atau


mengajarkan Bahasa Indonesia. Tujuan utamanya adalah siswa mampu
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan.
Bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa dengan kedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa Negara. Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, siswa
sudah memiliki bahasa pertama yaitu bahasa daerah. Oleh karena itu,
pengajaran Bahasa Indonesia ini merupakan pengajaran bahasa kedua setelah
bahasa daerah.

Menurut Bachman memandang bahwa pengajaran bahasa kedua


(Rosmana, 2008) adalah pemberdayaan sejumlah kompetensi siswa untuk
berkomunikasi dengan bahasa tertentu. Ada 5 kompetensi yang harus
diberdayakan dalam diri siswa :

1. Kompetensi kebiasaan
2. Kompetensi kognitif (skemata)
3. Kompetensi strategi produktif
4. Kompetensi mekanisme psikofisi.
5. Kompetensi kontekstual

Pengajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Sekolah Dasar adalah


mengjarkan bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara. Untuk itu, fungsi pengajaran Bahasa Indonesia, selain untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, ada fungsi lainnya yaitu :

1. Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.


2. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya.
3. Sarana peningkatan pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Sarana penyebarluasan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan konteks untuk berbagai keperluan dan berbagai masalah.
5. Sarana pengembangan kemampuan intelektual / penalaran (Depdiknas,
1994).
Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia dapat dipandang sebagai
upaya mengindonesiakan anak-anak Indonesia melalui Bahasa Indonesia

B. Rumusan masalah
1. Apa itu metode dan teknik pembelajaran
2. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia kelas rendah
3. Teknik apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia kelas rendah
C. Tujuan

Agar dapat lebih memahami dan mengetahui apa itu teknik-teknik dan
metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran agar tercapai
ny suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode pembelajaran bahasa Indonesia


1. Pengertian metode
Dalam dunia pengajaran metode adalah rencana penyajian bahan yang
menyeluruhdengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu.jadi
metode merupakan,cara melaksanakan pekerjaan,sedangkan pendekatan
bersifat filosofi/aksioma.Karena itu dari suatu pendekatan dapat tumbuh
beberapa metode- Misalnya dari Aural-oral approach(mendengar berbicara)
dapat tumbuh metode mimikri memorisasi,metodr Pattern-practice(pola-pola
praktis) dan metode lainnya yang mengutamakan kemampuan berbahasa
khususnya kemampuan berbicara (bahasa lisa),melalui latihan
intensif(Drill),Cognitive cove learning theory Melahirkan metode grammatika-
terjemahan yang;mengutamakan penguasaan kaidah tata bahasa dan
pengetahuan tentang bahasa Pada hakikatnya metode terdiri atas empat langkah
yaitu:

1) Seleksi
2) Gradasi
3) Presentase
4) Repetisi

Unsur seleksi dan gradasi materi pelajaran merupakan unsur yang tak
terpisahkan dengan unsur presentasi dan repitisi dalam membentuk suatu
metode mengajar (Mackey dalam Subana,20). Dewasa ini ada beberapa metode
pembelajaran bahasa yang masih dipergunakan baik secara terpisah-pisah
maupun digabungkan beberapa metode dalam pelaksanaannya
Bahasa juga merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk
bermacam-macam fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh
penutur. Dalam pelaksanaannya, bermacam-macam fungsi tersebut dapat
dipadukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran seperti:

1) bermain peran
2) percakapan mengenai topic tertentu
3) menulis karangan
4) Debat
5) Diskusi
6) Interaksi dengan sekitar
7) Membaca
8) Bercerita

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.


2. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya.
3. Sarana peningkatan pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Sarana penyebarluasan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan konteks untuk berbagai keperluan dan berbagai masalah.
5. Sarana pengembangan kemampuan intelektual / penalaran (Depdiknas,
1994).
6. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia dapat dipandang sebagai
upaya mengindonesiakan anak-anak Indonesia melalui Bahasa Indonesia.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Metode pembelajaran diartikan sebagai


cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa macam metode pembelajaran antara lain metode diskusi,
metode eksperimen, metode demonstrasi, dan metode simulasi. Dalam
penerapannya guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan
materi yang akan disampaikan kepada para peserta didik.

2. metode-metode pembelajaran

Menurut GBPP 1984 yang memuat empat belas metode pengajaran


bahasa. Metode-metode sebagai berikut ini (Resmini, 2006):

a. Metode Penugasan
b. Metode Eksperimen
c. Metode Proyek
d. Metode Diskusi
e. Metode Widyawisata
f. Metode Bermain Peran
g. Metode Demontrasi
h. Metode Sosiodrama
i. Metode Pemecahan Masalah
j. Metode Tanya-Jawab
k. Metode Latihan
l. Metode Ceramah
m. Metode Bercerita
n. Metode Pameran Tarigan
Sedangkan untuk sekarang metode lebih meliputi, pemilihan bahan,
penentuan urutan bahan, pengembangan bahan, rancangan evaluasi dan remedial.
Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam Kurikulum 2004 maka langkah
dilakukan setelah guru menetapkan kompetensi dasar beserta indikato -
indikatornya. Beberapa metode ini digunakan secara terpisah maupun
digabungkan dengan metode lain atau beberapa metode dalam pelaksanaannya.

1. Metode Tata Bahasa/Terjemahan


Metode tata bahasa/terjemahan sering juga disebut dengan metode
tradisional. Hal itu tidak berarti metode tata bahasa merupakan metode yang
sangat tua. Metode tata bahasa sangat kuat berpegang pada disiplin mental dan
pengembangan intelektual. Ciri-ciri metode tata bahasa aadala

a. penghafalan kaidah-kaidah dan fakta-fakta tentang tata bahasa agar dapat


dipahami dan diterapkan pada morfologi dan kalimat yang digunakan
siswa
b. penekanannya pada membaca, mengarang, dan terjemahan sedangkan
berbicara dan menyimak diabaikan
c. seleksi kosakata berdasarkan teks bacaan yang dipakai
d. bahasa daerah digunakan sebagai pengantar. Dalam terjemahan,
keterangan, perbandingan, dan penghafalan kaidah bahasa.

2. Metode Membaca

Di Eropa, pada tahun 1920-an, metode langsung mulai mengalami


kejenuhan dan semakin banyak revisinya. Revisi yang dilakukan itu
menghasilkan versi yang menyatakan antara metode tata bahasa dan langsung.
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks
bacaan yang diperlukan dalam belajar mereka.Berikut langkah-langkah metode
membaca.

a. Pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa.
Hal itu diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat.
b. Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15
menit. Untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari
sebelumnya.
c. Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab.
d. Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika
dipandang perlu oleh guru.
e. Pembicaraan kosakata yang relevan
f. Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau
membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya
yang berkaitan dengan isi bacaan.

3. Metode Audiolingual

Metode audilingual sangat mengutamakan drill (pengulangan). Metode itu


muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam belajar bahasa target.
Padahal, untuk kepentingan tertentu, perlu penguasaan bahasa dengan cepat
misalnya perang, kunjungan dan seterusnya. Dalam audiolingual yang
berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada
lafal kata, dan pelatihan berkali-kali secara intensif pola-pola kalimat. Guru dapat
memaksa siswa untuk mengulang sampai tanpa kesalahan Langkah-langkah yang
biasanya dilakukan adalah

1. penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang


dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca
2. peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa
menghafalkannya,
3. penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan,
4. dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa
memperagakan di depan kelas,
5. pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan.ini

4. Metode Reseptif dan Produktif

Metode reseptif adalah metode yang proses penerimaan isi bacaan baik
yang tersurat, tersirat, maupun yang tersorot. Metode tersebut sangat cocok
diterapkan kepada siswa yang dianggap telah banyak menguasai kosakata, frase,
maupun kalimat. Yang dipentingkan bagi siswa dalam suasana reseptif adalah
bagaimana isi bacaan diserap dengan bagus.

Menurut strategi reseptif, pembaca dilarang bersuara, berkomat-kamit, dan


bergerak-gerak dalam membaca dan menyimak. Metode reseptif membutuhkan
konsentrasi tinggi dalam menerima makna bacaan dan ajaran. Oleh karena itu,
dalam penyiapan bacaan, aspek kondisi siswa jangan sampai dilupakan. Begitu
pula, aspek pemilihan bacaan. Sebaliknya, metode produktif diarahkan pada
berbicara atau menuangkan ggagasannya.

5.Metode langsung

Mungkin Anda adalah orang yang setia terhadap metode langsung ini.
Benarkah? Perhatikan ulasan berikut. Pertengahan abad ke-19, metode tradisional
di atas ditolak oleh metode langsung. Metode langsung berasumsi bahwa belajar
bahasa yang baik adalah belajar yang langsung menggunakan bahasa dan secara
intensif dalam komunikasi. Tujuan metode tersebut adalah penggunaan bahasa
secara lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan
bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaannya di kelas harus seperti penutur
asli. Siswa diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan artinya
melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung.

Gerakan yang kuat dari para ahli menekankan pembelajaran bahasa


dengan cara interaksi langsung bahasa yang dipelajari dalam situasi yang
bermakna memunculkan beberapa nama metode pembelajaran yang termasuk
kategori metode langsung. Nama-nama metode itu adalah metode baru, metode
perbaikan, metode alamiah, dan metode lisan.Langkah-langkahnya adalah

1. pembelajaran dimulai dengan dialog atau humor yang pendek dalam


bahasa Indonesia dengan gaya bahasa santai dan nonformal
2. materi mula-mula disajikan secara lisan dengan gerakan atau isyarat
tertentu, dramatisasi, dan gambar-gambar
3. tanya jawab berdasarkan bahasa yang dipelajari dengan memberikan
contoh yang merangsang siswa
4. tata bahasa diajarkan secara induktif;
5. kata-kata digunakan dalam percakapan-percakapan
6. siswa yang sudah maju diberi bacaan sastra untuk pemahaman dan
kenikmatan tetapi bahasa dalam bacaan tidak dianalisis secara struktural
atau sistematis
7. budaya yang relevan diajarkan secara induktif.

Di samping itu, metode langsung juga bergantung pada motivasi siswa


yang memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan mendengarkan
segala sesuatu yang dikatakannya. Pada hakikatnya, pengajaran langsung
memerlukan kaidah yang mengatur bagaimana siswa berbicara, prosedur untuk
menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk mengatur giliran
keterlibatan siswa, dan untuk menanggulangi tingkah laku siswa yang
menyimpang. Untuk itu, dalam pelaksanaannya, guru perlu melakukan hal-hal
berikut ini.

1) menangani siswa yang suka bicara;


2) mengatur tempo pembelajaran;
3) menangani penyimpangan tingkah laku.

6.metode integratif

Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.


Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang
studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya,
menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan
dengan berbicara dan membaca. Materi kebahasaan diintegrasikan dengan
keterampilan bahasa. Sedangkan, antarbidang studi merupakan pengintegrasian
bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya, antara bahasa Indonesia dengan
matematika atau dengan bidang studi lainnya

7.Metode Tematik

Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran


diintegrasikan dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu
dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara
kontekstualitas, kontemporer, konkret dan konseptual
8.Metode Kuantum

Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar yang


bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL mengutamakan percepatan belajar
dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat potensi diri dalam kondisi
penguasaan diri.QL mengutamakan konteks dan isi. Konteks berisi tentang

1. suasana yang memberdayakan


2. landasan yang kukuh
3. lingkungan yang mendukung
4. rancangan belajar yang dinamis.

9.Metode Konstruktif

Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah bahwa belajar itu


menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka
melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut
masuk ke dalam. Pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah
(sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa
menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

10.Metode Partisipatori

Pernahkah Anda menyerahkan kepada siswa tentang topik yang harus


ditulis hari itu berkaitan dengan pembelajaran menulis? Jika pernah, Anda dapat
dikatakan telah melakukan pembelajaran dengan metode partisipatori. Metode
pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh.
Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai
subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar.
Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator.

Berikut rincian proses metode partisipatori:

1) Rangkai-Ulang
2) Ungkapan
3) Kaji-Urai
4) Kesimpulan
5) Tindakan

11.Metode Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu


guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran
yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan
kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Selain dari beberapa metode tersebut terdapat juga beberapa metode yang
sangat cocok diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia dikelas rendah
Menurut (Mackey dalam Subana, 20), yaitu sebagai berikut:

1. Metode eja
Langkah-langkah metode ini meliputi
1) pengenalan suku kata
2) merangkai suku kata
3) pengenalan kalimat
2. Metode suku kata
Proses pembelajaran metode ini melibatkan kegiatan
merangkai dan mengupas, kemudian dilahirkan istilah lain untuk
metode ini yakni metode rangkai kupas.
3. Metode global
Metode Global artinya secara utuh dan bulat. Dalam metode
global yang disajikan pertama kali pada murid adalah kalimat
seutuhnya
4. Metode struktural analisis sintetik
Urutan kegiatan dalam metode sas meliputi:
a) Kalimat menjadi kata-kata
b) Kata menjadi suku-suku kata
c) Suku kata menjadi huruf-huruf

B.TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Setelah memahami metode pembelajaran bahasa guru juga harus
mengetahui teknik-teknik atau strategi pengajaran yang lazim digunakan. Teknik
bersifat prosedural. Teknik yang baik dijabarkan metode dan serasi dengan
pendekatan. Berikut sejumlah teknik pengajaran bahasa Indonesia yang biasa
dipraktikan guru bahasa Indonesia.

1.Teknik Ceramah

Pelaksanaan teknik ceramah dikelas rendah dapat berbentuk cerita


kenyataan, dongeng atau informasi tentang ilmu pengetahuan.

2.Teknik Tanya Jawab

Teknik tanya jawab dapat diterapkan pada latihan keterampialn menyimak,


membaca, berbicara dan menulis. Selain guru bertanya pada murid, murid juga
dapat bertanya pada guru.

3.Teknik Diskusi Kelompok

Teknik ini dapat dilakukan di kelas rendah dengan bimbingan guru. Peran
guru terutama dalam pemilihan bahan diskusi, pemilihan ketua kelompok dan
memotivasi siswa lainnya agar mau berbicara atau bertanya.

4.Teknik Pemberian Tugas

Teknik ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam mendalami pelajaran dan
memiliki keterampilan tertentu, untuk siswa kelas rendah tugas individual seperti
membuat catatan kegiatan harian atau disuruh menghapal puisi atau lagu.

5.Teknik Bermain Peran

Teknik ini bertujuan agar siswa menghayati kejadian atau peran seseorang
dalam hubungan sosialnya. Dalam bermain peran siswa dapat mencoba
menempatkan diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu, misal: sebagai guru, sopir,
dokter, pedagang, hewan, dan tumbuhan. Setelah itu diharapkan siswa dapat
menghargai jasa dan peranan orang lain, alam dalam kehidupannya.

6.Teknik Karya Wisata


Teknik ini dilaksanakan dengan cara membawa langsung siswa kepada
obyek yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Misalkan : museum, kebun
binatang, tempat pameran atau tempat karya wisata lainnya.

7.Teknik Sinektis

Strategi pengajaran sinektik merupakan susatu strategi untuk menjadikan


suatau masyarakat intelektual yang menyediakan berbagai siswa untuk bertindak
kreatif dan menjelajahi gagasan-gagasan baru dalam bidang-bidang ilmu
pengetahuan alam, teknologi, bahasa dan seni. Kelebihan teknik ini antara lain:

1. Teknik ini bermanfaaat untuk mengembangkan pengertian baru pada diri


siswa tenang sesuatu masalah sehingga dia sadar bagaimana bertingkah
laku dalam situasi tertentu.
2. Teknik ini bermanfaat karena dapat mengembangkan kejelasan pengertian
dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.
3. Teknik ini dapat mengmbangkan berpikir kreatif, baik pada diri siswa
maupun pada guru.
4. Teknik ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan
kesamaan martabat antara siswa.
5. Teknik ini membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam
memecahkan suatu masalah.
BAB III

PENUTUP

A.kesimpulan

Metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruhdengan urutan


yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu.jadi metode merupakan,cara
melaksanakan pekerjaan,sedangkan pendekatan bersifat filosofi/aksioma

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan dala. Pembelajaran bahasa


Indonesia kelas rendah diantaranya:

a. Metode tata bahasa


b. Metode membaca
c. Metode Audiolingual
d. Metode reseptif dan produktif
e. Metode langsung
f. Metode integratif
g. Metode tematik
h. Metode kuantum
i. Metode kontruktif
j. Metode partisipatori
k. Metode kontekstual

Selanjutnya adalah teknik bersifat prosedural. Teknik yang baik


dijabarkan metode dan serasi dengan pendekatan. Berikut sejumlah teknik
pengajaran bahasa Indonesia yang biasa dipraktikan guru bahasa Indonesia.

Berikut teknik pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah yang dapat


digunakan dalam pembelajaran:
a. Ceramah,
b. Tanya jawab,
c. Diskusi kelompok
d. Pemberian tugas
e. Bermain peran
f. Karya wisata
g. Sinektis

B.saran

Kita sebagai calon guru yang akan mengajar di sekolah Dasar hendaknya
mengetahui tentang apa apa saja yang harus dipahami oleh kita sebagai calon
guru. Jangan sampai kita mengajar dengan asal asalan karena itu akan membuat
ketidak nyamanan bagi siswa

Dan seorang guru juga harus bisa menyesuaikan Pembelajaran dengan


metode atau pendekatan yang ia pilih agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan yang ingin di capai
DAFTAR PUSTAKA

Resmini, N. (2006). Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya.


Bandung: UPI PRESS.

Rosmana, I. A. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesa. Bandung: Sonagar Press.

Saliwangi, Basennang. (1989).Pengantar Strategi Belajar Mengajar Bahasa


IndonesiaMalang: IKIP Malang

Syafi’ie, I. (1996). Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Zuchdi, Darmiyati dan Budi Asih. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di kelasrendah, Yogyakarta: PAS

Anda mungkin juga menyukai